"Sekretaris Rai..."ucap Arumi pelan, tapi masih bisa di dengar oleh sekretaris Rai.
"Hmm"sekretaris Rai hanya berdehem untuk menanggapi ucapan Arumi.
"Bisakah saya meminta tolong ?"
"Apa?"
"Tolong sampaikan kepada ibu Gamila, sebenarnya saya masih sekolah SMA tingkat akhir.jadi...."melirik kearah sekretaris Rai.
"Jadi,saya akan memulai pekerjaan saya sebelum masuk sekolah,dan sepulang sekolah"sambung Arumi.
"Yang benar saja dia masih kelas 3 SMA.dilihat bagaimana pun bentuk tubuhnya dia sepertinya sudah berumur 25 tahun.dia terlihat lebih dewasa daripada umurnya."batin sekretaris Rai kaget sambil melirik kearah Arumi yang sedang memperhatikannya.
"Baiklah, nanti akan saya sampaikan"jawab sekretaris Rai se datar mungkin karena dia ketahuan melirik Arumi.
"Terima kasih"jawab Arumi singkat.
"Dilihat dari ekspresi sekretaris Rai seperti nya, dia tidak mengira bahwa aku masih sekolah"Arumi membatin.
"Apa aku terlihat lebih tua dari umur ku?"gumam Arumi yang tidak didengar oleh siapa pun kecuali dirinya sendiri.
Suasana kembali hening.tidak ada yang mencoba untuk mengeluarkan suara.Arumi yang tenggelam dengan pikiran sendiri,dan sekretaris Rai yang fokus menyetir mobil.
Rumah besar dan mewah namun terlihat elegan menjadi tujuan mobil ini.
Satpam yang membukakan gerbang seperti nya sangat mengetahui mobil siapa yang Arumi duduki saat ini.
"Seperti nya ini...rumah yang akan menjadi tempat kerja ku kedepannya"gumam Arumi, yang mengikuti langkah sekretaris Rai menuju pintu rumah tersebut.
Ceklek!!suara pintu terbuka.
Sekretaris Rai membuka pintu dengan kunci yang dia ambil dari saku celana nya.
baru tiga langkah mereka melewati pintu utama rumah,satpam yang membukakan gerbang tadi menghampiri mereka.
Satpam itu berbincang sesaat dengan sekretaris Rai lalu menyerahkan sebuah kunci.setelah dia menyerahkan kunci tersebut ia undur diri untuk melanjutkan tugas nya.
Sekretaris Rai melanjutkan langkahnya lagi yang diikuti oleh langkah kaki Arumi.seperti nya langkah kaki mereka menuju sebuah kamar di lantai satu yang akan di tempati Arumi selama dia bekerja di rumah Gamila.
"Ini kamar mu"ucap sekretaris Rai dengan wajah datarnya menyerahkan sebuah kunci yang di berikan oleh satpam tadi.
"Dan ini kartu nama saya. Agar nona bisa menghubungi saya, nanti akan saya kirimkan pesan,apa saja tugas yang harus nona lakukan selama bekerja di rumah ini"sekretaris Rai menyerahkan kartu nama kepada Arumi.
Arumi menerima kartu nama itu.setelah mengucapkan selamat malam Arumi masuk ke dalam kamar setelah sekretaris Rai pergi meninggalkan nya.
Arumi segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.dia hanya mengelap badan nya dengan handuk basah, walaupun terasa perih di sekujur tubuh nya.
Dia tidak mempedulikan rasa perih yang di rasakan nya itu. Jika tidak ada orang yang selama enam bulan ini yang menyemangati nya, mungkin saja saat ini....
Arumi tidak ada di dunia ini.
Hanya dengan melihat senyum manisnya yang polos, suara nya ketika tertawa bahagia dan ketika ia senang bernyanyi.Nyanyian yang ia buat sendiri dengan sesekali memasuk kan nama Arumi ke dalam nyanyian nya.
Itu saja!!
ya itu saja sudah cukup untuk membuat nya semangat untuk terus hidup dan bangkit.
tiba-tiba saja Arumi teringat kejadian yang membuat nya tersenyum, seakan rasa perih hilang dirasakan nya hanya teringat kejadian itu.
Setelah dia merasa badan nya sudah cukup bersih,Arumi keluar dari kamar mandi menuju ransel yang di bawa nya tadi. Memakai baju tidur nya. Karena dia sudah merasa cukup lelah untuk keseharian ini, Arumi berbaring di atas kasur empuk berukuran besar untuk ia tempati sendiri.
Arumi tenggelam dalam pikirannya dengan perasaan tak dapat di artikan.dia mengingat apa saja yang telah terjadi pada dirinya, sebelum dia bisa berbaring di atas kasur empuk ini dengan perasaan nyaman dipakai untuk tidur.
Flashback
Seorang gadis berkacamata tebal duduk di bawah pohon rindang,dia menyukai kaca mata tebal nya karena, jika dia tidak menggunakan kacamata tebal nya,dia merasa risih jika diperhatikan orang-orang. Yah kalau cantik begitu lah resiko nya.
Di pangkuannya ada sebuah novel tebal yang biasa nya dia pinjam di rental komik dan novel.ya gadis itu bernama Arumi.
Sangking asik nya Arumi dengan dunia nya sendiri,dia tidak menyadari bahwa ada seorang laki-laki yang menghampiri nya.
"Hey cewek cupu"sapa laki-laki itu.
Arumi hanya mendongakkan kepalanya sesaat, tapi setelah nya dia fokus kembali pada novel yang berada di pangkuannya, mulai masuk kembali ke dalam dunia nya.
"Woi cewek cupu"mengambil novel yang ada di pangkuan Arumi.
"Kalau orang nyapa itu,ya dibalas kek.bukan diam aja.sok cantik amat jadi orang"maki si laki-laki itu.
Arumi hanya diam melihat laki-laki yang merebut novel nya.
Geram dengan kelakuan gadis yang ada di hadapannya, dia merebut novel yang di baca Arumi lalu melemparkan nya ke wajah Arumi.
"Wah...si cewek cupu nantangin!!"geram laki-laki itu.
Lantas Arumi berdiri ingin meninggalkan laki-laki kurang ajar yang ada dihadapan nya ini. Baru satu langkah saja Arumi beranjak dari tempat nya, laki-laki itu mencekal lengan nya dengan kencang.hingga Arumi meringis akibat laki-laki itu terlalu kencang mencekal lengan nya.
Tanpa aba-aba laki-laki itu memeluk Arumi dan menciumi bibir Arumi dengan kasar.
"Agrh...."laki-laki itu meringis merasakan sakit di kepala nya di karenakan pukulan bertubi-tubi dari novel tebal yang ada di tangan di tangan Arumi.
Setelah merasa cukup dengan pukulan yang dia berikan, Arumi pergi meninggalkan laki-laki itu dalam keadaan lebam di wajah nya.tepat saat bel tanda masuk berbunyi, jadilah Arumi berlari menuju kelas tempat ia belajar.
***
Arumi tampak memikirkan sesuatu di sepanjang jalan pulang ke rumah.
"Ah....aku harus kuat"gumam Arumi lelah.
Entah apa menyebabkan Arumi bergumam lelah seperti itu.
Mungkin dia sedang memikirkan resiko apa yang harus dia terima karena telah memukuli wajah seseorang beberapa jam yang lalu di sekolahan.
Sesampainya di rumah bukan pelukan hangat atau sambutan yang akan menghilangkan lelah nya ketika dia membuka pintu rumah.
Tapi..... wanita yang berada di hadapan nya saat ini memberikan lecutan keras menggunakan ikat pinggang yang ia pegang mengenai tubuh Arumi.
"Dasar anak pembawa s***l,apa yang kau lakukan pada wajah anak ku yang tampan ha!!?"bentak wanita itu setelah merasa puas dengan lecutan yang ia berikan.
"Maaf bibi...."hanya itu yang diucapkan Arumi. dia menunduk melihat lantai tempat ia bersimpuh saat ini.
Arumi bahkan tidak menangis sama sekali saat ikat pinggang itu mengenai tubuh nya. Di belakang bibinya terlihat laki-laki yang sangat puas melihat pemandangan yang dia lihat saat ini.bahkan dia terkesan sangat menikmati nya.
Dari lantai dua turunlah seorang pria paruh baya.
"Ma kenapa kamu berteriak yang tidak tidak pada Arumi?"tanya pria paruh baya itu.pria yang menjadi paman Arumi belum melihat bagaimana keadaan Arumi saat ini ketika dia masih berjalan menuruni tangga.
Ketika paman sudah tepat berada di belakang istri dan anak nya barulah dia sadar apa yang telah terjadi.
"Astaga mama"teriak paman Arumi.
bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote dan terimakasih atas dukungan dari kalian semua
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Flowers Anggel
kok seperti nya cerita nya mengarah ke novel yg judulnya,istriku pembantu ku?
tapi ku harap ini beda ya thor selanjutnya.
2020-04-11
2
AlinaAurora_as
nantikan terus kelanjutannya....
karena ini masih awal...mungkin para reader merasa ada rasa hambar...
apalagi ini karya perdana Al☺️☺️
Al mohon dukungan dari para reader 🤗🤗
2020-01-15
4
lala
oke boleh lah
2020-01-15
4