Sementara di sekolah SMA pelita.
Egi tengah berjalan di lorong kelas di ikuti Rayhan teman karib nya. Mereka berdua akan siap siap untuk pulang ke rumah karena waktu belajar mengajar telah selesai.
"Bro, bener nih nggak latihan basket hari ini. Lo, kan ketua nya gi. Masa ketua nggak latihan sih," tanya Ray di sela langkah kaki mengiringi egi.
"Nggak, lagi males." Jawab Egi dan menatap ke depan.
Rayhan menepuk sebelah pundak egi.
"Sabarlah gi, Jangan lo pikirin terus tuh perasaan yang gantung. Mending menurut gue cari saja ganti nya, selain lo nggak di usir dari rumah. Lo, juga bisa melupakan bu misa," tutur Rayhan menasehati.
Langkah kaki egi terhenti lalu menoleh pada Ray.
"Benar juga apa kata lo. Dengan mencari ganti nya gue bisa terus dekat dengan misa." Ucap Egi lalu melangkah kembali.
"Heh, gue bilang kayak gini supaya lo bisa move on, bukan nyuruh supaya deket terus sama bu misa. Otak lo, emang bener bener sarap gi," cerocos Ray mengiringi kembali langkah egi.
Egi tersenyum kecil.
Bener aku harus cari wanita yang mau di ajak kerja sama berpura pura jadi pacar untuk di tunjukkan ke kakak juga Ayah.
Agar mereka mengira jika aku sudah bisa melupakan misa, dan akhirnya tidak mendesak ku terus untuk kuliah keluar negeri.
Namun egi diam tidak menjawab ucapan Ray karena sudah memikirkan rencana nya.
"Kak egi." Celetuk seorang cewek berseragam SMA mencegat langkah kaki kedua nya.
Egi dan Ray menghentikan langkah kaki nya dan menatap orang yang ada di hadapan mereka.
Cewek tersebut menunduk lalu menyodorkan sebuah kotak kecil berwarna hitam yang di balut pita pink.
"Buat kak Egi, aku mohon tolong di terima." Ucap nya.
Egi menatap ke wanita tersebut dengan tatapan dingin lalu melirik kotak yang di sodorkan di hadapannya.
"Cih!!" Decih egi lalu berjalan melewati wanita di hadapannya begitu saja.
Rayhan yang melihat itu tersenyum ke arah wanita tersebut.
"Eh, Mia. Sini buat kaka saja kado nya. Dari pada di cuekin sama egi yang dingin dan arogan itu," tutur Ray menarik kotak di pegangan tangan mia.
Mia menarik kembali kotak nya dan menatap tajam ke arah Ray.
"Mia suka nya sama ka egi bukan sama ka Ray. Huh," ucap Mia lalu mendengus dan berlalu meninggalkan Rayhan.
Rayhan mengusap rambut belakang kepala nya dan menggeleng kecil.
"Gue juga ogah sama lo, cewek centil, mending kalau cantik di bandingin dengan mantan terakhir gue juga nggak ada apa2 nya lo tuh. Sombong amat," gerutu Rayhan lalu menyusul egi yang sudah tampak jauh di ujung lorong.
"Woy, tungguin." Teriak Rayhan berlari mengejar egi.
Puk..Rayhan menepuk sebelah pundak egi lalu mengatur napas nya yang berkejar kejaran karena berlari.
"Lo main tinggal aja sih," ucap Ray sebal.
Egi menoleh ke Rayhan lalu mendengus.
"Males lihatin cowok playboy kayak lo." ucap nya.
"Mending playboy dari pada susah move on kayak lo, nyesek terus rasanya," sanggah Ray.
"Egi saputra." Panggil wanita yang sangat mereka kenal dari arah belakang.
Kedua nya menghentikan langkah kaki dan menoleh ke belakang. "Eh, Bu Rina." Celetuk Rayhan.
Bu rina menghampiri kedua nya.
"Egi ikuti ibu sebentar," ucap Bu Rina tegas lalu berjalan melewati kedua nya.
Egi mengangguk dan mengikuti langkah kaki bu rina, begitu pun Rayhan dengan malas mengikuti kedua orang di hadapan nya.
"Mau apa lagi sih, si kaleng rombeng nyuruh lo mengikuti nya," tanya Rayhan setengah berbisik ke dekat telinga egi.
Egi menggeleng sebagai jawaban tidak tahu.
"Ekhem.." dehem bu rina yang berada di depan kedua nya.
"Jangan bergosip. Cowok kok kayak banci, suka nya bergosip," ucap Bu Rina sinis.
Rayhan menghela napas dan mengepalkan sebelah tangan mengangkatnya dengan gerakan ingin meninju bu rina dari belakang.
Seketika bu rina menoleh ke belakang.
"Kenapa tuh tangan, mau mukul saya anak bangke. Silahkan pukul saja, tak laporin ke kepala sekolah agar kau di DO sekalian dari sekolahan ini," ucap Bu Rina dengan nada tegas dan mata melotot.
Rayhan cengengesan."Nggak bu, anu..saya hanya sedang menggerakkan tangan saja, pegel soalnya." Bohong Rayhan dengan gerakan sedang meregangkan otot tangan.
Bu rina menatap sinis ke Rayhan lalu menatap egi yang tampak diam saja dari tadi.
"Egi, ikut masuk ke ruangan saya," ucap Bu Rina lalu berbalik memasuki ruangan guru.
Egi mengekori bu rina ke ruangan guru, Rayhan yang tidak mau terpisah dari egi mengikuti kedua nya.
Bu rina masuk ke meja kerja nya lalu menyodorkan sebuah kotak makanan berukuran sedang.
"Tolong berikan kue ini ke misa, kemarin dia memesan kue buatan saya. Mungkin ngidam ingin makan kue ini," tutur Bu Rina menepuk kotak makanan di atas meja.
Egi menatap kotak itu.
"Kenapa nggak bu rina sendiri yang memberikan nya?"
"Saya tidak bisa memberikannya, karena saya masih belum siap bertemu dengan kakak mu yang ganteng nya luar biasa juga sekertaris nya yang tak kalah ganteng itu." Cerocos bu rina dramatis.
Egi menatap dingin ke arah bu rina. Sedang Rayhan sudah menahan tawa nya.
Lalu egi hendak mengambil kotak makan di atas meja, namun gerakannya terhenti karena bu rina menepuk kotak makan.
"Egi, kira kira sekertaris kaka mu itu sudah punya istri atau kekasih belum?" Tanya Bu Rina dan tersenyum.
Egi menggelengkan kepala kecil lalu mengambil kotak makan.
"Saya permisi Bu Rina." ucap Egi hendak berbalik.
"Hey, saya belum selesai berbicara pada mu egi. Main balik saja." Gerutu bu rina kesal.
Egi menoleh pada bu rina.
"Dari pada saya mendengarkan celotehan ibu yang tidak ada kaitannya dengan saya, lebih baik saya pulang. Saya akan sampaikan kue ini untuk misa. Saya permisi." Menunduk lalu berbalik meninggalkan bu rina yang sudah memasang wajah kesal.
"Dasar salegiiii...itu anak, benar benar murid durhaka. Pikasebelen ih." Gerutu bu rina.
Rayhan yang melihat wajah kesal bu rina tertawa senang.
"Hahaha...emang enak bu di cuekin oleh s egi. Sudahlah saya permisi juga bu rina." Ledek Ray lalu berbalik menyusul egi yang sudah keluar ruangan guru.
"Anak bangkeee..." teriak Bu Rina menggelegar di ruangan guru.
Rayhan dan egi yang sudah di luar ruangan guru. Bergidik ngeri dan tertawa pelan.
"Hih..s kaleng rombeng naksir ko sama bang Tangguh, nggak bakal mau lah bang Tang itu. Secara bang Tangguh kan orang nya dingin dan tegas masa di sandingkan dengan kaleng rombeng, nggak etis laah." Celoteh Rayhan di sela langkah nya mengiringi egi.
"Sudahlah. Biar saja Ray." balas Egi.
Gambaran tokoh.
egi saputra.
Annisatul Alawiyah.
Rayhan.
Bu Rina.
Romisa.
Arga.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Butterfly Frost
apa artinya pikasebelen
2021-04-22
0
*Adell syancikk*
cakep* kek AQ 🤭🤭🤭🤭✌️✌️✌️
2021-02-20
0
Fitri Riyani
bang Arga bikin leleh
2020-09-10
0