Pagi datang seperti biasa, tapi rasanya berbeda. Tak ada lagi suara riuh di dapur, tak ada sapaan hangat yang dulu selalu menyambut. Yang ada Hanya keheningan…
nek Lasmi sudah berangkat lebih awal, tidak seperti biasanya, hal itu langsung mengingatkan Luna pada kejadian malam hari...
"bagus ya, sudah pandai berbohong rupanya cucu nenek inih?"
" nenek..."
" sejak kapan kamu pandai berbohong?... Apa sejak bertemu dengan laki-laki kota itu?... Masih pantaskah aku ini di sebut nenek?" untuk pertama kalinya nek Lasmi membentak Luna.
" nenek..." Luna tidak bisa berkata apa-apa, ia yakin neneknya sudah tau semuanya
" apa yang kamu lakukan dengan dia? Apa dia juga yang mengajari mu untuk berbohong?"
" tidak nek... Dia tidak menyuruh ku berbohong, dia telah mengingatkan aku untuk minta izin pada nenek, tapi aku yang tidak mau, aku takut nenek tidak memberikan izin aku pergi bersama nya nek"
" apa yang laki-laki itu berikan hingga kamu begitu membelanya?"
" tidak ada nek kami hanya pergi bersama untuk membeli yang dia butuhkan, dan terahir kami main sebentar di danau nek"
" nenek maafkan Luna nek, Luna tau Luna salah, nenek maukan memaafkan Luna" Luna bersimpuh di depan Nek Lasmi,
nek Lasmi hanya diam tanpa menjawab apapun, ia tengah kecewa pada Luna, ia sangat mengkhawatirkan Luna karena tau Luna terlalu polos untuk mengenal laki-laki..
" nenek ngomong dong jangan diam terus begitu, Luna sedih melihat nya nek"
hingga waktu makan malam pun nek Lasmi masih bungkam, ia makan dengan diam tanpa melirik Luna yang terus merengek minta maaf.
setelah menyelesaikan makan nya nek Lasmi langsung masuk kamar dan tak keluar lagi, sebenarnya ia kasihan pada Luna tapi juga tidak mau cucunya mengulangi hal yang sama.
mengingat kejadian semalam Luna hanya bisa menghela nafas berat
" hhheemmmm... Maafkan Luna nek" ucap Luna lirih
" sebagai permintaan maaf, aku mau memasak Makanan kesukaan nenek, dan mengantarkannya ke kebun pasti nenek senang" gegas Luna membuka kulkas dan memulai aksi nya.
(walau di kampung rumah nek lasmi sudah memiliki kulkas ya walau kecil dan bekas tapi bisa untuk menyimpan persediaan makanan)
...****************...
Matahari mulai terik tapi tidak menyurutkan semangat gadis dengan rambut kepang 2 itu untuk menemui si nenek yang masih betah mendiamkannya,
" nek ini aku bawain makanan kesukaan nenek" seru Luna semangat
nek Lasmi menoleh sebentar sebelum lanjut mencangkul ladang yang akan di tanami nya sayuran
"ayolah nek kita makan dulu, aku laper tau"
mau tidak mau nek Lasmi menghampiri nya, kasihan juga dengan cucunya itu
" ini nek aku udah masak kesukaan nenek, tumis terong sama teri dan juga telur dadar pake bawang"
" ayo kamu juga makan, katanya tadi laper?"
" ia nek, tapi nenek sudah maafin aku kan?"
" sudah... Asal kamu jangan sekali-kali membohongi nenek lagi"
" ia nek... Makasih ya nek.."
"ayo kita makan dari semalam kamu gak makan kan"
"ia nek... Love you nek makin sayang deh sama nenek "
" sudah diem ayo makan"
mereka makan sambil tertawa seakan tidak ada kejadian apapun kemarin.
...****************...
" hallo mah"
"~~~~"
" kabarku baik-baik saja mah, di sana juga baik-baik sajakan?"
"~~~~"
" aku belum bisa balik mah, nanggung nanti aja kalau sudah beres, biar ga pulang pergi "
"~~~~"
" ia nanti aku kabarin lagi"
Rayyan mengakhiri panggilan tlp sambil menghela nafas,
setiap hari mamah nya selalu menghubungi nya hanya untuk menanyakan kabar saja
" duhh anak mamih" ejek Alex teman dekat Rayyan
" apaan sih.."
" Lo kok kayak beban banget sih menerima panggilan mamih Lo"
" capek gue, setiap saat harus lapor udah kaya buronan kota aja"
" seharusnya Lo bersyukur punya orang tua yang menyayangi Lo, sementara Lo tau gue hidup atau mati pun orangtua gue mana peduli"
" ia juga sihh... Sorry ya gue gak maksud menyinggung Lo"
" it's oke..."
"ngomong ngomong Lo suka ya sama gadis lugu itu?"
" hemm... Gak tau yang pasti gue selalu nyaman bareng dia, melihat senyumnya membuat hati ini hangat, gue gak tau cinta itu seperti apa" Rayyan memandang jauh kedepan
" kalau menurut gue Lo beneran jatuh cinta sama dia, tapi Lo harus ingat kita disini hanya sementara jangan sampai Lo memberinya harapan, mending buang deh perasaan Lo itu mumpung belum terlanjur"
" ntah lah.. Kita lihat ajah"
Rayyan yang baru pertama kali merasakan jatuh cinta merasa enggan untuk melepaskan begitu saja.
...****************...
Sudah beberapa hari Rayyan tidak bertemu dengan Luna, karena kesibukannya membuat tugas kampus, ia juga tidak tau kalau pujaan hati nya kena masalah akibat jalan dengannya.
sore itu Rayyan nekad berkunjung lagi ke rumah nek Lasmi, ia sudah tidak bisa membendung rindu pada cinta pertama nya itu.
" permisi... Nek Lasmi Luna nya ada?"
" tidak ada.. Pergi sana tidak usah main lagi kesini" nek Lasmi masih marah pada pemuda itu perihal kebohongan yang Luna lakukan tempo hari
" tapi nek sebentar saja"
"tidak bisa, sana pergi "
" ada apa nek kok teriak-teriak?"
mendengar suara nek Lasmi yang meninggi Luna gegas keluar rumah
" kak Rayyan, ada apa kesini" Luna melihat Rayyan yang di marahin nek Lasmi menjadi tak tega
" aku mau bicara sebentar laa"
" boleh ya nek, sebentar saja cuma di teras kok gak kemana-mana" Luna memohon pada nek Lasmi agar mengizinkan nya
" ya udah tapi jangan lama-lama"
" awas kamu kalau berani apa apain cucuku, lihat saja" nek Lasmi mengancam Rayyan dengan menggerakkan tangan ke lehernya lalu masuk ke dalam, Rayyan Hanya meringis di buatnya.
"yu duduk kak"
" apa kabar laa?"
" aku baik-baik saja"
" syukurlah... Aku kepikiran kamu terus, kapan-kapan kita pergi bersama lagi ya"
" ntah lah kak, aku takut nenek marah lagi karena kejadian waktu itu nenek marah besar" Luna menceritakan tentang waktu itu
" maafkan aku laa, karena aku kamu di marahin nenekmu, aku benar-benar menyesal"
" tapi laa kamu masih mau kan berteman dengan aku?"
" ya tentu saja, asal aku tidak bohong lagi pada nenek pasti nenek juga gak akan marah lagi"
" nanti aku kesini aja ya kalau mau ketemu kamu biar nenek juga tau"
" iya kayaknya itu lebih baik"
Mereka mengobrol dengan riang gembira hingga tak terasa azhan magrib pun terdengar,
" gak terasa sudah magrib laa kita ngobrol"
" iya saking asiknya sampai tak terasa begini"
" aku pamit ya, kapan-kapan aku main lagi kesini"
"ia kak, bentar aku panggil nenek dulu"
" nek ini kak Rayyan mau pamit" teriak Luna
" ia suruh pulang aja gak usah ketemu nenek" nek Lasmi tak kalah teriak dari dalam
" ya udah aku pamit ya, sampai jumpa nanti"
" ia ka hati-hati " Luna memandang Rayyan yang menjauh dengan motor matic nya
ntah apa yang dia pikirkan yang pasti hati nya sedang berbunga-bunga saat ini.
...****************...
" lun besok kita panen agak banyak, untuk pesanan Bu Rina orang kampung sebelah, jadi kita gak ke pasar, kamu bantu anterin ya"
" Bu Rina yang rumah nya lewat villa itu ya nek?" tanya Luna
" ia mau hajatan katanya, besok kamu anterin ya nenek kayak nya gak bisa, sakit kaki Nenek mulai kambuh lagi gak kuat jalan jauh"
Sampai sini dulu ya man-teman🤗
jangan lupa like dan komenya ya😍
abaikan tyfo nya ya🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Maryatul qibthiyyah
semangat author, sehat selalu ya, kalau berkenan mampir yuk🙏
2025-10-10
0