Bab 2. Karina Life

#Ruangan Dr. Hwang Kian

Kian yang sedang menikmati Sarapan dari Karina tiba-tiba terkejut dengan kedatangan adiknya yang masuk begitu saja.

"KAK..." teriak adiknya

"UHHHUUKK UHHHUUKK "

Kian langsung mengambil minumnya, dan menatap Theo dengan sinis.

"Maafkan aku" ujar adiknya itu sambil tersenyum.

"Lihat Ayah mengirim ini." Ujar Theo lalu memberikan sebuah berkas.

"Apa ini?" Tanya Kian.

"Ayah akan memasukanku Ke Universitas, Jadi aku tidak perlu mengurus perusahaan" Ujar Theo yang terlihat bahagia.

"Terserah saja padamu, Yang jelas jangan berbuat hal yang bisa melukaimu dan merugikan orang lain." Ujar Kian Sambil membaca berkas itu.

"Siap!" tegas Theo.

"Woahh Kak, Siapa yang membuatkanmu sarapan? Lihat kotak makan ini, Apa kak Suran yang membuatkannya?" Tanya Theo.

"Tidak, Karina yang membuatkan ini untukku." Ujar Kian.

"Karina? Karina siapa?"Tanya Theo.

"Karina, dia gadis yang kau tabrak itu." Ujar kian

"Dimana dia?" Tanya Theo antusias.

"Dia sudah pergi" Ujar Kian

"Ck, Kapan dia akan kesini lagi?" Tanya Theo

"Lusa dia ada jadwal pemeriksaan, Kakinya masih harus menjalani pengobatan karena dia tidak ingin menjalani operasi" Ujar Kian

Mendengar itu Theo hanya terdiam.

"Aku ingin meminta maaf padanya, Gara-gara aku dia menjadi seperti itu" Ujar Theo

"Baguslah" Ujar Kian

"Kak, Aku juga mau. AAAA.." ujar Theo lalu membuka mulutnya lebar-lebar.

Satu suapan besar pun masuk kedalam mulut Theo, Saat ia mulai mengunyahnya ia terlihat membelalakan matanya.

"Wahhh, dia Cocok dijadikan Seorang istri sepertinya." Ujar Theo sambil mengunyah makanannya.

"Kau ini" Ujar Kian seraya tertawa kecil

"Ini benar-benar sangat Enak" ujar Theo

...○...

#Rumah Karina

Sesampainya dirumah senyuman Karina tiba-tiba memudar setelah melihat sepupunya bernama Miya yang sedang duduk diruang tamu.

"Karina," Ujar Miya sambil beranjak

"Emmhh" gumam Karina seraya tersenyum pahit.

"Ada apa?" Tanya Karina lalu duduk.

"Ini, Paman ingin kau bergabung dengan perusahaannya. Aku harap Lusa kau bisa datang" Ujar Miya.

"Aku akan memikirkannya." Ujar Karina seraya tersenyum Lalu pergi.

Karina menutup pintu kamarnya rapat-rapat lalu merebahkan tubuhnya ditempat tidurnya.

"benar-benar tidak tau malu! Sampai kapan aku harus seperti ini? Ini sangat melelahkan" Gumam Karina.

...○...

Makan malam pun tiba, Ibu Karina terlihat menyajikan beberapa makanan. Di meja makan keluarga Karina berkumpul Ada ibu,Ayah, adik laki-laki nya dan Juga Karina sendiri.

Mereka terlihat menikmati makan malam yang hangat itu, Karina terlihat bahagia mendengar celotehan Keluarganya itu.

"Karin... " Ujar ayahnya

"Iya?"

"Miya---"

"Emmhhh, dia bilang paman ingin aku bergabung dengannya" Ujar Karina seraya tersenyum.

"Kau akan bergabung?" Tanya Ibunya

"Untuk apa Kakak bergabung dengan penghianat seperti mereka? Mereka benar-benar tidak Tau malu" Ketus sang adik

"Jun, Kau tidak boleh berbicara seperti itu" ujar ibunya

"Untuk apa aku bergabung dengan mereka? Lebih baik aku mengurus kedai" Ujar Karina

"Ayah akan serahkan semua keputusan padamu" Ujar ayahnya seraya mengelus kepala anaknya itu pelan.

"Mn,"  balas Karina seraya tersenyum manis

...○...

Setelah makan malam selesai Karina mulai menuju Loteng rumahnya dan mengunci pintunya dari luar agar tidak ada yang masuk.

Karina kembali duduk diatas dipan kayu itu sambil menikmati pemandangan langit yang kala itu sedang cerah. Tapi tiba-tiba Karina mengeluarkan 1 bungkus Rokok dan ia pun menyalakan Rokok itu, Lalu ia tancapkan disebuah pot bunga yang kosong.

"Kakek Aku benar-benar kesepian" Gumam Karina.

"Seandainya Kakek masih ada, aku yakin semuanya tidak akan berantakan seperti ini, Apa yang harus aku lakukan? Aku adalah Cucu pertama dan anak pertama dari keluarga Ini, Tapi aku tidak bisa melakukan apa pun. Aku tidak bisa menjaga keluarga ini Kek, Maafkan aku" Ujar Karina sambul menghapus Air matanya dengan Kasar.

"Sekarang Hanya ada kebencian dan luka dihatiku, Bahkan semua senyumanku hanyalah sebuah Topeng, Agar ayah dan ibu tidak khawatir denganku." Ujar Karina Lalu melihat pergelangan tangannya yang memiliki beberapa bekas Luka sayatan.

"Aku ini hanya seorang pengecut, yang ingin melarikan diri. Aku wanita Bodoh yang tak berguna, Yang Tak memiliki masa depan." Ujar Karina Lalu merebahkan tubuhnya dan melihat Bulan yang Terang.

"Hahahahh, Kau begitu sangat indah. Aku melihatmu tersenyum padaku" Gumam Karina seraya tertawa kecil melihat bulan yang ada diatas langit itu.

...○...

#Rumah Theo

Setelah makan malam Kian terlihat sedang mencuci piring, Tapi ia tiba-tiba saja terhenti dan mengingat sesuatu. Dengan cepat Kian pun pergi dan mengambil Kotak makan yang diberikan oleh Karina.

"Aku hampir lupa untuk mencucinya " Ujar Kian seraya tersenyum manis.

Dan ia pun mencuci kotak makan itu, Wajah Kian terlihat bahagia, Entah apa yang ada dalam pikirannya, Ujung bibirnya terus naik Seolah-olah ada sesuatu yang membuat hatinya berbunga-bunga.

"Kak," Panggil Theo seraya menuruni tangga.

"Eo?"

"Aku keluar sebentar, ya" Ujar Theo.

"Eo, Hati-hati " Ujar Kian

"Oke" Balas adiknya itu.

...○...

Karina terlihat membeli beberapa minuman disebuah Mini market, setelah itu ia menuju sebuah Bukit kecil dan dihadapan bukit kecil itu ada sebuah Lapangan basket.

Karina duduk seorang diri, dan menikmati minumannya seorang diri seraya menikmati beberapa orang lelaki yang sedang bermain basket.

#Lapangan Basket

Theo yang baru datang langsung memarkirkan  motornya dan bergabung dengan teman-temannya.

"Kenapa kau lama sekali?" Tanya salah satu temannya

"Sorry" Ujar Theo seraya tersenyum

"Ayo kita mulai" Ujar salah satu temannya itu.

Theo pun mulai bermain.

Setelah beberapa lama bermain. Theo yang saat itu melihat Bola yang akan masuk kedalam Ring, ia dengan Cepat menghadang bola itu. Bukannya ditangkap oleh temannya, Bola itu malah melayang Jauh Sampai Mengenai seseorang.

"Theo..." Ujar salah satu temannya terkejut.

Dengan Cepat Theo pun menghampiri orang itu, yang tak lain adalah Karina.

"N-nona? apa kau baik-baik saja?" Tanya Theo.

Karina terlihat berbaring tak sadarkan diri.

"Bagaimana ini?" Tanya Temannya

Theo hanya menatap Karina, dengan Wajah yang kebingungan .

...○...

To Be Countinue.

Terpopuler

Comments

Rumachi

Rumachi

ayo lanjut thor semangad!!🙌

2025-09-12

1

ScarletWrittes

ScarletWrittes

aku jg mampir lagi ya ka semangat ka😍👍

2025-09-18

0

Afriyeni Official

Afriyeni Official

ya udah, jadikan dia istrimu Theo

2025-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!