Bab 02. Berantem (Revisi)

Nadilla terbangun saat mobil yang dikendarai Disky sudah berhenti di pekarangan mansion nya.

Menilik kaca mobil, lalu mengatur nafas untuk turun dari mobil. Barang-barang Nadilla di dalam mobil pun masih diabaikan begitu saja.

"Tolong bawain lah barang saya" Pinta Nadilla seraya berjalan sambil mengucek mata.

"Manja banget, bawa sendiri!" Kata Disky.

"Pusing banget sumpah"

"Ya siapa suruh kan tadi enggak makan dulu"

"Ya namanya juga capek"

Disky terdiam, menatap Nadilla yang nampak samar dengan penglihatannya.

"Yaudah kamu masuk ke dalam, biar saya yang urus sisanya" Kata Disky.

"..." Nadilla tanpa berkata langsung pergi menghampiri Bu Gita yang sudah menunggu nya di depan rumah.

Sedangkan Disky, ia mulai sibuk membawa barang bawaan Nadilla.

"Dis, maaf bukannya gak sopan, saya lanjut tidur ya disini" Nadila meminta izin saat Disky baru saja menyimpan koper milik Nadilla.

Dengan wajah datar, disky menjawab "Iya"

"Thanks" Nadilla pun berjalan ke sofa yang ia temui, kemudian berbaring diatasnya.

Disky masih dengan kesibukannya, sehabis memindahkan semua barangnya Nadilla, lanjut nya memarkirkan mobil ke dalam garasi.

Beberapa menit kemudian..

"Disky" Panggil Bu Gita.

"Iya bu" Disky menoleh dari balik kaca mobil.

"Ibu tadi nyari warung sebentar beli koyo cabe, sampai rumah kok gak ada Nadilla ya? Tau gak kemana Nadilla?" Tanya Bu Gita.

"Emang ibu gak liat ya? Itu dia ada di sofa bu"

Bu Gita menatap dalam sofa yang di tunjuk, lalu menjawab "Mana enggak ada"

Disky mengerut kening, turun dari mobil yang sudah sepenuhnya terparkir dengan rapih. Masuk ke dalam rumah, menilik ke arah sofa yang sudah tidak ada penghuninya.

"Nadilla!" Panggil Disky.

"Di dapur!" Jawab si pemilik nama. Disky pun langsung menghampirinya.

"Ibu kamu nyariin malah disini"

"Ya maaf tadi habis dari kamar mandi"

"Kalau mau kemana-mana izin dulu, bisa?"

"Emang kenapa sih? kan saya sebentar lagi mau tinggal disini"

"Bukan itu, katanya kamu mau tidur?"

"Laper" Nadilla memulai membuka rice box yakiniku yang Disky beli.

"Dilla jangan bawa kebiasaan buruk kamu di sini, jaga attitude nya" Omel Bu Gita.

"Iya mah Dilla tahu... Tapi, enggak apa-apa kan Disky?"

"Iya, aman saja" Jawab Disky sambil tersenyum, namun berbeda dengan suasana hatinya yang mulai dongkol dengan kelakuan Nadilla.

Pria itu melangkah menghampiri Nadilla ke meja makan.

"Coba tolong saya minta jangan asal ngambil makanan, punya saya tanpa saos"

"Oke" Jawab Nadilla.

Sebenarnya sih makanan yang Dilla ambil itu milik Disky, Dilla sudah tau di dalam nya enggak ada saos, berhubung gadis itu emang lagi lapar. Makanan itu pun masuk-masuk saja ke dalam mulutnya.

Disky membuka paper box makanan yang tersisa.

Dua-dua nya lengkap ada saos di dalamnya. Lalu menoleh ke arah Nadilla yang sibuk dengan makanannya.

"Dilla"

"Iya?"

"Tau kan itu yang kamu makan punya saya?"

"Iya, saya tau"

"Terus kenapa kamu makan?"

"Ya saya juga gak suka sama saos, memang nya kenapa?"

Bu Gita langsung melerai keduanya "Disky Dilla, kalian berdua sudah jangan berantem, perkara makanan doang jangan dibesarkan"

Disky menoleh ke Bu Gita sejenak, kemudian menatap kembali ke arah kepala Nadilla yang sedang nunduk mengambil makanan.

"Saya yakin ibu kamu pasti setiap hari kerepotan ngadepin sifat kamu seperti ini" Kata Disky.

"Kalau enggak tau jangan sok tau"

"..." Disky terdiam, saling tatap menatap di antara keduanya membuat Bu Gita pusing dengan jalannya acara pertunangan nantinya.

Disky mengambil iphone nya, ia memilih memesan makanan yang lebih fresh melalui aplikasi gojek.

"Tuh sekalian kamu habisin box yang satu nya" Kesal Disky.

"Ya allah Disky terus kamu mau makan apa nanti?" Timpal Bu Gita bertanya.

"Disky mau mesan makanan di gojek bu"

"Disky, sayang itu makanan kalau tidak kamu makan"

"Gak apa-apa bu"

"Apa salahnya sih tuh saos kamu singkirin ke pinggir wadah mika, rempong banget hidup kamu" Timpal Nadilla.

Mungkin saja jika tidak ada ibunya, Nadilla sudah menjadi santapan Disky yang kini sudah mulai memuncak emosinya.

"Iya, terserah kamu aja, yang penting kamu senang"

"Makasih enak banget makanannya" ledek nadilla. Disky tersenyum mencoba meraih tangan Nadilla namun lebih dulu dilla tepis.

"Udahlah" Disky pergi ke kamarnya untuk refresh otak pusingnya

**

Setengah jam berlalu...

suasana rumah sudah mulai kondusif dari pertikaian Nadilla dengan Disky.

Suara bel rumah tiba-tiba berbunyi dibarengin suara teriakan GoFood dari kang ojol.

Disky membuka pintu sekaligus mengambil makanan yang ia pesan.

Pizza keju ukuran reguler. Yang niat nya akan ia makan sendiri.

Tapi, ada saja orang yang melihat dengan tatapan serius.

Siapa lagi kalau bukan Nadilla pelakunya.

"Kali ini kamu mau apa lagi?"

Nadilla tertawa senyap, membuat Disky berdecak sebal. "Mau?"

"Enggak"

"Yaudah baguslah" Disky membuka kotak pizza tersebut, kepulan aroma keju langsung mengudara dan masuk ke dalam lubang hidung Nadilla.

"Pizza keju?" Tanya Nadilla penasaran.

"Iya, kenapa?"

"Mana" Nadilla melihat bentuk fisik makanan itu.

"Kalau kamu mau ambil aja, gausah kepo begitu"

"Udah kenyang" Bilangnya itu, dalam hatinya Nadilla sebenarnya ingin. Apa lagi wanita itu paling suka dengan rasa keju.

"Nih buka mulut kamu" Titah Disky yang secara tiba-tiba mengambil satu potongan pizza untuk ia suapi ke mulut Nadilla.

"Eh mau apa?" Nadilla mengelak, menghindari sedikit dari pizza yang di sodorkan Disky.

"Buka aja, saya suapin"

"Apa sih, tiba-tiba banget mau nyuapin"

"Udah buruan, buka"

"Enggak mau, dibilang"

"Enggak mau pizza nya?"

"Engga mau disuapin kamu!"

"Oh gitu, sorry saya lupa kalau kamu bukan Maurel"

Nadilla mengerut kening "Siapa Maurel?"

"Nanti di sekolah juga tau"

"Pacar kamu?" Tanya Nadilla serius

Disky mengalihkan pembicaraan "Saya sisakan dua potong pizza di box, saya mau ke kamar"

"Makan di kamar nanti banyak semut oon!" Semprot Nadilla.

"Udah biasa"

"Jorok banget sih jadi cowok, najis"

"Kalau jorok itu saya belum mandi satu minggu... Lama-lama saya lakban juga tuh mulut, cerewet amat" Sewot Disky.

"Dahlah" Nadilla pergi membawa kabur kotak pizza yang sudah di sisakan oleh Disky.

"Semoga kamu gak gendutan ya"

Sebuah kalimat yang terucap dari mulut Disky sukses membuat kedua kaki Nadilla berhenti melangkah.

"Memang saya suka makan, tolong jangan katakan kalimat yang saya benci"

"Hahahahahaha"

"Jangan ketawa kamu Disky!"

"Maunya apa? Lucu aja gitu liat cewek takut gendut tapi doyan makan"

"No comment!"

"Galak amat sih cantik" Kata Disky.

"Lakban juga nih mulut kamu lama-lama!"

"Sok aja kalau berani"

Beneran deh, kali ini Nadilla menjambak habis habisan rambut Disky karena membuat emosi nya memuncak.

"Sakit, lepasin!" Ampun Disky

"Gak mau, lemah"

"Bener-benar ya!" Disky membalas, tapi dia gak berbuat kekerasan. Melainkan ingin melepas tarikan rambut dari Nadilla.

Hanya saja tubuhnya tiba-tiba terhuyung dan terjatuh di atas tubuh Nadilla.

Sungguh keadaan ini membuat nadilla terhina dan menjerit sejadi-jadinya.

Episodes
1 Bab 01. Pertemuan (Revisi)
2 Bab 02. Berantem (Revisi)
3 Bab 03. Tunangan (Revisi)
4 Bab 04. Permintaan (Revisi)
5 Bab 05. Sekolah Baru (Revisi)
6 Bab 06. Merajuk (Revisi)
7 Bab 07. Perasaan Aneh Muncul. (Revisi)
8 Bab 08. Perkara Jemputan (Revisi)
9 Bab 09. Satu Hati, Dua wanita. (Revisi)
10 Bab 10. Hampir Pertunangan Batal (Revisi)
11 Bab 11. Bertengkar Lagi (Revisi)
12 Bab 12. Khawatir (Revisi)
13 Bab 13. Perhatian Nadilla. (Revisi)
14 Bab 14. Cinta Terbalaskan? (Revisi)
15 Bab 15. Patah Hati Terhebat Maurel.
16 Bab 16. Nadilla Berantem.
17 Bab 17.
18 Bab 18.
19 Bab 19.
20 Bab 20.
21 Bab 21.
22 Bab 22.
23 Bab 23.
24 Bab 24. Sakit
25 Bab 25. Perhatian Calon Adik Ipar.
26 Bab 26. Sakit Hati Nadilla
27 Bab 27. Di Ujung Patah Hati.
28 Bab 28. Keinginan Terbesar Disky.
29 Bab 29. Maurel Jadian.
30 Bab 30. Perubahan Nama Panggilan
31 Bab 31. Kamu Jagoanku, Aa
32 Bab 32. Dari Mertua Untuk Dilla.
33 Bab 33. Romantis Dirumah.
34 Bab 34. Temenin Kamu.
35 Bab 35. Ingin Berkorban.
36 Bab 36. Cemburu.
37 Bab 37. Cilok Pedas
38 Bab 38. Sakit Perut.
39 Bab 39. Mood Rusak.
40 Bab 40. Keseleo.
41 Bab 41. UKS.
42 Bab 42. Seperti Buntut.
43 Bab 43. Rencana Orang Tua.
44 Bab 44. Rayuan Disky.
45 Bab 45. Dia Milikku.
46 Bab 46. Kejutan Untuk Nadilla.
47 Bab 47. Belajar Motor
48 Bab 48. Kebut-Kebutan.
49 Bab 49. Couple Baru. (Visual Tokoh)
50 Bab 50. Nestapa Nadilla.
51 Bab 51. Kecemburuan Rahma.
52 Bab 52. Awal Latihan Basket.
53 Bab 53. Pembalasan Nadilla.
54 Bab 54. Masakin Ayam Geprek.
55 Bab 55. Malam Minggu
56 Bab 56. Mengusir Benalu.
57 Bab 57. Perkara HP.
58 Bab 58. Hukuman.
59 Bab 59. Pertengkaran.
60 Bab 60. Terungkap Masa Lalu Nadilla.
61 Bab 61. Ijab Kabul.
62 Bab 62. Resepsi Pernikahan.
63 Bab 63. Malam Pertama.
64 Bab 64. Cinta Segitiga Maurel.
65 Bab 65. Bulan Madu?
66 Bab 66. Kolam Renang.
67 Bab 67. Lawan Berbahaya.
68 Bab 68. Tanggung Jawab
69 Bab 69. Permintaan Tak DiKabulkan.
70 Bab 70. Masalah Bertubi-Tubi.
71 Bab 71. Ancaman Dan Mengancam.
72 Bab 72. Rencana Dua Laki-Laki
73 Bab 73. Teror.
74 Bab 74. Chaos.
75 Bab 75. Demi Kamu.
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 01. Pertemuan (Revisi)
2
Bab 02. Berantem (Revisi)
3
Bab 03. Tunangan (Revisi)
4
Bab 04. Permintaan (Revisi)
5
Bab 05. Sekolah Baru (Revisi)
6
Bab 06. Merajuk (Revisi)
7
Bab 07. Perasaan Aneh Muncul. (Revisi)
8
Bab 08. Perkara Jemputan (Revisi)
9
Bab 09. Satu Hati, Dua wanita. (Revisi)
10
Bab 10. Hampir Pertunangan Batal (Revisi)
11
Bab 11. Bertengkar Lagi (Revisi)
12
Bab 12. Khawatir (Revisi)
13
Bab 13. Perhatian Nadilla. (Revisi)
14
Bab 14. Cinta Terbalaskan? (Revisi)
15
Bab 15. Patah Hati Terhebat Maurel.
16
Bab 16. Nadilla Berantem.
17
Bab 17.
18
Bab 18.
19
Bab 19.
20
Bab 20.
21
Bab 21.
22
Bab 22.
23
Bab 23.
24
Bab 24. Sakit
25
Bab 25. Perhatian Calon Adik Ipar.
26
Bab 26. Sakit Hati Nadilla
27
Bab 27. Di Ujung Patah Hati.
28
Bab 28. Keinginan Terbesar Disky.
29
Bab 29. Maurel Jadian.
30
Bab 30. Perubahan Nama Panggilan
31
Bab 31. Kamu Jagoanku, Aa
32
Bab 32. Dari Mertua Untuk Dilla.
33
Bab 33. Romantis Dirumah.
34
Bab 34. Temenin Kamu.
35
Bab 35. Ingin Berkorban.
36
Bab 36. Cemburu.
37
Bab 37. Cilok Pedas
38
Bab 38. Sakit Perut.
39
Bab 39. Mood Rusak.
40
Bab 40. Keseleo.
41
Bab 41. UKS.
42
Bab 42. Seperti Buntut.
43
Bab 43. Rencana Orang Tua.
44
Bab 44. Rayuan Disky.
45
Bab 45. Dia Milikku.
46
Bab 46. Kejutan Untuk Nadilla.
47
Bab 47. Belajar Motor
48
Bab 48. Kebut-Kebutan.
49
Bab 49. Couple Baru. (Visual Tokoh)
50
Bab 50. Nestapa Nadilla.
51
Bab 51. Kecemburuan Rahma.
52
Bab 52. Awal Latihan Basket.
53
Bab 53. Pembalasan Nadilla.
54
Bab 54. Masakin Ayam Geprek.
55
Bab 55. Malam Minggu
56
Bab 56. Mengusir Benalu.
57
Bab 57. Perkara HP.
58
Bab 58. Hukuman.
59
Bab 59. Pertengkaran.
60
Bab 60. Terungkap Masa Lalu Nadilla.
61
Bab 61. Ijab Kabul.
62
Bab 62. Resepsi Pernikahan.
63
Bab 63. Malam Pertama.
64
Bab 64. Cinta Segitiga Maurel.
65
Bab 65. Bulan Madu?
66
Bab 66. Kolam Renang.
67
Bab 67. Lawan Berbahaya.
68
Bab 68. Tanggung Jawab
69
Bab 69. Permintaan Tak DiKabulkan.
70
Bab 70. Masalah Bertubi-Tubi.
71
Bab 71. Ancaman Dan Mengancam.
72
Bab 72. Rencana Dua Laki-Laki
73
Bab 73. Teror.
74
Bab 74. Chaos.
75
Bab 75. Demi Kamu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!