VIII - Ketakutan Danisha

Danisha tiba-tiba tersentak dari tidurnya. Dia tak tersadar, sudah jauh dia menembus dimensi waktu, melesat ke beberapa tahun silam, hanya karena mengingat sosok Widi yang membuat lukanya kembali ternganga.

 

Baginya, pertemuan kembali dengan Widi, bisa menjadi pelajaran baginya. Bahkan cinta tidak harus membutakan akal sehat. Dan dia bisa membuktikan pada mantan kekasihnya, Danisha, perempuan yang tidak bodoh seperti waktu dulu.

Pertemuan dengan Widi memang disimpan rapat-rapat oleh Danisha ke ketiga temannya. Dia tidak bisa membayangkan saja, jika Maura, Yusha dan Aira tahu Danisha bertemu Widi, bisa berabe urusan pekerjaan Danisha.

 

Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Danisha bergegas ke kamar mandi, membasuh tubuhnya yang sudah dikelilingi aroma bau keringat dan mencuci wajahnya agar bisa melepaskan rasa penat.

 

Setiap masuk kamar mandi, Danisha pasti selalu melangkahkan kaki kiri dan mengucapkan doa di dalam hati. Begitu juga ketika keluar kamar mandi.

 

Namun, malam itu, ada yang berbeda. Aura yang dirasakan Danisha begitu berbeda. Meskipun gelap, ventilasi di dinding ujung kamar mandi pasti memancarkan cahaya dari lampu taman.

 

Karena, dinding kamar mandi menjadi pembatas dengan taman di belakang rumahnya. Tapi ini aneh menurut Danisha. Kenapa saat dia di dalam kamar mandi, lubang ventilasi udara yang cukup ternganga besar itu tiba-tiba tertutup. Bukan tertutup benda, namun tertutup bayangan hitam.

 

Seketika Danisha langsung teringat sosok Genderuwo itu. Mungkin saja, Genderuwo itu berada di taman dan mengintipnya mandi? Pertanyaan itu terus membayang di otak Danisha.

 

Niat Danisha untuk mandi akhirnya batal. Dia hanya membasuh wajahnya, sikat gigi dan ganti baju. Danisha lalu mengambil wudhu dan melaksanakan salat Isya.

 

Rasa penasaran Danisha terhadap sosok Genderuwo itu semakin menjadi. Dia lalu mencoba menelepon Aira, untuk menanyakan hal ini lebih lanjut.

 

Tuuttt... tuuutttt... tuuuttt...

 

Berkali-kali suara  sambungan telepon ke nomor Aira tidak mendapat respon. Danisha pun tak putus asa. Dia lalu mengirim pesan di WhatsApp, Telegram hingga Signal ke Aira.

 

Setelah menunggu beberapa menit. Akhirnya Aira membalas pesan Danisha di aplikasi Signal.

 

“Danisha, ada apa?,” tanya Aira singkat.

 

“Aku tadi telepon kamu, gak ada respon,” Danisha membalas dengan cepat.

 

“Ohya maaf, aku tadi lagi di ruang seni. Ponsel kutinggal. Ini pakai ponsel satunya,” Aira terus memperhatikan layar ponselnya. Karena biasanya, Danisha akan menghubungi Aira di aplikasi Signal, jika benar-benar darurat.

 

“Okay, i call u now,”balas Danisha menutup percakapan di aplikasi tersebut.

 

Danisha kembali menelepon Aira danlangsung menanyakan tentang sosok Genderuwo itu. Danisha penasaran, kenapa sosok Genderuwo itu lebih suka mengikuti Danisha, dibanding kakaknya atau orangtuanya.

 

Aira pun menjabarkan satu per satu.  Beberapa sifat Genderuwo sama seperti manusia biasa, memiliki hasrat seksual yang tinggi. Genderuwo memang terkenal porno. Sering mengintip korbannya ketika membuka pakaian, mandi bahkan saat korban dan suaminya berhubungan intim.

 

Kening Danisha langsung mengkerut. Dia membayangkan jika selama ini, aktifitasnya dirumah apakah diintip terus sama Genderuwo.

 

“Makanya setiap melakukan apapun, bahkan membuka baju sekali pun, kamu harus membaca Bismillah dulu. Agar bacaan tersebut menghalangi makhluk halus yang melihat kita, tidak bisa melihat tubuh kita,” Aira mencoba perlahan memberi masukan ke Danisha.

 

Lalu, Genderuwo juga berusaha mendekati wanita yang sudah punya suami sah. Biasanya dia lebih tertarik dengan wanita yang sering ditinggal pergi suaminya, dalam jangka waktu tertentu.

 

Seperti jika suaminya sering pulang larut malam atau dalam beberapa minggu sekali pulang. Genderuwo akan berusaha mengubah dirinya, menyamar menjadi suami korbannya. Di sanalah tipu muslihat Genderuwo, untuk bisa menyetubuhi korbannya.

 

“Bahkan ada temanku yang hampir berhubungan intim dengan Genderuwo. Saat itu, suaminya pulang larut malam. Kebetulan temenku sendirian di rumah dan kondisi mati lampu,” Aira mengisahkan cerita temannya diusik Genderuwo.

 

“Temanku hanya berdiam di kamar saja dengan lilin seadanya. Karena ponselnya habis baterai, jadi dia tidak bisa melakukan aktifitas apapun,”

 

“Saat dia berbaring di atas kasurnya. Dari arah pintu kamar, tiba-tiba masuk suaminya, yang entah kapan pulangnya. Awalnya temanku merasa lega, karena dalam kondisi gelap, suaminya ada menemaninya,”

 

“Trus...,” tanya Danisha penasaran.

 

“Saat temannya bertanya, suaminya hanya diam tanpa ekspresi. Temanku mengira, suaminya kecapekan sepulang kerja, makanya tidak merespon apapun. Mengucap sepatah kata pun enggak,”

 

Akhirnya, suaminya langsung mengajak teman Aira berhubungan intim. Sesaat sebelum memulai melakukannya dengan kondisi tanpa sehelai benang pun, tiba-tiba listrik hidup.

 

Teman Aira lalu melihat dengan jelas, sosok suami yang seranjang bersamanya itu berwajah menyeramkan. Dan sepersekian detik kemudian menghilang.

 

“Temanku langsung menjerit ketakutan. Dia bergegas memakai pakaiannya dan keluar dari kamarnya menuju teras rumah,”

 

Saat membuka pintu depan, tiba-tiba suaminya sudah berada di depan pintu. Teman Aira langsung kaget dan kembali menjerit.

 

Namun yang dilihat teman Aira memang benar-benar suaminya. Di saat menjerit ketakutan, suami temannya langsung menggoncang-goncang tubuh teman Aira, untuk menyadarkannya.

 

“Ya begitulah. Akhirnya temanku tahu, yang ada di depannya saat itu memang benar-benar suaminya. Dia pun bersyukur, suaminya pulang tepat pada waktunya. Dia bercerita tentang apa yang dialaminya,”

 

“Akhirnya mereka memilih pindah rumah. Karena rumah kontrakannya itu memang sudah lama tidak dihuni. Temanku memang sudah lama merasakan mimpi-mimpi berhubungan seksual dengan suaminya. Awalnya dia kira hanya mimpi, ternyata itu Genderuwo yang melakukannya. Untungnya hanya di mimpi saja,”

 

Danisha langsung terdiam. Keringatnya bercucuran. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, setelah mendengar cerita terakhir dari Aira.

 

Dia ingat beberapa waktu lalu. Dia bermimpi hal yang sama seperti temannya Aira. Aliran darah Danisha tiba-tiba terhenti, dia kaku dan pucat pasi.

 

“Hallo... Danisha... Halloo... Kamu masih di sana kan?,” Aira mencoba memecah keheningan komunikasi mereka.

 

“Airaa... aaa...kkuuuu...aaaa...kkuuuuuuu,” hanya ini yang terucap dari mulut Danisha.

 

“Danisha, kamu kenapa... Danishaaaaaaaaaaa,” Aira sepertinya melihat ada yang tidak beres dari reaksi Danisha itu.

 

Tuutt.. Tuutt.. Tuuttt..

 

Komunikasi Danisha dan Aira pun terputus. Danisha sengaja mematikan teleponnya. Kondisi ini semakin membuat Aira penasaran.

 

Dia buru-buru membereskan barangnya di galerinya dan melesat menuju parkiran. Aira ingin menemui langsung Danisha di rumahnya. Aira benar-benar khawatir, jika terjadi apa-apa dengan Danisha. Dia pasti merasa bersalah jika benar ketakutannya terjadi.

 

Aira mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Dia tidak peduli lagi lalu lalang kendaraan di sampingnya.

 

Takut.. itulah yang dirasakan Aira dengan kondisi Danisha sekarang. Sepertinya ada sesuatu yang mengganjal di benak Aira, ada sesuatu yang dirahasiakan Aira. Mata Aira pun dipenuhi air mata. Dia sudah berkhayal yang tidak-tidak tentang Danisha.

 

Tidak seperti biasanya. Aira bahkan sangat jarang merasakan ketakutan yang luar biasa seperti ini. Terlebih ketika sambungan telepon Danisha tiba-tiba terputus. Kekalutan langsung menggelayuti Aira.

 

Tak sampai 30 menit perjalanan, Aira sudah berada di depan rumah Danisha. Biasanya, jarak yang ditempuh Aira dari galerinya ke rumah Danisha bisa sekitar 50 menitan.

 

Usai melepaskan helmnya, Aira lalu memejamkan matanya. Bibirnya bergerak-gerak perlahan seperti ada sesuatu yang diucapkannya.

 

“Bismillah...,” Aira membuka mata dan melangkahkan kakinya ke teras rumah Danisha.

******

Terpopuler

Comments

malest

malest

baguss

2023-07-25

1

malest

malest

bagus

2023-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!