Selesai

Akari dan Asato menatap Kaito dan Yamamoto yang kebetulan lewat.

“NIISAN!!” panggil mereka berdua serentak dengan nada senang yang seram, “Ya?, ada ap—” wajah Yamamoto dan Kaito berubah menjadi takut ketika melihat wajah Asato dan Akari yang seram terutama ketika melihat Akari marah dengan rambutnya yang terbang, “Nani?!” Asato menggenggam kera baju Kaito, dan Akari menggenggam kera baju Yamamoto.

“ANATA WA KARERA NI NAN TO IIMASHITA KA?!!” tanya Asato dan Akari serentak sambil menunjuk ke gerombolan para gadis yang terdiri dari 9 orang itu.

“I-imotou tenanglah” jawab Yamamoto terkekeh dengan perasaan gugup. Yamamoto dan Kaito semakin khawatir ketika kedua adik itu menjatuhkan mereka dalam keadaan masih mengeram kera baju mereka dengan erat layaknya preman.

“I-itu hanya misi biasa yang kami berikan pada mereka tadi saat di ruang rapat misi” tambah Kaito. Akari dan Asato melepas genggaman kuat itu.

“Nantemo nantemo misi yang kalian berikan selalu melibatkan aku dan si bodoh ini” balas Akari sambil bangkit berdiri dan memasukkan kedua tangannya kedalam kantung jaket yang ia gunakan.

Ia membuat ekspresi marah seperti bos, “Oi, kau lebih bodoh dan satu lagi.. panggil aku Asato!!” jawab Asato dengan ekspresi marah pada Akari, “Aku tidak akan memanggilmu dengan panggilan Asato itu. Lebih baik memanggilmu si besar mulut” jawab Akari menatap Asato dengan wajah marah yang tidak kalah, dan mulai lagi.

“Sudahlah teman-teman.. kita sebentar lagi akan sampai di Midogakure. Lebih baik persiapkan diri kalian agar bisa mengalahkan anak-anak yang ikut ujian nanti” tukas Daisuke— sahabat mereka sambil memisahkan mereka sambil terkekeh.

“Huh, kalau bukan karena Daisuke menyuruh untuk berdamai itu tidak akan mungkin terjadi” gumam Akari pelan.

“Sudahlah, Akari.. gomenasai” jawab Asato mengulurkan tanganya pada Akari sebagai tanda perdamian mereka.

“Hai, gomenasai” jawab Akari tersenyum sambil menjabat Asato. Mereka berdamai. Suara lonceng kapal menandakan mereka sudah sampai.

Mereka mengambil barang masing-masing lalu berjalan mengikuti kapten mereka masing-masing. Akari, Asato, dan Daisuke berjalan di belakang Akito— pria jenius yang tampan berusia 25 tahun.

Setelah sampai di penginapan...

“Baiklah, kalian satu kamar dengan tim kalian” seru Gyuro pada mereka, “HAI!” jawab mereka serentak.

Setelah itu...

“Akari, kudengar kau sudah pandai meniru gerakan dan jurus yang digunakan oleh lawanmu, ya?” tanya Daisuke, “Begitulah, tapi aku masih dalam tahap pelatihan” jawab Akari, “Tapi itu keren, ujian nanti kuharap kau bisa mengalahkan musuh pertamamu yang bernama Shinji Fujisawa” Asato ikut memuji.

“Fujisawa?, dia sama seperti Misae” gumam Akari, “Benar tapi dia klan Fujisawa dari negri Midogakure, dia Dōbutsu seperti dirimu. Hanya saja dia Dōbutsu ekor 3. Kekuatanmu pasti jauh lebih besar di banding dia bukan?” tanya Asato.

“Memang benar dia ekor 3, tapi kalau dia mahir mungkin sulit dikalahkan” jawab Akari, “Oi!” panggil Asato, “Semangat saja, kita akan saling berjuang karena dari semua tim.. anggota tim kitalah yang berhasil menyelesaikan 100 misi dalam waktu 2 bulan” tambah Asato.

Mereka saling tersenyum, dan bel menandakan mereka menuju lapangan ujian Midoruranku. Semua berkumpul, teman-teman Akari menyaksikan.

“Baiklah, pertarungan pertama, Matsumoto Asato dengan Kumonaru Hidetsu” Asato masuk ke arena dengan wajah tenang, “Hajimeru junbi o shi nasai” dan mulai.

Kumonaru adalah seorang gadis elemen petir. Asato mulai mengamati Kumonaru saat Kumonaru terus menyerangnya “Dia pengguna elemen petir. Satu-satunya yang dapat mengalahkan petir adalah angin” batin Asato sambil mengamati pergerakan Kumonaru, dia terus mengelak.

“Dia menyebarkan petir di bawah, langkah satu hancurkan bagian bawah” batin Asato, matanya terus mengamati pergerakan Kumonaru. Asato menggenggam tangan kanannya dengan kuat, “Saidai hitto-sū” ucapnya lalu daerah bawah sekitar mereka hancur, “Sudah kuduga, Asato akan memantau lawannya dengan baik.. kerjasama tim yang selalu kami gunakan” batin Daisuke tersenyum.

Penonton terkejut, pada awal mereka mengira Asato mengelak karena ia takut, namun Asato melakukan itu untuk menemukan celah, Kumonaru kembali melawan ia mulai menerbangkan bola-bola petir, “Atas, dia melempar bola-bola itu dengan arah mata angin putaran jarum jam.. langkah kedua melesetkan serangan secara keseluruhan” batin Asato setelah ia mengamati pergerakan Kumonaru.

“Harikēn” gumam Asato sambil berputar. Angin topan melesetkan serangan Kumonaru, tiba-tiba salah satu serangan Kumonaru mengenai perutnya. Ia merasa sakit yang luar biasa.

“Baiklah, serangan meleset itu terkena pada dirinya sendiri, tepatnya mengenai bagian perut. Kelemahan utama klan Hidetsu, cukup tiga pukulan itu membuat ia melemah dan tidak bisa lagi bertarung. Langkah terakhir, menyerang kelemahan” batin Asato lalu ia bergerak cepat, “Kazegafuku” gumam Asato memukul perut Kumonaru 3 kali.

Kumonaru terlempar jauh, ia pingsan, “Pertarungan pertama di ambil oleh Matsumoto Asato” seru wasit itu, “Asato-kun memang bisa diandalkan dalam keadaan apapun. Tim 5 memang terdiri dari anggota yang jenius dan ber IQ tinggi” puji Misae ikut senang dengan kemenangan Asato.

Pertarungan kedua diambil oleh Daisuke dengan Kishimoto Damiyaru— pria berusia 14 tahun yang satu klan dengan Gyuro, sebagai lawannya.Kishimoto menyerang menggunakan bayangan, “Shadoufasunā” gumam Kishimoto sambil menyebar bayangan, Daisuke mengelak, “Pengguna bayangan, kelemahan terletak pada pengguna bayangan itu langsung” batin Daisuke mengamati Kishimoto.

“Langkah pertama, kumpulkan kekuatan pada kedua telapak tangan” pikir Daisuke. Ia sengaja masuk pengikat bayangan milik Kishimoto, “Niisan” panggil Azumi, adik sepupunya yang terkejut dengan aksi Daisuke, “Azumi-sama, tenanglah.. dia baik-baik saja” jawab Akari di samping Azumi sambil menenangkan Azumi.

Azumi kembali tenang. Kishimoto terlihat senang, “Bagaimana?, kau mau menyerah?” tanya Kishimoto dengan wajah sombong. Teman-teman Akari mulai khawatir. Daisuke diam saja, “U~ōtāsutikku” gumam Daisuke mengeluarkan tongkat kayu air dengan ujung tajam. Ujungnya yang tajam tertancap ke daerah pengikat bayangan itu.

Kishimoto merasa sakit ketika mendapat tusukan itu, “Sudah kuduga dia sengaja membuat posisinya seperti itu, agar bisa mencari kelemahan penggunanya” batin Akari tersenyum.

“Hebat sekali, dia bisa tahu kelemahan pengikat bayangan itu” gosip seseorang dari belakang Akari, “Pengikat bayangan akan lumpuh ketika ia mendapat serangan yang menyakitkan tubuhnya” batin Daisuke.

Kishimoto masih berdiri dengan menahan rasa sakit. Daisuke bergerak cepat seperti kilat, “Aoi shōtotsu” tangan Daisuke mengeluarkan aura biru. Ia memukul Kishimoto sampai terlempar jauh.

“Daisuke Reomato berhasil maju ke babak selanjutnya, baiklah kita istirahat terlebih dahulu” istirahat sejenak.

Akari, Asato, dan Daisuke berkumpul, “Wah ternyata mereka satu tim..” seorang gadis membicarakan mereka dengan teman di sampingnya, gosipan itu di dengar oleh mereka, “Benar.. tidak heran mereka menang. Dari wajah saja sudah kelihatan” balas temannya.

“Kalian hebat, aku khawatir kalian akan kalah” puji Akito, kapten mereka, “Hehe, ini berkat saran yang sensei berikan.. tidak hanya itu, Daisuke lah yang mahir, apalagi dia seorang Arkeolog cilik di Hoshigakure” jawab Asato sambil terkekeh.

“Sekarang tinggal Akari, kuharap kau juga bisa seperti mereka Akari. Aku sedikit khawatir karena lawanmu bukan sembarangan, dia termasuk Dōbutsu sepertimu, jadi berhati-hatilah” saran Akito, ketika kedua gadis itu mendengar kalimat Dōbutsu mereka takut lalu pergi.

Bel tanda pertandingan dimulai lagi, “Akari Suyhifang dengan Shinji Fujisawa..” panggil wasit itu, “Mulai” teriak wasit itu.

Shinji menyerang Akari dengan kemampuan elemen tanah miliknya. Shinji memiliki tanah yang halus, Akari tenang dan terus mengelak segala serangan Shinji tanpa menggerakkan tangannya, Akari mengamati pergerakan Shinji. Ia mengamati dengan tenang.

“Jimen no kabe” ucap Shinji memukul bagian bawah, dinding tanah muncul. Dinding itu terdorong otomatis menuju Akari.

“Tanah, kelemahannya ada pada air” batin Akari, “Shīto suru” gumam Akari lalu masuk ke dalam dinding itu. Teman-temannya terkejut, Akari menghilang.

“Shisūrū, dia menggunakan itu untuk menipu lawan” batin Asato tersenyum. Tiba-tiba saja dinding itu menjadi lumpur, namun Akari masih tidak terlihat.

“Nani?!!” Shinji bingung. Akari melakukan teknik teleportasi milik kakeknya dulu. Dia berpindah dengan cepat kebelakang Shinji lalu memukulnya jauh.

Shinji terkapar, namun ia masih sanggup menghadapi Akari. Akari melepas kepangan rambutnya, membuat penonton iri dengan rambut panjang lurus berwarna hitam yang indah dan hanya dimiliki oleh klan Akari saja, Suyhifang. Disisi lain mereka juga heran.

Akari memejamkan matanya, tiba-tiba saja matanya menjadi warna putih, “Itu mata—” batin Yamamoto terkejut. Shinji kembali menyerang, “Nagai jimen no rōpu” gumam Shiniji mengikat Akari menggunakan tali yang ia bentuk dari tanah.

Teman-teman Akari kembali khawatir, “Sudah kuduga kau akan menggunakan ini” jawab Akari dengan nada senang yang misterius, “Heaburēsu” gumam Akari lalu rambutnya membalas mengikat Shinji.

Tanah milik Shinji terlepas, “Shiroi ken” Akari meninju Shinji dengan satu tinjuan membuat ia terlempar jauh. Penonton terkejut, “Itu manfaat mata putihnya, dia mampu mengendalikan rambutnya. Dia seperti Ahiru sensei kecil. Sensei kau pasti melihat putrimu ini” batin Akito senang.

Ahiru Hamari— ibu dari Akari, Kaito, dan Yamamoto. Dia adalah seorang ibu yang luar biasa dan mempertaruhkan nyawanya demi Akari saat Akari baru lahir.

Ahiru memiliki rambut biru panjang mencapai lutut kaki. Teknik Ahiru yang sering ia gunakan ialah mengendalikan rambutnya, sama seperti yang Akari lakukan sekarang.

Terpopuler

Comments

palupi

palupi

otakku susah nyambung sama genre jepang model gini 🙏🙏
maklum biasa lihatnya cuman yg chibi maruko chan yg udah dialih bahasa 🤣🤣🤣

2024-12-10

1

Leon I

Leon I

wah udah khatam banget kayanya senpai

2024-12-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!