"Letta"
Alenta yang merasa nama nya di panggil pun menoleh kan kepalanya ke sumber suara,setelah mengetahui siapa yang memanggil nya alenta pun tersenyum.
"Ya Niko, ada apa?" Alenta bertanya sambil melanjutkan jalannya.
"Gila kamu! Aku sudah memanggil mu dari parkiran tadi tau. Eh, kamu nya malah asik berjalan tanpa dosa," ucap Niko sambil mengatur nafas yang ngos-ngosan.
"Maaf aku gak dengar tadi," jawab Alenta.
"Yang benar saja, jangan pura-pura deh. Asal kamu tau, aku teriak kenceng banget tau." protes Niko.
"Lagian ngapai manggil-manggil aku? Kayak gak ada kerjaan saja," ucap Alenta yang tertawa melihat ekspresi Niko. Niko yang merasa kesal dan ingin menjawab Alenta, mengurungkan niatnya, saat mendengar teriakan Niki.
"NIKOOOOO...!!" teriak Niki yang begitu kencang dan menggema di telinga Alenta dan Niko.
"Hey, kerdil ngapain sih teriak-teriak gak jelas!" omel Niko yang kesal.
"Apa lo, bilang? Yang gak jelas, sebenarnya itu kamu, Kak!" ucap Niki sambil berteriak.
Sedangkan Alenta hanya menutup telinganya, yang berdenging karena teriakan Niki. Sungguh Alenta gak bisa membayangkan, jika hidup serumah dengan Niki, pasti akan selalu masuk rumah sakit karena gendang telinganya pecah.
"Sudah ya, adikku yang paling comel. Baik hati dan tidak sombong, abang mu ini meminta kamu untuk to the point saja, ya Sayang." Niko berusaha membujuk adiknya dengan kata-kata manis, karena Niko tau jika Niki akan meleleh dengan pujian dan kata-kata manis.
"Nah gitu dong, kan niki bisa bicara baik-baik. Tadi kenapa kakak tinggalin Niki di mobil, bahkan mobilnya juga dikunci. Asal kakak tau, Niki tak bisa nafas di dalam. hiks..hiks." Niki pun mulai menangis manja.
Untuk masalah Niki, dia adalah anak yang paling manja, dengan Niko atau saudara kembarnya. Niki selalu suka mengganggu Niko, hingga membuat niko kesal hingga ingin mengumpat berkali-kali.
"Maafkan Kakak, Dek. Kakak tadi melihat sesuatu..." suara Niko pun mengambang di udara saat dia ingat apa yang mau dia katakan sama Alenta.
"Letta aku baru ingat lagi, dan kamu harus jawab pertanyaan aku dengan jujur!" tanya Niko dengan pandangan meneliti.
"Apaan sih Nik, dari tadi kok gak jelas gitu." jawab Alenta yang mulai risih.
"Hayo ngaku, tadi kamu di antar siapa?" goda Niko dengan tatapan jail. Sedangkan Alenta langsung terkejut dengan perkataan Niko.
"Sssttttt. Jangan keras-keras, dia adalah pak Radit. Dia bos aku, Niko!" jawab Alenta dengan berbisik. Alenta takut, jika banyak anak yang mendengar pertanyaan Niko tadi.
"Baik banget bos kamu, sampek mau antar kamu ke kampus. Jangan-jangan ada sesuatu ini." Niko semakin menggoda Alenta.
"Jangan mikir aneh-aneh kamu, Nik. Aku juga bingung dengan pak Radit, aku juga makin tak enak hati Nik. Dia terlalu baik sama aku, bahkan dia menggajiku lima juta dalam sebulan. Bayangkan saja lima juta sebulan, hanya bersih-bersih rumah dan memasak makan pagi dan malam," ucap Alenta.
"Wiiih, aku mau dong jadi pembantu bos kamu Letta. Lumayankan lima juta sebulan," ucap Niki dengan semangat.
"Mau ku jitak kepala mu! Apa kurang uang jajan yang di beri mama dan papa, hingga kamu mau jadi pembantu aki aki tua itu?" ucap niko dengan kesal. Sedangkan Alenta langsung cemberut, saat mendengar Niko mengejek Radit.
"Dasar gila kamu nik. Bos ku itu cakep tau, walaupun dia berumur tiga puluh sembilan tahun, tapi aura jiwa muda nya masih terpancar kan. Bahkan setiap pagi dan malam aku selalu di buat senam jantung, karena melihat perut kotak-kotak nya itu" proses Alenta, dengan membayangkan kejadian yang dia lihat tadi di rumah Radit.
"Jangan bilang kamu sudah tidur, sama aki aki itu?" tuduh Niko yang membuyarkan imajinasi Alenta. Alenta sangat kesal, dan ingin sekali membantai Niko.
"Apa kamu bilang! Asal kamu tau, walaupun aku serumah dan seatap, aku tak pernah lakuin hal hal aneh bodoh. Mana mungkin dia mau lakuin itu sama aku, sedangkan kamu tau jika aku seperti anak nya sendiri," ucap Alenta dengan mengebu-gebu.
"Ya mungkin saja, barang kali dia cinta kamu dan kamu cinta dia," balas Niko.
"Apakah kalian bisa bahas yang lain. Dari tadi kalian tak melihat keberadaan ku, apa sepenting itu pak Radit, hingga kalian bahas terus." Niki pun mulai merajuk.
"Maafkan aku Niki, Kakak mu yang mulai duluan dan aku hanya meladeni nya saja," ucap Alenta.
"Loh, kenapa jadi aku yang disalahkan?" protes Niko.
"Cukup! Niki marah sama kalian,berdua." Niki pun berlari, dan meninggalkan mereka. Sedangkan Niko dan Alenta, hanya melongo melihat tingkat Niki. Karena baru kali ini, Niki bersikap seperti anak kecil.
"Sono urusin adikmu, yang merajuk. Lagian punya adik kok di cuek kin, sana bujuk pakek ice cream," ucap Alenta sambil tertawa.
"Awas kamu! Lihat saja nanti aku balas," teriak Niko, sambil berlari meninggalkan Alenta.
"Aku tunggu pembalasan kamu, Niko." jawab Alenta dengan berteriak. Setelah itu Alenta kembali berjalan menuju kelasnya.
"Dasar, bocah labil."
.
.
.
Happy Reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nuraini Nur
baru nyimak kakak 🤔🤔
2021-04-30
0
Mayang Sari
jejakin dli yakkk
2020-10-22
1
Ester Yen
gimana bs sahabat sekolah ayahnya alenta? alenta umr 19thn tuh aki umr 39 thn bapaknya alenta masa umr 39thn? tuh bapaknya pnya alenta pas umur brp min?
2020-10-13
1