"Assalamualaikum. Senja pulang," ucap Senja.
Tepat sebelum dia membuka pintu, dia mendengar suara piring pecah. Tangannya gemetar, dia mengintip dari jendela, mama duduk di lantai sambil menangis dan papa memarahi mama.
"Kenapa? Apa yang terjadi?."Senja menitikkan air mata. Dia bergegas kembali ke kampus setelah merekam hal tersebut.
Sesampainya dikampus, dia langsung menuju ke kelas Dion. Beruntung, mata kuliah Dion belum dimulai.
"Bang, ayo pulang. Ada masalah dirumah," kata Senja tergesa-gesa
"Masalah apa?" tanya Dion.
Senja memperlihatkan rekaman nya. Dion terkejut, tanpa pikir panjang mereka berdua langsung pulang kerumah.
Keadaan rumah kacau balau. Piring dan gelas pecah ada dimana mana. Barang-barang berserakan seperti habis kena gempa. Mereka tak melihat papa dan mama dirumah.
"Bang," kata Senja sambil menangis.
Dion memeluk adiknya, mengusap rambutnya, "Tidak apa apa. Ada abang, biar abang yang bereskan ya. Kamu pergi kerumah teman saja dulu," kata Dion.
"Tapi bang, Senja juga mau ikut selesaikan ini sama abang," kata Senja.
"Jangan, biar abang saja. Nanti kalau sudah beres, abang jemput kamu," kata Dion.
"Yasudah, Senja pergi kerumah Lisa ya," kata Senja lalu pergi.
***
Senja sudah berada dikamar Lisa. Lisa masuk ke kamarnya dan membawakan segelas teh hangat serta beberapa kue.
"Minum dulu," kata Lisa.
Senja mengangguk. " Gak usah terlalu dipikirkan. Tunggu kabar dari bang Dion saja. Nanti kamu malah jadi stres," kata Lisa.
"Kalau mereka cerai bagaimana," kata Senja menahan tangisnya.
"Jangan mikirin terlalu jauh. Mudah-mudahan enggak," kata Lisa. "Aku minta Andin dan Yola kesini ya? Biar kamu gak sedih lagi."
"Gak usah," kata Senja.
***
Sementara dirumah, Dion berusaha untuk membereskan kekacauan. Mengumpulkan pecahan piring dan gelas dengan hati-hati, membereskan barang-barang ke tempatnya. Tak berapa lama, papa dan mama masuk kerumah. Dion menatap mereka yang terlihat kaget.
"Kok kamu sudah pulang? Bukannya kamu hari ini kuliah sampai sore? Senja mana?" tanya mama.
"Harusnya Dion yang tanya sama mama dan papa kenapa rumah bisa hancur kayak gini," kata Dion.
Papa dan mama diam. Papa memegang tangan mama. Mama sedikit terlihat kesakitan lalu berusaha tenang.
"Tadi mama sedang membereskan rumah. Tiba-tiba badan mama jadi gak enak, makanya jadi berantakan. Ini mama baru pulang dari rumah sakit," kata mama.
"Tapi gak mungkin sampai berantakan kayak gini ma," kata Dion tidak percaya.
"Kamu ini. Mama kamu lagi sakit masa kamu gak percaya. Sudah, papa mau antar mama kamu ke kamar dulu," kata Papa.
"Ada yang gak beres," gumam Dion lalu melanjutkan membereskan rumah.
"Benaran Senja gak usah pulang?" tanya Senja pada Dion yang datang kerumah Lisa dan membawakan baju serta keperluan Senja.
"Malam ini saja. Besok sore abang jemput kamu," kata Dion.
" Tapi mama gak kenapa-kenapa kan?" tanya Senja.
" Enggak kok. Kamu tenang saja. Yasudah abang pulang dulu ya. Kalau ada apa-apa atau kamu mau dibelikan sesuatu, telepon abang," kata Dion lalu pergi.
Senja masuk kerumah. "Gak apa-apakan aku nginap disini?" tanya Senja.
"Gak apa-apalah. Kebetulan malam ini orang tua ku lembur jadi mereka pasti pulang larut malam atau gak pulang sama sekali," kata Lisa. "Oh iya tadi bibi bilang sudah siapkan makan malam, ayo makan."
#bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments