Betapa aku...

“N-nani?!, ada apa?” tanya Akari bingung sambil menyingkirkan wajah kedua sahabatnya itu, “Tidak heran Akari-chan selalu mendapat nilai bagus jika ujian tertulis” puji Azumi membelakangi Akari, diikuti oleh Misae. Mereka aneh.

“Yosh, aku setuju.. dia juga pandai bertarung dan lebih hebatnya dia mampu menyaingi Sanosuke yang pandai strategi” sambung Misae, mereka benar-benar terlihat aneh.

“N-nante, kotowa” gumam Akari bingung dengan kelakuan kedua temannya itu, “Sungguh aku berani bertaruh, kalau menjadi seorang pria aku bisa bingung dengan sikap mereka yang terlalu seperti anak-anak”

“Betapa aku, setres melihat tingkah mereka lebih dari anak kecil.. mungkin karena wajahku terlalu mirip dengan Otoo-sama, hanya rambutku yang meniru Okaasan” batin Akari berpikiran aneh-aneh.

“Akira, kau bisa melihat bukan bagaimana kelakuan mereka?” tanya Akari pada seseorang dalam tubuhnya, “Menurutku itu normal, hanya kau saja yang terlalu kaku dan canggung dalam berteman. Itulah yang membuatmu bingung ketika melihat mereka berdua bertingkah aneh seperti itu” jawab Akira— kembaran Akari, semacam hantu, tapi dia manusia yang disegel.

“Aku tidak yakin dengan pendapatmu, menurutku mereka lebih mirip anak kecil” balas Akari tidak setuju, “Akari-chan, kami sudah memutuskan untuk menjadikanmu sebagai rival abadi kami” teriak Azumi tiba-tiba di depan wajah Akari, “Benar, aku setuju dengan Azumi-chan.. kami akan menjadikanmu sebagai rival kami yang paling utama” tambah Misae ikut melakukan hal sama dengan Azumi.

“Dia rival kita”, “Hai” mereka berdua membelakangi Akari lagi, Akari mengambil kesempatan untuk pergi. Ia menuju tempat lain. Akari masuk ke kamarnya, di sana Asato dan Daisuke memasang wajah khawatir.

“Oi,oi.. sepertinya ada yang kalian khawatirkan?” tanya Akari pada kedua rekannya itu “Tentu saja.. saat menjalankan misi, aku lupa menghapus sidik jari pada senjata yang aku tukar” jawab Asato.

“Benar, aku juga lupa menghapus sidik jariku pada rekan Kenichi” jawab Daisuke, “Sudah kuduga kalian akan melupakan itu, itulah kenapa aku datang sedikit telat.. karena menghapus sidik itu” Akari terkekeh.

1 detik, 2 detik, 3 detik, dan, “EHH?!” mereka terkejut, “Mmm, memangnya kenapa?” tanya Akari bingung, “Kau melakukannya?” tanya Asato mendekatkan wajahnya, “Jangan-jangan” tambah Daisuke sambil ikut melakukan hal sama dengan Asato.

“HAI, DIA RIVAL ABADI KITA” teriak mereka berdua membelakangi Akari, “Tidak jauh beda dengan yang tadi” gumam Akari.

“Akira, kau lihat bukan bagaimana orang yang kau bela sepanjang masa itu?.. bahkan Daisuke sama anehnya” tanya Akari pada Akira, “Hai, kali ini aku setuju dengan pendapatmu” jawab Akira menyetujuinya, “Yosh, sudah diputuskan” balas Akari.

Akari heran melihat tingkah aneh teman-temannya selama pagi ini, lalu

“Akari-chan!!” panggil seorang gadis bernama Rhara, “Rhara-sensei, ada apa?” tanya Akari bingung, “Kantor Shizukage”

Sesampainya di sana...

“Nani?!, aku naik pangkat?” tanya Akari bingung setelah mendengar apa yang terjadi, “Benar.. pertarunganmu kemarin juga dilihat oleh Godaime Tsukikage, Hizarhi-sama” jawab Shizukage ke-3 yang bernama Hidetsu Yoshimura.

“Kenapa tiba-tiba?” tanya Akari bingung, ia merasa aneh dengan semuanya, “Menurut laporan, kau sudah melakukan misi yang berhasil dalam waktu cepat, selain itu kemampuanmu sudah tidak diragukan” jawab Gyuro memberi alasan jelas.

“Jika caranya seperti ini, ini disebut tidak adil” jawab Akari dengan tegas, mereka terkejut, “Aku memang menginginkan kenaikan pangkat, karena diusiaku ini, kakak-kakakku sudah masuk tingkat akhir, bukan berarti aku menginginkan kenaikan pangkat atas dasar kekuatan” tambah Akari.

“Jika dilakukan seperti itu, sama saja ujian yang dilakukan semalam itu sia-sia saja bagi pesertanya. Aku lebih senang jika kalian memberiku misi secara pribadi, dibandingkan menaikkan pangkat secara pribadi seperti ini” tambahnya lagi dengan wajah tegas, seperti kedua kakaknya.

“Kau pasti ingin mencari Surinato bukan?” tanya Shizukage itu, “Memangnya ada masalah apa dengan dia?” tanya Akari membelakangi Shizukage yang duduk dikursi kerjanya itu.

“Untuk bisa mendapat izin keluar desa, hanya pangkat Akhir yang bisa keluar” jawab Shizukage bangkit berdiri, “Aku sudah mendengarnya dari Hizarhi-sobo, lalu kenapa?” tanya Akari lagi.

“Aku mengira kau akan tertarik dengan tawaran ini, tapi kau malah bertanya balik. Anggota klan Suyhifang memang hebat. Hahaha” jawab Hidetsu— Shizukage muda itu sambil tertawa, “Fiuhh, aku sungguh bingung, apa sebenarnya maksudmu? Sandaime-sama?” tanya Akari menghela nafas panjang.

Ia menghadap Hidetsu, “Baiklah.. langsung ke topiknya saja, aku ingin kau menjalankan misi pribadi ini.. namun sebelum itu aku mengetesmu apakah kau mau menerima tawaranku tadi atau tidak, ternyata kau menolaknya dengan tegas.. jadi sudah diputuskan, aku mengizinkanmu untuk keluar desa ini. Aku ingin kau merebut kembali sel tubuh milik kakekku yang sudah lama meninggal bernama, Nashiku Yoshimura”

“Sel tubuh milik kakekku mengandung kekuatan yang kuat, itu bisa disalah gunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab” kata Hidetsu panjang lebar, “Kalau begitu kenapa harus pribadi? Hidetsu-sama?” tanya asisten Hidetsu— Rhara, gadis berusia setara Yamamoto— kakak Akari yang pertama.

“Karena sel kakek sangat rahasia, aku tidak ingin sel kakek disalah gunakan.. laporan pencurian ini baru tadi pagi muncul, dan pencurinya bernama Inowara Saiko” jawab Hidetsu dengan wajah khawatir, “Saiko? dia rekan Kenichi” kata Akari.

“N-nani?!, kau mengenalnya?” tanya Hidetsu terkejut, Gyuro dan Rhara juga terkejut, “Misi semalam melibatkan kami untuk menelusuri asal 3 pria yang menyerang kita kemarin, rencana mereka adalah mengambil ekor 3 dari tubuh Shinji.. jadi kami masuk ke wilayah itu dengan menyamar, dan Saiko adalah rekan Kenichi. Kenichi adalah pemimpin di wilayah itu, aku juga mengambil salah satu kertas yang berisi rencana perang dunia ke-3, nantinya” jawab Akari panjang lebar.

“Sungguh rencana kalian masuk ke wilayah terlarang itu adalah hal mengejutkan, jenius sekali. Lalu?” tanya Gyuro, “Rencana itu dimulai dengan membentuk sebuah organisasi yang menipu orang-orang penduduk 5 negara besar, dengan tujuan memberi kedamaian dan kemakmuran yang nyaman” tukas Akari.

“Organisasi itu diberi nama, 'Akuma' yang artinya iblis. Setelah rencana pertama berjalan lancar mereka akan mencari mayat Inowara Hatsu, mantan rekan kerja Yonara-sama, Tsukikage ke-1. Dengan mendapatkan mayat Hatsu mereka akan membangkitkan Hatsu dan mulai menyerang dunia”

“Kekuatan Hatsu bukanlah hal yang dianggap sepele, jadi ini benar-benar serius” tambah Akari, “Baiklah kalau begitu, Inowara Saiko merupakan ninja asal dimana ya?, aku akan melihatnya dulu”, “Dia ninja asal Soragakure” jawab Akari tiba-tiba.

“Kau tahu darimana semua itu?” tanya Hidetsu terkejut, ia tidak menyangka Akari yang ia dengar adalah orang pendiam dan dingin, ternyata orang yang sangat mengenal dunia luar, “Kalian pasti ingat 2 rekan setimku, satu diantaranya adalah seorang pemain catur dan satu lagi Arkeolog” jawab Akari tersenyum sambil menyandarkan badannya kedinding di belakangnya dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celana.

“Daisuke Reomato, dia Arkeolog cilik asal Hoshigakure. Terkenal dengan IQ nya yang lebih tinggi dari IQ seorang Kage” tambah Hidetsu, “Baiklah.. sepertinya aku harus pergi menjalankan misi terakhirku mungkin di Midogakure ini. Nante itai, aku tidak dapat waktu istirahat” balas Akari berjalan, “Tunggu, kurasa sebaiknya kau menjalankan misi ini dengan kedua rekanmu itu”

1, 2, 3, “EHH?!!”

Setelah itu...

“Sel Nashiku-sama memang sangat penting disini, bahkan begitu dijaga sangat ketat” kata Daisuke ketika diperjalanan, “Begitulah, tidak ada pilihan selain merebut kembali” jawab Asato, “Tadi mereka bilang wilayah kemarin bukan?” tanya Akari, “Hai.. pegunungan Midori sebelah selatan, aku masih ingat di sana ada Gua yang gelap, banyak sekali para pengkhianat datang kesa—”, “ONEGAISHIMASU!!” teriak seseorang dari bawah tebing.

Mereka berjalan di pinggir tebing itu, “Ada seseorang yang meminta tolong?” tanya Daisuke bingung, “Benar, suara anak kecil juga ada disana” balas Asato.

“Aku akan turun” jawab Akari, “Akari.. tebing ini sangat curam, aku tidak yakin kau bisa naik kembali setelah turun” larang Daisuke dengan wajah khawatir, “Hei, lupakah kalian aku ini pendaki gunung tanpa alat?” jawab Akari dengan wajah kesal.

“A-aku sungguh lupa” jawab Asato, “Tapi tunggu” kata Akari, “Shiroi me” gumam Akari. Ia bisa melihat secara tembus dari ketinggian 650 meter di atas permukaan laut, “Itu Hinari-nee-chan dan Rami-sama” kata Akari terkejut, itu adalah penduduk dari desa mereka. Aoi Hinari— gadis yang memiliki toko bunga serta Rami Yoshimura— putri klan Yoshimura dari Hoshigakure.

“Nani?, bagaimana bisa mereka sampai disini?” tanya Asato bingung, “Nanti kita selidiki sebaiknya kita tolong mereka dulu, Rami-sama memiliki pendengaran jarak jauh, itulah kenapa dia tahu kita disini, Daisuke pegang pergelangan kakiku dan Asato pedang pergelangan kaki Daisuke. Jangan sampai lepas”, “Hai”

Akari melepas kepangan rambutnya. Mereka mulai, “Heaekusutenshon” gumam Akari. Rambutnya memanjangan hingga ke arah Hinari dan Rami, “Rami-sama.. ikatkan itu ke pinggang kalian, cepat!!” teriak Akari, mereka menurut, “TARIK!!” teriak mereka bertiga lalu mereka sampai keatas.

Mereka berhasil, “Yokatta, arigatou Akari-nee-chan, Asato-sama, Daisuke-sama” kata Rami, “Haha, sudahlah.. kenapa kalian bisa sampai disana?” tanya Daisuke, “Kami dijadikan tawanan oleh para pengkhianat dari arah timur laut desa ini” jawab Hinari, “Tawanan?” tanya mereka serentak, mereka bingung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!