megumi chan dan temannya
megumi kanazawa
“Andai saja kau masih bersamaku” ujarnya sambil memetik bunga sakura.
Megumi masih tak percaya dengan apa yang terjadi, kekasihnya yang bernama Moriuchi Takahiro meninggal dunia 50 menit yang lalu karena penyakit kanker paru-paru yang dideritanya
megumi kanazawa
"Kenapa? kenapa kau pergi?” Megumi menangis di pelukan kakaknya yang bernama Ryouhei Kanazawa.
Ryouhei Kanazawa.
"Sudahlah, Megu-chan”
Ryouhei hanya bisa mengusap kepala adiknya itu
sementara seorang laki-laki berparas imut bernama Moriuchi Hiroki mengusap batu nisan sang kakak
Moriuchi Hiroki
"Oniichan kenapa pergi tinggalin kita semua terutama aku dan Megu oneechan? asal oniichan tau, aku kangen waktu kita sama teman-teman beserta Megu oneechan dan kakaknya ngerayain natal bareng. gak nyangka itu natal terakhir aku dan Megu oneechan bareng oniichan” ujar Hiro sedikit terisak
Megumi pun mendekati Hiro
megumi kanazawa
"Aku harap kau akan tenang dan bahagia disana, Taka-kun”
Megumi meletakkan setangkai bunga mawar merah di atas makam Taka
Megumi dan yang lain pun pulang
Saat Megumi sedang memetik bunga sakura, kaleng minuman soda mendarat di kepalanya
megumi kanazawa
"Ittai” sambil mendengus kesal dan mengusap kepalanya
ternyata Toru yang melempar kaleng itu.
toru
"Hihi gomen” Toru malah cengengesan gak jelas.
"Hai” Tomoya, Ryota, dan Hiro datang
megumi kanazawa
"Oh hai. kalian mau ngapain di sini?” tanya Megumi.
Tomoya
"Mau jemur kain cucian. ya iyalah mau main, ya kali jemur kain cucian di sini. ngaco, ah” jawab Tomoya
lelucon Tomoya sukses mengundang gelak tawa.
toru
“Duh emak-emak ngelawak. hahaha”
saking lucunya, Toru susah berhenti ketawa.
Ryota
"Tomoya masih mending emak-emak” ujar Ryota
Moriuchi Hiroki
“Daripada kamu…”
Hiro menggantung kalimatnya. ia menatap Megumi, Ryota, dan Tomoya
Moriuchi Hiroki
"Jones. jomblo ngenes”
mereka malah ngeledek Toru.
toru
"Aku mah sabar dibilang jones juga”
Toru hanya bisa mengelus dadanya mendengar bullyan teman-temannya. asalkan mereka terutama Megumi bahagia, kenapa tidak?
Kali ini bukan Hiro yang menemani Taka, tapi Toru lah yang menemaninya
Moriuchi Takahiro
"Aku ingin bicara” ujar Taka dengan serius.
Moriuchi Takahiro
"Kau menyukai Megu-chan, kan?”
pertanyaan Taka mampu membuat jantung Toru berhenti sejenak.
Toru berusaha stay cool tapi Taka tahu dia berbohong
Moriuchi Takahiro
"Aku mohon jangan bohong”
Taka mulai memelas. karena tak tega melihat sahabatnya mulai memelas, Toru pun akhirnya mengaku.
toru
“Ya aku menyukai Megu-chan”
mendengar jawaban Toru, Taka tidak marah. ia malah tersenyum penuh arti. ia menulis sesuatu diatas kertas. ia menggulungnya lalu mengikatnya dengan pita hijau muda.
Moriuchi Takahiro
"Berikan surat ini kepada Megu-chan, ya” Taka memberi surat itu ke Toru
Moriuchi Takahiro
"Kamu tahu kan hidupku akan berakhir besok? jadi aku menulis surat untuknya”
air mata mulai jatuh dari mata sipit Taka.
Moriuchi Takahiro
"Aku ingin jika aku sudah tiada, kau jadi pacarnya Megu-chan"
pernyataan Taka membuat Toru sangat kaget.
Moriuchi Takahiro
"Karena aku tahu kamu lah yang pantas bersamanya. kamu kan sahabatku dan kamu lah yang membuatku pacaran sama dia. kamu pasti lebih tahu banyak tentang Megumi. kamu saja kenal Megumi dari kecil sementara aku kenal dia saat SMA”
Taka teringat saat pertama kali ia mengenal Megumi
Moriuchi Takahiro
"Aku mohon kabulkan permintaanku, sahabatku”
Taka dan Toru saling berpelukan.
Toru menarik tangan Megumi dan mengajaknya menjauh dari teman-temannya yang asyik melempar batu ke sungai
toru
"Megu-chan, kau masih mencintai Taka?” tanya Toru
megumi kanazawa
"Iya"Megumi hanya mengangguk.
hiro pun mengeluarkan surat terakhir Taka yang ditulis untuknya.
Dear Megu-chan…
Hey kau baik-baik saja, kan?jangan sedih ya karena aku baik-baik saja, kok ^^
Aku rasa ini surat terakhirku untukmu. mungkin saat kau membaca surat ini, aku sudah tidak ada. kau tahu aku sangat mencintaimu dan selamanya akan seperti itu…
Aku pernah berjanji bahwa aku akan selalu bersamamu, kan? tapi apa yang terjadi? Tuhan memanggilku. ya aku pergi untuk selamanya…
Megu-chan, aku minta maaf karena telah merebutmu dari orang lain. kau tahu tidak? ada orang lain yang sangat mencintaimu sudah sejak lama. dia rela mengorbankan perasaannya demi membuat aku dan kau pacaran…
Aku ingin kau pacaran dengannya karena aku tahu dialah yang pantas bersamamu, Megu-chan…
Megu-chan, aishiteru yo ^^
With love
Taka
megumi kanazawa
" Aku penasaran, siapa orang yang Taka maksud di surat ini”
Megumi menyimpan surat itu di saku bajunya.
toru
"Aku lah orang yang Taka maksud”
Toru memegang bahu Megumi.
Mereka saling bertatapan satu sama lain. hanya ada suara gemericik air sungai.
megumi kanazawa
"Nande?” Megumi melongo tak percaya.
Toru langsung memeluk Megumi.
toru
"Sehari sebelum Taka pergi, ia menulis surat itu dan ia memintaku untuk jadi pacarmu”
megumi kanazawa
Kenapa?” Megumi kebingungan.
toru
“Dia sudah tahu perasaanku. dia tahu kalau aku mencintaimu sejak dulu”
jawaban Toru membuat Megumi menitikkan air mata. dengan sigap, toru langsung menghapus air mata Megumi.
toru
"Aku sangat mencintaimu, Megumi Kanazawa. aku membiarkanmu pacaran dengan Taka padahal aku mencintaimu”
Toru memeluk Megumi seakan ia tak mau melepas perempuan itu.
Megumi melepas pelukan laki-laki itu.
megumi kanazawa
"Se.. sebenarnya….”
toru
"Sebenarnya apa, Megu-chan?”
Toru sambil memainkan rambut panjang Megumi.
megumi kanazawa
"A.. aku juga mencintaimu. sejak Taka pergi, kau mengisi kekosongan hatiku. hmm aku juga nyaman saat kau di sampingku” ujar Megumi sambil menunjukkan mata kucingnya yang lucu.
Toru mencubit pipi Megumi dengan gemas. mereka berlarian di tepi Sungai Meguro. akhirnya mereka bersandar di sebuah pohon besar
Toru menggenggam tangan Megumi dengan erat
toru
"Aishiteru yo, Megu-chan. maukah kau jadi pacarku?” tanya Toru sambil memainkan rambut Megumi.
megumi kanazawa
"Ah a.. aishiteru wa, Toru-kun. tentu saja aku mau jadi pacarmu” jawab Megumi sambil menunjukkan mata kucingnya.
Karena senang cintanya diterima, Toru langsung memeluk Megumi dengan erat lalu mencium bibirnya.
dan mereka hidup bahagia bersama the end....^_^
Comments