Hyouna pergi mengajak para pekerjanya berbelanja di moll yang ada di kota A. Mereka bersenang-senang dan berbelanja beberapa baju, Hyouna juga terlihat sangatlah bahagia. karna hari sudah mulai larut, Hyouna berpamitan kepada para pekerjanya mau pulang untuk mengurus keberangkatannya ke Seoul esok harinya, para pekerja yang tadinya sumringah seketika wajah mereka berubah menjadi redup, mereka menundukkan pandangannya. Hyouna turut bersedih melihat perubahan wajah mereka yang sangatlah jelas menunjukkan kesedihannya.
"Hei. . kawan jangan bersedih! Aku akan sering mengunjungi kalian, aku sangatlah berat meninggalkan kalian jika melihat wajah kalian yang murung begini." Ucap Hyouna sembari memeluk salah satu pegawainya. Dan para pegawai lainnya ikut memeluk Hyouna.
Terlihat air mata mulai membasahi pipi mereka semua termasuk juga Hyouna, mereka sangat memahami keadaan Hyouna karna mereka sudah lama berkerja dengannya sejak awal toko itu didirikan jadi tak heran jika mereka sangatlah menyayangi Hyouna seperti keluarga mereka sendiri. Bahkan karna merekalah Hyouna jadi memiliki teman baru dan sahabat yang sangat baik. Hyouna mulai melepaskan pelukannya dan menyeka air mata Rena yang jatuh dikedua pipinya. Para pegawai lainnya mulai melepaskan pelukannya, mereka berdiri didepan mobil Hyouna.
"Kak, kau jangan menangis, kami selalu mendoakan agar kamu mendapatkan kebahagiaan, dan juga kami berdoa agar Lee segera memiliki Papi." Ucap para pegawai bersahut-sahutan. Hyouna tersenyum kecil mendengar ucapan para pegawainya. Rena menyeka air mata Hyouna dengan telapak tangannya perlahan. Selesai berpamitan dan Hyouna lebih dulu memeluk satu persatu pegawainya sebelum akhirnya melangkah pergi. Hyouna segera masuk kedalam mobilnya, setelah didalam mobil hyouna melambaikan tangannya dan begitu pula sebaliknya,.
Hyouna mulai menyalakan mesin mobilnya, dengan perlahan mobil itu mulai meninggalkan Moll yang terlihat megah dan kokoh itu. Didalam mobil Hyouna masih melihat para pegawainya dari kaca spion, Hyouna segera memfokuskan pandangannya mengarah ke jalan yang terlihat mulai lancar. Dia segera pulang kerumahnya untuk menemui Pangeran kecilnya.
Setelah tiba di rumah, Hyouna memarkir mobilnya di garasi rumahnya, dia masuk kedalam rumah membawa beberapa paper bag yang berisikan sayuran dan baju untuk putra semata wayangnya itu,"Sayang, pangeran kecil Mami."Teriak hyouna dengan nada suara terdengar sangatlah lembut. Lee tidak terlihat di ruang tamu ketika Hyouna hendak menaiki anak tangga tapi Bik Lani segera mengehentikan langkahnya.
"Nona Una tunggu!" Ucapnya sembari berdiri dibelakang Hyouna.
Setelah mendengar namanya dipanggil dia segera membuang mukanya ke asal suara tersebut dilihatnya Bik Lani yang sedang mengenakan baju santai seperti biasanya sembari membawa kain yang ditaruhnya dipundak,"Apa Bik? Dimana pangeran kecil! Biasanya dia selalu menungguku pulang tapi kenapa sekarang dia malah tak terlihat." Tanyanya sembari matanya menyapu seisi ruangan.
"Tadi sore tuan Jimmi datang, dan dia mengajak tuan muda kecil main didalam kamarnya."Tutur Bik Lani sembari menyungingkan senyumanya.
"Baiklah Bik, ini sayur tolong taruh dikukus!" Ucap Hyouna sembari menyodorkan satu paper bag. Setelah Bik Lani menerimanya Hyouna segera melangkah menaiki anak tangga, Langkahnya terhenti didepan pintu kamar putranya karna mendengar ucapan yang dilontarkan oleh anak laki-lakinya itu pada Jimmi.
"Paman, bolehkah Lee bertanya?" Ucapnya sembari bermain mobil-mobilan.
"Bicaralah, jagoan Kecilku." Sahut Jim sembari menaruh Lee didalam pangkuannya.
"Paman pasti kenal dengan Papi ku! Sejak kecil Mami pasti menghindar jika aku tanya soal siapa Papi ku." Ucap Lee sembari menaruh mainannya.
Anak kecil itu menundukkan pandangannya dan terlihat sangatlah jelas jika wajahnya sedang bersedih, saat anak seumurannya mendapatkan kasih sayang kedua orangtuanya. Dia bahkan tidak pernah mendengar cerita tentang Ayahnya apalagi hanya sekedar melihat fotonya karna Hyouna selalu menghindar jika Lee menanyakan tentang keberadaan ayahnya. Lee hanya pernah bertanya 3* pada Hyouna namun setelah anak kecil itu melihat air mata Ibunya dia tak tega dan mengubur pertanyaan itu jauh didasar lubuk hatinya. Namun karna rencana kembalinya ke Seoul, Lee kembali bertanya-tanya siap Papi nya.
Setelah mendengar ucapan anaknya itu, air mata Hyouna mulai meleleh dan dia terduduk pelan didepan pintu kamar putranya. Bagaikan terkena sambaran petir disiang bolong luka lama yang perlahan sembuh itu pun kembali terbuka dan membuat dadanya seakan sulit untuk bernafas. Kesedihan, rasa sakit, rasa kecewa, itu semua seakan dia rasakan lagi setelah mendengar pertanyaan polos anak laki-lakinya.
SELESAI BACA JANGAN LUPA TINGALKAN LIKE DAN KOMENTARNYA, AGAR SAYA LEBIH SEMAKIN SEMANGAT LAGI UNTUK UPDATE TERATUR.
SERTA TINGALKAN KRITIK DAN SARAN AGAR SAYA BISA MEMBUAT NOVEL YANG LEBIH BAGUS LAGI. JIKA KRITIK DAN SARAN MASIH DALAM BATAS SOPAN DAN WAJAR MAKA SAYA SANGAT MENGAPRESIASI.
KLIK PROFIL SAYA DAN FOLLOW AKUN MANGATOON SAYA SERTA IKUTI SETIAP KARYA SAYA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
💫Sun love 💫
ada yang janggal .. berangkatnya diantar Jim kok pulang nya bawa mobil sendiri kak... mohon maaf kritikan nya....🙏🙏
2021-11-23
1
🎮 ⏤͟͟͞ROcthie ଓε⚽🏚€
Semangat kak Khairin Nisa 👍👍👍
2021-10-14
1
vithaa❤️
mommy AQ mampir🤭🤭
2021-06-16
0