"TIDAK AUREL AKU TIDAK BISA MENINGGALKAN MU DI SINI!!"
"GERY CEPAT TURUN KAN AKU!!"
"AKU HARUS MEMBANTU SAHABAT KU!!"
Teriak Naomi memberontak di gendongan Gery yang sedang membawa nya keluar sesuai perintah dari Aurel.
Gery terus berlari keluar menerobos ratusan orang yang sedang bertarung dengan Naomi yang sedari tadi memberontak di gendongan nya.
Setelah perjuangan yang tidak mudah akhirnya Gery sudah sampai di luar markas.
"Nona sekarang Anda aman, saya akan membawa Anda kerumah sakit," ucap Gery hendak memasuki mobil nya.
"Gery tolong bantu Aurel aku mohon," ucap Naomi mencengkram kuat baju Gery.
"Tapi Nona Aurel memerintah kan saya untuk membawa Anda," jawab Gery.
Sejujurnya Gery juga khawatir dengan keadaan Aurel di dalam sana, yang sedang melawan ratusan anggota mafia dari empat kelompok itu, tapi Gery juga tidak bisa menolak perintah ketua nya itu untuk mengamankan Naomi.
"Gery apa kamu ingin kehilangan ketua mu hah! Cepat kamu turun kan aku dan masuk ke dalam, bantu Aurel melawan mereka," ucap Naomi dingin.
"Tapi-"
"Tidak ada tapi-tapian, cepat kamu masuk dan bantu Aurel, aku janji aku tetap di sini, tidak akan kemana-mana," ucap Naomi memotong ucapan Gery.
"Baiklah. Tapi Anda janji harus tetap disini tidak boleh terlalu kemana-mana, kalau Nona Aurel tahu beliau akan marah," jawab Gery akhirnya menurun kan Naomi di dalam mobil.
Naomi mengangguk kan kepala nya setuju.
"Iya"
"Saya akan masuk lagi kedalam, sebentar lagi ambulance akan datang, luka Anda harus segera di obati," ucap Gery sebelum benar-benar pergi dari sana.
"Hem"
Gery berlari dan kembali masuk kedalam markasnya.
DOR
DOR
DOR
Keadaan di dalam semakin tidak terkendali, dari pihak musuh masih tersisa banyak yang masih hidup, sementara anggota Aurel sudah mulai gugur satu persatu, banyak yang terluka parah di antara mereka termasuk Aurel yang sudah mendapatkan tiga tembakan.
DOR
DOR
"Sial! Mereka tidak ada habis-habisnya!" umpat Aurel menggenggam erat pistol ditangan nya.
Di sudut ruangan ada Raisa yang sedang menonton, menikmati pertarungan itu, bibir nya menyungging senyum sinis melihat Aurel yang sedang bertarung dengan beberapa pria.
"Aku pastikan hari ini adalah hari terakhir mu di dunia ini Aurelia Aureta Jonson," batin Raisa tersenyum miring.
DOR
DOR
"Aaakkkkkkhhhh ssstttttt!"
Aurel mengerang rendah saat tiba-tiba ada dua peluru yang menembus punggung nya.
"Menyerah saja Anda Nona Aurel, dengan begitu Anda akan tetap hidup dan tentu nya memuaskan ku di ranjang," ucap pemimpin mafia A.
"Mimpi!" ucap Aurel dingin.
Darah segar mengalir dari perut dan juga punggung nya yang terkena timah panas tadi, tatapan Aurel terlihat tenang walaupun saat ini nyawa nya sedang berada di ujung tanduk
Tidak ada air mata yang menetes keluar dari pelupuk mata nya, pantang baginya menangis di depan musuh nya, diri nya bukan perempuan lemah, diri nya adalah ketua sekaligus ratu dalam dunia bawah, tidak akan Aurel biarkan orang lain melihat sisi lemah nya.
"Menyerah saja Nona Aurel, lihatlah keadaan Anda," ucap ketua mafia B.
DOR
DOR
DOR
"Tidak ada kata menyerah didalam kamus saya!" jawab Aurel kembali melawan mereka dengan pistol kesayangan nya.
DOR
BHUK
DOR
DOR
"Sombong sekali kau jal*ng!" ucap salah satu dari mereka.
DOR
DOR
DOR
Aurel terus menghindari tembakan dari mereka, walaupun sudah mulai kesusahan dan pandangan nya juga semakin buram.
"NONA!!!"
Teriak Gery menerobos, berlari kearah Aurel.
"Kau!"
"Kanapa kau kemari hah! Bukan kah sudah saya katakan untuk membawa Naomi dari tempat ini!" ucap Aurel geram.
"Nona Naomi yang meminta saya untuk membantu Anda, Nona Naomi sangat khawatir dengan Anda," jawab Gery bergabung dengan Aurel.
DOR
DOR
DOR
"Sial! Tidak ada waktu lagi, aku harus berkorban, setidak nya kalau aku yang mati aku bisa berkumpul dengan keluarga ku, tapi mereka masih memiliki keluarga yang menunggu mereka pulang kerumahnya," batin Aurel melihat para Anggota nya yang sudah banyak yang terluka parah.
"ANGEL DEAT DENGAR KAN SAYA! MUNDUR KALIAN SEKARANG!!"
Teriak Aurel mengejutkan semua orang.
"Wah wah apa itu artinya Anda menyerah Nona Aurel," ucap pemimpin mafia B.
Aurel hanya diam tidak menanggapi perkataan pria itu.
"Gery bawa semua anggota kita menjauh dari tempat ini!" perintah Aurel tegas.
"Baik Nona!" jawab Gery patuh.
"ANGEL DEAT KELUAR KALIAN SEMUA SEKARANG!!"
Perintah Aurel penuh penekanan.
Gery dan semua anggota Aurel langsung berlari keluar dari dalam markas mereka sesuai perintah sang ketua, walupun mereka masih bingung ada apa ini sebenarnya.
"Akhirnya kalian datang, apa pertarungan nya sudah selesai? Lalu dimana Aurel?" tanya Naomi yang melihat kedatangan mereka semua.
"Nona masih di dalam," jawab salah satu dari mereka jujur.
"APA! KENAPA KALIAN MENINGGAL KAN NYA SENDIRIAN HAH!"
Teriak Naomi marah.
"Sudah aku katakan kamu akan kalah hari ini Aurel, dan aku akan membalas kan kematian Nathan," ucap Raisa menatap Aurel tajam.
"Baiklah! Mari kita mati bersama!" ucap Aurel sambil tersenyum menyeringai.
Aurel menekan tombol yang ada di lengan nya, itu adalah tombol bom yang sudah terpasang di keliling markasnya, Aurel merancang itu semua untuk keamanan markasnya, tapi siapa sangka bom itu yang akan mengakhiri hidup nya sendiri.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
Aurel memejamkan matanya karena dia sudah siap untuk melakukan pengorbanan ini demi semua anggota nya, setelah ini mereka akan hidup dengan damai tanpa gangguan dari siapapun, karena Aurel akan membawa semua musuh nya ikut mati bersama nya.
"Hey Nona apa yang sedang kau lakukan?" tanya salah satu dari mereka belum sadar bahwa sebentar lagi nyawa mereka akan melayang.
"Tuhan, jika kehidupan kedua itu ada, Aku ingin memiliki seorang kekasih dan menikah dengannya, tapi aku tidak tahu apakah engkau akan mengabulkannya karena aku sudah melakukan banyak dosa," batin Aurel tanpa sadar mengucapkan seperti itu.
BOOM!
DUAR!
DUAR!
DUAR!
Markas Angel Deat menjadi hancur karena bom bunuh diri yang dilakuka oleh Aurel, gadis itu merelakan nyawa nya demi keselamatan seluruh anggota mafia nya dan juga sahabat nya.
"TIDAKKK!!!!!"
"AUREL!!!!"
"NONA!!!!"
Naomi dan seluruh anggota Aurel berteriak histeris melihat bangunan di depan mereka sudah hancur, mereka emua meneteskan air matanya, tidak menyangka bahwa gadis yang selama ini terlihat sangat keras itu melakukan pengorbanan yang sangat besar.
"AUREL! HIKS...HIKS...HIKS..."
Naomi menangis tersedu-sedu, sedangkan yang lain juga juga menangis dalam diam, bahkan Gery terlihat sesenggukan dengan mata memerah.
"Nona saya bersumpah kalau kehidupan kedua itu benar-benar ada, saya akan kembali mengabdikan diri saya pada Anda, terimakasih sudah pernah mengulurkan tangannya untuk saya," batin Gery dengan perasaan sesak.
"Istirahat dengan tenang Nona, kami mencintai Anda, dan terimakasih untuk pengorbanan besar yang Anda lakukan," batin semua anggota Aurel.
"Di kehidupan selanjutnya, semoga kita bisa bersahabat lagi," batin Naomi sambil menangis tersedu-sedu.
RIP ketua Angel Deat sampai berjumpa di kehidupan selanjutnya dan terimakasih untuk pengorbanan nya🥀💔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Sarah Q. M
Sedikit saran kalau mau bikin adegan pertarungan kayak gini, author juga harus belajar mempelajari cara membuat adegan pertarungan yang baik dan benar. Ingat tips wajib Show don't tell (Tunjukkan bukan memberitahu) dalam novel bukan? Yup, jangan hanya sebutkan, Aurel yang sedang bertarung, Aurel yang sedang menembak-nembaki musuhnya, atau Aurel yang sekadar menyerang musuhnya. Karena itu hanya sekadar tell dan gak bagus kalau cuma tell doang dalam novel, karena bikin suasana gak terasa sepenuhnya hidup, deskripsi monoton, juga menampilkan aksi yang keren meski hanya dalam bentuk tulisan Yang kumaksud show misalkan gini :
"Aurel bergerak gesit layaknya bayangan, menyerang dari titik-titik buta yang tak disadari musuhnya-musuhnya. Karena begitu mereka menyadarinya, Aurel sudah ada di belakang mereka dan menghadiahkan peluru timah panas yang melesat kencang menembus tubuh mereka. " atau kalau pertarungan tunggal, "Pria itu melancarkan pukulannya namun Aurel dengan cepat menangkisnya. Tak sampai di situ, Pria itu melancarkan tembakkannya pada Aurel yang dengan mudah ia hindari dengan merunduk dan saat itu ia dengan cepat merebutnya pistol pria itu dan langsung berbalik menodongkan ke arah pria itu. Lalu dengan satu tembakan ke arah kepala, pria itu pun mati seketika. Sementara Aurel hanya menatap datar dan menyeka cipratan darah pria itu di wajahnya."
Gimana? Jadi lebih hidup dan memanjakan pembaca dengan aksi yang keren bukan? 😉
2025-10-10
9
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
berasa nyata ini aurel nya /Sob/
2025-09-22
0
lily
ini latar belakang ada di negara mna ya
2025-09-08
0