Beberapa puluh jam sebelumnya, di Kerajaan Slycrest. Seorang putri baru saja memasuki ruangan takhta untuk berbicara dengan sang Raja agar mendapatkan izin.
“Ayah, izinkan aku pergi ke The Forest,” gadis itu memelas.
“Tidak anakku, kau tidak boleh pergi ke tempat berbahaya itu. Bagaimanapun kau adalah satu-satunya penerus ayah,” pertegas Raja.
Raja penasaran dengan tujuan putrinya, “Kenapa kau sangat ingin pergi ke sana?”
“Itu rahasia. Ayah tak perlu mengetahuinya.” jawab Putri Camilla.
Raja menghela nafas berat karena kelakuan putrinya, “Kalau begitu, kau tidak boleh pergi. Ayah takut terjadi sesuatu padamu!” Raja kembali mempertegas larangannya.
“Ta-tapi—,”
Penasihat menyela perkataan Putri Camilla, “Raja benar Putri Camilla, kau adalah satu-satunya orang yang akan meneruskan takhta ini.”
Putri Camilla cemberut lalu meninggalkan ruang takhta dan dengan segera pergi ke kamar ditemani dengan pelayan miliknya.
“Tuan Putri, Anda tidak perlu sedih begitu. Raja hanya mengkhawatirkan dirimu. Lagi pula, seorang putri tidak boleh berada di tempat berbahaya,” ujar pelayan itu sembari mencoba mengimbangi jalan Putri Camilla yang cepat.
Putri Camilla kesal, “Kau, kau juga sama saja Vany. Kupikir kau akan mendukungku.”
“Hari ini biarkan aku sendiri dulu, kau lakukanlah tugas lainnya!” lanjut Putri Camilla dengan nada tinggi.
“Baik saya mengerti, panggil saya jika ada yang Anda butuhkan.” Vany memberi hormat lalu berbalik badan.
Putri melangkah masuk ke dalam kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Ia juga lantas melempar bantal empuk miliknya ke lantai untuk menghilangkan kekesalannya.
“Aku tidak akan diam di sini saja. Aku pasti pergi ke The Forest dan mendapatkan berlian itu dengan tanganku sendiri!”
Putri Camilla lantas berdiri dari kasur. Ia kemudian menghampiri jendela raksasa yang berada di kamarnya, kemudian ia menyelinap keluar dan menemui kepala prajurit.
“Ada yang bisa saya bantu, Putri Camilla?” tanya kepala prajurit itu, ia berdiri dari kursi dan memberikan hormat.
“Aku sudah mendapatkan izin dari Ayah untuk pergi, jadi aku butuh pengawalan," ujar Putri Camilla dengan kebohongan.
“Baik, Yang Mulia, saya akan memerintahkan beberapa prajurit untuk mengawalmu. Saya juga akan ikut mengawal secara langsung...”
Setelah itu kepala prajurit dengan segera memanggil prajurit lainnya. Tak lama mereka sudah siap untuk berangkat dengan kereta kuda. Karena Putri Camilla pergi secara diam-diam, ia mengatakan kalau itu adalah misi rahasia dan tidak boleh memberitahu siapa pun. Putri Camilla juga bilang hanya untuk membawa beberapa prajurit saja agar tidak terlalu menarik perhatian.
Beberapa jam telah berlalu, akhirnya mereka tiba di The Forest dan tak lama setelah itu datang sekelompok Ogre menyerang. Beberapa prajurit dibunuh dan 4 prajurit lainnya disandera bersamaan dengan Putri Camilla.
****
Satu jam telah berlalu sejak pertama kali Putri Camilla menapakkan kakinya di dunia luar. Di ruang takhta Kerajaan Slycrest, seseorang baru saja datang untuk melapor.
“Yang Mulia, izinkan hamba melapor..” wanita itu memberi hormat dengan raut wajah yang terlihat cemas.
“Silakan bicara,” Raja memperbolehkan untuk berbicara.
“Putri Camilla menghilang Yang Mulia, saya sudah mencarinya ke segala tempat tapi tidak menemukannya.”
“Apa?!” celetuk raja, ia juga sontak berdiri dari singgasana.
“Kalau begitu cepat panggil kepala prajurit dan suruh seluruh orang untuk mencari keberadaan Putri Camilla!” titah raja dengan nada sedikit keras agar seluruh orang yang berada di sana dapat mendengar.
Beberapa menit berlalu, keheningan terjadi di dalam ruangan itu tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut. Hingga akhirnya seseorang datang menghadap.
“Raja, izinkan saya melapor. Kepala prajurit tidak ada di tempat.” ujar prajurit itu
“Apa? Kenapa dia juga tidak ada?” Raja heran sekaligus marah.
“Maaf, Yang Mulia, saya mendengar kabar bahwa Putri Camilla pergi bersama beberapa orang prajurit termasuk kepala prajurit menuju ke The Forest,” prajurit itu menundukkan kepalanya.
Raja gusar namun memilih untuk tetap tenang, “Kau boleh pergi sekarang,” titah Raja.
****
“Kau pikir aku akan membiarkan kalian pergi begitu saja setelah melepaskan gadis cantik itu?” Ogre King tertawa terbahak-bahak diikuti dengan seluruh pasukannya.
“Aku tadi hanya mengulur waktu untuk menyiapkan pasukan, bodoh!” lanjut Ogre King.
Ada sekitar puluhan Ogre dan ratusan Goblin yang muncul dengan tiba-tiba. Tetapi bukan masalah jumlah yang Lucas khawatirkan. Yang ia khawatirkan adalah cara untuk menyelamatkan gadis itu dan empat orang prajurit lainnya.
Hime menjadi semangat setelah melihat seluruh monster itu, “Tuan, percayakan ini padaku!”
“Baiklah, aku akan menjaga barisan belakang.”
“Windstorm!”
Sebuah skill yang memusatkan energi angin pada satu tempat. Kemudian angin itu akan meledak dengan sangat kuat.
Seketika seluruh Ogre dan Goblin mati dalam sekejap mata tanpa sempat melakukan perlawanan. Bahkan mayat mereka saja terpental begitu jauh dari lokasi kejadian.
“Apa ... bagaimana mungkin?” Ogre King gemetaran.
“Tidak mungkin, itu adalah Roh Legendaris, Sylph!” mata Putri Camilla berbinar-binar sekaligus terkejut.
“A-a-apa, S-sylph? Yang benar saja, Roh Legendaris itu, kenapa kau bisa ada di sini?!” ucap Ogre King tersengal-sengal, ia lantas mundur ke belakang dan tanpa sadar terjatuh karena tersandung sebuah batu.
“Menyerahlah Ogre jelek, kau sudah kalah!” Hime membesarkan suaranya.
Lalu Ogre King itu tertawa seperti sudah gila. “Menyerah? Tidak akan! Aku akan memakanmu! Dengan begitu, aku akan mendapatkan kekuatanmu!”
“Stonebreaker!”
Ogre King itu melompat ke arah Hime sambil menggunakan salah satu skillnya. Dengan cepat Lucas mengeluarkan skill pertahanannya.
“Safety Wall.”
Tetapi Safety Wall itu tidak cukup kuat untuk menahan serangan Ogre King. Hime terpental cukup jauh dan serangan itu memberikan damage yang cukup besar.
“Hime!” teriak Lucas.
“Speedster!”
Lucas mengeluarkan skill percepatannya dan berlari ke arah Hime. Saat itu Lucas lengah, ia juga terkena serangan dari Ogre King dan terpental namun karena Ogre King tidak menggunakan skill miliknya, Lucas berhasil selamat dan beruntungnya ia terpental di dekat Hime.
Ogre King tertawa, “Beraninya kalian meremehkan aku, Sang Raja Hutan! Inilah akibatnya jika kau menyombongkan diri, manusia!” Ogre King menjadi sombong dan bangga karena berhasil memberikan serangan kepada dua orang itu
Putri Camilla dan para prajurit kembali ketakutan karena Lucas dan Hime sudah dikalahkan, bahkan hingga tak sanggup bergerak saking takutnya. Jarak antara Lucas yang terpental dengan mereka pun cukup jauh jadi tidak memungkinkan untuk menolong mereka.
“Putri Camilla, pergilah selamatkan dirimu. Kami akan mencoba menahan monster itu selama mungkin.” ucap salah satu prajurit sambil mengukuhkan hatinya.
“Tidak, aku tidak akan pergi.” kata Putri Camilla dengan tegas.
“Ta-tapi—,”
“Baiklah kalau memang begitu Yang Mulia inginkan,” sela kepala prajurit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 393 Episodes
Comments
Dikhmasir Kun
akhirnya ulti vale keluar
2022-09-11
0
arfan
1202
2021-07-14
0
Alice(*˘︶˘*).。.:*♡
gara - gara itu tar di lucas mulai lagi dari awal😭😭
2021-04-06
1