Melawan (1)

Pagi ini Annisa memakai rok hitam full rempel dan kemeja panjang biru langit sedang kerudung nya senada dengan kemeja yang di pakai nya.

Dan saat ini annisa tengah berjalan di trotoar jalanan bersama rika teman sekamar nya dengan membawa dua kantung kresek yang cukup besar di kedua tangan annisa.

Kedua nya baru saja berbelanja kebutuhan bulanan dan keluar dari mini market yang buka 24 jam yang cukup dekat dengan kampus nya.

Annisa memperlambat langkah kaki lalu membuka kresek.

"Rik, kamu beli pengharum buat di kamar mandi nggak?" Tanya Annisa sambil mengobrak abrik kantung kresek nya.

Ikut membuka kresek nya dan memeriksa.

"Nggak nis, lupa aku."Jjawab Rika.

Annisa merapihkan kembali kantung kresek dan menurunkan nya.

"waktu untuk masuk kelas berapa jam lagi nih?" Tanya Annisa sambil melihat jam yang ada di pergelangan tangan nya.

Ikut melihat pergelangan tangan yang terdapat jam.

"Sekitar 1 setengah jam lagi Nis, kan hari ini akan ada praktek juga ke lab." Ucap Rika menoleh ke arah annisa yang ada di samping nya.

Annisa memberikan kedua kantung kresek nya ke rika.

"Rik, tungguin di sini sebentar, aku mau beli pengharum ruangan dulu." Titah Annisa menggiring rika ke sebuah kursi panjang.

Rika menghela napas dan menerima pasrah lalu duduk di kursi panjang yang berada di trotoar jalan.

"Baiklah, jangan lama lama yah nis. Nanti kita telat." Ucap Rika lalu menaruh semua kresek ke bawah kursi panjang.

Annisa mengangguk dan mengacungkan satu jempol nya sebagai tanda kata 'oke'.

Lalu annisa berbalik lagi untuk menuju mini market yang sebelumnya annisa berbelanja untuk membeli kebutuhan yang belum ke beli nya.

Annisa berjalan di trotoar dengan pandangan kadang lurus ke depan dan sesekali menunduk, di depan annisa berjalan ada seorang nenek yang tidak terlalu sepuh membawa tas selempang yang di kaitkan ke lengan nya dan seorang pria yang berprawakan tinggi dengan wajah sangar dan memakai jaket jeans.

Pria itu terus membuntuti s nenek dan annisa pikir dia adalah cucu nya s nenek sehingga tidak menaruh curiga dengan gerak gerik nya yang ingin mendekati s nenek.

Dan ketika annisa meluruskan pandangan nya, annisa tidak sengaja melihat pria yang berjalan di depan nya itu mengambil dompet s nenek yang kebetulan tas s nenek tidak tertutup rapat sehingga dompet nya nongol keluar memudahkan pria itu mengambil nya.

"Awas nek, copet!!" Teriak Annisa dan berhenti melangkah.

Seketika s nenek dan pria itu menengok ke belakang, dan karena dompet s nenek sudah di ambil, pria itu langsung berlari.

Nenek itu memeriksa isi tas selempang.

"Benar cu, dompet nenek hilang.. tolong.. copet.. copet.." Teriak s nenek yang di copet.

Annisa menghampiri segera ke nenek yang berteriak.

"Nenek tunggu d sini, saya akan kejar copet nya." Titah Annisa.

Lalu Annisa mengangkat rok rempel nya ke atas dan mengikatkan ke pinggang ramping nya sehingga memperlihatkan trening olahraga longgar yang di pakai annisa, tidak lupa annisa menalikan kedua ujung kerudung segi empat nya ke belakang leher.

Setelah nya, Annisa dengan sekuat tenaga mengejar pria yang mencopet dompet s nenek.

Terjadilah annisa kejar mengejar s pria itu dengan lari yang cukup kencang."woy, berhenti." Teriak Annisa di sela lari nya.

Namun pria yang mencopet dompet s nenek tidak menggubris teriakan annisa dan terus berlari ke jalanan dan mengajak annisa berlari ke jalanan yang cukup sepi lalu masuk ke sebuah gang cukup luas yang berjalan buntu.

Sementara dalam sebuah mobil sport berwarna putih.

"Cewek brandal, kenapa dia lari lari begitu." Celetuk Egi yang melihat annisa tengah berlari dan memasuki gang.

Egi memberhentikan mobil nya di pinggir jalan untuk memarkirkan nya lalu egi keluar dari mobil untuk memastikan penglihatan nya tidak salah jika annisa telah memasuki gang bersama pria.

Di dalam mobil hitam mewah.

Sekertaris Tang melihat mobil putih yang di kenal nya lalu melirik nomor plat.

"Tuan, bukannya itu mobil Tuan Egi." Ucap Tang di sela menyetir dan melihat mobil putih yang terparkir di pinggir jalan.

Arga mencondongkan tubuh nya ke depan untuk melihat nomor plat mobil tersebut.

"Benar, sedang apa dia. Kenapa mobil nya berhenti di pinggir jalan begitu?" Tanya Arga.

Sekeratis Tang melambatkan laju mobil nya.

"Saya tidak tahu tuan."

"Kau lihat sana, siapa tahu dia sedang berbuat aneh aneh lagi." Titah Arga.

Tang ikut membelokkan mobil nya agar terparkir di dekat mobil egi."Baik tuan" ucap Tang lalu turun dari mobil untuk mencari egi.

-------

Sementara annisa yang masih berlari di gang mengejar s copet, napas nya sudah memburu tersendat karena berlari cukup jauh dan dengan sangat kencang mengejar s pria copet.

Pria yang mencopet dompet berhenti ketika sudah bergabung dengan teman nya yang menunggu di ujung gang jalan buntu.

Sial, kenapa nih copet ngajak aku kemari, wah benar ini copet bawa kawan nya..kenapa bisa kena jebakan nya.

Pria yang berprawakan sama dengan pria s copet, pria tersebut maju selangkah dan melihat annisa dari atas sampai bawah.

"Wah..wah..hebat sekali kau kawan, membawa gadis cantik dan mulus kemari." Ucap nya lalu tersenyum miring (anggap saja pria A).

Memberikan dompet hasil copetan ke pria di samping nya.

"Tentu saja lah, siapa dulu gue gitu. Jika mencopet pasti selalu membawa hadiah lebih." Bangga pria yang mencopet dompet s nenek (pria B).

Mendekati pria A dan menatap annisa.

"Hay, manis. Boleh nih kenalan sama abang," goda pria lain (pria C).

Annisa yang sudah mengatur napas nya yang terengah karena berlari, annisa menatap ke arah tiga pria di hadapan nya.

"Gue ke sini mau ngambil dompet yang lo copet, cepat kembalikan dompet itu." Tegas Annisa dengan tatapan tajam.

Tersenyum sambil mengusap dagu nya dengan jemari.

"Manis sekali. Selain cantik kau sangat pemberani, benar benar selera ku." Celoteh pria A.

Annisa berdecih dan membuang muka.

"Cih!! Mimpi apa gue semalam, bisa bertemu dengan pria gila seperti kalian." Tutur Annisa.

"Wah, bang aku ingin wanita ini. Manis sekali dia bang." Ucap Pria C antusias.

Tertawa senang."Hahaha..dia bagian gue dik." Ucap Pria A.

Annisa masih menatap tajam.

"Udah lo semua jangan banyak bacot, cepat kembalikan dompet itu ke gue. Kalau kagak, gue akan memakai cara kasar merebutnya," ucap Annisa sambil mengepalkan kedua tangan nya geram.

Berdiri di antara kedua teman nya.

"Hahaha..gadis kecil tidak lihatkah kau mau melawan kita bertiga sedang kau sendirian. Itu mustahil manis..sudahlah temani abang saja bermain." Tutur Pria A.

"Hah mimpi..kalian mau sepuluh orang juga, gue jabanin. Siapa takut." Tantang Annisa.

"Semakin suka gue dengan wanita ini, baiklah anak manis. Mari lawan kita bertiga, jika kau menang kau boleh ambil dompet itu. Tp jika kau kalah, siap2 kau harus mau ikut dengan kita." Tawar Pria B.

Annisa mengangguk mantap.

"Boleh siapa takut, dan kalian jangan pakai senjata, hadapi dengan tangan kosong. jangan banci," pinta Annisa.

Mereka bertiga mengangguk paham.

"Tentu saja tangan kosong manis, karena aku tidak ingin kulit mu tergores akan terlihat jelek nanti nya dan membuat kita tidak berselera terhadap mu.. Haha." Ucap Pria A dan tertawa senang.

Cih!! Jijik aku melihat nya. Kenapa jantung ku berdegup kencang gini yah, tenang annisa...mereka tidak membawa benda tajam jadi harus tenang, kau pasti menang. haish...mana sudah hampir waktu nya masuk kelas lagi.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Kris Wanti

Kris Wanti

kuereenn...💪💪💪

2020-03-26

0

Wulan PesEkk

Wulan PesEkk

q sukaa kalau pemeran pertama ceweknya modelnyaa kayak ginii...gak gampang disakiti...

2020-03-03

1

Sutiah

Sutiah

aku suka

2020-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Memulai
2 Saran
3 Menjalankan
4 Celoteh
5 Rencana
6 Salah Paham (1)
7 Palah Paham (2)
8 Minta Maaf
9 Obrolan
10 Teguran
11 Pulang
12 Sepakat
13 Memastikan
14 Melawan (1)
15 Melawan (2)
16 Terpesona
17 Berusaha
18 Siasat
19 Perintah
20 Terciduk
21 Memeriksa
22 Di Curigai
23 Permintaan
24 Menjelaskan
25 Janji Suci
26 Ingin di Akui
27 Buku Pemberian
28 Kambuh
29 Menjalankan Kewajiban part 1
30 Menjalankan Kewajiban part 2
31 Sarapan
32 Di Antar
33 Masalah Bekal
34 Berkemas
35 Gara gara Chat
36 Merasa Aneh part 1
37 Merasa Aneh part 2
38 Merasa Aneh part 3
39 Bertemu
40 Salah Paham
41 Mengalah
42 Di Pertanyakan
43 Menyelidik
44 Teringat Dia
45 Memikirkan
46 Bersitegang
47 Pikiran dan Emosi
48 Pesan Peringatan
49 Penasaran
50 Arga dan Romisa
51 Menjemput
52 Egi Sakit part 1
53 Egi Sakit part 2
54 Egi Sakit part 3
55 Egi Sakit part 4
56 Sadar
57 Makan Siang
58 Merajut Rasa
59 Merajut Rasa Part 2
60 Lirikan Curiga
61 Tindakan di Balik Ucapan
62 Keanehan
63 Keinginan
64 ArRos
65 Cemburu
66 Maaf
67 Sengaja
68 Kedatangan
69 MiYam
70 Salah Sangka
71 Bertukar
72 Rencana Pindah
73 Sadap
74 Pindah
75 Romisa Melahirkan part 1
76 Romisa Melahirkan part 2
77 Berkunjung
78 Frist Kiss
79 Penyelidik
80 Hasil Selidik
81 Bersiap Menjemput
82 Pernyataan Alan
83 Akhirnya Bertemu
84 Pernyataan dan Kenyataan
85 Ungkapan Perasaan
86 Jealous Egi
87 Kencan part 1
88 Kencan part 2
89 Rencana ke-2 Ayah Putra
90 Berebut
91 Terakhir satu kamar
92 Kesepakatan Hak
93 Gosip
94 Gosip 2
95 Titipan Alan
96 Perdebatan Ray & Rika
97 Pengganggu
98 Izin untuk Jhon
99 Makan Malam
100 Pisah Kamar
101 Sarapan bareng Jhon
102 Meredam Gosip
103 Pulang Dinas
104 Ungkapan Annisa
105 Trauma Terulang 1
106 Trauma Terulang 2
107 Trauma Terulang 3
108 Trauma Terulang 4
109 Trauma Terulang 5
110 Siuman
111 Kesalah Pahaman
112 Pembalut
113 Darah
114 Hukuman
115 Madu
116 Di Jenguk 1
117 Di Jenguk 2
118 Di Jenguk Ayah
119 Bersiap Pulang
120 Pulang
121 Pergi 1
122 Pergi 2
123 Menahan Asa
124 Membiasakan diri
125 Nyamuk
126 Rindu, Merindu
127 Keluarga Besar
128 Undangan
129 Belanja
130 Bersiap Pesta
131 Resepsi 1
132 Resepsi 2
133 Resepsi 3
134 Pesta Telah Berakhir
135 First Night
136 Ucapan Terimakasih
137 Ekstra Part
138 Bab 1 season 3
139 Bab 2
140 Bab 3
141 Bab 4
142 Bab 5
143 Bab 6
144 Bab 7
145 Bab 8
146 Bab 9
147 Bab 10
148 Bab 11
149 Bab 12
150 Bab 13
151 Bab 14
152 Bab 15
153 Bab 16
154 Bab 17
155 Bab 18
156 Bab 19
157 Bab 20
158 Bab 21
159 Bab 22
160 Bab 23
161 Bab 24
162 Bab 25
163 Bab 26
164 Bab 27
165 Bab 28
166 Bab 29
167 Bab 30
168 Bab 31
169 Bab 32
170 Bab 33
171 Bab 34
172 Bab 35
173 Bab 36
174 Bab 37
175 Bab 38
176 Bab 39
177 Bab 40
178 Bab 41
179 Bab 42
180 Bab 43
181 Bab 44
182 Bab 45
183 Bab 46
184 Bab 47
185 Bab 48
186 Bab 49
187 Bab 50
188 Bab 51
189 Bab 52
190 Bab 53
191 Bab 54
192 Bab 55
193 Bab 56
194 Bab 57
195 Bab 58
196 Bab 59
197 Bab 60
198 Bab 61
199 Bab 62
200 Bab 63
201 Bab 64
202 Bab 65
203 Ekstra Part
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Awal Memulai
2
Saran
3
Menjalankan
4
Celoteh
5
Rencana
6
Salah Paham (1)
7
Palah Paham (2)
8
Minta Maaf
9
Obrolan
10
Teguran
11
Pulang
12
Sepakat
13
Memastikan
14
Melawan (1)
15
Melawan (2)
16
Terpesona
17
Berusaha
18
Siasat
19
Perintah
20
Terciduk
21
Memeriksa
22
Di Curigai
23
Permintaan
24
Menjelaskan
25
Janji Suci
26
Ingin di Akui
27
Buku Pemberian
28
Kambuh
29
Menjalankan Kewajiban part 1
30
Menjalankan Kewajiban part 2
31
Sarapan
32
Di Antar
33
Masalah Bekal
34
Berkemas
35
Gara gara Chat
36
Merasa Aneh part 1
37
Merasa Aneh part 2
38
Merasa Aneh part 3
39
Bertemu
40
Salah Paham
41
Mengalah
42
Di Pertanyakan
43
Menyelidik
44
Teringat Dia
45
Memikirkan
46
Bersitegang
47
Pikiran dan Emosi
48
Pesan Peringatan
49
Penasaran
50
Arga dan Romisa
51
Menjemput
52
Egi Sakit part 1
53
Egi Sakit part 2
54
Egi Sakit part 3
55
Egi Sakit part 4
56
Sadar
57
Makan Siang
58
Merajut Rasa
59
Merajut Rasa Part 2
60
Lirikan Curiga
61
Tindakan di Balik Ucapan
62
Keanehan
63
Keinginan
64
ArRos
65
Cemburu
66
Maaf
67
Sengaja
68
Kedatangan
69
MiYam
70
Salah Sangka
71
Bertukar
72
Rencana Pindah
73
Sadap
74
Pindah
75
Romisa Melahirkan part 1
76
Romisa Melahirkan part 2
77
Berkunjung
78
Frist Kiss
79
Penyelidik
80
Hasil Selidik
81
Bersiap Menjemput
82
Pernyataan Alan
83
Akhirnya Bertemu
84
Pernyataan dan Kenyataan
85
Ungkapan Perasaan
86
Jealous Egi
87
Kencan part 1
88
Kencan part 2
89
Rencana ke-2 Ayah Putra
90
Berebut
91
Terakhir satu kamar
92
Kesepakatan Hak
93
Gosip
94
Gosip 2
95
Titipan Alan
96
Perdebatan Ray & Rika
97
Pengganggu
98
Izin untuk Jhon
99
Makan Malam
100
Pisah Kamar
101
Sarapan bareng Jhon
102
Meredam Gosip
103
Pulang Dinas
104
Ungkapan Annisa
105
Trauma Terulang 1
106
Trauma Terulang 2
107
Trauma Terulang 3
108
Trauma Terulang 4
109
Trauma Terulang 5
110
Siuman
111
Kesalah Pahaman
112
Pembalut
113
Darah
114
Hukuman
115
Madu
116
Di Jenguk 1
117
Di Jenguk 2
118
Di Jenguk Ayah
119
Bersiap Pulang
120
Pulang
121
Pergi 1
122
Pergi 2
123
Menahan Asa
124
Membiasakan diri
125
Nyamuk
126
Rindu, Merindu
127
Keluarga Besar
128
Undangan
129
Belanja
130
Bersiap Pesta
131
Resepsi 1
132
Resepsi 2
133
Resepsi 3
134
Pesta Telah Berakhir
135
First Night
136
Ucapan Terimakasih
137
Ekstra Part
138
Bab 1 season 3
139
Bab 2
140
Bab 3
141
Bab 4
142
Bab 5
143
Bab 6
144
Bab 7
145
Bab 8
146
Bab 9
147
Bab 10
148
Bab 11
149
Bab 12
150
Bab 13
151
Bab 14
152
Bab 15
153
Bab 16
154
Bab 17
155
Bab 18
156
Bab 19
157
Bab 20
158
Bab 21
159
Bab 22
160
Bab 23
161
Bab 24
162
Bab 25
163
Bab 26
164
Bab 27
165
Bab 28
166
Bab 29
167
Bab 30
168
Bab 31
169
Bab 32
170
Bab 33
171
Bab 34
172
Bab 35
173
Bab 36
174
Bab 37
175
Bab 38
176
Bab 39
177
Bab 40
178
Bab 41
179
Bab 42
180
Bab 43
181
Bab 44
182
Bab 45
183
Bab 46
184
Bab 47
185
Bab 48
186
Bab 49
187
Bab 50
188
Bab 51
189
Bab 52
190
Bab 53
191
Bab 54
192
Bab 55
193
Bab 56
194
Bab 57
195
Bab 58
196
Bab 59
197
Bab 60
198
Bab 61
199
Bab 62
200
Bab 63
201
Bab 64
202
Bab 65
203
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!