BAB 2

"Aku ingin menghadap ke Raja Drainor, dia mengundangku untuk datang ke istana malam ini," kataku pada penjaga gerbang istana

Dia menunduk padaku untuk sesaat sebelum akhirnya membuka gerbang istana. Salah satu penjaga kemudian mengulurkan tangannya ke depan dengan sopan seakan mempersilahkan aku untuk mengikutinya. Tanpa banyak kata aku mengikuti langkah kaki jenjangnya.

"Kudengar kau baru pulang dari istana Raja Orik?" tanyanya membuka kesunyian di istana megah ini

"hm...," jawabku singkat. Jujur aku terlalu lelah untuk bicara. Kunjunganku di istana Kurcaci Barat membuatku kehabisan kata-kata. Raja Orik benar-benar tipe kurcaci yang suka bicara. Aku kewalahan dalam meladeni semua pertanyaan dan kisah-kisahnya

"Kau terlihat berbeda. Kau kewalahan meladeni raja pendek yang cerewet itu?" candanya

Aku menyunggingkan senyumku. Ya, kukira apa yang dia katakan benar. Mungkin karena di kerajaan peri ini tidak ada yang secerewet Raja Orik. Dia baik, hanya... sedikit membuat pekak telingamu.

"Jadi dia akan datang di pesta besok malam?"

Aku menggeleng ringan, "Ada apa dengan kalian dan para kurcaci? Hubungan peri dan kurcaci membuatku benar-benar kewalahan,"

"well,,, hubungan kita tidaklah buruk," jawab penjaga itu

"ya, tapi juga bukanlah hubungan yang baik," sanggahku

Penjaga itu tiba-tiba berhenti dan dan memberi hormat pada seseorang. Aku mengikuti arah matanya dan kulihat disana ada Putri Gwen. Entah apa yang dia lakukan malam hari sendirian di dalam taman istana.Aku pun turut menundukan kepalaku memberi hormat padanya. Dengan anggun dia membalas salam hormat kami dengan senyum yang terasa sedikit menyedihkan bagiku.

" Akana" katanya dengan nada memanggil

Aku diam untuk sesaat tidak menjawab atau menghampirinya. Ini adalah kali pertama aku bertemu dengannya secara langsung sekalipun aku pernah tinggal di istana selama kurang lebih 10 tahun. Bahkan setelah aku keluar dari istana, dan sering berkunjung pun, aku tidak pernah bertemu dengan Putri Gwen yang dikenal ramah dan baik ini.

"Ayahku sedang ada tamu. Jika kau ingin bertemu dengannya lakukan esok hari. Tamu ini kukira akan berkunjung dalam waktu yang lama" terangnya dengan senyum manis yang ,,,tidak begitu kusukai

Aku masih terdiam sambil melihat ke dalam matanya. Untuk saat ini tidak ada niatku untuk mendekatinya dan memperdulikan dia.Aku adalah orang yang selalu mengikuti kata hatiku. Dan kata hatiku kali ini mengatakan aku tidak boleh terlalu dekat dengannya. Aku lahir memiliki insting yang tajam dan karena itulah aku menjadi orang yang kuat dalam berprinsip. Mungkin ini bawaan sifat dari Klanku.

"Nona Akana, Putri Gwen sedang berbicara denganmu," kata penjaga yang sedikit menyadarkanku dari ilusiku

Aku membuang tatapan mataku dari Putri Gwen yang kurasa kurang sopan dan menghindari kontak mata dengannya

"Tidak apa. Kukira kau tidak nyaman denganku Akana, karena akupun merasa hal yang sama,"

Ah, aku lupa bahwa Putri Gwen bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Bakat yang dia terima dari kakeknya, raja yang pernah menyelamatkanku

"Antarkan dia kembali ke villa kerajaan," katanya pada penjaga ."Apa yang ingin kausampaikan pada ayahku, mengenai jawaban Raja Orik atas undangan pesta besok, aku yang akan menyampaikannya. Aku sudah mengetahuinya," katanya sambil menunjuk ke arah tubuhku

Aku benar-benar tidak nyaman berada di sekitar Putri yang satu ini. Lebih tepatnya energi dalam tubuhku yang membuatku terlihat sangat enggan berlama-lama dengannya.

Putri Gwen segera berjalan menjauhi kami. Aura tidak nyaman yang kurasakan tadi perlahan menghilang

"Baiklah Nona Akana, aku akan mengantarmu kembali ke Villa kerajaan." kata penjaga itu lagi-lagi membuatku sadar dari lamunanku

"Tidak perlu, aku akan pulang sendiri," kataku lalu berbalik meninggalkan penjaga itu

"Aku tahu kau adalah putri angkat kesayangan Raja. Namun sikapmu ke Putri Gwen tadi sangatlah tidak sopan. Dia adalah pewaris kerajaan ini, kau harus menaruh hormat padanya," kata penjaga itu

Aku menoleh padanya dan memikirkan apa yang penjaga itu katakan

"Aku tahu, tapi bagiku raja yang kulayani hanyalah Raja Draenor. Saat putri Gwen nanti naik tahta, aku akan keluar dari kerajaan ini. Toh aku bukanlah kaum peri. Tidak ada kewajiban bagiku untuk menghormatinya," jawabku dengan tersenyum lalu melangkah benar-benar pergi dari istana.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Pesta besar kerajaan diselenggarakan malam ini, dan kau malah berada disini," kataku pada Haldir sembari menyajikan secangkir teh padanya

Haldir hanya membalas perkataanku dengan senyumnya yang dingin.

"Kau akan datang ke pesta kali ini? Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Raja tidak memberimu tugas,"

"Kau mengejekku?"

"Aku tidak tertarik dengan pesta itu," kata Haldir sembari menyeruput teh manis buatanku

"Ini bukanlah hal yang kau suka atau tidak suka. Kau adalah satu dari 6 penjaga kerajaan. Sudah seharusnya kau disana mengawal raja,"

"Apa kau melupakan kalau kau juga salah satu dari 6 penjaga utama kerajaan?"tanyanya

Aku terdiam sembari duduk berhadapan dengannya di meja makan bundarku yang kecil. Ada banyak pertanyaan yang berkecamuk di pikiranku dari pagi tadi. Salah satunya adalah tentang pesta hari ini. Seperti kata Haldir, di tahun-tahun sebelumnya raja pasti akan mengasingkan aku dari kerajaan di hari ulang tahun Putri Gwen. Aku menunggu sedari pagi tadi, kira-kira tugas apa yang akan dia berikan padaku tahun ini. Tapi tak ada kabar apapun sampai Haldir datang sore ini.

"Aneh bukan? Tidak ada kabar, tidak ada tugas," kataku pada Haldir

Haldir hanya diam seakan tidak mendengar ucapanku. Dia kemudian berdiri mendekati jendela dapurku yang pemandangannya langsung mengarah ke istana yang megah

"benar, tapi juga tidak ada undangan," kata Haldir

"Kau menerima undangan?" tanyaku berdiri mendekatinya

Dia mengulurkan secarik kertas padaku. Tidak terlihat seperti undangan, hanya seperti sebuah surat. Aku membuka surat itu dan sepintas surat itu tidak jauh berbeda dengan surat tugas yang kuterima tiap tahunnya.Aku tak sempat membacanya, sampai Haldir memberitahuku isi tentang surat itu

"Raja memintaku membawamu ke pesta kali ini, sebagai pasanganku"

"Pasangan?"

"Dengarkan aku Akana, aku akan menceritakan sesuatu padamu. Semua hal yang kuketahui. Ketahuilah, bukan hanya para rakyat yang ingin tahu tentangmu. Akupun juga seperti itu. Bagaimana mungkin seorang yang bukan Peri bisa tinggal di kerajaan ini dan mendapat posisi penting di kerajaan. Bukannya aku mencurigaimu atau tidak menyukaimu. Tapi murni ini hanya keingintahuanku. Aku mencari tahu selama beberapa tahun ini semua informasi tentang dirimu. Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dan aku tak akan memaksamu untuk mengatakannya. Setelah kau mendengar apa yang kukatakan, maka kau bisa memutuskan akan datang ke pesta itu atau tidak"

Aku terdiam sejenak mencerna kata-katanya. Aku mengerti kenapa mereka selalu penasaran dengan jati diriku.Aku pun juga tak sepenuhnya mengenal siapa diriku. Mungkin ini ide yang bagus untuk lebih mengenal diriku dari orang yang kupercayai.

"Baiklah, ceritakan semua yang kau tahu,"

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!