Salah gaul....

Hari pelatihanku yang menderita....

Aku dan Pandu mengalami masa paling nggak banget disini, aku harus bangun jam tiga shubuh harus olahraga pagi ditambah harus upacara tiap hari harus ikut pematerian juga dan lain-lain. Materinya sih seputaran baris berbaris, upacara dan tata kelola ambalan. "Pandu ajalah yang catet akumah diem aja sedikit mendengarkan" batinku.

Setiap harinya kami cuma boleh main hp selama jam istirahat aja yaitu jam 12-2 dan jam 18-20 setelah itu hape harus kami titip di kabid. Aku mau cepet pulang rasanya gak betah aja gitu. Tiap jam istirahat malam Lian biasanya suka telpon cuma buat gaje-gajean atau nyeritain tingkah Rayka yang tiap hari so bossy dan kelewat bawel marah-marah kalo di jajarannya pada berisik dan gak bisa kondusif. Malam keduaku di pelatihan akhirnya aku yang telpon Lian duluan...

Lian : weh bu bos nelpon nih ade ape?

Aku : gak papa mau ngabisin pulsa aja... Btw aku ga betah yan ingin pulang... Aku susah BAB tiap makan porsinya banyak banget harus habis untung Pandu selalu bantuin.

Lian : Kamu pelatihan dimana? Gimana kalo kamu bilang aja ada anggota keluarga ada yang sakit keras terus kamu harus pulang ngedadak... Aku jemput deh...

Aku : kamu beneran? Tapi aku takut dimarahin..

Lian : Aku kasih tau cara biar dimarahin rasanya biasa aja nanti aku kasih resep deh yang penting kamu berani dulu.. Gimana?

Aku : Yaudah aku telpon Ibu dulu sekalian koordinirin...

Lian : Oke aku stand by deh ya!!!!

15 menit kemudian aku sudah mengemas Barang-barangku dan siap untuk pulang. HAHAHAHA

Aku ikutin saran Lian kali ini lagian kayanya aku gak akan terlalu dimarahin toh gak ada absensi tiap hari di camp dan Pandu juga udah tau kalo aku mau pulang duluan jadi aman...

"Aku sempat menelpon Ibu dan Ibu sih gak masalah asal aku pulang kerumah aja gak ngelayap. Ahhh Lian kan pasti langsung anterin aku pulang gak mungkin bawa aku kemana-mana"pikirku.

Aku berjalan menuju gerbang dan sudah ada Lian menunggu disana dengan motor merahnya. Motor Lian ini keluaran baru saat itu dan terlihat keren saat dipakai sama Lian yaa meskipun badan Lian gak terlalu berisi cenderung agak kurus tapi postur badan Lian yang cukup tinggi membuat Lian enak dilihat.

Aku segera berjalan ke arah Lian dan mempertontonkan wajah cemberutku. "Duh yang jadi gendut karena makan banyak mulu" ejek Lian sambil memberikan helm kepadaku. Lian terlihat kurang semangat banget malam itu, Lian hanya sesekali mengajak ngobrol gak jelas di atas motor. "Yan kamu beneran gak lagi sibuk kan aku mintain tolong gini?"tanyaku. "Santailah aku juga lagi libur di cafe dan pingin cari angin" jawabnya. Setelah mendengar jawaban Lian aku ngerasa ada yang aneh "keknya Lian bohong deh" kataku dalam hati.

Motor Lian melaju sangat kencang sampe-sampe setiap lampu merah Lian akan mengerem secara tiba-tiba dan bikin aku agak takut. "Kamu mau aku ajak kemana dulu gitu gak?" tanya Lian. "Kemana maksudnya?" jawabku. "Oke aku anggap itu persetujuan" jawabnya. Tanpa sadar karena takut dibawa ngebut, aku memeluk pinggang Lian untung saja kali ini Lian tidak bereaksi apa-apa atau mengolok-olokku. Sesaat motor Lian memelan, Lian kemudian terlihat mengamati sebuah gang kecil disamping jalan besar yang kami lalui itu. "Woy itu anak Barbar (nama komunitas Lian) kejarrrr woy kejar" teriak salah seorang yang ada disana. "Duh salah euy malah begini jadinya, megang yang erat bu bos aku mau ngebut nih" kata Lian.

Seketika motor Lian melaju begitu kencangnya, suasana menjadi agak takut ketika aku melihat dua motor besar membuntuti aku dan Lian di belakang."Yan mereka siapa ko ngikutin kita?"tanyaku setengah teriak. "Mereka lagi ada masalah sama Barbar ribetlah nanti aku ceritain masalahnya aku sama kamu sekarang jadi aku harus ngehindar dulu" jawabnya. Di depan persimpangan jalan yang sepi tiba-tiba motor Lian masuk ke sebuah komplek perumahan yang masih agak ramai itu dan kedua motor yang ngebuntutin kami juga udah gak keliatan lagi. "Kita diem di basecamp dulu ya sampe aman nanti aku anterin kamu pulang ko" kata Lian. Aku dengan jantungku yang sedari tadi deg-degan bukan main gak bisa berkata-kata lagi dan hanya nurut sama Lian.

Basecamp Barbar.....

"Wey bro darimana?" tanya salah seorang teman Lian yang ada disana.

"Aing tadi dikejar sama anak Gojo di jalan Thamim untung bisa melintir kesini bahaya soalnya bawa anak orang nih" jawabnya. Mata teman Lian tersebut langsung menuju ke arahku, aku agak sedikit takut. "sini Na kamu minum dulu aku ambilin bentar ya" kata Lian sambil masuk kerumah itu.

"Baru kali ini Nano berani ajak cewe kemari" kata seseorang yang terlihat agak mabuk di kursi depan halaman rumah. "Duuuuh aku pingin pulang takuttttt" gumamku. Lian sudah keluar membawa dua gelas berisi air, aku diajak duduk disebelah motor Lian agak jauh dari kerumunan teman-teman Lian. Aku bahkan tidak mengeluarkan sepatah katapun sampai Lian akhirnya berani ngomong "kamu gak usah takut hari ini aku lagi insyaf dan ga akan macem-macem apalagi berantem sama Gojo biar mereka yang urus deh"kata Lian (sambil menunjuk kerumunan temannya). "Hmmmm aku mau pulang" jawabku sambil memegang lutut Lian. "Kayanya gak aman kalo kita pulang pake motor aku gimana kalo aku pinjem mobil temen dulu, kamu tungguin ya?" katanya. Lian pun masuk lagi kerumah yang dia sebut basecamp itu dan lalu keluar menenteng sebuah kunci mobil. "Cabut dulu ya titip motor bentar" kata Lian sembari melambaikan tangan ke arah teman-temannya. Aku lalu mencoba tersenyum juga ke arah mereka. Lian benar saja minjem mobil temannya, mobil jazz berwarna hijau. "Ini beneran kamu anterin aku pake mobil yan?" tanyaku. "Beneran ini mobil Bang Andri aku sengaja pinjem biar aman"jawabnya.

Didalam mobil......

Aku hanya melamun mengingat kejadian menegangkan yang aku alami barusan, ini pertama kalinya sepanjang hidup aku ngalamin begitu. "Yan kamu gak suka minum-minum kan?" tanyaku pada Lian. "Kadang suka tapi aku lebih suka ngerokok" jawabnya. Lian menghentikan laju mobilnya sejenak lalu mengalihkan pandangannya kearahku. "Habis ini kamu gaboleh jauhin aku ya bu bos terus jangan takut ke aku juga" katanya. Aku hanya membalasnya dengan senyum.

Aku tiba didepan rumah dan segera keluar dari mobil Lian. "Yan makasih ya!" kataku. "Kamu jangan trauma atau jadi pendiem gini dong kalo kamu takut ya bilang tapi jangan diemin aku" jawab Lian. Lian terlihat aneh dengan tingkah lakuku yang jadi pendiam di dalam mobil. "Aku gak papa ko aku gak takut dan gak trauma kamu lebay ah" jawabku. Lian pun pamit pulang setelah aku membuka pagar rumah.

Ya Allah...... Hari ini sungguh luar biasa.....

Raina merasa dia mulai tahu Lian yang sebenarnya dan muncul rasa untuk segera menjauhi Lian yang ternyata punya lingkungan pergaulan yang kurang baik tapi batin Raina penuh dengan pertanyaan tentang bagaimana Lian bisa hidup seperti itu.....

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

sudah aku boomlike 5 episod dulu ya, nanti aku mampir lagi.

ditunggu feedbacknya 😍

2020-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Regen Bogen
2 Perkenalan
3 Aku telat ah!
4 Lian ..
5 Salah gaul....
6 Aku bingung
7 Aku absen...
8 Ulah Lian..
9 PERKEMAHAN
10 Tamparan.
11 Aksi balas dendam Lian
12 Masalah dengan Lian..
13 Lian the moodbreaker
14 Respon Raina...
15 Sehari tanpa Lian..
16 Raina menyerah.
17 Crazy Little Things ....
18 Belum saatnya berpisah...
19 Akal-akalan Raina
20 Perselisihan Lian dan Raina
21 Pengakuan
22 Desemberku
23 siapa sebenarnya Linea..
24 Sudut Pandang Raina.
25 Suasana hati Raina
26 Kasihan Lian...
27 Usaha membuat Lian senang.
28 Kejadian kejadian di sekolah
29 Rasa tidak karuan
30 Agi si pemukul bola...
31 Putus
32 Raina oh Raina
33 Sayonara cinta pertama...
34 Lian berulah kembali.
35 Moment
36 Lian yang tega.
37 Kehidupan normal Raina
38 Sahabat lama
39 Pelajaran Bahasa Inggris...
40 Paragraf Baru
41 A day out with Agi
42 Pelindung setia
43 Globe pembawa kedamaian
44 Kunjungan tak terduga.
45 180 derajat perubahannya..
46 Ulah Pandu
47 Hujan.. kusuka kamu...
48 Kamuflase Lian
49 Pancingan untuk Lian...
50 Raina yang malang..
51 Carut marut
52 Uma part I
53 Uma Part II
54 Uma Part III
55 Folder rahasia.. (R)
56 Rahasia yang terungkap...
57 Kejujuran Raina
58 Lagi-lagi konflik...
59 Tugas puisi
60 Agi si pendamai.
61 Canggung
62 Jawabannya IYA
63 Balikan
64 Janji
65 KHAYALAN
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Regen Bogen
2
Perkenalan
3
Aku telat ah!
4
Lian ..
5
Salah gaul....
6
Aku bingung
7
Aku absen...
8
Ulah Lian..
9
PERKEMAHAN
10
Tamparan.
11
Aksi balas dendam Lian
12
Masalah dengan Lian..
13
Lian the moodbreaker
14
Respon Raina...
15
Sehari tanpa Lian..
16
Raina menyerah.
17
Crazy Little Things ....
18
Belum saatnya berpisah...
19
Akal-akalan Raina
20
Perselisihan Lian dan Raina
21
Pengakuan
22
Desemberku
23
siapa sebenarnya Linea..
24
Sudut Pandang Raina.
25
Suasana hati Raina
26
Kasihan Lian...
27
Usaha membuat Lian senang.
28
Kejadian kejadian di sekolah
29
Rasa tidak karuan
30
Agi si pemukul bola...
31
Putus
32
Raina oh Raina
33
Sayonara cinta pertama...
34
Lian berulah kembali.
35
Moment
36
Lian yang tega.
37
Kehidupan normal Raina
38
Sahabat lama
39
Pelajaran Bahasa Inggris...
40
Paragraf Baru
41
A day out with Agi
42
Pelindung setia
43
Globe pembawa kedamaian
44
Kunjungan tak terduga.
45
180 derajat perubahannya..
46
Ulah Pandu
47
Hujan.. kusuka kamu...
48
Kamuflase Lian
49
Pancingan untuk Lian...
50
Raina yang malang..
51
Carut marut
52
Uma part I
53
Uma Part II
54
Uma Part III
55
Folder rahasia.. (R)
56
Rahasia yang terungkap...
57
Kejujuran Raina
58
Lagi-lagi konflik...
59
Tugas puisi
60
Agi si pendamai.
61
Canggung
62
Jawabannya IYA
63
Balikan
64
Janji
65
KHAYALAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!