Louis meninggalkan Freya di dalam kamar, Louis tidak habis pikir mengapa Freya memperlakukannya seperti itu. Bukankah semua wanita itu sama, gila harta dan tahta.
Freya bahkan memaki Louis hanya karena Louis membuang pakaiannya, dan ia bahkan tidak mau memakai pakaian edisi terbatas yang harganya sangat mahal.
Louis tidak mengerti mengapa ada wanita seperti Freya. Bagi Louis, jangankan ia yang meminta. Tanpa diminta sekalipun, ada ribuan wanita yang rela menyerahkan hidupnya untuk Louis.
Braakkk!!
Louis membanting pintu kamar.
“Lei, minta semua pelayan untuk menjaga Nona. Jangan biarkan dia pergi selangkah pun dari sini!” Pinta Louis.
“Baik, Tuan Muda.” Lei mengiyakan.
Dari jendela kamar, Freya melihat sosok yang begitu tampan dan gagah memasuki sebuah mobil mewah lalu memacu mobilnya meninggalkan villa. Freya ingat betul, ini mobil yang berbeda dari mobil yang semalam membawanya ke villa ini.
Apakah, aku benar-benar merusak mobil orang itu? Jika memang iya, apakah kerugiannya sebesar itu sampai aku harus di bawa ke tempat ini?
Ah, sudahlah. Lebih baik aku mandi untuk membersihkan tubuhku. Batin Freya.
Freya memperhatikan sekeliling, mencari di mana letak kamar mandinya. Ia tersenyum ketika menemukan kamar mandi yang sedari tadi dicarinya.
Freya membuka pintu kamar mandi, seketika matanya membulat sempurna dan mulutnya menganga.
“Apa ini kamar mandi? Rumahku yang dulu juga sangat mewah, tapi kamar mandi di sini tetap lebih besar dari kamar mandi di rumahku yang dulu.” Freya bergumam.
Cukup lama Freya membersihkan tubuhnya, terhanyut dalam guyuran air yang keluar dari shower. Freya mengangkat kedua tangannya, memperhatikan keriput di seluruh telapak tangannya karena terlalu lama bersinggungan langsung dengan air.
Sudah lama sekali aku bisa puas membersihkan tubuhku, sejak tinggal di rumah paman aku benar-benar lupa merawat tubuhku. Batin Freya.
Ya, Arya memang sangat kejam. Dia benar-benar memeras seluruh tenaga dan wakt yang Freya miliki, Jangankan bisa berlama-lama di dalam kamar mandi, bahkan untuk menikmati sepiring makanan sekalipun Freya harus beradu cepat dengan waktu.
Freya mematikan shower, meraih handuk yang tergantung rapi dan melilitkan ke tubuhnya. Setelah keluar dari dalam kamar mandi, matanya kembali berkeliling untuk mencari lemari pakaian.
Freya ingat betul ketika baru bangun pagi tadi, hal pertama yang ia tanyakan adalah keberadaan kopernya. Dan dengan entengnya Louis menjawab “Aku sudah membuang kopermu, berikut semua isi di dalamnya.” Seperti itu kurang lebih kalimat yang Louis ucapkan.
Dasar orang gila, bagaimana mungkin dia bisa membuang barang milik orang lain. Lalu sekarang aku harus pakai apa? Batin Freya.
Haaahh.. Freya menghela napas, berat. Ia membawa tubuhnya ke tepi ranjang, masih dengan tubuh setengah basah yang hanya di balut handuk dari bagian dada sampai lutut. Tiba-tiba matanya terpaku dengan selembar kertas yang tergeletak di atas nakas. Selembar kertas dengan tulisan tangan Louis yang menjelaskan tentang letak lemari pakaian yang berada di sisi kanan dan semua pakaian yang ada di dalam lemari itu adalah miliknya.
Freya meremas kertas itu dan melemparkannya ke lantai.
Tidak ada pilihan lain, aku tidak mungkin terus memakai handuk ini, bukan? Batin Freya.
Terpaksa, Freya melangkahkan kakinya dan mencari letak lemari baju yang dijelaskan Louis. Tak berapa lama Freya berhasil menemukan lemari dengan ukuran sangat besar. Tanpa menunggu lama Freya segera membuka pintu lemari pakaian, matanya terbelalak ketika mendapati beberapa pakaian yang tergantung rapi di sana. Untuk beberapa saat mata Freya terpesona dengan kemewahan yang terpampang jelas di depan matanya. Ia menggelengkan kepala, berusaha mengembalikan kesadarannya. Freya meraih salah satu gaun dari dalam lemari, segera mngenakannya dan melangkahkan kaki lebar-lebar keluar dari dalam kamar. Ia menyusuri tempat yang terlihat asing baginya, tidak ada sudut yang ia kenali, semuanya asing.
Untuk apa bangunan semegah ini, apa dia tidak lelah ketika berkeliling di rumah? Pikir Freya.
Freya tidak mau terlena dengan keindahan rumah milik Louis. Freya segera memutar otaknya dan mencari jalan keluar untuk melarikan diri dari tempat yang terkutuk, menurutnya.
“Selamat Pagi, Nona.” Sapa salah seorang pelayan sedikit membungkukkan tubuhnya.
“Pagi juga.” Freya menjawabnya sembari diiringi senyum.
Ia bergegas melangkahkan kakinya, mencari tempat sepi untuk melarikan diri, karena tidak mungkin baginya untuk kabur melalui pintu utama. Itu sama saja seperti sedang bunuh diri.
“Selamat pagi, Nona.”
“Selamat pagi, Nona”
“Selamat pagi, Nona”
Diluar perkiraan, kemana pun Freya pergi, ia selalu bertemu dengan pelayan di rumah ini.
Oh Tuhan, ada berapa banyak pelayan di rumah ini? Bathin Freya.
Freya terdiam sejenak, diperhatikannya sekeliling. Bangunan yang jumlahnya lebih dari satu dan area yang sangat luas membuatnya kesulitan untuk mencari jalan keluar. Ia bahkan tidak menemukan jalan untuk kembali ketempat semula.
Di mana ini? Gumamnya.
Kakinya sudah sangat sakit untuk digerakkan, Freya tak sanggup lagi melangkah. Sampai suatu kalimat terngiang di kepalanya.
Apa ginjalmu sehat?
Freya bergidik, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Freya berusaha mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya, ia mulai melangkah melewati bangunan-bangunan yang berderet rapi. Dilepaskannya sepasang sepatu dengan hak yang tingginya hampir sembilan centi.
Sepatu sialan, apanya yang mahal. Aku bahkan tersiksa ketika mengenakanmu. Freya menggerutu, ia melempar sepatu berwarna merah hati yang hanya ada sepuluh pasang di dunia. Dan salah satunya sedang ia lempar begitu saja.
Freya melanjutkan langkahnya dengan bertelanjang kaki, beberapa luka kecil tidak dihiraukannya. Ia terus mencari jalan keluar dari tempat yang menurutnya sangat mengerikan.
Ya Tuhan, di mana jalan keluarnya? Bantulah aku untuk melarikan diri dari tempat ini. Batin Freya.
Sudah hampir dua jam Freya mengelilingi area villa pribadi milik Louis, namun dirinya masih belum berhasil menemukan jalan keluar. Selama dua jam berkeliling, Freya menemukan begitu banyak bangunan yang terlihat serupa, setidaknya ia menemukan tiga bangunan dengan warna dan model yang serupa.
Ckkk ! Memangnya bangunan sebanyak ini untuk apa? Freya terus-menerus menggerutu.
Freya terus berjalan tanpa mempedulikan batas kekuatan tubuhnya. Sampai ia menyadari dirinya sudah berada di tengah hutan.
Di mana lagi ini? Batin Freya.
Karena terlalu lelah, Freya memutuskan untuk istirahat sejenak. Ia menyandarkan tubuhnya di pohon yang memiliki ukuran cukup besar, daunnya berwarna hijau pekat dan sangat rimbun sampai menutup jalan masuknya cahaya matahari.
Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, beberapa pelayan yang menyadari Freya tidak ada di rumah mulai panik mencarinya di setiap sudut.
Di tempat berbeda.
Seorang laki-laki dengan segala kekuasaan sedang menyandarkan tubuhnya di punggung kursi. Matanya terpejam, kedua tangannya bersandar di lengan kursi.
“Permisi, Tuan Muda.” Lei mengetuk pintu ruang kerja Louis dengan membawa beberapa berkas di tangannya.
“Masuklah, Lei. Ada apa?” Tanya Louis.
“Ini beberapa berkas yang berhasil saya kumpulkan mengenai identitas, Nona.” Kata Lei.
“Berikan padaku.” Louis menyodorkan tangannya, memberi isyarat agar Lei segera menyerahkan berkas-berkas itu.
Louis membaca kata demi kata yang tertulis jelas di lembar kertas itu. Matanya menyapu bersih dan memindai beberapa informasi. Mata Louis terus membulat, ekspresi wajahnya tidak terbaca. Tatapan matanya terlihat tajam.
“Kau yakin dengan hasil penyelidikanmu, Lei?” Tanya Louis.
“Iya, Tuan Muda. Ketika umur Nona dua belas tahun, Nona mulai mengalami banyak perubahan. Baik dalam prestasi akademik maupun tingkah lakunya, cara bicanya juga ikut berubah. Tetapi tidak ada penjelasan lebih rinci tentang penyebab perubahan Nona.” Lei menjelaskan sebaik mungkin.
Dua belas tahun? Itu artinya ketika aku berumur dua puluh satu tahun, dan saat itu aku harus pergi ke luar negri. sebenarnya apa yang terjadi padamu Freya? Batin Louis.
“Terus cari tahu semuanya Lei, hal sekecil apa pun itu. Kumpulkan dan laporkan padaku, ini memang dia. Gadis yang aku cintai sejak dulu.”
Suara Louis bergetar, perasaannya berkecamuk. Gadis yang dicarinya bertahu-tahun saat ini sudah berada di rumahnya.
“Baik, Tuan Muda.” Lei sedikit membungkuk.
“Apa jadwalku setelah ini Lei?” Tanya Louis.
“Anda harus memimpin rapat dewan direksi, Tuan Muda.” Lei kembali membungkuk.
“Baiklah.” Louis melangkah menuju ruang rapat.
Di villa pribadi Louis.
“Bagaimana ini? Kita tidak bisa menemukan keberadaan Nona, apa yang harus kita lakukan?” Tanya salah seorang pelayan yang mulai panik.
“Mau tidak mau kita harus menghubungi Asisten Lei.” Jawab pelayan lainnya.
Di kantor Louis.
Louis sedang bersiap-siap untuk memimpin rapat. Wajahnya terlihat dingin, seperti biasanya. Tidak ada senyuman, tidak ada ekspresi.
Drrrt...drrrt...
Sebuah panggilan telepon masuk, Lei merogoh kantung celananya dan mengambil smart phone miliknya. Segera ia menggeser layar dan menempelkan smart phone itu di telinganya.
Setelah mendengar kalimat yang datang dari seberang sana mata Lei membulat sempurna. Tergesa Lei menutup panggilan telepon dan menghampiri Louis.
“Tuan Muda.” Lei mendekat dan berbisik, memberitahu jika Freya kabur dari rumah.
Seketika Louis bangkit dari tempat duduknya.
“Rapat ditunda!!” Ia bergegas meninggalkan ruangan rapat tanpa mempedulikan tatapan yang datang dari dewan direksi yang sedang menghadiri rapat.
Semua orang di ruangan itu terkejut, meninggalkan rapat yang sedang berlangsung bukanlah karakter Louis. Terlebih rapat ini merupakan kesepakatan sebuah proyek yang nilainya hampir mencapai triliunan.
Louis berlari, kehilangan kendali. Ia memcu mobilnya dengan kecepatan maksimal.
“Di mana dia!!” Teriak Louis, ketika sudah sampai di villa pribadinya.
Apakah louis berhasil menemukan Freya?
\=\=\=> Bersambung
💕💕
Jangan lupa mampir di novel author yang berjudul TAKDIR CINTA KINARA
🌹Tolong dukung Author, klik LIKE 🖒 klik FAVORIT❤ tinggalkan KOMENTAR 💬, beri RATE BINTANG 5, beri VOTE yang banyak, bagi TIP dan follow author🌹 makasih
🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 325 Episodes
Comments
Rihdini
nanti ketemu lah tu
2022-02-02
0
erenn_na
sehat🤣🤣🤣🤣
2021-12-26
0
Ayumi Cintiya
thor aku baca lg.. sumpah aku gk boong ini udh ke 6x y.. walau pun aku kecewa krna km pindah thorr..
2021-07-02
2