Diandra, wanita itu melambaikan tangannya dengan senyuman di wajah. Ia sedikit tenang melepas suaminya dinas keluar kota untuk beberapa hari sebab bersama sahabat yang begitu dia percaya. Bahkan Diandra menitipkan Ramon pada Olivia ketika sesi perpisahan.
"Via, aku titip mas Ramon ya. Tolong jaga kesehatannya untukku. Mas Ramon sering kali lupa segalanya jika sudah banyak pekerjaan."
"Tenang saja Diandra, aku akan menjaga suamimu dengan baik." Olivia tersenyum yang membuat Diandra semakin tenang.
Diandra berbalik saat tidak melihat kedua orang itu lagi. Diantara riuh suara di bandara telinganya masih mendengar suara anak kecil memanggilnya dari kejauhan.
Ia menyipitkan matanya, tersenyum mengenali anak laki-laki yang berlari ke arahnya. Di belakang anak itu ada pria tampan sedang menarik kopernya di tangan kiri dan jas di lengan kanan.
"Bu gulu!" panggil Abian sekali lagi.
Diandra berlutut mensejajarkan tingginya dengan muridnya tersebut.
"Sudah ayah bilang jangan lari-lari di tempat umum," ujar pria yang tiba beberapa saat setelah Abian dihadapan Diandra.
"Bian takut bu gulu pelgi ayah."
"Bu gulu, ini ayah bian yang celalu sibuk itu." Abian mundur beberapa langkah, menarik tangan ayahnya agar segera bersalaman dengan guru cantiknya.
"Ayah ini bu gulu baik yang celalu jaga Bian."
"Senang bertemu dengan bu guru," ucap Ayah Bian bernama Gerald Jovin Michio.
"Senang bertemu dengan anda juga." Diandra menerima uluran tangan Gerald. Entah kenapa ia merasakan kehangatan hanya dengan jabat tangan itu, seolah Diandra dejavu akan sesuatu.
"Ayo Bian, pesawatnya akan take of."
"Dadah bu Gulu." Abian melambaikan tangannya yang kini berada di gendongan ayahnya.
"Hati-hati di jalan," ujar Diandra ikut melambaikan tangannya.
Diandra tidak heran jika menemukan Abian di bandara bersama ayahnya. Sebab anak laki-laki itu memang selalu izin jika ayahnya ada urusan pekerjaan di luar kota. Dengan kata lain ayah Abian tidak mempercayai siapapun untuk menjaga putranya dalam waktu cukup lama tanpa pengawasan langsung darinya.
"Sekolah akan sepi tanpa celotehan Bian," gumam Diandra yang kini benar-benar meninggalkan bandara.
Diandra tiba di rumahnya sore hari dan mendapati koper di depan pintu, tidak lama pemilik koper keluar dengan penampilan glamor ala nyonya.
"Mama mau kemana?"
"Liburan."
"Mama butuh uang?"
"Tidak perlu, Ramon sudah memberiku banyak. Lagian jangan berlagak mau ngasih saya uang, semua yang kamu punya itu milik Ramon."
"Semoga perjalanannya menyenangkan Ma." Diandra tersenyum, sama sekali tidak tersinggung jika mama mertuanya menghina tentang materi.
Dia lahir dari kelurga yang kekayaanya tidak akan habis sampai tujuh turunan. Dia tidak haus harta, tetapi ia haus kasih sayang sebab orang tuanya sibuk bekerja sampai akhirnya dia bertemu pria yang memberikan hal itu padanya. Dia adalah Ramon, sopir pribadi ayahnya saat masih hidup.
Awalnya Diandra dan Ramon menjalin hubungan rahasia sebab tidak mendapatkan restu dari orang tuanya akibat strata sosial.
***
"Kamu sudah tahu apa-apa yang harus dilakukan selanjutnya kan? Jangan sampai ada yang terlewat," ujar Gerald yang baru saja keluar dari Private Meeting Room hotel. Jaz nya masih rapi meski sedikit kerepotan mengendong putranya yang tertidur pulas saat dia meeting dengan kliennya.
"Saya mengerti Pak."
"Bagus. Tunggu saya di lobi, saya akan mengantar Bian ke kamar dulu."
Beberapa menit berselang, Gerald pun memunculkan batang hidungnya di lobi usai menitip Abian pada adik orang kepercayaannya.
Gerald senyum smirk mendapati dua manusia yang bermesraan di sudut lounge hotel yang temaram.
"Pak Gerald teringat sesuatu?"
"Kau meledek saya?" Gerald memicingkan matanya pada sang asisten.
"Saya lihat-lihat posisi dan gerak-gerik mereka sama seperti istri pak Gerald dengan selingkuhannya ...."
"Mantan istri!"
"Ya mantan istri."
"Kau mau mati?"
"Bercanda." Hansen menyengir, segera mendahului atasannya untuk mengambil mobil di parkiran.
Sedangkan yang sejak tadi diperhatikan oleh Gerald masih sibuk dengan dunianya. Bermesraan tanpa peduli ada di mana. Keduanya bener-benar menikmati waktu saat jauh dari pasangan halal.
"Sayang jangan nakal ih, kan bisa di kamar," tegur Olivia ketika Ramon terus mendaratkan kecupan di pundaknya.
"Tapi kamu selalu menggodaku Via."
"Sabar Sayang, besok kita kan sudah sah." Olivia mengelus lembut rahang Ramon.
Perjalanan bisnis hanyalah alibi yang Ramon buat, kenyataanya keduanya sedang mempersiapkan diri untuk menikah secara sirih akibat desakan mamanya yang tidak ingin mempunyai cucu di luar nikah.
Setelah kejadian penolakan Olivia malam itu, Ramon menjelaskan semuanya pada mamanya dan keputusan akhirnya adalah menikah diam-diam dibelakang Diandra.
***
Prank
Tidak ada angin tidak ada hujan, foto pernikahan yang terpajang indah di dalam kamar terjatuh dan pecahan kacanya berserakan di mana-mana. Bahkan ada beberapa yang mengenai kulit Diandra yang duduk di meja riasnya.
"Padahal aku sudah memberitahu tukang untuk memajangnya dengan benar," gumam Diandra.
"Nyonya baik-baik saja?"
"Hm, tolong pecahan kacanya di bersihkan ya. Hati-hati, jangan sampai tangan kamu terluka." Diandra beralih ke sisi lain ruangan untuk mengobati luka kecil di betisnya tanpa banyak drama. Setelahnya mengambil bingkai foto tanpa kaca tersebut.
"Nyonya?"
"Ah ya, terimakasih."
"Ini nyonya." asisten rumah tangga itu memberikan tisu ketika melihat Diandra meneteskan air mata sambil memandangi foto pernikahannya.
"Empat tahun lalu beberapa jam setelah saya menemukan foto pernikahan orang tua saya terjatuh, saya mendengar kabar kecelakaan mereka."
"Sekarang yang saya dapati adalah foto pernikahanku."
"Pak Ramon pasti baik-baik saja Nyonya. Kalau nyonya masih gelisah, telepon saja."
"Kamu benar, jika khawatir saya tinggal meneleponnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Rahma Inayah
dasr mama raamon dan juga ramon gk tau dr dan trm kasih sdh di angjat derajt nya mlh lp jati sm jati drnya siapa mrk dl ..bagai kacang lp sm kulit nya...malh ibu nya ramon ikut andil dm pernikhn ramon dan via .semoga sja yg mandul ramon bkn diandra
2025-09-17
2
Nena Anwar
keluarga Ramon gk tau diri diangkat derajatnya sama Diandra tapi malah mengkhianati Diandra, usir mereka Diandra tapi setelah kamu mengamankan harta peninggalan orang tua kamu jangan kasih celah buat Ramon bahagia
2025-09-17
2
Teh Yen
ah gila kirain mau pacaran nyatanya mau nikah siri bener" yah kalian tukang sandiwara semua
owh owh ternyata Ramon bekas supir pribadi ayahmu yah Diandra terlalu yah udh d jadiin suami malah balik nyakitin manis pula itu mulutnya huuh 😤😤
2025-09-17
1