bab 3

Yuna bersimpuh didepan pusaran sang ayah,pak Rudi dan Gavin berdiri dibelakang Yuna.

" Ayah yang tenang disana yah.ayah tidak akan lagi merasakan sakit.Yuna janji akan sering kesini tengokin ayah"

Pak Rudi menepuk pundak Yuna.

" Sekarang kamu ikut bapak Sama Gavin ketota nak"

Saat itu juga Yuna bangkit dengan wajahnya yang masih basah dan hari itu juga ia pergi kekota ikut bersama Gavin dan pak Rudi.pak Rudi memilih naik bus dan membawa koper yuna.sedangkan Yuna dan Gavin mengedarai motor.

" Disepanjang perjalanan Yuna merasa sedikit takut,karna kadang Gavin mengemudikan motornya dengan kecepatan yang tinggi hingga reflek ia memeluk Gavin.

Sedangkan fikiran Gavin begitu kalut.disisi lain ia sungguh menyesal telah mengambil keputusan menikahi Yuna.sekarang ia pusing sendiri bagaimana jika Seila Sampai tahu jika dia telah menikahi perempuan lain,bagaimana jika kedua orang tua Seila tahu tentang Yuna.

Saat itu ia benar benar tidak bisa melakukan penolakan kepada pak Rusli,dia seperti orang yang seperti tersihir.

Tiba tiba saja dipertigaan jalan sebuah mobil melintas dan Gavin hampir menabraknya.

" Awas mas" teriak Yuna dengan panik,untung saja Gavin segera merem motornya.

" Kalau mas capek lebih baik kita istirahat dulu!"

Gavin mengiyakan ia menepikan motornya didepan sebuah warung dengan pemandangan gunung yang menjulang tinggi.

" Bu pesan mie rebusnya dua ya"

Gavin masih diam.ia sungguh lupa segalanya jika mengingat Seila.

" Mas Gavin kenapa?"

" Aku hanya teringat dengan pacarku,aku bingung harus menjelaskan pernikahan kita dari mana."

Yuna mengcekram gamisnya erat, sungguh pernikahan seperti ini tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. menikah dengan seseorang yang sangat mencintai wanita lain,entah harus bagaimana dia memposisikan dirinya saat ini.

" Masalahku dengan dia belum selesai tapi aku malah menambahnya lagi."

" Ini pesanannya mbak"

" Terimakasih" ucap Yuna tersenyum ramah.

" Makan dulu mas,nanti makanannya keburu dingin,

kalau udah dingin rasanya tidak enak"

Gavin menyantap mie rebus itu,sambil sesekali ia melirik kearah Yuna yang makan dengan lahap.

Jujur ini adalah pertama kalinya ia melihat seorang wanita makan mie rebus,sejak berpacaran dengan Seila ia tidak pernah sekalipun mengajak Seila ketempat biasa.ia selalu mengupayakan Seila agar selalu makan dilestoran mahal meskipun pada akhirnya itu akan menguras isi dompetnya.

Setelah sudah merasa kenyang dengan perutnya keduanya memutuskan kembali melanjutkan perjalanan.

Hingga akhirnya mereka sampai dirumah sederhana Gavin.disana pak Rudi sudah sampai duluan.

" Yuna.selamat datang di rumah bapak yang sederhana ini semoga kamu betah nak tinggal disini."

Yuna tersenyum.

" Insyaallah pak,aku pasti betah."

" Gavin kamu bawah koper Yuna masuk kedalam kamar kamu"

Meskipun malas Gavin tetap mengeret koper Yuna masuk kedalam kamarnya.

" Pak.aku mau bersih bersih dulu"

" Ya silahkan nak"

Setelah Yuna tidak terlihat lagi.pak Rudi menghampiri Gavin yang baru saja keluar dari kamarnya.

" Gavin bapak mau bicara"

" Mau bicara apa pak"

" Kamu sudah menikah dengan Yuna.jadi kamu harus memutuskan hubunganmu dengan Seila."

" Itu tidak akan terjadi pak.aku mencintai Seila dan aku sudah memberitahukan tentang hal ini kepada yuna kalau aku punya Seila,aku menerima perjodohan ini karna aku hanya kasihan pada pak Rusli"

" Jangan mempermainkan pernikahan! bapak tidak pernah mengajarimu untuk menjadi laki laki pengecut.ingat kamu telah berjanji dihadapan pak Rusli untuk menjaga Yuna."

" Maafkan Gavin pak,Gavin akui aku bodoh karena menerima perjodohan ini,tapi aku sudah berjanji pada seila akan memperjuangkanya"

" Lupakan Seila sekarang kamu punya Yuna yang lebih setara dengan kita,dan keluarga Seila itu matre."

" Seila wanita yang baik pak.yang matre itu kedua orang tuanya,jangan ikut campur urusan aku pak. coba aja bapak itu orang kaya orang tua Sheila pasti akan setuju jika anaknya menikah dengan ku."

plakkkkkkk

Satu tamparan mendarat di pipi Gavin.pak Rudi menatap tangannya dengan mata berkaca kaca.sedari kecil ia tidak pernah memukul Gavin walaupun Gavin nakal ataupun berbuat ulah dan untuk pertama kalinya ia menampar anaknya dengan tangan yang selalu ia pakai untuk bekerja keras untuk menafkahi anaknya.

" Sekarang bapak minta kamu pergi dari sini,jika kamu malu punya orang tua yang hanya seorang kuli bangunan seperti bapak"

Gavin menatap pak Rudi dengan mata merah.

"Baik.aku akan pergi dari rumah ini. akan kubuktikan aku bisa sukses dan aku bisa memberikan mahar kepada keluarga Seila"

Yuna yang baru saja menyelesaikan runitas bersih bersihnya mengrenyit bingung melihat Gavin memasukkan beberapa bajunya kedalam tas ranselnya.

" Mas Gavin.mau kemana malam malam begini kok bawa baju banyak banget"

" Aku akan pergi dari rumah ini! Bapak telah mengusirku."

Yuna yang tidak mengerti apa apa dengan segera meraih jilbab instannya dan mengikuti langkah Gavin.

Yuna menghentikan langkahnya ketika melihat pak Rudi masih diam ditempatnya menatap Gavin dengan mata yang masih memerah.

" Pak.apa yang terjadi"

Tidak ada jawaban dari pak Rudi.

Yuna kembali melanjutkan langkahnya.

Melihat Gavin yang menyalakan motornya, dengan cepat Yuna naik kejob belakang.

" Ngapain kamu ada disini,aku minta kamu turun!"

" Aku tidak akan turun mas.aku akan ikut kemana pun suamiku pergi."

" Terserah kamu."

Tanpa arah yang pasti Gavin mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang.suasana dingin dimalam hari membuat Yuna sedikit mengigil.

Hingga mereka sampai disebuah kontrakan sederhana.

" Ini kuncinya bro.perempuan itu siapa?gila juga Lo ya aku fikir kamu tuh cinta mati sama Seila ternyata nyeleweng juga."

" Usss jangan bicara yang tidak tidak itu adik sepupu gue.ini sewa rumahnya"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!