Menjalankan

Adzan dzuhur telah berkumandang. Annisa langsung melaksankan shalat dzuhur berjamaah di masjid kampus bersama pelajar lainnya.

Setelah nya annisa makan bersama teman sekamarnya di kantin dan mengobrol panjang lebar mengenai seputar pembelajaran.

Sudah merasa kenyang, annisa melihat jam yang melekat di pergelangan tangan yang membuatnya terbelalak kaget, lalu annisa pamit duluan pada teman sekamar nya untuk ke kamar.

"Nis. Tuh ka alan sudah nunggu di bawah," ucap rika (teman sekamar annisa) yang baru masuk kamar.

Annisa yang lagi duduk di kursi membenarkan sepatu tali nya, menoleh pada rika. "Oh, oke." Sahut nya.

Rika merebahkan tubuh nya di kasur sebrang kasur annisa lalu menelisik penampilan annisa dari atas kepala sampai bawah kaki.

Alis nya mengernyit heran. "Mau kemana Nis. Pakai baju rapih gitu," tanya nya.

Annisa bangkit dari kursi lalu mengambil Tas gendong yang ada di atas kasur nya. "Mau ngedate," sahut Annisa singkat.

"Hahaha...annisa saja ngedate. Gak percaya aku. Kamu, kan pacaran aja belum pernah." Ucap rika di selingi tawa.

"Tuh, kamu tau." Jawab annisa lalu melangkah ke arah pintu keluar.

"Hey, jawab dulu Nis. Mau kemana kamu, tumben keluar nggak ngajak aku." Teriak rika yang penasaran.

"Umi mau cari nafkah dulu nak, jadi jaga rumah kita dan jangan kemana mana sebelum umi kembali," tutur Annisa setelah membalikkan badannya menatap rika.

"Baik umiii. rika kan anak baik." Balas nya menanggapi guyonan annisa.

"Hah kamu, sudahlah aku mau keluar dulu." Ucap Annisa lalu membuka pintu kamar dan melangkah pergi meninggalkan rika yang terkikik geli.

Annisa melewati beberapa lorong dan menuruni anak tangga untuk menuju gerbang kampus karena sudah di tunggu oleh alan.

Alan adalah laki laki yang sudah lama menyukai annisa namun tidak berani menyatakan perasaan nya dan akhirnya di sela kegiatannya sebagai mahasiswa di kampus sebrang kampus annisa, alan rela menjadi ojek langganan annisa agar selalu bisa dekat dengan annisa.

Annisa telah sampai di depan gerbang kampus yang langsung di sambut alan.

"Assalamualaikum, dek." Salam alan menghampiri annisa dan tersenyum.

"Walaikumsalam ka." Jawab annisa.

"Sekarang kita mau kemana nih," tanya Alan melihat penampilan annisa yang rapih lalu berjalan ke arah motor honda CBR.

"Mau ke rumah mbak misa, nggak apa2 kan ka, soal nya cukup jauh tempat nya," ucap annisa mengikuti alan dan berdiri di samping motor.

Alan menaiki motor. "Ah, tidak apa. Yuk..kita berangkat sekarang," ucap nya lalu memberikan helm ke annisa.

Annisa memakai helm dan hendak naik ke motor.

"Kak, bantalan penghalang nya mana?" Tanya annisa karena tidak melihat bantalan penghalang antara duduk nya dengan alan agar tidak berdempet atau bersentuhan.

"Eh, iya. Kaka lupa. Bentar," ucap nya lalu turun lagi dari motor dan membuka bagasi motor untuk mengambil bantalan.

"Nih dek." Memberikan bantalan itu ke annisa lalu menaiki kembali motor nya.

Annisa meletakkan bantalan itu di punggung alan lalu menaiki motor."Yuk ka." Ucap nya setelah duduk nyaman dalam boncengan.

Alan mulai menyalakan mesin motor dan melajukan nya dengan kecepatan sedang di jalanan kota.

"Dek, udah makan siang?" Tanya alan di sela fokus nya pada jalan.

"Sudah kak." Sahut Annisa.

"Kak alan kenapa mau saja sih ngojek. Kan sayang motor sebagus ini di pakai ngojek?" Tanya annisa heran.

"Lumayan buat tambah2 uang jajan ketika di kampus dek." Jawab nya bohong.

Padahal hanya untuk dekat dengan mu saja nis.. dan hanya kamu penumpang satu2 nya yang menaiki motor ini gumam alan dalam hati.

"Oh, gitu. Yaa sih lumayan juga. Bagus jika gitu memanfaatkan barang yang kita punya dengan baik." Tutur Annisa.

"Iya dek." Balas Alan dan tersenyum lalu alan kembali fokus pada jalanan.

-------

Motor yang di tumpangi annisa telah sampai di pintu gerbang rumah romisa.

Annisa turun dari motor dan merogoh uang ongkos dari tas gendong nya untuk di berikan pada alan.

"Nih kak. Makasih yah sudah mau mengantarkan annisa," Ucap annisa sambil menyodorkan dua lembar kertas pada alan.

Alan menerima uang ongkos dari annisa dan memasukkan nya pada saku jaket jeans nya. alan melihat gerbang di hadapannya gerbang yang menjulang tinggi dan sangat kokoh.

Alis nya terangkat sebelah lalu melirik annisa yang masih berdiri di samping motor sedang melepaskan helm. "Dek, mau ketemu siapa di rumah ini?" Tanya Alan penasaran.

Annisa menoleh." Mau ketemu mbak angkat ku," jawab nya lalu memberikan helm ke alan.

Menerima helm."Mbak nya kerja di sini?" Tanya alan sambil mengaitkan helm dan memasukkan bantalan ke bagasi motor.

Annisa tersenyum."Mbak nya annis bukan kerja tp istri dari yang punya rumah ini," ucap Annisa.

Pergerakan tangan alan terhenti sejenak dan menatap annisa.

Berarti istri nya ka arga dong. Apa annisa kenal dengan istri nya ka arga gumam alan dalam hati.

Annisa melambai di depan wajah alan. "Hey, kenapa bengong kak. Ya sudah annisa mau masuk dulu yah," ucap Annisa membuyarkan lamunan alan.

Alan menutup bagasi motor."Eh, iya dek." Balasnya lalu menaiki motor nya kembali.

"Kaka juga mau berangkat lagi, Ada mata kuliah soalnya, Assalamualaikum dek." Pamit Alan lalu menyalakan mesin motor.

"Walaikumsalam," jawab annisa lalu motor alan melaju meninggalkan annisa.

Annisa berbalik dan menekan tombol bel di tembok dekat gerbang.

"Ada yang bisa saya bantu, dek?" Tanya seorang pria dari interkom layar.

Annisa melihat ke layar interkom."Saya Annisatul Alawiyah, bisa bertemu dengan mbak..eh maksud saya nona Romisa." Ucap annisa canggung.

"Apa adek sudah punya janji dengan nona kami?" Tanya nya.

Annisa mengangguk. "Sudah pak."

"Baiklah, tunggu sebentar saya akan menghubungi ke bagian dalam rumah." Ucap nya.

"Iya pak." Jawab annisa.

Lalu, annisa melihat gerbang yang sangat tinggi dan megah yang ada di hadapannya.

*Besar sekali rumah ini, dan sepertinya penjagaan nya sangat ketat, bahkan ingin bertemu mbak misa saja sangat sulit harus menghadapi pertanyaan ini itu.

Memang sih aku tahu lelaki yang menikahi mbak misa itu adalah seorang pengusaha terkaya di negara ini jd wajar saja menerapkan penjagaan rumah sampai seketat itu*.

"Dek, apakah masih ada di sana?" Suara dari interkom membuyarkan lamunan annisa.

"Eh, iya pak. Bagaimana saya bisa bertemu nona romisa?" Tanya Annisa.

"Boleh dek, silahkan masuk," ucap nya lalu pintu gerbang terbuka sendiri nya mempersilahkan annisa untuk masuk.

Melihat pintu gerbang telah terbuka annisa melangkah kan kaki nya untuk masuk ke dalam.

Annisa berjalan di pelataran rumah romisa yang luas dan sejuk. Annisa mengedarkan pandangannya ke taman dan sekitar nya

*Selain gerbang nya yang kokoh ternyata di halaman nya juga sangat indah, banyak bunga2 kesukaan nya mbak misa juga pohon yang rindang.

Meskipun aku pernah ke sini satu kali tp itu kan waktu malam hari jadi tidak terlalu jelas, di lihat siang hari ternyata benar2 indah dan mewah. Ini sih pantas di bilang pengusaha terkaya wong halaman rumah saja sudah seindah dan seluas ini*.

Langkah kaki annisa telah sampai di tangga teras depan rumah. Tiba tiba salah satu penjaga yang ada di depan rumah menghampiri nya.

"Dengan Annisatul Alawiyah?" Tanya nya pada annisa.

Annisa mengangguk."iya pak." Jawab Annisa.

"Mari saya antar ke dalam rumah," ucap nya menghalau annisa agar mengikuti nya.

Annisa mengikuti laki2 tersebut yang membawa nya ke dalam rumah.

Di dalam rumah annisa di sambut lagi oleh seorang wanita paruh baya yang kelihatan masih cantik meskipun sudah berusia.

Dan laki2 yang mengantar annisa menunduk dan berbalik meninggalkan annisa dan wanita paruh baya

"Dengan Annisatul Alawiyah?" Tanya wanita tersebut.

"Iya bu." balas Annisa canggung.

"Nona sudah menunggu anda, mari ikuti saya." Ucap nya dan melangkah di depan annisa.

benar benar rumah yang megah dan mewah.

Annisa mengekori wanita paruh baya tersebut yang kata nya akan mengantarkan ke romisa. Annisa melewati beberapa ruangan dan lorong lalu akhirnya berhenti di lorong yang luas dan di depan pintu tunggal.

"Silahkan masuk, nona ada di dalam kamar." Titah nya dan membuka kan pintu.

Annisa dengan sedikit ragu melangkah kan kaki nya ke dalam ruangan. Sedang wanita paruh baya yang mengantar nya tadi telah berbalik kembali entah kemana.

Di dalam ruangan ada sofa lengkap dan ada sebuah pintu kembar berkaca blur.

"Mungkinkah ini pintu menuju kamar mbak misa," gumam annisa mendekati pintu kembar.

"Ekhem.." Annisa berdehem untuk menetralkan tenggorokannya yang kering.

"Assalamualaikum. Mbak misa." Salam Annisa di depan pintu kembar.

Namun tidak mendapat jawaban dari dalam.

Annisa kembali mengucapkan salam dan memanggil nama romisa.

Dan tidak berselang lama, pintu kembar tergeser yang memunculkan seorang wanita berkerudung yang cukup tinggi dan cantik.

"Walaikumsalam. Silahkan masuk dek, nona sudah menunggu nya " Ucap wanita tersebut dan mempersilahkan annisa dengan gerakan tangan nya.

"Eh, iya mbak," balas Annisa lalu masuk ke dalam kamar. annisa langsung mengedarkan pandangan nya untuk mencari romisa.

Itu dia, mbak misa sang bidadari ku.

Tampak di balkon kamar romisa sedang terduduk di kursi santai dengan memegang buku. Annisa menghampiri dan berdiri di dekat pintu kaca balkon namun masih di dalam kamar sedang romisa berada di balkon yang tampak fokus pada buku nya.

"Ekhem.." dehem Annisa namun tidak di hiraukan romisa.

Haish..mbak ini, kalau udah fokus baca buku pasti saja lupa sekitar.

"Ekhem.." dehem Annisa lagi dan kali ini sedikit serak.

"Cesa. Apakah kamu sedang sakit tenggorokan, kenapa berdehem begitu," ucap Romisa namun masih fokus pada buku nya tanpa menoleh.

Ingin rasanya aku merebut tuh buku dari tangan mbak, tp sayang nggak bisa soalnya mbak di samping ku dari tadi memperhatikan ku saja. Tatapan nya itu loh serem ternyata.

"Ekhem.." dehem Annisa lagi dan kali ini berhasil mengusik romisa.

Romisa menutup buku dan meletakkan nya ke atas meja bundar lalu romisa menoleh pada annisa.

"An an." Celetuk nya kaget.

Nah, baru nyadar kan jika ini aku mbak.

Annisa cengengesan. "Iya mbak," jawabnya.

Romisa langsung berlari berhambur memeluk annisa.

"Nona, jangan berlari seperti itu. Hati hati nona," ucap wanita cantik (cesa) yang ada di samping annisa.

Romisa tidak menggubris ucapan cesa. Dan romisa memeluk annisa dengan erat.

"An an, kenapa nggak bilang2 kalau mau ke sini?" Tanya Romisa sambil memeluk annisa.

"Haduuh, mbak jangan terlalu erat meluk nya, annis nggak bisa napas nih," gumam annisa dalam pelukan romisa.

Romisa melepaskan pelukan nya."Hehe..maaf mbak terlalu senang ada kamu di sini," ucap nya.

"Annisa juga seneng bisa di beri tugas sebagai perawat mbak. Jadi kan annisa bakal ketemu mbak setiap hari" ucap annisa.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

*Adell syancikk*

*Adell syancikk*

😍😍

2021-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Memulai
2 Saran
3 Menjalankan
4 Celoteh
5 Rencana
6 Salah Paham (1)
7 Palah Paham (2)
8 Minta Maaf
9 Obrolan
10 Teguran
11 Pulang
12 Sepakat
13 Memastikan
14 Melawan (1)
15 Melawan (2)
16 Terpesona
17 Berusaha
18 Siasat
19 Perintah
20 Terciduk
21 Memeriksa
22 Di Curigai
23 Permintaan
24 Menjelaskan
25 Janji Suci
26 Ingin di Akui
27 Buku Pemberian
28 Kambuh
29 Menjalankan Kewajiban part 1
30 Menjalankan Kewajiban part 2
31 Sarapan
32 Di Antar
33 Masalah Bekal
34 Berkemas
35 Gara gara Chat
36 Merasa Aneh part 1
37 Merasa Aneh part 2
38 Merasa Aneh part 3
39 Bertemu
40 Salah Paham
41 Mengalah
42 Di Pertanyakan
43 Menyelidik
44 Teringat Dia
45 Memikirkan
46 Bersitegang
47 Pikiran dan Emosi
48 Pesan Peringatan
49 Penasaran
50 Arga dan Romisa
51 Menjemput
52 Egi Sakit part 1
53 Egi Sakit part 2
54 Egi Sakit part 3
55 Egi Sakit part 4
56 Sadar
57 Makan Siang
58 Merajut Rasa
59 Merajut Rasa Part 2
60 Lirikan Curiga
61 Tindakan di Balik Ucapan
62 Keanehan
63 Keinginan
64 ArRos
65 Cemburu
66 Maaf
67 Sengaja
68 Kedatangan
69 MiYam
70 Salah Sangka
71 Bertukar
72 Rencana Pindah
73 Sadap
74 Pindah
75 Romisa Melahirkan part 1
76 Romisa Melahirkan part 2
77 Berkunjung
78 Frist Kiss
79 Penyelidik
80 Hasil Selidik
81 Bersiap Menjemput
82 Pernyataan Alan
83 Akhirnya Bertemu
84 Pernyataan dan Kenyataan
85 Ungkapan Perasaan
86 Jealous Egi
87 Kencan part 1
88 Kencan part 2
89 Rencana ke-2 Ayah Putra
90 Berebut
91 Terakhir satu kamar
92 Kesepakatan Hak
93 Gosip
94 Gosip 2
95 Titipan Alan
96 Perdebatan Ray & Rika
97 Pengganggu
98 Izin untuk Jhon
99 Makan Malam
100 Pisah Kamar
101 Sarapan bareng Jhon
102 Meredam Gosip
103 Pulang Dinas
104 Ungkapan Annisa
105 Trauma Terulang 1
106 Trauma Terulang 2
107 Trauma Terulang 3
108 Trauma Terulang 4
109 Trauma Terulang 5
110 Siuman
111 Kesalah Pahaman
112 Pembalut
113 Darah
114 Hukuman
115 Madu
116 Di Jenguk 1
117 Di Jenguk 2
118 Di Jenguk Ayah
119 Bersiap Pulang
120 Pulang
121 Pergi 1
122 Pergi 2
123 Menahan Asa
124 Membiasakan diri
125 Nyamuk
126 Rindu, Merindu
127 Keluarga Besar
128 Undangan
129 Belanja
130 Bersiap Pesta
131 Resepsi 1
132 Resepsi 2
133 Resepsi 3
134 Pesta Telah Berakhir
135 First Night
136 Ucapan Terimakasih
137 Ekstra Part
138 Bab 1 season 3
139 Bab 2
140 Bab 3
141 Bab 4
142 Bab 5
143 Bab 6
144 Bab 7
145 Bab 8
146 Bab 9
147 Bab 10
148 Bab 11
149 Bab 12
150 Bab 13
151 Bab 14
152 Bab 15
153 Bab 16
154 Bab 17
155 Bab 18
156 Bab 19
157 Bab 20
158 Bab 21
159 Bab 22
160 Bab 23
161 Bab 24
162 Bab 25
163 Bab 26
164 Bab 27
165 Bab 28
166 Bab 29
167 Bab 30
168 Bab 31
169 Bab 32
170 Bab 33
171 Bab 34
172 Bab 35
173 Bab 36
174 Bab 37
175 Bab 38
176 Bab 39
177 Bab 40
178 Bab 41
179 Bab 42
180 Bab 43
181 Bab 44
182 Bab 45
183 Bab 46
184 Bab 47
185 Bab 48
186 Bab 49
187 Bab 50
188 Bab 51
189 Bab 52
190 Bab 53
191 Bab 54
192 Bab 55
193 Bab 56
194 Bab 57
195 Bab 58
196 Bab 59
197 Bab 60
198 Bab 61
199 Bab 62
200 Bab 63
201 Bab 64
202 Bab 65
203 Ekstra Part
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Awal Memulai
2
Saran
3
Menjalankan
4
Celoteh
5
Rencana
6
Salah Paham (1)
7
Palah Paham (2)
8
Minta Maaf
9
Obrolan
10
Teguran
11
Pulang
12
Sepakat
13
Memastikan
14
Melawan (1)
15
Melawan (2)
16
Terpesona
17
Berusaha
18
Siasat
19
Perintah
20
Terciduk
21
Memeriksa
22
Di Curigai
23
Permintaan
24
Menjelaskan
25
Janji Suci
26
Ingin di Akui
27
Buku Pemberian
28
Kambuh
29
Menjalankan Kewajiban part 1
30
Menjalankan Kewajiban part 2
31
Sarapan
32
Di Antar
33
Masalah Bekal
34
Berkemas
35
Gara gara Chat
36
Merasa Aneh part 1
37
Merasa Aneh part 2
38
Merasa Aneh part 3
39
Bertemu
40
Salah Paham
41
Mengalah
42
Di Pertanyakan
43
Menyelidik
44
Teringat Dia
45
Memikirkan
46
Bersitegang
47
Pikiran dan Emosi
48
Pesan Peringatan
49
Penasaran
50
Arga dan Romisa
51
Menjemput
52
Egi Sakit part 1
53
Egi Sakit part 2
54
Egi Sakit part 3
55
Egi Sakit part 4
56
Sadar
57
Makan Siang
58
Merajut Rasa
59
Merajut Rasa Part 2
60
Lirikan Curiga
61
Tindakan di Balik Ucapan
62
Keanehan
63
Keinginan
64
ArRos
65
Cemburu
66
Maaf
67
Sengaja
68
Kedatangan
69
MiYam
70
Salah Sangka
71
Bertukar
72
Rencana Pindah
73
Sadap
74
Pindah
75
Romisa Melahirkan part 1
76
Romisa Melahirkan part 2
77
Berkunjung
78
Frist Kiss
79
Penyelidik
80
Hasil Selidik
81
Bersiap Menjemput
82
Pernyataan Alan
83
Akhirnya Bertemu
84
Pernyataan dan Kenyataan
85
Ungkapan Perasaan
86
Jealous Egi
87
Kencan part 1
88
Kencan part 2
89
Rencana ke-2 Ayah Putra
90
Berebut
91
Terakhir satu kamar
92
Kesepakatan Hak
93
Gosip
94
Gosip 2
95
Titipan Alan
96
Perdebatan Ray & Rika
97
Pengganggu
98
Izin untuk Jhon
99
Makan Malam
100
Pisah Kamar
101
Sarapan bareng Jhon
102
Meredam Gosip
103
Pulang Dinas
104
Ungkapan Annisa
105
Trauma Terulang 1
106
Trauma Terulang 2
107
Trauma Terulang 3
108
Trauma Terulang 4
109
Trauma Terulang 5
110
Siuman
111
Kesalah Pahaman
112
Pembalut
113
Darah
114
Hukuman
115
Madu
116
Di Jenguk 1
117
Di Jenguk 2
118
Di Jenguk Ayah
119
Bersiap Pulang
120
Pulang
121
Pergi 1
122
Pergi 2
123
Menahan Asa
124
Membiasakan diri
125
Nyamuk
126
Rindu, Merindu
127
Keluarga Besar
128
Undangan
129
Belanja
130
Bersiap Pesta
131
Resepsi 1
132
Resepsi 2
133
Resepsi 3
134
Pesta Telah Berakhir
135
First Night
136
Ucapan Terimakasih
137
Ekstra Part
138
Bab 1 season 3
139
Bab 2
140
Bab 3
141
Bab 4
142
Bab 5
143
Bab 6
144
Bab 7
145
Bab 8
146
Bab 9
147
Bab 10
148
Bab 11
149
Bab 12
150
Bab 13
151
Bab 14
152
Bab 15
153
Bab 16
154
Bab 17
155
Bab 18
156
Bab 19
157
Bab 20
158
Bab 21
159
Bab 22
160
Bab 23
161
Bab 24
162
Bab 25
163
Bab 26
164
Bab 27
165
Bab 28
166
Bab 29
167
Bab 30
168
Bab 31
169
Bab 32
170
Bab 33
171
Bab 34
172
Bab 35
173
Bab 36
174
Bab 37
175
Bab 38
176
Bab 39
177
Bab 40
178
Bab 41
179
Bab 42
180
Bab 43
181
Bab 44
182
Bab 45
183
Bab 46
184
Bab 47
185
Bab 48
186
Bab 49
187
Bab 50
188
Bab 51
189
Bab 52
190
Bab 53
191
Bab 54
192
Bab 55
193
Bab 56
194
Bab 57
195
Bab 58
196
Bab 59
197
Bab 60
198
Bab 61
199
Bab 62
200
Bab 63
201
Bab 64
202
Bab 65
203
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!