Terpesona

Annisa berlari kecil menghampiri kerumunan orang yang tengah menenangkan s nenek yang di copet tadi.

"Nenek, ini dompet nya. Maaf saya lama, karena pencopet nya ngajak berkelahi dulu." Ucap Annisa setengah berbisik ke arah telinga s nenek sambil menyodorkan dompet.

Nenek itu menerima dompet nya dan menatap sendu annisa.

"Terima kasih cucu, karena sudah mendapatkan kembali dompet nenek." Ucap nya bersyukur lalu membuka dompet nya mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu.

Menyodorkan ke arah annisa.

"Buat cucu karena sudah mengembalikan dompet nene." Ucap nenek.

Annisa mendorong kembali uang tersebut ke s nenek.

"Tidak perlu nek, saya ikhlas lain kali nenek hati hati yah bawa tas nya dan jangan lupa untuk di tutup kembali tas nya agar tidak terulang lagi. Nek maaf saya hanya bisa menolong sampai di sini karena teman saya sudah menunggu dari tadi, saya permisi yah nek. Assalamualaikum." Tutur Annisa lembut lalu mencium tangan si nenek dan berlalu meninggalkan kerumunan itu.

Sementara seorang laki laki yang berdiri di antara kerumunan orang dan memperhatikan adegan annisa, tersenyum terpesona melihat kepergian annisa sampai benar benar menjauh lalu ia kembali melirik s nenek dan bertanya sesuatu.

Tinn..tinn.. Suara klakson mobil yang berhenti di pinggir jalan tepat di hadapan nya.

Lelaki yang sedang membungkuk bertanya pada si nenek seketika menoleh ke arah suara klakson, dia pamitan pada s nenek lalu berlalu menghampiri dan masuk ke dalam mobil berwarna putih yang berhenti tadi.

Memakai seat belt.

"Lo, pake lama dateng nya. Untung bukan pelajaran s kaleng rombeng sekarang tuh, kalau bagian dia dan kita dateng telat gini bisa kena hukum bersihin wc nih gue." Cerocos Ray kesal.

Egi mendengus dan melirik ke Ray.

"Kalo lo takut telat, siapa suruh nunggu." Balas Egi lalu mulai melajukan mobil nya.

Ray menepuk sebelah pundak egi.

"Tp bro, Gue barusan ketemu bidadari tak bersayap lho." Ucap Ray dengan senyuman bahagia.

Alis egi terangkat sebelah."Terus." Ketus Egi.

Masih dengan senyuman.

"Dan lo tahu, itu cewek asli cakep dan jago bela diri bro." Antusias Ray.

Egi menggeleng kecil beberapa kali dan tersenyum miring.

"Dari mana lo tau jika cewek itu jago bela diri sedang lo baru ketemu sekarang." Tanya Egi.

Ray menghela napas pelan.

"Dia menolong nenek2 yang kecopetan dan melawan preman yang mencopet nya, bukan kah itu pahlawan bro. Dan yang bikin gue semakin takjub dia menolong tanpa pamrih, itu yang membuat gue seketika kagum pada nya." Tutur Ray dramatis.

Mendengus. "Tobat Ray, ke 4 cewek lo mau di kemanain," ucap egi sinis.

"Gue rela deh putusin semua pacar kalau tuh cewek mau sama gue." Ucap Ray dan memandang ke arah lain menghayal.

"Dasar playboy. Dah kena karma bau tau rasa lo." Umpat egi dan fokus kembali pada jalanan.

"Udah gue bilang mending jadi playboy dari pada lo, sad boy yang susah move on dari satu cewek." Ledek Ray.

Egi yang mendengar ucapan Ray seketika terdiam karena teringat kembali dengan ucapan Tang dan kakak nya, alis nya berkerut berpikir dan wajah nya muram.

Melihat egi terdiam tidak merespon ledekan nya Ray menepuk cukup keras ke pundak egi.

"Bro, napa lo ngelamun. Mikirin soal kisah cinta lo yang tragis lagi nih?" Tanya Ray.

Egi terperanjat dengan tepukan Ray di pundak nya, lalu menoleh dan fokus kembali pada kemudi nya.

"Gue lagi nyetir." Jawab Egi datar.

Sedang Ray heran melihat tingkah sahabat nya yang tiba2 murung Ray menatap ke arah egi fokus nyetir.

"Lo, lagi kesambet apa gi. Kenapa wajah lo jadi gelap gitu?" Tanya Ray.

Fokus ke depan. "Lagi mikirin soal rencana gue agar berhasil dan tidak jadi di usir keluar negeri." Ucap Egi.

Menghela napas pelan.

"Oh, lo belum dapetin cewek yang mau di ajak kerja sama nya?" Tanya Ray.

Egi melirik. "Sudah." Jawab nya singkat.

"Lah kalau gitu yaa tinggal lo jalani aja tuh rencana, kenapa pusing2 lo mikirin nya." Ucap Ray.

"Masalahnya Sekertaris Tang mulai curiga jika gue hanya berpura pura pacaran sama tuh cewek." Tutur Egi menatap lurus ke depan.

Menepuk sebelah pundak egi.

"Kalau menurut gue, jika lo bener bener ingin bersandiwara agar tidak di curigai. Lakukan lah dengan profesional bro." Ucap Ray memberikan pencerahan.

Alis egi mengkerut. "Cara nya?" Tanya Egi.

"Gue tanya dulu. Lo masih suka bersikap baik sama bu misa dan bersikap ramah pada nya tidak?" Tanya Ray membuat egi semakin bingung.

"Jelaslah masih Ray, karena lo tahu jika gue ngelakuin ini demi dekat terus dengan nya." Ucap Egi.

Menjentikkan jari di depan wajah egi.

"Nah itu tuh faktor utama nya, bagaimana kakak lo dan bang Tangguh nggak curiga sedang lo masih bersikap seperti biasa nya pada bu misa dan lo bilang sudah punya pacar, itu kan bisa membuat curiga bro." Jelas Ray.

Egi mengangguk kan kepala kecil.

"Bener juga apa kata lo, terus gue harus gimana Ray?" Tanya Egi.

"Bersikaplah acuh jika bertemu dengan bu misa dan seolah tidak menganggap bu misa tidak ada di dalam rumah itu, dan lo harus tunjukin jika cewek yang di ajak kerja sama itu adalah kekasih lo beneran di depan kak arga dan bang Tangguh." Usul Ray.

Plakk.

Egi menimpuk kepala Ray cukup keras sehingga membuat Ray mengusap kepala nya yang panas dan perih.

"Hey, napa lo nimpuk gue. Sakit bro." Teriak Ray kesal dengan nada cukup tinggi.

"Lo gila nyuruh gue ngejauh dari misa. Nggak bisa." Tegas Egi dengan nada kesal.

Ray menghela napas.

"Serah lo aja lah, gue ngasih saran kan buat kebaikan lo juga." Balas Ray sambil mengusap kembali kepala nya yang masih terasa panas.

Tp ada benar nya juga apa kata Ray aku harus bersikap acuh pada misa agar tidak menimbulkan curiga pada kakak dan s Tang. Seperti nya aku harus bersabar sementara waktu untuk memperjuangkan agar tetap di sisi nya.

------------

Egi telah sampai di sekolahan dan kedua nya tengah berjalan santai di lorong2 kelas yang mulai sepi hanya beberapa siswa yang masih berada di luar serambi kelas mungkin karena guru nya belum datang sedang pelajaran pertama sekolah sudah di mulai sekitar 15 menit yang lalu.

Ray berjalan beriringan dengan egi.

"Bro kalau boleh tahu tuh cewek yang di ajak kerja sama, cantik nya sama kayak bu misa kagak?" Tanya Ray sambil membenarkan tas gendong yang menyampir di sebelah pundak nya.

Egi menoleh. "Nggak. misa itu lembut, cantik dan imut, sedang dia sebalik nya." Jawab Egi.

"Kalau gitu tuh cewek kasar, kagak cantik dan nggak ada imut imut nya dong. Kok lo bisa jadiin nya sebagai pengganti bu misa, nemu di mana?" Tanya Ray penasaran.

Egi membenarkan jas sekolah yang di pakai nya.

"Nemu di sangkar macan. Udah, gue malas bahas tuh cewek nggak penting." Tegas Egi dengan nada kesal.

Ray mengambil botol minuman yang ada di saku samping tas gendong nya.

"Emang di mata lo hanya ada bu misa..bu misa aja, jadi giliran lihat cewek yang menurut gue sih bening tp di mata lo pasti jawaban nya kebalikan dari gue, lama lama kasihan juga gue sama lo, gi. Patah hati kagak ada habis nya." Cerocos Ray lalu meminum air dari botol.

Hendak menutup botol. "Duk.." Ray ke senggol lengan nya oleh egi sehingga air yang ada dalam botol tumpah sebagian ke lantai.

Menatap egi dan melirik air dalam botol tinggal sedikit.

"Lo, main senggol saja jadinya kan tumpah air gue. Untung nggak kena baju dan earphone, kalau kena gue tabok lo karena kesal." Gerutu Ray sebal.

"Sorry." Jawab Egi singkat dan melangkah kembali.

Mengikuti egi. "Udah main senggol, ninggalin lagi lo. Emang dasar tak setia kawan lo." Celoteh Ray masih di liputi rasa kesal nya.

"Waaaah....brukk...sleerr." Teriak seseorang dari belakang dan bunyi sesuatu yang jatuh.

Egi dan Ray menoleh ke arah belakang, yang mendapati bu rina sudah tergeletak di lantai dengan beberapa lembar kertas berterbangan dan sepatu high heels nya copot.

"Hahaha... ibu kenapa rebahan di situ, apa terlalu ngantuk jadi nya rebahan di situ.." Ucap Ray di selingi tawa nya.

Bu rina menatap geram ke arah Ray dengan kedua tangan mengepal.

"Kamu..anak bangkeee..." Geram Bu Rina.

Masih menertawakan dan memegang perut nya.

"Bu itu bedak nya blepotan, dan alis nya bengkok. Masa tiduran saja sampe segitu nya sih." Ledek Ray.

Semakin geram dan menggertak kan gigi nya kesal.

"Kamu..." Ucap Bu Rina tercekat karena saking geram nya.

Sedang egi yang melihat situasi akan memanas dan melihat sekitar akan mengundang guru atau murid dalam kelas keluar.

Egi memegang pundak Ray sehingga membuat Ray yang sedari tadi tertawa senang akhirnya terhenti lalu Ray menoleh ke egi.

"Apa gi?" Tanya Ray polos.

"Lo mau di sini aja di kerubungi anak murid lain apa ikut gue berbalik ke kelas kita." Ucap Egi setengah berbisik.

"Gue ikut lo lah. Malas gue berurusan dengan kaleng rombeng." Jawab Ray.

"Oke kita berbalik sekarang." Titah Egi lalu berbalik dan meninggalkan Ray yang masih gelagapan melirik bu rina.

Menatap bu rina yang memegangi pinggang dan kaki nya.

"Bu saya balik dulu yah, awas jangan tiduran lagi di situ bisa benjol tuh kepala dan nanti ada ulat yang masuk. Hahaha " Ucap Ray mengejek lalu ikutan berbalik mengejar egi yang sudah melangkah.

"Dasar murid durhaka..awas saja kau anak bangkee.." Umpat bu rina kesal.

Lalu Bu Rina mulai mengumpulkan setiap lembar kertas yang berserakan dan melihat sepatu heels nya copot.

"Kenapa bisa punya murid kurang ajar seperti si bangke itu, awas saja tak kurangi nilai mu nanti. sudah kelas 3 dan sebentar lagi UAN masih saja mereka berdua bertingkah menyebalkan." Gerutu Bu Rina sambil mengumpulkan kertas dan merapihkan pakaian nya.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

HIATUS

HIATUS

jgan2 ray sma bu rina nnti wkwkwkkk

2020-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Memulai
2 Saran
3 Menjalankan
4 Celoteh
5 Rencana
6 Salah Paham (1)
7 Palah Paham (2)
8 Minta Maaf
9 Obrolan
10 Teguran
11 Pulang
12 Sepakat
13 Memastikan
14 Melawan (1)
15 Melawan (2)
16 Terpesona
17 Berusaha
18 Siasat
19 Perintah
20 Terciduk
21 Memeriksa
22 Di Curigai
23 Permintaan
24 Menjelaskan
25 Janji Suci
26 Ingin di Akui
27 Buku Pemberian
28 Kambuh
29 Menjalankan Kewajiban part 1
30 Menjalankan Kewajiban part 2
31 Sarapan
32 Di Antar
33 Masalah Bekal
34 Berkemas
35 Gara gara Chat
36 Merasa Aneh part 1
37 Merasa Aneh part 2
38 Merasa Aneh part 3
39 Bertemu
40 Salah Paham
41 Mengalah
42 Di Pertanyakan
43 Menyelidik
44 Teringat Dia
45 Memikirkan
46 Bersitegang
47 Pikiran dan Emosi
48 Pesan Peringatan
49 Penasaran
50 Arga dan Romisa
51 Menjemput
52 Egi Sakit part 1
53 Egi Sakit part 2
54 Egi Sakit part 3
55 Egi Sakit part 4
56 Sadar
57 Makan Siang
58 Merajut Rasa
59 Merajut Rasa Part 2
60 Lirikan Curiga
61 Tindakan di Balik Ucapan
62 Keanehan
63 Keinginan
64 ArRos
65 Cemburu
66 Maaf
67 Sengaja
68 Kedatangan
69 MiYam
70 Salah Sangka
71 Bertukar
72 Rencana Pindah
73 Sadap
74 Pindah
75 Romisa Melahirkan part 1
76 Romisa Melahirkan part 2
77 Berkunjung
78 Frist Kiss
79 Penyelidik
80 Hasil Selidik
81 Bersiap Menjemput
82 Pernyataan Alan
83 Akhirnya Bertemu
84 Pernyataan dan Kenyataan
85 Ungkapan Perasaan
86 Jealous Egi
87 Kencan part 1
88 Kencan part 2
89 Rencana ke-2 Ayah Putra
90 Berebut
91 Terakhir satu kamar
92 Kesepakatan Hak
93 Gosip
94 Gosip 2
95 Titipan Alan
96 Perdebatan Ray & Rika
97 Pengganggu
98 Izin untuk Jhon
99 Makan Malam
100 Pisah Kamar
101 Sarapan bareng Jhon
102 Meredam Gosip
103 Pulang Dinas
104 Ungkapan Annisa
105 Trauma Terulang 1
106 Trauma Terulang 2
107 Trauma Terulang 3
108 Trauma Terulang 4
109 Trauma Terulang 5
110 Siuman
111 Kesalah Pahaman
112 Pembalut
113 Darah
114 Hukuman
115 Madu
116 Di Jenguk 1
117 Di Jenguk 2
118 Di Jenguk Ayah
119 Bersiap Pulang
120 Pulang
121 Pergi 1
122 Pergi 2
123 Menahan Asa
124 Membiasakan diri
125 Nyamuk
126 Rindu, Merindu
127 Keluarga Besar
128 Undangan
129 Belanja
130 Bersiap Pesta
131 Resepsi 1
132 Resepsi 2
133 Resepsi 3
134 Pesta Telah Berakhir
135 First Night
136 Ucapan Terimakasih
137 Ekstra Part
138 Bab 1 season 3
139 Bab 2
140 Bab 3
141 Bab 4
142 Bab 5
143 Bab 6
144 Bab 7
145 Bab 8
146 Bab 9
147 Bab 10
148 Bab 11
149 Bab 12
150 Bab 13
151 Bab 14
152 Bab 15
153 Bab 16
154 Bab 17
155 Bab 18
156 Bab 19
157 Bab 20
158 Bab 21
159 Bab 22
160 Bab 23
161 Bab 24
162 Bab 25
163 Bab 26
164 Bab 27
165 Bab 28
166 Bab 29
167 Bab 30
168 Bab 31
169 Bab 32
170 Bab 33
171 Bab 34
172 Bab 35
173 Bab 36
174 Bab 37
175 Bab 38
176 Bab 39
177 Bab 40
178 Bab 41
179 Bab 42
180 Bab 43
181 Bab 44
182 Bab 45
183 Bab 46
184 Bab 47
185 Bab 48
186 Bab 49
187 Bab 50
188 Bab 51
189 Bab 52
190 Bab 53
191 Bab 54
192 Bab 55
193 Bab 56
194 Bab 57
195 Bab 58
196 Bab 59
197 Bab 60
198 Bab 61
199 Bab 62
200 Bab 63
201 Bab 64
202 Bab 65
203 Ekstra Part
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Awal Memulai
2
Saran
3
Menjalankan
4
Celoteh
5
Rencana
6
Salah Paham (1)
7
Palah Paham (2)
8
Minta Maaf
9
Obrolan
10
Teguran
11
Pulang
12
Sepakat
13
Memastikan
14
Melawan (1)
15
Melawan (2)
16
Terpesona
17
Berusaha
18
Siasat
19
Perintah
20
Terciduk
21
Memeriksa
22
Di Curigai
23
Permintaan
24
Menjelaskan
25
Janji Suci
26
Ingin di Akui
27
Buku Pemberian
28
Kambuh
29
Menjalankan Kewajiban part 1
30
Menjalankan Kewajiban part 2
31
Sarapan
32
Di Antar
33
Masalah Bekal
34
Berkemas
35
Gara gara Chat
36
Merasa Aneh part 1
37
Merasa Aneh part 2
38
Merasa Aneh part 3
39
Bertemu
40
Salah Paham
41
Mengalah
42
Di Pertanyakan
43
Menyelidik
44
Teringat Dia
45
Memikirkan
46
Bersitegang
47
Pikiran dan Emosi
48
Pesan Peringatan
49
Penasaran
50
Arga dan Romisa
51
Menjemput
52
Egi Sakit part 1
53
Egi Sakit part 2
54
Egi Sakit part 3
55
Egi Sakit part 4
56
Sadar
57
Makan Siang
58
Merajut Rasa
59
Merajut Rasa Part 2
60
Lirikan Curiga
61
Tindakan di Balik Ucapan
62
Keanehan
63
Keinginan
64
ArRos
65
Cemburu
66
Maaf
67
Sengaja
68
Kedatangan
69
MiYam
70
Salah Sangka
71
Bertukar
72
Rencana Pindah
73
Sadap
74
Pindah
75
Romisa Melahirkan part 1
76
Romisa Melahirkan part 2
77
Berkunjung
78
Frist Kiss
79
Penyelidik
80
Hasil Selidik
81
Bersiap Menjemput
82
Pernyataan Alan
83
Akhirnya Bertemu
84
Pernyataan dan Kenyataan
85
Ungkapan Perasaan
86
Jealous Egi
87
Kencan part 1
88
Kencan part 2
89
Rencana ke-2 Ayah Putra
90
Berebut
91
Terakhir satu kamar
92
Kesepakatan Hak
93
Gosip
94
Gosip 2
95
Titipan Alan
96
Perdebatan Ray & Rika
97
Pengganggu
98
Izin untuk Jhon
99
Makan Malam
100
Pisah Kamar
101
Sarapan bareng Jhon
102
Meredam Gosip
103
Pulang Dinas
104
Ungkapan Annisa
105
Trauma Terulang 1
106
Trauma Terulang 2
107
Trauma Terulang 3
108
Trauma Terulang 4
109
Trauma Terulang 5
110
Siuman
111
Kesalah Pahaman
112
Pembalut
113
Darah
114
Hukuman
115
Madu
116
Di Jenguk 1
117
Di Jenguk 2
118
Di Jenguk Ayah
119
Bersiap Pulang
120
Pulang
121
Pergi 1
122
Pergi 2
123
Menahan Asa
124
Membiasakan diri
125
Nyamuk
126
Rindu, Merindu
127
Keluarga Besar
128
Undangan
129
Belanja
130
Bersiap Pesta
131
Resepsi 1
132
Resepsi 2
133
Resepsi 3
134
Pesta Telah Berakhir
135
First Night
136
Ucapan Terimakasih
137
Ekstra Part
138
Bab 1 season 3
139
Bab 2
140
Bab 3
141
Bab 4
142
Bab 5
143
Bab 6
144
Bab 7
145
Bab 8
146
Bab 9
147
Bab 10
148
Bab 11
149
Bab 12
150
Bab 13
151
Bab 14
152
Bab 15
153
Bab 16
154
Bab 17
155
Bab 18
156
Bab 19
157
Bab 20
158
Bab 21
159
Bab 22
160
Bab 23
161
Bab 24
162
Bab 25
163
Bab 26
164
Bab 27
165
Bab 28
166
Bab 29
167
Bab 30
168
Bab 31
169
Bab 32
170
Bab 33
171
Bab 34
172
Bab 35
173
Bab 36
174
Bab 37
175
Bab 38
176
Bab 39
177
Bab 40
178
Bab 41
179
Bab 42
180
Bab 43
181
Bab 44
182
Bab 45
183
Bab 46
184
Bab 47
185
Bab 48
186
Bab 49
187
Bab 50
188
Bab 51
189
Bab 52
190
Bab 53
191
Bab 54
192
Bab 55
193
Bab 56
194
Bab 57
195
Bab 58
196
Bab 59
197
Bab 60
198
Bab 61
199
Bab 62
200
Bab 63
201
Bab 64
202
Bab 65
203
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!