Di kediaman Flower
Rumahnya tak lagi tenang, pikirannya tak lagi damai.
Ia mulai diselimuti rasa penasaran dan perlahan… jatuh ke dalam pesona dingin Gilhan yang menyimpan banyak luka dan misteri.
Namun semakin ia mengenalnya, semakin ia terseret ke dalam dunia gelap yang selama ini tak pernah ia bayangkan dunia di mana cinta, bahaya, dan pengkhianatan berjalan beriringan.
Dan di antara ancaman, peluru, serta rahasia masa lalu yang mulai terkuak, Flo harus memilih. menyelamatkan Gilhan… atau menyelamatkan dirinya sendiri. Namun satu yang pasti mulai malam itu kehidupannya sepenuhnya berubah....!
Pagi itu, cahaya matahari menyelinap lembut melalui tirai putih di ruang tamu rumah kecil itu. Aroma kopi dan kayu manis memenuhi udara, berpadu dengan bunyi lembut langkah kak Flo yang sibuk menyiapkan sarapan.
Sementara di ruang tamu, Gilhan duduk menatap bekas luka di bahunya yang mulai mengering. Ia menggerakkan tangannya pelan, mencoba memastikan bahwa luka itu sudah cukup kuat untuk membawanya pergi.
Tiga minggu sudah ia tinggal di rumah itu, tiga minggu penuh keheningan, penyembuhan… dan sesuatu yang tak bisa ia namai.
"Sepertinya kau sudah bisa beraktivitas lagi," suara Flo terdengar lembut dari dapur. "Setelah sarapan, aku akan mengganti perban mu untuk yang terakhir kali."
Gilhan mengangguk, tapi pikirannya tak sepenuhnya di sana. Ia sadar… waktunya hampir habis. Ia tak boleh berlama-lama di satu tempat, terutama di rumah seorang perempuan polos seperti Flo. Bahayanya terlalu besar.
Namun saat ia beranjak, matanya tanpa sengaja tertuju pada sosok di ambang pintu dapur, Flo yang tengah menunduk mengambil sesuatu dari rak bawah.
Sinar matahari yang menembus tirai menyorot tubuhnya, membuat siluet lembut jas dokter putih yang dikenakannya tampak begitu memikat.
Gilhan menelan ludah. Napasnya tercekat sesaat.
Ia memalingkan wajah cepat, merasa bersalah sekaligus aneh.
Ada sesuatu yang bergetar di dadanya bukan sekadar kekaguman, tapi semacam rasa takut kehilangan.
"Apa yang kau lakukan,Han.?" batinnya menggeram.
"Kau seharusnya pergi. Bukan jatuh hati pada seseorang yang bahkan tak tahu siapa kau sebenarnya.!"
Namun, semakin ia berusaha menepis perasaan itu, semakin kuat rasa itu mencengkeram hati dan perasaannya.
Ia tak bisa melupakan tatapan Flo setiap kali memeriksa lukanya, setiap kali tangan lembutnya yang berhati-hati, suara lembutnya yang menenangkan bahkan di saat ia menggigil karena demam.
Ketika Flo datang menghampiri dengan senyum tenang dan berkata.
"Sudah waktunya mengganti perban kamu Han...!"Gilhan hanya bisa menatapnya lama, bahkan terlalu lama.
Jemarinya yang ramping menyentuh bahunya, dan entah kenapa, sentuhan itu membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari pada peluru yang pernah ia hadapi.
"Kau akan pergi hari ini...?" tanya Flo pelan tanpa menatapnya.
"Ya… seharusnya begitu," jawab Gilhan lirih.
"Aku tidak ingin menyeret mu ke dalam urusanku." tambah Gilhan lagi.
Keheningan menggantung di antara mereka.
Seolah waktu berhenti dan menyisakan keheningan yang kaku.
Flo tersenyum samar, tapi matanya meredup.
"Aku tahu. Tapi… entah kenapa aku ingin percaya, bahwa kamu bukan orang jahat.!"
Gilhan hanya terdiam. Di dalam hatinya, sesuatu bergolak, perasaan asing yang membuatnya tak yakin lagi pada keputusannya untuk pergi.
Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi yang keluar hanya satu kalimat sederhana, nyaris berbisik.
"Terima kasih, Dokter Flower… kamu menyelamatkan ku, lebih dari yang kau tahu."
Dan di saat ia melangkah keluar dari pintu rumah itu, angin pagi berhembus membawa dingin, namun yang terasa justru hangat, karena di balik langkah beratnya, Gilhan tahu…
ia meninggalkan sepotong hatinya di rumah kecil itu, bersama dokter cantik bernama Flower..
Langkah kaki Gilhan cepat, sengaja ia tak ingin menoleh kebelakang, padahal ia tau Flo masih di sana menatap kepergiannya.
Dalam hitungan menit,ia sudah menghilang dari pandangan Flo.
Sementara Flo yang masih menatap kepergian Gilhan hanya bisa memegang dadanya, ada rasa tak biasa, rasa kehilangan yang tidak pernah ia mengerti.
"Gilhan... siapa pun kamu,aku harap kamu selalu dalam lindungan-Nya..."ujar nya bermonolog.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Putri Buana
tolong jelaskan maksudnya apa ini thor? 😆🤣🙏
2025-10-23
1