Setelah dari restoran, Aldo mengajak Putri untuk pergi ke Mall. Tapi sesampai di Mall, saat Aldo menyuruh Putri untuk beli baju dan perlengkapan lainnya sesuai apa yang ia butuhkan dan yang ia inginkan, ia malah memilih beli Es Krim, permen kapas dan boneka barbie.
"Kamu tuh kenapa sih, malah beli kayak gituan?" tanya Aldo merasa heran dengan tingkah laku Putri. JIka wanita lain yang di suruh belanja, pasti mereka akan beli baju yang mahal, tas mahal, high hells terbaru dan semua yang serba mahal. Tapi ini, astaga.................sungguh ia tidak faham dengan jalan wanita yang kini ada di sampingnya.
"Karena aku suka."
"Emang kamu gak niat mau beli baju atau apa gitu."
"Bajuku banyak di rumah."
"Iya sudahlah, habis ini kamu mau ke mana?"
"Emmm aku pengen beli novel tapi aku gak ada uang."
"Jangan fikirkan uang, kamu beli apa aja yang kamu suka. Nanti semuannya aku yang bayarin."
"Kamu kenapa mau bayarin?"
"Karena aku suka sama kamu."
"Kita kan baru ketemu, kog udah bilang suka."
"Aku sudah suka sama kamu udah dari dulu. Bukan suka sih lebih tepatnya aku udah terlanjur cinta sama kamu."
"Kamu bilang tadi udah dari dulu. Dari dulu gimana, kita baru ketemu beberapa jam yang lalu loh. Kamu lupa ya?" tanya Putri.
"Sudahlah gak perlu di bahas. Lebih baik kita ke toko buku sekarang."
"Baiklah."
Putripun tak mempermasalahkan kenapa Aldo menyukainya ataupun mencintainya. Selama dia mau bayarin apa yang ia mau dan apa yang ia beli. Itu gak jadi masalah.
Sesampai di toko, Putri langsung melihat lihat judul novel yang akan ia beli. Ada 15 novel yang ia suka, tapi apakah gak terlalu banyak. Namun kapan lagi tuh orang mau traktir aku. Ah sudahlah, mending aku ambil semua deh. Bisa aku baca di rumah tiap hari biar gak bosen. Jadi gak harus ngulangg ngulan novel yang sudah aku baca.
"Gak kurang?" tanya Aldo yang dari tadi berdiri mengikuti langkah Putri.
"Enggak, ini sudah banyak kog."
"Emmm ya sudah, kita bayar yuk."
"Oke." Jawab Putri sambil membawa buku novelnya yang di bantu oleh Aldo. Sesampai di kasir, ia langsung menaruh buku itu di atas kasir. "Berapa semuanya?" tanya Aldo
"750 ribu mas." jawab kasir itu lalu Aldo segera membayarnya dan pergi dari tempat itu.
"Lalu setelah ini mau kemana?" tanya Aldo setelah mereka ada di dalam mobil.
"Pulang aja deh."
"Yakin? Ini masih jam berapa? Nanti jika mamamu tau, kamu bolos gimana?" tanya Aldo, ia tak ingin putri di marahi oleh mamanya jika ia tau anaknya telah bolos sekolah.
"Ah itu mah gak penting. Paling paling cuma di marahi doang. Tutup aja pakek headshet biar gak dengar. Lalu tutup pintu kamar terus baca novel di kamar. Gak usah mikir ini itu. Bereskan. "
"Kamu itu. Simpel banget ya mikirnya. Tapi kalau bisa jangan begitulah. Itu namanya gak sopan sama orang tua."
"Sudahlah jangan ikut ikutan ceramah. Pusing aku. Mending kamu fokus nyetir aja. Aku mau tidur, ngantuk."
"Oke deh, kamu tidur aja. Nanti jika udah sampai, aku bangunin."
"Emang kamu tau rumahku?" tanya Putri heran.
"Iya dong."
"Tau dari mana?"
"Kamu gak perlu tau. Aku tau dari mana."
"Terserah deh."
Putripun memilih untuk tidur sedangkan Aldo sambil nyetir mobilnya, sesekali ia melihat Putri yang tertidur pulas. Hingga tak terasa satu jam kemudian, mereka sudah sampai di depan rumah Putri. Aldo segera turun dari mobil dan saat ia mau membangunkan Putri, ia merasa kasihan banget akhirnya ia memilih untuk menggendong Putri dan membawanya ke dalam rumah. Tak lupa ia membawa tas yang berisi novel yang tadi mereka beli di toko.
Aldo menekan bell rumah dengan susah payah. "Iya sebentar." Ucap Sinta, mamanya Putri dari dalam rumah. Saat ia membuka pintu betapa kagetnya dia ketika melihat ada Aldo yang menggendong putrinya.
"Nak Aldo." Ucap Sinta kaget, tak menyangka bos suaminya sekarang ada di depan rumahnya dan menggendong putrinya. Lebih tepatnya bukan hanya sekedar bos suaminya melainkan dia adalah anak dari sahabat suaminya yang akan segera menjadi menantunnya karena dia dan putrinya sudah di jodohkan sedari mereka masih kecil lebih tepatnya saat mereka masih bayi.
"Maaf tante, boleh saya masuk." Ucap Aldo karena ia sudah tak tahan menahan berat badan Putri. Saat ada di dalam ia kebingungan mencari kamar Putri. "Maaf, kamar Putri ada di sebelah mana ya?" tanya Aldo
"Ada di lantai atas." jawab Sinta dengan tersenyum. Sinta segera mengikuti langkah Aldo yang membawa putrinya ke kemarnya.
Aldo menaruh Putri dengan sangat pelan, takut jika Putri akan terbangun. Setelah selesai, Aldo menaruh tas yang berisi novel itu di samping Putri yang lagi tidur. Aldo dan Sintapun segera turun dan mereka kini ada di ruang tamu.
"Nak Aldo kog bisa bersama Putri?" tanya Sinta, mamanya Putri yang sekedar basa basi karena sejujurnya Sinta tau betul apa jawabannya karena pada kenyataannya Sintalah yang dengan sengaja menyekolahkan Putri di sana agar mereka bisa bertemu dan sekarang semuanya berjalan dengan lancar.
"Hemmm kebetulan saya dan Putri satu sekolahan tan." jawab Aldo berusaha untuk tenang karena berhadapan dengan mamanya Putri.
"Oh...tapi kog sudah pulang, ini kan belum waktunya pulang."
"Maaf, tadi saya mengajak Putri untuk jalan jalan. Maaf tidak izin dulu sama tante."
"Oh iya gak papa, saya percaya kog jika Putri sama nak Aldo."
"Baiklah, kalau gitu saya permisi dulu tan karena masih ada banyak urusan."
"Iya hati hati. Jangan bosan bosan untuk main ke rumah ini."
"Baik tan, insyaAllah jika saya ada waktu, saya akan ke sini lagi."
Aldo segera pergi meninggalkan rumah Putri. Di sepanjang jalan Aldo tak henti hentinya tersenyum karena setelah sekian lama tak bertemu Putri kini ia bisa bertemu lagi dengannya dan kali ini ia tak akan membiarkan Putri pergi lagi dari dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Maria Agustina Bungalay
minyak
2021-12-22
0
Vanny Kaunang
Baru nyimak nih
2021-08-05
0
Endang Astuti
masih mnyimak...kayaknya unik
2020-11-17
1