Menjadi Istri Bayaran

Menjadi Istri Bayaran

Prolog (Awal Cerita 1)

Jam backer berbunyi sangat keras. Seorang wanita cantik berambut pirang sepunggung itu seketika, meloncat dari ranjangnya, berdiri di atas ranjang, saat mendengar berisiknya jam backer miliknya. Sialnya dia yang baru saja tidur harus terganggu suara jam yang berisik. Dia segera beranjak turun dari ranjang, dan berlari menuju kamar mandi. Sampai di dalam kamar Mandi, ia balik lagi keluar, ternyata handuknya ketinggalan.

"Shitt!! Lupa lagi handukku ketinggalan," umpat kesal wanita itu, dan langsung meraih handuk di balik pintu kamarnya. Lalu masuk kembali ke kamar mandi.

Hanya 10 menit waktu mandi dan bersiap. Hari ini, hari pertamanya ia akan datang untuk interviuw di sebuah restauran kecil di kota. Ia berdandan secantik mungkin dengan balutan make up tipis dan kemeja yang nampak memang kusut sih, serta rok span pendek berwarna hitam, dengan sepatu high heels hitam membalut telapak kakinya.

Gak hanya sial karena bangun kesiangan, dia juga lupa menyetrika bajunya sendiri, maklum bagi wanita seumurannya ia benar-benar

Yeri Angelista, wanita yang bisa di bilang sangat cantik, berbalut wajah putih dengan lekuk bulu mata tebal miliknya, mata hitam dan rambut berombak berwarna coklat sangat memesona para laki-laki yang melihatnya.

Dia segera meraih sepedah kesayangannya. Dan di ayunkan sepeda itu, keluar dari halaman rumah. Sepeda itu semakin giat mengayunkan sepedanya secepat kilat, melewati gang sempit untuk keluar menuju jalan raya.

Hufft...

Hufftt...

Hufftt..

"Aku harus cepat sampai ke restauran. Bisa mati aku kalau telat interviuw di restauran. Ini satu-satunya harapanku bekerja dengan baik!!" wanita cantik yang bisa di bilang sangat tomboy itu, kini mengayuh sepeda sekencang mungkin untuk menuju ke restauran, yang lumayan jauh dari rumahnya. Mungkin jika naik sepeda 30 menit jarak tempuh waktunya.

Yeri baru saja dapat panggilan interview di sebuah restauran yang tak begitu mewah. Hanya saja lumayan lah, bisa mendapatkan uang yang cukup nanti tiap bulannya jika memang diterima bekerja di sana. Ini interview pertamanya, dia tak mau terkesan buruk apalagi sampai telat nantinya. Bisa-bisa di depak keluar aku dari restaurant, seakan dalam hati terus bergumam seperti itu.

Wanita cantik itu menerobos kerumunan pejalan kaki, dengan terus berteriak keras.

"Woy, minggir! Minggir!"

"MINGGIR!!"

Seorang pejalan kaki itu meloncat minggir seketika mendengar teriakan keras Yeri.

"Ehh... Kamu bisa naik sepeda gak, sih!!" umpat kesal pejalan kaki yang hampir saja dia tabrak.

"Gak perduli aku telat!!" jawab Yeri yang terus mengayuh sepedanya semakin cepat.

"BUK... CEPAT MINGGIR....!!!" teriak Yeri buru-buru.

Ibu-ibu dengan belanjaan dua kantong keresek penuh di dua tangannya itu melompat ke pinggir jalan. dengan umpatan kasar keluar dari bibirnya.

"Kalau naik sepeda, jangan ngebut-ngebut dong. Anak muda gak punya sopan santun!!" umpat salah satu pejalan kaki yang hari ini di buatnya kesal. Bahkan dia hampir saja menyerempetnya. Tapi untung lah, gak kejadian sih. Dia masih selamat, dan wanita itu juga masih mengayun sepeda itu semakin kencang. Ia tak perduli berbagai umpatan keluar dari para pejalan kaki yang kesal dengan ulahnya.

Brakkkk...

Wanita itu cantik dengan sepeda kesanyangannya itu, menabrak sebuah mobil yang tiba-tiba berhenti parkir di pinggir jalan, dia yang terlalu buru-buru tidak sadar pandangan matanya saat mobil itu tiba-tiba berhenti tepat di depannya saat mau menyeberang jalan.

Bruukkkk....

Ia jatuh tersungkur ke semak-semak. Baju yang semula rapi bersih, kini terlihat kotor terkena rerumputan yang masih terlihat basah. Karena baru saja hujan reda pagi ini. Dan meninggalkan bekasnya di tanah dan semak-semak.

"Shiitt.. Sial banget aku hari ini!!" Yeri terus mengumpat gak jelas.

Pyukk... tangannya mengenai genangan air di belakangnya.

"Arrggtt!!!" teriak Yeri mengibaskan tangannya, hingga percikan air itu mengenai mibil hitam di depannya. Dia beranjak berdiri dengan wajah memerah. Rahangnya mengerang dengan gigi mulai menggertak, api kemarahan mulai menjalar di sekujur tubuhnya. Ia segera menggedor pintu mobil berwarna hitam pekat itu.

"Woy.. keluar kamu! Siapa di dalam, tolong anda segera keluar. Aku minta pertanggung jawaban." umpat Yeri.

Eh.. bentar pertanggung jawaban? Aku, kan gak hamil. Ah.. Ganti kata-katanya.

Yeri mulai fokus marah lagi, kini semakin menajamkan pandangan matanya. Dengan emosi mulai meluap-luap.

"Tuan, mbak, atau mas, kakek, nenek, pak, buk, yang di dalam. Tolong keluarlah!! Apa kamu gak lihat baju aku kotor..."

Brakk... Brakk..

"Keluarlah!! Lihatlah sepedahku rusak itu semua gara-gara mobil mewah anda"

"Keluar gak!!" Yeri terus mengumpat marah-arah tanpa di hiraukan sama sekali. Tetapi dia tidak menyerah.

Setiap orang yang melintas menatapnya bingung. Menatap wanita yang tiba-tiba marah pada pemilik mobil mewah itu.

"Brakk... Apa anda punya ganguan pendengaran?"

"Aku tahu di dalam ada orang.. dan aku mau kamu tanggung jawab sekarang, keluarlah!" umpat wanita itu tak hentinya terus mengetuk kaca mobilnya semakin keras.

Mungkin si pemilik mobil sudah tidak tahan dengan ocehan tidak hentinya dari Yeri. Syara seperti bom yang langsung meletus saat di dengar. Dia perlahan kaca mobil itu terbuka, nampak laki-laki yang terlihat sangat dingin, dengan kaca mata hitam menutupi matanya.

"Ada apa? Apa kamu mau ganti rugi?" tanya laki-laki itu jutek.

Yeri mengerutkan keningnya

Ganti rugi? Gimana bisa aku ganti rugi? Kerjaan saja hanya sebatas wanita bayaran yang menemani laki-laki untuk kencan. Dia yang mulai kenapa aku yang ganti rugi?

Yeri menepuk jidadnya. Ia beranjak pergi. Namun seorang di mobil itu membuka pintu mobilnya, tanpa lihat wanita itu masih berdiri di samping. Membuat Yeri Angelista terpental jatuh tersungkur ke aspal. Bukannya marah namun matanya berbinar seketika saat laki-laki itu membuka kaca matanya, dan melemparnya ke dalam mobil.

Wajah tampan itu kini terlihat jelas, dengan tubuh jenjangnya bak seorang model. Dia Idaman semua wanita yang melihatnya pasti akan luluh.

"Dia sangat tampan..." gumamnya menganggumi lelaki itu.

Seorang lelaki yang sangat tampan dengan balutan jas hitam dan tatapan tajam benar-benar membuatku terposona, tetapi wajahnya nampak dingin dan kaku tanpa ekpresi di wajahnya.

Wanita itu mengulurkan tangannya ke depan berharap lelaki tampan di depannya membantu dia berdiri, ia memasang wajah manis menggoda. Laki-laki itu memalingkan wajahnya tampa perdulikan Yeri, dia hanya melemparkan secarik cek untuknya dan beranjak pergi meninggalkanya tanpa belas kasihan sama sekali.

Angel beranjak berdiri, seolah mencabut kata-kata yang sempat menganggumi wajah tampan lelaki tadi.

"Dasar gak punya hati! Udah buat aku jatuh dua kali, baju kotor dan sepedah aku... Aaah, sepedah aku juga rusak lagi, tetapi dia hanya kasih aku kertas.." decak kesal Yeri. Dengan kedua tangan mengolak-alik kertas itu.

"Jangan sampai kertas itu lecet, kotor, bahkan sobek," ucapnya terakhir

Yeri yidak perdulikan apa yang di katakan laki-laki itu. Dia melihat kertas kecil itu sangat detail, matanya terbelalak seketika, saat tahu berapa nominal yang di tulis di kertas kecil itu.

"100 jt !!" gumamnya dengan nada shok tak percaya, Yeri menelan ludahnya berkali-kali melegakan tenggorokannya yang tak kering. Dia juga tak hentinya mengedip-ngedipkan matanya tak percaya.

Pagi-pagi ketiban sial atau ketiban rejeki nomplok kali ini. Mungkin ini hari keberuntungan bagi ku, dapat uang segini banyaknya. Tapi gimana cara caikan uang ini ya. Ini hanya sebuah tulisan di kertas.

Yeri yang terus melamun, memikirkan gimana kertas itu bisa di jadikan uang beneran, sampai dia lupa dengan laki-laki di depannya yang sudah pergi mengemudi mobilnya melesat sangat kencang meninggalkannya sendiri.

"Ah.. biarlah.. yang penting dia sudah ganti rugi!!" gumam Yeri beranjak berdiri.

Wanita itu tak mau lama-lama di sana. Ia segara menuju ke restauran. Di mana dia akan interview.

****

Tiba di restauran yang tak begitu besar. Semua mata memandangnya.

Seorang wanita bepakaian sangat lusuh,  bahkan bajunya dari atas sampai bawah terlihat sangat kusut, nampak seperti tak pernah disetrika sama sekali. Sepatu hitam yang kini tak terlihat hitam, bahkan bisa di bilang sudah keabuan. Rambut di kuncir satu namun masih sangat berantakan helaian rambutnya melayang kemana-mana, dan baju penuh dengan tambalan percahan kain yang di daur ulang. Dan rok span pendek berwarna hitam tak nampak hitam, bayak noda kotor yang di sekujur roknya.

Semua mata terpanah melihatnya, dia yang begitu cantik tapi cara berpakaian sangat norak, dan kampungan. Apalagi jika bertemu dengan laki-laki pasti sangat jijik melihatnya. Tapi jika dia make up pasti beda lagi pendapat laki-laki saat melihatnya.

Wanita itu berjalan masuk ke dalam restaurant untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengannya. Dia sangat pintar dalam hal berbicara merayu pelanggan dan lain-lain. Kali ini dengan langkah penuh dengan semangat yang menggebu. Ia berharap semoga ia bisa di terima dan mulai untuk bekerja nantinya.

Dia sangat butuh uang, untuk kehidupan sehari-harinya dan ayahnya yang terbaring lemas di rumah sakit. Untuk membayar biaya kuliah serta rumah sakit. Pekerjaannya sebagai kencan bayaran saja tak cukup untuk biaya rumah sakit ayahnya. Baginya satu pekerjaan saja tak cukup untuk kehidupannya juga. Dia mencari pekerjaan part time setiap harinya. Meski selalu di tolak tapi ia tetap semangat dan berusaha.

Terpopuler

Comments

Ade Lismi

Ade Lismi

penasaran nih..

2021-05-18

0

M@!Dα_

M@!Dα_

hiii aku mampir bagus ceritanya
mampir juga ya ke ceritaku

2021-04-01

0

Aries Putra Terate

Aries Putra Terate

koma Sampek 4thun hadech lanjutkan thoer

2020-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog (Awal Cerita 1)
2 pertemuan pertama
3 Makan
4 Pertengkaran tak terhentikan
5 Bertemu lagi dan lagi
6 Kecupan 20 juta
7 Mengambil sisa makanan dengan lidah
8 Setuhan lembut membiusku
9 Masalah Arga
10 Arga ngambek
11 Bertemu oma
12 Menggodanya
13 Bikin kesal
14 Sifat menyebalkan Arga
15 Permintaan Yang di ucapkan Yeri.
16 Perjanjian
17 Sentuhan lembut
18 Kedatangan cinta pertama
19 Bertemu Mantan kekasih
20 Dia marah?
21 Jutek
22 Pikiran kotor
23 Jangan Sentuh!
24 Menggoda
25 Wajah asli Arga
26 Kekesalan Arga
27 Saling goda
28 Malas
29 Ketahuan
30 Tatapan tak suka
31 Tinggal berdua
32 Merasa sangat kesal
33 Kesal
34 Mulai Dekat
35 Selalu bertengkar
36 Di ajak ke club?
37 Diikat
38 Masaka yang sangat mematikan
39 Perhatian kecil
40 Godaan adik ipar
41 Oma marah?
42 Gosip
43 Romantis manja
44 Merayu Manja
45 Menggodanya
46 Perhatian kecil
47 Bertemu seseorang?
48 Gek boleh cemburu
49 Lolipop
50 Perhatian kecil
51 Yeri marah
52 Malam pertama tertunda
53 Arga tiba-tiba marah
54 Jatuh cinta
55 Pengakuan
56 Wanita penganggu
57 Pelakor beraksi
58 Kecupan pertama
59 Jutek lagi
60 Pelakor
61 Menangis
62 Merayu manja
63 Merayu Manja 2
64 Rayuan pelakor
65 Rayuan Pelakor 2
66 Skandal
67 Skandal 2
68 Kenyataan tentang Arga
69 Mencoba hamil?
70 Rencana hamil2
71 Skandal yank itu menyiksaku
72 Cemburu?
73 Kenapa bahas Mantan
74 Selalu menggoda suamiku
75 Selalu menggodaku part 2
76 Terluka
77 Kenapa dia marah?
78 part 2. Kenapa dia marah?
79 Berhubungan Dengan mantan
80 Meluapkan emosinya
81 Ke club
82 mabuk
83 Menjauh dari suami
84 Telfon dari pelakor
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Prolog (Awal Cerita 1)
2
pertemuan pertama
3
Makan
4
Pertengkaran tak terhentikan
5
Bertemu lagi dan lagi
6
Kecupan 20 juta
7
Mengambil sisa makanan dengan lidah
8
Setuhan lembut membiusku
9
Masalah Arga
10
Arga ngambek
11
Bertemu oma
12
Menggodanya
13
Bikin kesal
14
Sifat menyebalkan Arga
15
Permintaan Yang di ucapkan Yeri.
16
Perjanjian
17
Sentuhan lembut
18
Kedatangan cinta pertama
19
Bertemu Mantan kekasih
20
Dia marah?
21
Jutek
22
Pikiran kotor
23
Jangan Sentuh!
24
Menggoda
25
Wajah asli Arga
26
Kekesalan Arga
27
Saling goda
28
Malas
29
Ketahuan
30
Tatapan tak suka
31
Tinggal berdua
32
Merasa sangat kesal
33
Kesal
34
Mulai Dekat
35
Selalu bertengkar
36
Di ajak ke club?
37
Diikat
38
Masaka yang sangat mematikan
39
Perhatian kecil
40
Godaan adik ipar
41
Oma marah?
42
Gosip
43
Romantis manja
44
Merayu Manja
45
Menggodanya
46
Perhatian kecil
47
Bertemu seseorang?
48
Gek boleh cemburu
49
Lolipop
50
Perhatian kecil
51
Yeri marah
52
Malam pertama tertunda
53
Arga tiba-tiba marah
54
Jatuh cinta
55
Pengakuan
56
Wanita penganggu
57
Pelakor beraksi
58
Kecupan pertama
59
Jutek lagi
60
Pelakor
61
Menangis
62
Merayu manja
63
Merayu Manja 2
64
Rayuan pelakor
65
Rayuan Pelakor 2
66
Skandal
67
Skandal 2
68
Kenyataan tentang Arga
69
Mencoba hamil?
70
Rencana hamil2
71
Skandal yank itu menyiksaku
72
Cemburu?
73
Kenapa bahas Mantan
74
Selalu menggoda suamiku
75
Selalu menggodaku part 2
76
Terluka
77
Kenapa dia marah?
78
part 2. Kenapa dia marah?
79
Berhubungan Dengan mantan
80
Meluapkan emosinya
81
Ke club
82
mabuk
83
Menjauh dari suami
84
Telfon dari pelakor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!