Namun tak lama dari mereka bertiga tiba di rooftop, tiba – tiba pintu rooftop terbuka dan keluarlah Kyra bersama Olivia dan Evelyn. Saat Kyra ingin memanggil Keenan dengan manja, matanya tanpa sengaja tertuju pada sosok wanita yang sama sekali tidak asing bagi dirinya.
“Kenapa si kuman itu ada di sana Queen?” ucap Evelyn penuh dengan tanya.
Kyra sama sekali tidak menanggapi ucapan Evelyn, ia langsung berjalan dengan emosi menuju ke arah Claire.
“Dasar wanita gatal! Berapa kali ku katakan pada mu untuk menjauhi Keenan!” teriak Kyra sambil berjalan menuju Claire.
Claire langsung berdiri dan berbalik badan begitu mendengar suara Kyra yang sangat menggema.
PLAK!
Pipi Claire langsung di tampar oleh Kyra.
PLAK!
Kali ini Claire dengan berani membalas apa yang dilakukan oleh Kyra. “Jaga mulut kotor mu! Aku tidak pernah bermimpi untuk merebut kekasih pembunuh mu itu!” tanpa sadar, emosi Claire langsung meluap dan mengungkapkan semuanya.
Evelyn dan Olivia langsung saling pandang begitu mendengar Claire mengatakan kata kekasih pembunuh.
“Jaga mulut mu! Keenan tidak pernah melakukan hal kotor seperti itu!” balas Kyra dengan membela Keenan. Ia sama sekali tidak terima jika Keenan di tuduh sebagai pembunuh oleh Claire.
“Aku memang seorang pembunuh! Dia bahkan pernah melihat ku melakukan itu!” dengan Enteng Keenan tiba – tiba Keenan ikut dalam perdebatan mereka.
“A apa? Tidak! Tidak mungkin! Kau tidak mungkin melakukan itu!” Kyra langsung menatap Keenan dengan tatapan tidak percaya.
Sedangkan kedua sahabatnya langsung menggigil dan perlahan meninggalkan Kyra di rooftop berdua dengan Claire saja. Mereka tidak mau menjadi korban atas kekejaman Keenan. Sebenarnya waktu hujan itu, tidak hanya Claire yang melihat apa yang dilakukan Keenan, tetapi Olivia dan Evelyn juga tanpa sengaja melihat hal tersebut.
“Woaahhh… teman macam apa mereka berdua, bahkan mereka meninggalkan mu di sini bersama kami!” ejek Alfred.
Drrrrrrrrrrrrrrrrttt…
Drrrrrrrrrrrrrrrrttt…
Drrrrrrrrrrrrrrrrttt…
“Iya.., ada apa bibi?” ucap Claire dengan panik karena tiba – tiba mendapatkan panggilan dari bibi Rosa tetangga rumah Claire.
“Apa bi? Baik bi, Claire akan segera ke rumah sakit!” Claire langsung meninggalkan tempat makannya dan langsung bergegas menuju ke rumah sakit.
“Tunggu sialan! Masalah kira masih belum selesai!” Kyra mengejar Claire yang berlari menuju pintu rooftop.
Tepat di ujung tangga, Kyra berhasil mencekal tangan Claire. Tetapi karena Claire dalam keadaan berlari sehingga ia kehilangan keseimbangan dan berujung mereka berdua terjatuh dari tangga dengan bersamaan.
BRUK
Ketiga sahabat Keenan langsung berlari dan melihat apa yang terjadi dengan mereka berdua. Sedangkan Keenan masih bersantai sambil menghabiskan sebatang rokok di tangannya.
“Ken gawat, mereka berdua jatuh dari tangga!” teriak Alfred.
Keenan langsung mematikan puntung rokoknya dan menuju ke arah mereka. Baik Claire maupun Kyra saat ini dalam keadaan tak berdaya, mereka mengeluarkan banyak darah dari kepala. Keenan langsung mengangkat tubuh Kyra dan Alfred mengangkat tubuh Claire.
Pakaian putih yang dikenakan Keenan dan Alfred berubah warna menjadi merah karena terkena darah dari mereka berdua. Sekolah langsung heboh karena peristiwa tersebut. Bahkan lantai atas menuju rooftop langsung ditutup. Tidak ada satu pun siswa yang boleh naik ke sana.
Claire dan Kyra langsung dilarikan ke rumah sakit karena memang kondisi mereka sudah sangat kritis dengan pendarahan yang mereka dapatkan.
Ditengah perjalanan menuju ke rumah sakit, ponsel Claire bordering berulang kali.
“Angkat Alf! Berisik!” ucap Keenan.
Dan baru saja panggilan itu di terima, suara isak tangis langsung terdengar dari seberang panggilan. “Claire… hiks.. hiks.. hiks.. kau harus kuat, kau harus tabah…hiks.. Tania sudah tiada!” ucap seorang wanita dari seberang panggilan.
“Siapa Tania?” tanya Alfred menjawab wanita tersebut.
“Apa kau teman Claire? Tolong berikan ponsel ini padanya. Tania adalah nenek Claire!” jawab Wanita dari panggilan telepon tersebut
“Ya, Tapi saat ini Claire tidak bisa menerima panggilan telepo. Ia sedang tak sadarkan diri karena terjatuh dari tangga” balas Alfred.
“Ya Tuhannn… Lalu bagaimana keadaan Claire?” tanya wanita itu lagi
“Ia masih tak sadarkan diri. Dan ini kami sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit” lalu Alfred mematikan panggilan tersebut.
“Ada apa?” tanya Keenan
“Panggilan tadi sepertinya dari keluarga Claire..” jawab Alfred
“Aku nggak tanya masalah itu!” sahut Keenan semakin dingin karena Alfred tak kunjung paham.
“Oooh.. Nenek Claire meninggal hari ini! Kasihan sekali nasibnya!” komentar Alfred merasa iba dengan yang dialami Claire
‘Jadi tadi ia terburu pergi karena mendapat kabar tentang neneknya!’ ucap Keenan dalam hati. Setelah Alfred menjawab, Keenan sama sekali tidak komentar sama sekali.
Begitu tiba di rumah sakit, mereka langsung di sambut tim medis dan di bawa ke ruang gawat darurat. Alfred, Keenan, sir Smith (wali kelas 11A) dan sir Manfred (kepala sekolah) menunggu Claire dan Kyra yang saat ini sedang dalam penanganan.
Orang tua Kyra juga langsung menyusul ke rumah sakit begitu mendengar jika putri semata wayang mereka mengalami kecelakaan.
“Bagaimana keadaan Queen?” tanya Allura kepada sir Manfred.
“Kami juga masih menunggu nyonya, semoga semua baik – baik saja” ucap sir Manfred.
“Bagimana kejadian ini bisa terjadi? Kenapa Queen, putri kami bisa jatuh dari tangga?” kini berganti Alvin, daddy Kyra yang bertanya tentang kronologi kejadian tersebut.
“Kami___” Sir Smith bingung mau menjawab seperti apa karena ia memang tidak tahu alur kejadiannya.
“Kyra mengejar Claire yang akan turun dari rooftop. Lalu Kyra mencekal tangan Claire, dan kemungkinan yang terjadi mereka terjatuh bersamaan karena kekurangan keseibangan.” Akhirnya Alfred turun tangan ambil bicara karena memang mereka ada di sana juga.
“Saya minta selidiki masalah ini dengan jelas!” ucap Alvin tak terlalu menghiraukan apa yang diucapkan oleh Alfred. “Jika sampai terjadi sesuatu dengan Queen, aku akan menuntut orang tuan gadis itu!”
“Mohon maaf sir Alvin, Claire adalah anak yatim piatu, dia hanya tinggal dengan neneknya saja” ucap Sir Smith
“Dan barusan saya mendapat kabar jika nenek Claire sudah tiada” Dengan berani Alfred langsung menyela ucapan para orang tua itu.
“Kau tidak salah dengar kan Alfred?” tanya Sir Smith
“Tidak sir!”
“Sudahlah sayang, yang penting putri kita tidak apa – apa itu sudah cukup buat mommy!” ucap Allura dengan bijaksana.
Pintu ruangan penangan terbuka dan keluarlah seorang dokter paruh baya dari sana.
“Dokter bagaimana keadaan putri saya?” rengek Allura ingin tahu bagaimana kondisi putrinya.
“Kami memiliki dua kabar. Kabar buruknya, satu siswa tidak bisa kami selamatkan karena pembuluh darahnya ke otak sudah pecah. Dan satu siswa lagi bisa terselamatkan namun masih dalam pengawasan tim dokter.” Jelas dokter tersebut
DEG
“Semoga bukan Queen… semoga bukan Queen” ucap Allura dengan air mata yang tak bisa ditahan lagi.
Semua orang langsung terkejut. “Boleh kami melihat siswa kami yang tidak bisa terselamatkan?” tanya Sir Smith
“Silahkan!” dokter mempersilahkan salah satu dari mereka untuk masuk. Dan Sir Smith lah yang masuk ke dalam ruangan tersebut.
Sir Smith langsung syok begitu melihat siapa yang tidak bisa diselamatkan. Dengan lemas Sir Smith keluar dari ruangan tersebut.
“Claire… Claire tak bisa di selamatkan!” ucap Sir Smith dengan menunduk.
Keenan dan Alfred langsung menatap ke arah sir Smith dengan tatapan tak percaya.
“Syukurlah sayang… putri kita baik – baik saja!” ucap Allura dengan penuh rasa syukur.
“Benar sekali nyonya, mungkin ini adalah yang terbaik untuk Claire karena ia tidak memiliki siapa – siapa saat ini” sahut Sir Manfred. Meskipun ucapan yang dikatakan oleh Sir Manfred benar adanya, tetapi itu terdengar sangat kejam dan tidak memberikan keadilan bagi Claire sebagai korban.
“Dasar orang tua berhati busuk” ucap Alfred mencibir apa yang diucapkan oleh sir Manfred.
“Kau mau kemana Ken?” tanya Alfred melihat Keenan melenggang pergi.
“Pulang” sahutnya. Alfred lantas mengikuti Keenan dan ikut pulang tanpa mengatakan apa pun pada wali kelas atau siapa pun yang ada di sana. Dan mereka yang ada di sana pun tidak ada yang perduli dengan kepergian Alfred dan juga Keenan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments