Di Hotel Mulya
Bu Helsye Datang menghampiri William yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk di setengah badannya.Terlihat sekali jelas bercak-bercak merah di dada bidang anaknya itu.Sungguh diluar dugaan ,dari melihatnya saja sudah dipastikan apa yang terjadi pada anaknya.
William kaget atas kedatangan ibunya yang tiba-tiba berada di kamarnya,dia kemudian hanya bisa tertunduk untuk menahan segala keadaan yang tidak baik sebelumnya.
"cepat pakai bajumu .. Kamu harus segera pulang dan minum obat..!!" ucap Bu helsye
"saya tidak akan pulang,saya akan tinggal di sini " ucap William dengan memalingkan wajahnya
Bu Helsye tampak geram, tapi beliau berusaha untuk menekan emosinya.
"William..sudah selesai kan mainnya, segera pakai bajumu kita pulang." ucap Bu Helsye dengan penuh tekanan
Pak Darman yang berada di belakang bu Helsye hanya bisa terdiam melihat keadaan di depannya.Sungguh, beliau sangat sedih melihat ko Willie.Pak Darman adalah saksi hidup keadaan Willie dari kecil hingga saat ini.Untuk melihat keadaannya sekarang, sudah terlihat baik bahkan sudah dibilang sempurna seperti orang pada umumnya.
Bu helsye menghela nafasnya berat, "baiklah.. kalau begitu jelaskan padaku apa yang sedang terjadi padamu tadi malam.katakan pada mama William!!"
William terdiam dan gugup,dia bingung menjelaskan semuanya apa yang terjadi.dia menimba-nimba apakah pantas dia menceritakan tentang tadi malam pada ibunya.
"saya...saya hanya melakukan hal yang dilakukan oleh seorang dewasa." ucapnya dengan ragu
Hampir saja tubuh bu helsye terhuyung kebelakang mendengar pengakuan dari putranya itu, kalau tidak pak Darman memegang pundak bosnya itu.
"astagaa William..kau ini, Bagaimana bisa...Ahhh...kau selalu membuat mama mengkhawatirkanmu.Jangan sembarangan melakukan itu..itu tidak baik.kau tau siapa wanita itu?? Kau tau darimana wanita itu berasal?bibit bebet dan bobot nya..jika wanita itu memiliki penyakit mematikan,itu akan sangat berbahaya padamu." terang bu Helsye
William terdiam dan mencerna semua perkataan ibunya,dia merasa ibunya sangat berlebihan.Ruby wanita yang baru dikenalnya adalah orang baik dan sangat ceria.Bahkan setiap menit wanita itu akan tersenyum meski terlihat jelas hatinya begitu rapuh.pikir William.
"Dia Wanita yang baik,dia tidak sesuai dengan mama bicarakan." ucap william
"apa dia tau kondisimu..apa dia tau kamu memiliki kelebihan ini?" tanya bu helsye
"sepertinya dia menyadari..tapi dia tidak sempat untuk menanyakan itu padaku." jawab William dengan tertunduk
"Mama hanya memperingatkan mu William.. selalu berhati-hati...semua bisa saja palsu,bahkan wajah cantik sekalipun,baik buruknya tidak dapat terendus meski kau bertemu lama,mama berharap kau menjauhinya.. sekarang anggaplah tadi malam, untuk pembelajaranmu kedepan.. untuk selalu berhati-hati dan jangan melakukan itu lagi.cepat pakai bajumu.. mama akan menunggumu di lobby bawah" ucap bu helsye
William terdiam sesaat,mengapa dia begitu sulit untuk menyampaikan perkataan yang ada pada benaknya,mengapa sulit sekali bahkan dirinya ingin sekali berteriak di depan ibunya dan melayangkan protes atas tuduhan ibunya yang tidak benar itu.
Bu Helsye kemudian pergi meninggalkan William,di susul oleh pak Darman
Setelah kepergian ibunya, William kemudian berteriak dengan keras dan membanting semua benda yang ada di depannya.
Kenapa saya seperti ini,kenapa saya tidak bisa mengungkapkan keinginan ku sendiri.kenapa sangat susah sekali .semua yang dikatakan mama tidak benar,kenapa saya tidak protes.saya sangat membenci kelainan ini,kenapa saya dilahirkan menjadi seperti seorang pecundang. Ungkap hati William yang tidak bisa dia ungkapkan secara langsung.
Malam Harinya, Apartemen Ruby dan Niki
"kenapa diem aja..makan dong" ujar Niki sambil menyodorkan sekotak makanan yang dibelinya setelah pulang dari kampus
"aku sedang tidak ingin makan... jangan paksa aku ." keluh Ruby
Niki tersenyum, "yaelah ... Napa sih masih dibikin pusing, cowok mah gak cuman Aska doang..kamu bisa dapetin yang lebih dari Aska "
Ruby melihat kearah Niki dengan tatapan getir, seandainya Niki tahu apa yang terjadi pada dirinya saat ini bukan masalah Aska yang kini menjalin hubungan dengan dosen pembimbingnya melainkan tragedi cinta satu malamnya dengan pria yang tidak dikenalnya, apakah Niki bisa berkata seperti ini . Mengingat Niki adalah salah satu sahabat yang begitu over protective padanya dan selalu memperingati dirinya untuk tidak berlebihan dalam menjalani hubungan dengan Aska saat itu.
"Mereka sudah tidak berarti lagi bagiku... jangan mengingatkannya dengan ku lagi Nikiii..." kesal Ruby
Niki tersenyum,ia merasa lega karena Ruby sudah pulih dan tidak memikirkan soal Aska mantannya dengan Vera dosen pembimbing Ruby.
.
.
.
Halo gengs..met siang semuanyah
Dirgahayu 🇮🇩yg ke 80tn🎉🎊
Semoga semakin merdeka dari segala sisi aspek di negeri ini.😊
Instagram eunhyeayu90
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments