"Silahkan duduk, Tuan Tama masih ada pertemuan penting.Mungkin sebentar lagi kesini."Ucap Reza mempersilahkan Clara duduk saat sudah sampai di ruangannya Tama, Clara pun tersenyum dan duduk di sofa diikuti Reza
Clara menaruh tupperware diatas meja, dia merasa sangat canggung duduk berhadapan dengan Reza.
Ngomong-ngomong Clara cantik banget'Batin Reza sesekali melihat Clara'
Tring
1 pesan masuk ke handphone Reza, Reza merogoh saku jasnya untuk mengambil handphonenya dan melihat pesan yang dikirim oleh Ny.Ratna.Reza pun membuka pesan itu.
✉️✉️✉️
"Clara sudah sampai hotel belum?"
"Sudah Tante, ini kami sedang berada di ruangannya Tuan Tama."
"Bagus, jalankan rencana selanjutnya."
"Siap Tan, nanti saya kabari lagi."
✉️✉️✉️
"Emmm Tuan Tama masih lama ya?"Tanya Clara yang sudah mulai bosan menunggu, Reza memasukkan handphonenya kedalam saku jas lalu melihat Clara.
"Sebentar, saya lihat dulu."Jawab Reza berdiri dari duduknya dan berjalan keluar meninggalkan ruangan Tama, Clara hanya menghela napas bosan.
Tak lama kemudian Reza kembali ke ruangan Tama dengan membawa segelas teh hangat dan menaruhnya di hadapan Clara.
"Silahkan diminum tehnya."Ucap Reza dan duduk dihadapan Clara.
"Terima kasih, jadi merepotkan."
"Enggak, enggak merepotkan kok.Ayo silahkan diminum tehnya."Ucap Reza tersenyum penuh arti, Clara tersenyum dan meminum tehnya sampai habis karena dia merasa haus.
Ayo Clara habiskan tehnya, kalau perlu gelasnya telan sekalian'Batin Reza'
Clara pun meletakkan gelas yang sudah kosong diatas meja.
Kok perasaanku enggak enak begini ya, aku pulang saja deh.Biarkan nanti kalau Ny.Ratna marah soalnya aku enggak langsung kasih ini makan siang ke Tuan Tama'Batin Clara'
"Kalau begitu saya permisi pulang dulu, ini makan siangnya tolong kasih ke Tuan Tama nanti kalau sudah kembali."Ucap Clara.
"Iya, silahkan."Ucap Reza tersenyum.
Clara pun berdiri dari duduknya dan melangkah pergi, tapi baru saja beberapa langkah Clara merasa kepalanya seperti berputar-putar, Clara memegangi kepalanya dan berdiri sempoyongan.
Reza yang melihat itu pun tersenyum, dia berdiri dari duduknya dan menghampiri Clara.Reza menangkap Clara yang pingsan lalu menggendongnya.
"Joni cepat!!!"Teriak Reza.
Tak lama seorang laki-laki dengan badan yang cukup kekar masuk kedalam ruangan Tama, dia dengan sigap langsung membuka pintu kamar pribadi Tama, Reza pun masuk dan membaringkan Clara disamping Tama yang tertidur pulas diatas ranjang yang empuk dan besar itu.
"Cantik banget bos dia, siapa namanya?"Tanya Joni melihat Clara.
"Clara namanya."
"Mereka memang cocok ya bos, yang laki-laki tampan dan yang perempuan cantik.Nanti pasti anaknya kayak blasteran begitu ya bos."Ucap Joni.
"Blasteran darimana, orang juga sama-sama dari Indonesia."Ucap Reza cuek sambil sibuk mengirim pesan ke Ny.Ratna dan memberitahu keadaan Clara sekarang., Ny.Ratna pun segera pergi ke hotel.
"Ngomong-ngomong disini bau minuman keras ya bos?"Ucap Joni.
"Iyalah, lihat itu."Ucap Reza menunjuk ke lantai, Joni pun melihat kebawah.Terlihat ada beberapa botol minuman keras dan gelas berserakan di lantai, bahkan diantaranya ada yang pecah.
"Ck ck ck, apa Tuan Tama enggak sayang ya sama ginjalnya?"Tanya Joni menggelengkan kepalanya.
"Dia lebih sayang sama Vera."Jawab Reza memasukkan handphonenya kedalam saku jasnya.
"Vera, perempuan matre kayak begitu, tidak pantas disayang Tuan Tama."
"Ya begitu deh, mungkin cuma menang sexy doang, cantik sih cantik tapi lebih cantik Clara."
Joni pun manggut-manggut.
"Lebih baik sekarang kamu panggil bagian bersih-bersih deh, suruh bersihin ini semua sebelum Ny.Ratna datang!"Perintah Reza.
"Baik bos."
Sepeninggal Joni, Reza berjalan menuju sofa yang ada dikamar pribadi Tama lalu mendudukinya sambil memandangi 2 orang yang berada diatas ranjang.
Rumah tangga mereka berdua nantinya bagaimana ya, mereka kan menikah karena salah paham itu saja kalau mereka masuk menikah, salah paham yang diciptakan sama Ny.Ratna sendiri'Batin Reza'
"Bos."Panggil Joni berdiri dihadapan Reza."Jangan melamun saja bos, ini saya bawa 2 orang untuk membersihkan kamar ini."
"Iya-iya, silahkan dibersihkan.Kami akan keluar."Ucap Reza berdiri dari duduknya dan berjalan keluar diikuti Joni.
"Saya punya tugas lagi buat kamu."Ucap Reza.
"Apa itu bos?"
Reza pun membisikkan tugas apa yang harus Joni lakukan, Joni mendengarkan sambil manggut-manggut.
"10 orang karyawan ya bos?"
"Iya."
"Kalau begitu saya keluar dulu."Ucap Joni dan melangkah keluar dari ruangan Tama.
Tak lama kemudian 2 orang petugas kebersihan keluar dari kamar pribadi Tama.
"Pak, kami sudah selesai membersihkan kamar Tuan Tama."Ucap salah satu petugas kebersihan.
"Iya, terima kasih kalian boleh pergi."Ucap Reza.
2 petugas kebersihan itu pun pergi dari ruangan Tama.
Tak lama kemudian Ny.Ratna masuk ke ruangan Tama.
"Tante sudah datang?"Sapa Reza.
""Iya, mana Tama sama Clara.Tante sudah enggak sabar mau menciduk mereka."Ucap Ny.Ratna tidak sabar.
"Ada dikamar Tuan Tama Tan, mari saya antar"Reza pun berjalan masuk kedalam kamar diikuti Ny.Ratna, Ny.Ratna memandangi Tama dan Clara.
"Ini kurang meyakinkan."Ucap Ny.Ratna memberikan tasnya pada Reza, Reza menerimanya.
Ny.Ratna membuat posisi Tama dan Clara berhadapan dengan tangan Tama dilingkarkan di pinggang Clara, begitu pun tangan Clara dilingkarkan di pinggang Tama, wajah mereka sangat dekat bahkan hampir bersentuhan.
"Sempurna, ambilkan obat tetes mata di tas saya Za."
Reza pun mencari obat tetes mata di tas Ny.Ratna, setelah ketemu Reza memberikannya.
Ny.Ratna memakai obat tetes mata itu sampai isinya tinggal setengah, setelah itu memberikannya pada Reza.
Ny.Ratna sudah siap untuk acting menciduk Tama dan Clara.
"Ya ampun Tama, Clara.Apa yang sudah kalian lakukan??!"
Tama dan Clara yang merasa terganggu pun perlahan membuka matanya, mereka saling tatap lalu dengan spontan mereka langsung bangun dari tidurnya dan duduk menatap bingung ke sekitar.
"Apa yang sudah kalian lakukan hahh?!"Ucap Ny.Ratna menangis histeris.
"Aku tidak melakukan apa-apa Mam."Jawab Tama sedikit panik, dengan nyawa yang masih terkumpul setengah.
"Tidak mungkin tidak melakukan apa-apa, Clara jujur sama saya apa yang sudah kalian lakukan??"
"Tidak ada Nyonya, kami tidak melakukan apa-apa.Saya juga tidak tahu kenapa bisa ada dikamar ini."Jawab Clara menangis.
"Aku tahu Mam, pasti dia ini yang sengaja menjebak aku.Seolah-olah aku sudah apa-apain dia."Ucap Tama menuduh Clara.
"Enggak, itu enggak benar Nyonya."Ucap Clara menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Cukup, saya tidak mau dengar apa-apa lagi dari kalian.Kalian harus menikah secepatnya!!"Ucap Ny.Ratna tegas.
"Apa?!"
"Apa?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
halo aku mampir lagi kak🤗
2025-09-21
1