bab 5 misteri sosok anak kecil part 5

Mereka berempat berjalan dengan penuh kehati-hatian karena itu adalah sungai takutnya ada binatang berbisa yang tiba-tiba muncul.

Saat mereka sudah semakin dekat, Laluna melihat sosok anak kecil itu berdiri di dekat pohon sambil menujuk kearah semak-semak yang ada di bawah pohon itu.

"Ayo, ikuti aku" celetuk Luna.

Mereka akhirnya sampai juga di tempat yang di tunjuk sosok tadi.

Laluna berjalan mendekati semak-semak itu dan berusaha mencari sesuatu tapi Raihan mencegahnya.

"Tunggu Lun, biar aku saja yang cari" cegah Raihan.

Raihan langsung maju menggantikan Laluna, dengan berbekal sinar lampu senter Raihan terus mencari petunjuk yang ada disana.

Dan tak berapa lama Raihan menemukan sebuah boneka kelinci.

"Tidak ada apa-apa disini, dan aku hanya menemukan boneka ini" ujar Raihan sambil menunjukkan boneka tersebut pada semuanya.

"Tunggu!!!" cegah Luna.

"Boneka ini!!! Ya aku ingat sekarang, boneka ini mirip dengan boneka yang aku lihat di lintas waktu" celetuk Luna.

"Jadi, maksud kamu kemungkinan besar ini adalah boneka sosok anak kecil itu??" tanya Tasya dan Luna pun mengangguk.

"Lalu apa yang akan kita lakukan dengan boneka ini??" tanya Bima.

"Aku akan mencari kebenarannya melalui lintas waktu, dan boneka ini sebagai perantaranya" jawab Luna.

"Apa kamu yakin??" tanya Raihan.

"Ya kau sangat yakin, tolong berikan boneka itu" ujar Luna.

Raihan memberikan boneka tersebut pada Luna dan setelah itu Luna mencari tempat untuk dia duduk.

Setelah menemukan tempat yang tepat barulah Luna memejamkan kedua matanya sambil memegangi boneka itu.

Sedangkan Tasya, Raihan dan Bima hanya bisa melihat Luna sambil menjaganya.

"Sya, apa Luna benar-benar bisa melihat hal mistis??" tanya Bima sambil berbisik pada Tasya.

"Iya dia memang bisa, aku sudah kenal dia lama sejak masih kuliah dulu dan aku tau betul bagaimana Luna jadi kalian percaya saja" jawab Tasya dengan tegas.

"Stttt diam, jangan ganggu konsentrasi Luna" bisik Raihan.

Dan dalam detik berikutnya Laluna berhasil masuk melintasi waktu, saat ini dia ada di waktu dimana semua masalah terjadi.

Saat ini Laluna berada disebuah rumah, ya rumah itu adalah rumah Maya.

Disana Laluna melihat Maya Fajar sedang berdiri di depan rumah.

"Kamu mau kemana Ma??" tanya Fajar pada Maya.

"Aku mau arisan" jawab Maya.

"Arisan terus saja yang kamu pikirkan, lalu bagaimana dengan Arin??" tanya Fajar.

"Lah, kan ada Papa dirumah jadi Papa lah yang jaga Arin" bantah Maya.

"Mama ini gimana sih?? Papa itu mau ke kantor mana mungkin Papa ajak Arin" kata Fajar.

"Papa kan bisa anterin Arin dulu ke sekolah baru nanti Papa berangkat ke kantor, kalau urusan jemput biar Mama yang jemput nanti" jawab Maya.

"Tapi Ma" sanggah Fajar.

"Pa yang punya kewajiban mengurus Arin itu tidak hanya Mama tapi Papa juga, kenapa sih setiap Mama Minta Papa anterin Arin sekolah pasti tidak mau?? Ahhh, sudahlah Arin sayang kamu diantar sekolah sama Papa ya" kata Maya.

"Iya Mama" jawab Arin.

Arin yang masih berusia 5 tahun itu duduk di bangku TK dan dia hanya bisa menurut saja kemauan kedua orang tuanya.

"Mama pergi dulu" ucap Maya sambil berlalu pergi.

"Ayo sayang naik, biar Papa antar kamu" ucap Fajar sambil membukakan pintu mobil untuk Arin.

Arin yang masih polos pun langsung naik kedalam mobil dan setelah itu barulah Fajar masuk juga ke dalam mobil lalu bergegas mengemudikan mobilnya menjauh dari rumahnya.

Mobil Fajar langsung meluncur menuju sekolah Arin, namun belum juga sampai Fajar tiba-tiba mendapatkan telepon dari seseorang.

Laluna yang terus melihat adegan lintas waktu itu sangat antusias karena dia ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Iya hallo sayang" sapa Fajar.

"Sayang kamu dimana?? Aku sudah lama nunggu ini" tanya seorang wanita dari seberang telepon.

"Iya sabar dulu sayang, aku harus anterin anakku dulu ke sekolah" jawab Fajar.

"Ngapain sih kamu nganterin anak kamu?? Kan biasanya juga istrimu kan yang anter" tanya wanita itu.

"Biasalah sayang lagi kumat nyebelinnya makanya aku harus anterin anakku, kamu sabar dulu ya sebentar lagi aku juga akan kesana" kata Fajar.

"Ya sudah cepat datang ya, aku sudah kangen banget ini" jawab wanita itu.

"Iya sayang" jawab Fajar lagi.

Wanita yang diseberang telepon itu langsung mematikan teleponnya, sedangkan Fajar terus mengemudikan mobil tersebut menuju sekolah Arin.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

Sesampainya di sekolah Arin, Fajar melihat sekolah itu sepi dan hanya ada seorang guru saja.

Fajar laku mengajak Arin untuk turun dari dalam mobil.

"Selamat pagi bu" sapa Fajar.

"Selamat pagi juga pak, loh Arin kok berangkat??" kata ibu guru Arin.

"Memangnya kenapa bu??" tanya Fajar.

"Begini pak, tadi kami sudah memberitahukan kepada para wali murid kalau hari ini sekolah diliburkan karena para guru akan ikut rapat" jelas ibu guru Arin.

"Tapi kami belum mendapatkan pemberitahuan itu bu" kata Fajar.

"Tadi kami sudah berusaha menelepon Mama Arin tapi nomornya tidak aktif jadi kami menitipkan pada wali murid yang lain" jawab ibu guru Arin.

"Maaf sebentar ya bu, Arin tunggu dulu Papa mau telepon Mama" ucap Fajar dan Arin mengangguk.

Fajar langsung mengambil ponselnya dan langsung mencoba menelepon Maya tapi memang benar ponsel Maya tidak aktif.

"Kemana sih orang ini, ngapain juga ponselnya dimatiin" gerutu Fajar.

Karena Fajar tidak dapat menghubungi Maya, maka akhirnya Fajar memutuskan untuk membawa Arin.

"Maaf ya bu karena telah merepotkan ibu guru, tapi saya mohon jangan bilang ini ke istri saya. Biar saya yang kasih tau nanti" kata Fajar.

"Baik Pak, tidak apa-apa" jawab ibu guru Arin itu tanpa menaruh curiga.

"Kalau begitu kami permisi dulu, mari" pamit Fajar undur diri.

"Iya Pak" jawab ibu guru Arin.

Fajar kemudian kembali mengajak Arin masuk ke dalam mobil sedangkan ibu guru Arin juga menutup pintu gerbang sekolah karena mau pergi rapat.

"Sialan!!! Bisa kacau ini, tapi aku juga tidak mungkin membawanya pulang karena di rumah juga tidak ada orang. Ahh sudahlah aku ajak saja" gerutu Fajar.

"Arin ikut Papa ya" ujar Fajar.

"Iya Papa" jawab Arin polos.

Setelah itu Fajar langsung menyalakan kembali mesin mobilnya dan langsung bergegas pergi menuju rumah wanita simpanannya itu.

Singkat cerita beberapa saat kemudian, akhirnya mobil Fajar sampai juga di halaman sebuah rumah.

Dan ketika baru saja sampai tiba-tiba ada seorang wanita yang berdiri di depan pintu dengan pakaian yang sangat seksoy menyambutnya.

"Ayo turun" ajak Fajar.

Fajar dan Arin kemudian turun dari dalam mobil, ketika wanita itu melihat ada Arin ikut bersama Fajar sontak raut wajahnya langsung berubah kesal.

"Sayang ngapain sih kamu ajak dia kesini??? Bukannya kamu bilang mau anterin dia kesekolah??" tanya wanita yang bernama Siska itu.

"Kita masuk dulu, nanti aku akan jelaskan di dalam" jawab Fajar.

Akhirnya mereka pun masuk kedalam rumah dan setelah duduk di ruang tamu barulah Fajar mulai bercerita.

Fajar kemudian menjelaskan semuanya pada Siska kenapa Arin ikut bersamanya.

"Kamu kan tau sayang kalau ada dia pasti kita tidak akan bebas" ucap Siska.

"Kamu tidak perlu khawatir sayang, biarkan saja dia main sendiri dan kita senang-senang" jawab Fajar.

"Benar ini sayang, kalau begitu kita ke kamar yuk, aku sudah kangen banget tau sama kamu" ajak  Siska.

"Ayo sayang, aku juga kangen banget sama kamu apalagi kamu terlihat cantik dan seksoy pagi ini" jawab Fajar.

Mereka berdua kemudian berjalan ke arah kamar tanpa menghiraukan Arin yang ada disana.

"Papa, Papa mau kemana??" tanya Arin tapi Fajar benar-benar tidak menghiraukan Arin.

Saat kedua orang tadi sudah masuk kedalam kamar, Arin hanya bisa duduk diam di ruang tamu seorang diri sambil memanggil Mamanya.

"Mama, Arin takut" ucap Arin.

Karena rumah yang sangat sepi Arin mulai ketakutan dan akhirnya dia duduk di sudut samping sofa sambil memegangi tubuhnya sendiri.

"Mama, Papa, Arin takut" ucapnya lagi.

Laluna yang melihat Ari saat itu benar-benar tidak tega tapi disisi lain Laluna juga sangat marah dan rasanya ingin memarahi Fajar yang tega meninggalkan Arin sendirian.

Bagaimana dengan kelanjutannya???

Tunggu update bab terbarunya besok ya... 

Jangan lupa tinggalkan komen, ulasan serta bintangnya agar author tambah semangat menulis.. 

Terima kasih banyak dan selamat membaca... 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!