Tikus Kecil

Cahaya matahari yang bersinar menerangi rumah besar tersebut tepat pada tengah hari membuat siapapun merasa kepanasan tak terkecuali Laura yang memakai baju pelayanan dan sedang menyapu di sekitar kolam yang terdapat banyak tumbuhan untuk menghias kolam tersebut tetapi sayangnya resiko mempunyai tanaman di sekitar kolam membuat kolam renang itu kotor oleh dedaunan.

Tetapi Laura tidak seorang diri berada di kolam karena salah satu tuan besarnya yaitu tuan muda Brian Alexander ternyata sedang berjemur di Sana hanya mengenakan celana renang tanpa atasan hingga mengekspos bagian dadanya yang terbuka dan disinari cahaya matahari sedang berjemur memakai kacamata hitam di kursi pinggir kolam renang.

"Enak sekali ya kalau jadi orang kaya yang miskin bersih-bersih sedangkan yang kaya santai-santai. " Laura bergumam sendiri sambil menyapu dedaunan Yang sebentar lagi akan selesai dan ia akan istirahat sejenak karena terlalu letih juga ingin minum karena harus.

Sayang sekali meskipun dedaunan telah bersih juga di kolam telah kembali jernih nyata keinginan Laura untuk bersantai sejenak harus diurungkan karena tuan Brian memanggil.

"Cepat kemari."

Lambaian tangan tuan Bryan membuat Laura kesal tetapi meski begitu iya menurut dan mendekat bersikap untuk menerima titah selanjutnya.

"Ada apa tuan ?."

"Apakah kau lihat kolam renang itu masih kotor cepat bersihkan." Sambil menunjuk kolam renang yang tadi sudah lama bersihkan dengan benar dan hanya ada bayangan yang memantul dari sana karena sudah jernih tetapi entah mengapa masih diperintahkan untuk membersihkan kembali.

"Tapi Tuan aku sudah membersihkannya dan kolam renangnya sudah benar-benar bersih, sudah jernih dan bisa berkaca di sini."

"Apakah tidak lihat itu masih kotor atau mungkin kau mau melawan perintahku? Jawab bersihkan kamar itu." Tuan Bryan tersenyum saat Laura hanya bisa menurutinya. "Rasakan siapa surga seenaknya membuat wanita aku diusir hanya aku yang bisa mengusir wanitaku sendiri bukan yang lainnya." Dalam pikirnya.

Arema membersihkan kolam itu hingga setengah jam tetapi ia merasa percuma karena kolam itu sudah bersih dan tidak seharusnya dibersihkan lagi karena ini akan membuang tenaga.

"Tuan aku sudah membersihkan seperti yang kau perintahkan oleh kakakku istirahat sekarang ini sudah waktunya istirahat bagi para pelayan bukan ?."

Tuan Brian berdiri dari kursinya menghadap ke arah Laura dari jarak sangat dekat hingga mereka hampir bertabrakan tetapi Laura mencoba untuk menjauh dan mundur pelan-pelan demi menjaga jarak dengan majikannya tersebut.

Tetapi semakin Laura mundur maka tuan Brian juga semakin mendekat begitu seterusnya tidak bisa mundur lagi karena di belakangnya ada kolam renang dan juga ya masih berusaha untuk menghindar dari tuan Brian makan Laura akan tercebur ke kolam renang.

"Tuan tunggu jangan maju lagi aku tidak bisa berenang kalau aku tercebur ke sana." Tunjuknya ke kolam renang yang lumayan dalam.

"Dan kau pikir aku peduli kepadamu ? hahaha kau salah besar dasar pelayan." Bryan langsung aja mendorong Laura hingga tercebur ke dalam kolam renang dan melambaikan tangan sambil menceritakan minta tolong.

"Kenapa gadis itu lucu sekali seperti bebek yang sedang tercebur ke dana saja bahkan bebek lebih pintar berenang daripada dia." Ucapnya dengan nada pelan.

Bryan masih mengamati Laura yang masih menjerit meminta tolong, ini sudah lama dan gadis itu masih belum kunjung keluar dari kolam dan masih berakting tidak bisa berenang hingga lama -kelamaan Brian khawatir.

"Itu mati bisa-bisa Papa menyalahkan ku, aku malas sekali jika harus mendengar omongan papa."

Bryan mengulurkan tangan untuk membantu Laura tapi jarak gadis itu yang terlalu di tengah kolam membuatnya kesulitan untuk menjangkau. "Hei cepat berikan tanganmu."

Laura berusaha menjangkau tangan Brian tetapi kakinya yang keram malah membuat Bryan ikut tercebur ke dalam kolam hingga keduanya bukannya tertolong malah basah semua hingga Bryan mengangkat tubuh Laura dengan amat sangat terpaksa.

"Bisa-bisanya kau menyeret ku ke dalam kolam dan membuatku basah."

Laura batuk karena tidak sengaja minum air kolam tetapi meski begitu iya terselamatkan meski kakinya masih sedikit sakit tetapi ia lebih tersinggung dengan omongan Brian dari pada merasakan rasa sakit di kakinya.

"Bukannya Tuan yang mendorongku ke kolam dan menginginkan aku mati, kakinya sakit karena keram makanya tidak sengaja membuat tuan ikut masuk ke kolam."

Laura menyeret kakinya dan berusaha untuk berdiri karena mengganti baju yang sudah basah semua dan pasti akan membuatnya sakit karena kedinginan.

"Hei tikus kecil kau mau kemana ? Aku akan menghukum mu kembali kesini atau kau akan mati."

Lelaki itu sudah benar-benar marah tapi kemarahannya todak sampai 3/4 dari kemarahan Laura yang merasa di kerjain dan enggan untuk berbalik. Kakinya yang keram masih saja membuatnya nyeri dan ia tidak akan mendengarkan perintah tuannya yang memang berniat untuk mengerjainya saja.

"Kau saja yang mati jangan mengajakku." Gerutunya dengan pelan dan meninggalkan tuannya yang kedinginan di pinggiran kolam.

"Gadis itu benar-benar, lain kali aku akan membuat perhitungan dengannya." Dengan tubuh yang basah tuan Bryan masuk ke dalam rumah dengan wajah merah padam. Ia bersumpah akan menaklukkan gadis itu meski papanya melindungi.

******

Suatu hari saat Laura menyirami bunga tidak sengaja tuan Bryan yang lewat ikut tersiram dan membuat lelaki itu basah, sontak saja tuan Bryan berteriak memanggil Laura dengan panggilan pelayan.

"Kau akan ku singkirkan." Tun Bryan mengambil sesuatu tapi sebelum benda yang diambilnya terlihat tidak sengaja Laura melihat atas dan menyadari ada sesuatu yang akan jatuh menimpa tuan Bryan hingga ia mendorong dan menyelamatkan tuannya tapi sayang berganti kepala Laura yang tertimpa pot bunga hingga pecah dan mengeluarkan darah.

"Apa-apaan ini ?." Tuan Bryan melihat ke atas dan salah satu anak buahnya berniat mencelakai nya tapi baru ia sadari ternyata Laura dalam keadaan tidak sadarkan diri dan berdarah karena menyelamatkan dirinya.

"Hei pelayan ? Tikus kecil bangun."

Tuan Bryan berjongkok untuk memeriksa tapi sayang Laura dalam kondisi antara hidup dan mati. "Gawat gadis ini sekarat."

"CEPAT PANGGIL DOKTER."

Terpopuler

Comments

Lestari

Lestari

lanjut thorr

2020-05-20

0

My Name

My Name

semangat lanjut thor

2020-05-01

0

Sal Sabilah

Sal Sabilah

lanjut thor

2020-04-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!