Episode 4 Masuk Ke kamarku

Dhafian yang sedang menyetir, ketika ponselnya berbunyi yang langsung membuat earphone di telinganya.

"Tuan Nona Aliza benar-benar ke rumah sakit sesuai dengan dugaan tuan, dia menanyakan keadaan tuan," ucap Arga yang memberi informasi dalam panggilan telepon tersebut.

"Aku sudah menduga jika dia akan melakukan hal itu," batin Dhafian menghela nafas.

"Baiklah kau awasi Wanita itu," ucap Dhafian.

"Saya baru mendapati informasi jika minggu ini Nona Aliza akan menikah dengan Ardito," jawab Arga.

"Benarkah secepat itu mereka akan menikah. Aku bahkan baru mengetahui hubungan mereka. Apa mereka sudah tidak sabar ingin menikahkan anak-anak mereka agar mereka semakin kuat," sinis Dhafian.

"Tuan ingin saya melakukan sesuatu agar pernikahan itu tidak terjadi?" tanya Arga.

"Ini adalah masalah kecil, aku bisa melakukannya sendiri," jawab Dhafian.

"Baiklah tuan, saya hanya akan mengikuti instruksi dari tuan saja," jawab Arga.

"Selain dia mengunjungi rumah sakit apalagi yang kau ketahui?" tanya Dhafian.

"Karena hari pernikahannya tinggal beberapa hari lagi, Nona Aliza akan pulang ke kampung halamannya untuk berziarah ke makam keluarganya," jawab Arga yang ternyata benar-benar sangat cepat mendapatkan informasi yang valid dan entahlah dari mana dia mendapatkan semuanya.

"Kau tahu di mana kampung halamannya?" tanya Dhafian.

"Saya akan mengabari tuan beberapa menit lagi untuk memberikan alamatnya," jawab Arga.

"Baiklah, aku tunggu," sahut Dhafian dengan tersenyum miring yang akhirnya mengakhiri panggilan telepon tersebut.

******

Solo adalah kota kelahiran Aliza. Aliza menggunakan pesawat untuk terbang ke Solo. Karena akan menikah sebentar lagi yang membuatnya harus meminta restu kepada keluarganya yang sudah tiada dalam kecelakaan yang meninggalkannya seorang diri.

Aliza sejak kecil memang sudah tinggal bersama dengan Arum dan kedua orang tuanya yang merupakan Kakak dari ayahnya. Orang tua Aliza mengalami kecelakaan mobil yang menewaskan kedua orang tuanya dan bahkan pada saat itu Aliza ada di dalam mobil yang sama di saat usianya 7 tahun.

Aliza butuh waktu untuk hilang dari traumanya dan entahlah apakah saat ini trauma kecelakaan yang telah merenggut kebahagiaannya itu masihkah terbayang di dalam pikirannya.

Aliza hanya berusaha menjalani kehidupannya dengan sebaik mungkin yang pasti dekat dengan sang pencipta agar selalu diberikan hati damai dan penuh ketenangan. Lucky, Mayang sudah menganggapnya seperti putri sendiri, tidak pernah membedakan antara Arum dan Aliza, baik dari kasih sayang materi dan juga pendidikan yang diberikan mereka secara adil.

Aliza selama ini tidak pernah merasa kekurangan baik kasih sayang maupun materi dalam kehidupannya karena selalu terpenuhi dan memang merasakan ketulusan dari orang tua yang menjadi pengganti orang tuanya selama ini.

Di dalam pesawat Aliza membaca buku dan wanita cantik itu terlihat begitu adem. Karena sebentar lagi akan menjadi istri yang ternyata Aliza juga tidak lupa membaca buku tentang pernikahan yang akan menjadi bekal untuknya menjadi istri yang taat pada suaminya.

"Mama, Papa. Aliza sebentar lagi akan menikah. Aliza meminta restu dari Mama dan Papa, semoga proses pernikahan diberi kelancaran dan Aliza bisa menjadi istri yang patuh pada suami dan juga menjaga pernikahan kami," batin Aliza menghela nafas yang memejamkan matanya.

***

Solo

Akhirnya Aliza sampai juga di Solo. Karena keluarga besarnya memang tinggal di sana dan juga masih ada Eyang Aliza yang masih hidup tinggal bersama Paman dan Bibinya yang merupakan adik dari ayahnya. Sama seperti Luky.

Paman Toha juga sangat menyayanginya yang sudah menganggap seperti putri sendiri dan apalagi dia tidak memiliki anak dalam pernikahan mereka.

"Bagaimana perjalanan hari ini Aliza?" tanya Toha ketika ponakannya itu sudah datang yang sekarang berada di ruang tamu disambut oleh istri dan juga ibunya.

"Alhamdulillah Paman semua diberi kelancaran dan sebenarnya Paman Lucky, Bibi Mayang dan juga Arum ingin sekali ikut ke Solo, tetapi karena jadwalnya bentrok jadi tidak bisa untuk ikut," jawab Aliza.

"Seharusnya dalam proses pernikahan seperti ini sudah sangat sewajarnya mereka ikut ke Solo untuk sama-sama meminta restu kepada kedua orang tua kamu," sahut Eyang.

"Tidak apa-apa Eyang. Aliza juga tidak enak harus merepotkan Paman dan Bibi, mereka juga setelah ini akan disibukkan untuk proses pernikahan Aliza. Mereka ada banyak sekali membantu dan termasuk calon suami untuk Aliza," ucap Aliza yang tidak ingin ada kesalahpahaman di antara saudara itu.

"Lalu apa kamu sudah yakin Aliza dengan calon suami kamu ini?" tanya Farah.

"Insyallah Aliza sangat yakin. Aliza juga melakukan sholat istikharah untuk meminta petunjuk," jawab Aliza.

"Kamu harus terus melakukannya sampai hari pernikahan. Karena bagaimanapun terkadang Allah memberi petunjuk nggak tahu kapan jika memang ini yang terbaik pasti akan dipermudah," sahut Eyang.

"Iya Eyang," sahut Aliza dengan tersenyum.

"Bibi sudah menyiapkan kamar kamu. Kamu bisa beristirahat dan besok baru pergi ziarah ke makam orang tua kamu," ucap Ratih

"Bibi. Aliza akan langsung ziarah saja dan sore juga akan kembali ke Jakarta," ucapnya yang terlihat dari wajahnya tampak hati-hati berbicara.

"Aliza, kamu baru saja sampai dan langsung ingin pulang. Hey kamu harus beristirahat dulu," ucap Ratih tampaknya tidak setuju dengan keponakannya itu.

"Apa yang dikatakan Bibi kamu benar. Jangan langsung pulang begitu saja. Kamu bisa berziarah nanti sore dan besok pagi baru kembali. Paman akan mengantarkan kamu ke Bandara," sahut Toha.

"Baiklah kalau begitu," sahut Aliza yang juga tidak mungkin pulang begitu saja yang pasti merasa tidak enak kepada keluarga yang ada di kampung yang juga pasti sangat merindukannya.

***

Di bawa langit mendung itu Aliza yang sudah berada di pemakaman yang tidak jauh dari rumah eyangnya. Aliza berbunga di atas pusara makam kedua orang tuanya.

"Mama, Papa. Aliza akan menikah 4 hari lagi. Pria itu dipilihkan oleh Paman untuk Aliza. Selama ini taaruf yang Aliza jalankan berjalan begitu sangat baik. Aliza meminta restu dari Mama dan Papa, jika memang beliau adalah jodoh Aliza agar pernikahan kami dipermudah," ucapnya mata berkaca-kaca yang berusaha untuk tegar saat berkunjung ke makam kedua orang tuanya.

"Aliza sangat menyayangi Mama dan Papa. Maaf Aliza jarang-jarang berkunjung ke rumah Mama dan Papa. Aliza hanya ingin mengatakan jika selama ini hidup Aliza benar-benar sangat baik. Paman, Bibi dan Arum, keluarga yang mencintai Aliza," ucapnya dengan air mata yang jatuh di balik cadar berwarna biru muda itu.

Banyak sekali yang dia ceritakan kepada kedua orang tuanya. Walau cerita itu tidak mendapat balasan. Aliza pasti sangat merindukan kedua orang tuanya.

Ketika sudah selesai berziarah, Aliza yang kembali ke rumah Eyang. Aliza juga langsung bersih-bersih setelah selesai dari makam. Aliza keluar dari kamar mandi yang menggunakan piyama tidurnya dengan panjang di atas mata kaki, lengannya juga panjang dan rambutnya yang dibiarkan terurai panjang.

Aliza melihat keluar jendela yang mana hujan yang deras tampak membasahi bumi.

"Sejak tadi pagi cuaca memang sudah mendung, untung saja sudah berkunjung ke makam Mama dan Papa belum hujan," ucapnya yang merasa lega dengan menghela nafas.

Brukkk.

Aliza dikagetkan dengan suara pintu kamar yang dibuka yang membuatnya menoleh ke arah pintu tersebut. Dhafian yang ternyata memasuki kamarnya yang membuat Aliza panik dengan nafas naik turun yang sangat shock.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

far~Hidayu❤️😘🇵🇸

far~Hidayu❤️😘🇵🇸

arum n Aliza sepupuan lucky adalah adik beradik ayahnya Aliza dan sekaligus wali Aliza

2025-08-24

0

far~Hidayu❤️😘🇵🇸

far~Hidayu❤️😘🇵🇸

dhafian nyosor ke kampung tapi terus nyosor ke rumah Aliza..ya Allah

2025-08-24

0

Wicih Rasmita

Wicih Rasmita

next Thor

2025-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Ada Maksud
2 Episode 2 Cadar Yang Di Buka
3 Episode 3 Rencana
4 Episode 4 Masuk Ke kamarku
5 Episode 5 Fitnah Dalam Jebakan
6 Episode 6 Terpaksa Menikahkah
7 Episode 7 Gebrakan
8 Episode 8 Marah
9 Episode 9 Aliza Tidak Terlalu Polos.
10 Episode 10 Penegasan Istri
11 Episode 11 Amarah
12 Episode 12 Permintaan
13 Episode 13 Syarat Minta Maaf
14 Episode 14 Terpaksa
15 Episode 15 Tidak Bisa Merahasiakan
16 Episode 16 Tertuduh
17 Episode 17 Mengetahui
18 Episode 18 Ajakan
19 Episode 19 Pasangan Romantis
20 Episode 20 Ceramah
21 Episode 21 Istri Penguat
22 Episode 22 Debat Manis
23 Episode 23 Terjebak
24 Episode 24 Berusaha
25 Episode 25 Merayakan Bersama.
26 Episode 26 Seperti Ada Sesuatu.
27 Episode 27 Kecemburuan
28 Episode 28 Ceramah Istri
29 Episode 29 Kejahilan Suami
30 Episode 30 Di Salahkan.
31 Episode 31 Kebablasan
32 Episode 32 Semakin Dekat
33 Episode 32 Mencoba Mencari Tahu
34 Episode 34 Bersama-sama
35 Episode 35 Malam Bersama
36 Episode 36 Menjadi Canggung
37 Episode 37 Saling Dekat
38 Episode 38 Perkataan Istri
39 Episode 39 Apa Yang Terjadi.
40 Episode 40 Mencurigai
41 Episode 41 Hal Yang Sebenarnya
42 Episode 42 Ngambek
43 Episode 43 Menunggu
44 Episode 44 Malam Indah
45 Episode 45 Semakin Ada Bukti.
46 Episode 46 Siapa Dalangnya
47 Episode 47 Keganjilan
48 Episode 48 Pernyataan
49 Episode 49 Kata-kata Aliza
50 Episode 50 Saran Aliza
51 Episode 51 Ngidam Merepotkan.
52 Episode 52 Penjelasan
53 Episode 53 Rasa Curiga
54 Episode 54 Tidak Sejalan.
55 Episode 55 Ketakutan.
56 Episode 56
57 Episode 57 Saran
58 Episode 58 Melihat Dengan Jelas
59 Episode 59 Bukti Baru
60 Episode 60 Pembicaraan
61 Episode 61 Yang Terjadi.
62 Episode 62 Dalam Bahaya
63 Episode 63 Darurat
64 Episode 64 Jebakan
65 Episode 65 Dalang Sebenarnya
66 Episode 66 Darurat
67 Episode 67 Hancur Melihatnya
68 Episode 68 Pembalasan
69 Episode 69 Pembalasan
70 Episode 70 Kematian
71 Episode 71 Permintaan
72 Episode 72 1 Bulan Kemudian.
73 Episode 73 Hari Bahagia
74 Episode 74 Keputusan
75 Episode 75 Memulai
76 Episode 76
77 Episode 78 Keromantisan
78 Episode 78 Kabar Bahagia
79 Episode 79 Menolak Tegas
80 Episode 80 Insiden
81 Episode 81
82 Episode 82 Kembali
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86 Berpisah Sementara.
87 Episode 87 Tammat.
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Episode 1 Ada Maksud
2
Episode 2 Cadar Yang Di Buka
3
Episode 3 Rencana
4
Episode 4 Masuk Ke kamarku
5
Episode 5 Fitnah Dalam Jebakan
6
Episode 6 Terpaksa Menikahkah
7
Episode 7 Gebrakan
8
Episode 8 Marah
9
Episode 9 Aliza Tidak Terlalu Polos.
10
Episode 10 Penegasan Istri
11
Episode 11 Amarah
12
Episode 12 Permintaan
13
Episode 13 Syarat Minta Maaf
14
Episode 14 Terpaksa
15
Episode 15 Tidak Bisa Merahasiakan
16
Episode 16 Tertuduh
17
Episode 17 Mengetahui
18
Episode 18 Ajakan
19
Episode 19 Pasangan Romantis
20
Episode 20 Ceramah
21
Episode 21 Istri Penguat
22
Episode 22 Debat Manis
23
Episode 23 Terjebak
24
Episode 24 Berusaha
25
Episode 25 Merayakan Bersama.
26
Episode 26 Seperti Ada Sesuatu.
27
Episode 27 Kecemburuan
28
Episode 28 Ceramah Istri
29
Episode 29 Kejahilan Suami
30
Episode 30 Di Salahkan.
31
Episode 31 Kebablasan
32
Episode 32 Semakin Dekat
33
Episode 32 Mencoba Mencari Tahu
34
Episode 34 Bersama-sama
35
Episode 35 Malam Bersama
36
Episode 36 Menjadi Canggung
37
Episode 37 Saling Dekat
38
Episode 38 Perkataan Istri
39
Episode 39 Apa Yang Terjadi.
40
Episode 40 Mencurigai
41
Episode 41 Hal Yang Sebenarnya
42
Episode 42 Ngambek
43
Episode 43 Menunggu
44
Episode 44 Malam Indah
45
Episode 45 Semakin Ada Bukti.
46
Episode 46 Siapa Dalangnya
47
Episode 47 Keganjilan
48
Episode 48 Pernyataan
49
Episode 49 Kata-kata Aliza
50
Episode 50 Saran Aliza
51
Episode 51 Ngidam Merepotkan.
52
Episode 52 Penjelasan
53
Episode 53 Rasa Curiga
54
Episode 54 Tidak Sejalan.
55
Episode 55 Ketakutan.
56
Episode 56
57
Episode 57 Saran
58
Episode 58 Melihat Dengan Jelas
59
Episode 59 Bukti Baru
60
Episode 60 Pembicaraan
61
Episode 61 Yang Terjadi.
62
Episode 62 Dalam Bahaya
63
Episode 63 Darurat
64
Episode 64 Jebakan
65
Episode 65 Dalang Sebenarnya
66
Episode 66 Darurat
67
Episode 67 Hancur Melihatnya
68
Episode 68 Pembalasan
69
Episode 69 Pembalasan
70
Episode 70 Kematian
71
Episode 71 Permintaan
72
Episode 72 1 Bulan Kemudian.
73
Episode 73 Hari Bahagia
74
Episode 74 Keputusan
75
Episode 75 Memulai
76
Episode 76
77
Episode 78 Keromantisan
78
Episode 78 Kabar Bahagia
79
Episode 79 Menolak Tegas
80
Episode 80 Insiden
81
Episode 81
82
Episode 82 Kembali
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86 Berpisah Sementara.
87
Episode 87 Tammat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!