Freya merasa seluruh tenaganya sudah habis terkuras. Ia hanya bisa pasrah, menerima jalan takdirnya. Setiap manusia memiliki takdir hidup yang berbeda, mungkin ini adalah bagian dari takdir hidupnya. Bertemu dengan Louis Wijaya juga merupakan takdirnya.
Tak ada lagi suara rengekkan yang datang dari bibir Freya. Wajah cantiknya hanya tertunduk tanpa daya.
Mobil terus melaju menembus rimbunnya pepohonan. Freya hanya bisa memandangi jalan yang sedang ia lewati, sebuah jalan yang sangat asing baginya. Semua keadaan ini terasa asing baginya, belum lama ia masih menjadi anak seorang pengusaha kaya raya. Dan hari ini ia berada di dalam sebuah mobil dengan seorang lelaki yang tidak dikenalnya, hanya karena kesalahan bodohnya melempar sebuah botol minuman.
Memikirkan hal-hal yang terjadi di dalam hidupnya membuat Freya merasa lelah, pandangan matanya terasa berat. Rasa kantuk mulai menggelayut manja di pelupuk matanya, perlahan ia memejamkan kedua matanya. Dalam beberapa menit saja, Freya sudah terlelap di alam bawah sadarnya.
Louis yang melihat Freya tertidur dengan segera melepas jas yang dikenakannya lalu menggunakan jas itu untuk menutupi tubuh Freya.
Lei yang sesekali melihat Louis dari kaca depan tidak pernah menyangka jika hari ini akan datang. Seorang lelaki yang angkuh dan hanya mementingkan dirinya sendiri kini terlihat begitu mempedulikan keberadaan seorang wanita.
Beberapa jam kemudian mobil sudah memasuki area khusus milik keluarga wijaya.
Tiiin.....!
Lei membunyikan klakson mobilnya. Nampak seorang laki-laki berlari mendekati gerbang dan membukanya. Mobil itu mulai berbelok memasuki jalan panjang untuk sampai kesebuah villa pribadi milik Louis.
Sebuah villa mewah berdiri diatas tanah seluas 1000 hektar, ada banyak bangunan terpisah. Sebuah bangunan mewah yang begitu luas, orang yang memasuki villa milik louis ini jika bukan tahu betul seluk beluknya, maka akan sangat sulit menemukan satu bangunan dengan bangunan lainnya.
Mobil berhenti tepat di depan bangunan mewah bergaya modern. Lei, segera membuka pintu mobil dan mempersilakan louis dengan sopan. Tak lupa Lei menawarkan dirinya untuk mengangkat Freya yang sudah terlelap tidur.
“Tidak perlu, Lei.” jawab Louis, ternyata Louis sendiri yang menggendong Freya memasuki bangunan mewah itu. Sementara Lei mengekor dari belakang sembari menarik koper milik Freya.
“Selamat datang, Tuan Muda.” Sapa para pelayan yang sudah berbaris untuk menyambut kedatangan Louis.
“Tuan, apa yang ingin anda makan untuk malam ini?” Tanya Lei sopan.
“Tidak perlu, Lei” Jawab Louis singkat. Ia terus mengayun langkahnya, mendekap erat tubuh Freya.
Louis terus melangkahkan kaki menyusuri kotak demi kotak lantai di rumahnya, menaikki anak tangga, sampai tiba di ujung anak tangga terakhir. Mendorong pintu kamar yang tidak terkunci dengan salah satu kakinya. Melangkah ke dalam kamar dan meletakkan tubuh Freya di atas kasur yang mewah dan memiliki ukuran besar.
Louis merasa seluruh tubuhnya sangat lelah, seharian ini dia mencari ke sana kemari tentu membuat tenaga Louis terkuras. Beberapa kali Louis menggelengkan kepalan dan mengerjapkan kedua matanya.
Tok tok tok...
“Tuan Muda, ini saya” Terdengar suara Lei dari balik pintu.
“Sebentar,” Louis melangkah menuju pintu kamar, membukanya dan mendapati Lei sedang berdiri dengan sebuah koper di sampingnya.
“Ini, milik gadis itu?” Tanya Louis, tangannya menunjuk koper.
“Iya, Tuan Muda.” Jawab Lei sopan sembari diiringi senyuman di wajahnya.
“Baiklah.” Louis menerima koper itu dan menariknya ke dalam kamar.
Pelan sekali Louis membuka koper itu, mengeluarkan beberapa isinya sampai berhambur di atas lantai. Entah apa yang sedang Louis cari, tangannya terus bergerak seperti tidak akan berhenti sebelum menemukan apa yang ia cari.
Senyum simpul nampak di wajahnya ketika mendapati dompet milik Freya, tergesa Louis membuka dompet itu dan mengeluarkan seluruh isi dari dalam dompet. Tidak banyak isinya, hanya ada beberapa lembar uang kertas pecahan sepuluh ribuan, beberapa uang koin, dan tanda pengenal milik Freya.
Louis membaca barisan kata yang berderet rapi di sana membentuk sebuah nama ‘Freya Alvaro’ seketika mata Louis terbelalak, tangannya bergetar hebat, jantungnya berdegup kencang seperti ada sebuah batu besar yang menindih tubuhnya. Bahkan untuk sekadar bernapas teras sangat menyakitkan untuk Louis.
Louis kembali mencari, menghamburkan seluruh isi koper.
Tidak ada foto, tidak ada apa pun. Apa yang sebenarnya terjadi, namanya, wajahnya, tanggal lahirnya, semua sama. Tapi, mengapa sikap dan tingkahnya berbeda? Seperti itulah pergulatan batin Louis.
Louis memacu langkahnya, sedikit berlari menuruni anak tangga sembari berteriak memanggil nama asisten pribadinya.
“Leeeei....”
Lein tergesa, berlari mendekati Louis. “Iya, Tuan Muda.”
“Selidiki semua tentang gadis ini.” Louis menyodorkan tanda pengenal milik Freya, Lei menerima dengan sopan dan sedikit membungkukkan badan.
“Baik, Tuan Muda.”
“Minta kepala pelayan wanita untuk ke kamarku.” Pinta Louis, ia kembali memutar tubuhnya dan melangkah lebar menaiki anak tangga.
Beberapa menit kemudia, pintu kamar diketuk dan nampak seorang wanita yang sudah berdiri di depan pintu kamar Louis.
“Buang semua barang-barang ini, ambil beberapa contoh dan minta lei membeli semua gaun musim ini dengan ukuran yang sama. Mengerti...” Louis sedikit menegaskan kalimat terakhirnya.
Pelayan itu hanya membungkukkan tubuhnya dan bergegas meninggalkan kamar Louis.
Apa yang sedang aku lakukan? mengapa aku harus perduli dengan seorang gadis yang belum pasti identitasnya. Batin Louis.
Louis melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi.
30 menit kemudian.
Louis memandangi tubuh Freya. Standar, gumamnya.
Ya, Freya yang hanya seorang gadis biasa. Tentu tidak masuk ke dalam daftar wanita idaman Louis, Louis bisa mendapatkan wanita yang lebih cantik dan seksi daripada hanya seorang gadis yang bahkan tidak mengetahui identitasnya. Louis memiliki hubungan dengan banyak wanita, bahkan selebriti papan atas seklipun bisa ia takhlukan.
Tapi di antara begitu banyak wanita tidak ada satu pun yang bisa menyentuh Louis, apa lagi sampai membuat Louis jatuh hati. Meski Louis memiliki banyak wanita, louis tidak pernah meniduri satu pun dari mereka. Louis hanya menggunakan perempuan sebagai alat untuk menghilangkan rasa bosan. Hal itu dia lakukan karena di hatinya hanya ada satu nama.
Jika gadis ini orang yang sama, apakah dia tidak mengalami pertumbuhan yang baik? Tidak ada yang menarik dari bagian tubuhnya. Batin Louis.
Pagi hari di villa pribadi keluarga Wijaya.
“Argggggh....! Di mana aku?!” Freya berteriak ketika membuka matanya dan mendapati dirinya tidur di tempat yang asing.
“Berisik” Kata Louis.
\=\=\=> Bersambung
💕💕
Jangan lupa mampir di novel author yang berjudul TAKDIR CINTA KINARA
🌹Tolong klik LIKE🖒, klik FAVORIT,❤ tinggalkan KOMENTAR,💬 beri RATE BINTANG 5, beri VOTE yang banyak, bagi TIP dan follow author🌹 makasih
🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 325 Episodes
Comments
Priska Irvana
aku bc ulang di sini krn udh lm g bisa bc kisah suzi di kb yg berbayar
aku bc ulng di thn 2025/Sob/
2025-03-22
1
Agie Sejin
baca ulang lg....
2024-01-24
0
🌻
Louis:apakah dia tidak tumbuh dengan baik???
aquh:ngak gitu Louis,aquh menikah umur 17 tahun,
langsing, mungil,dada kecil😂setelah menikah dpuouk dengan baik oleh suami,dan berkembang dahhh😂😂
2022-01-26
1