Elementalist

Elementalist

Prolog

Mmm..... baiklah semuanya kali ini aku akan menceritakan sebuah kisah yang menarik.

Kisah ini berawal mula dulu sekali saat dimana semua dimensi di dunia ini masih menjadi satu, saat itu di dunia ini mengenal 5 ras makhluk hidup yaitu, Elf, Witch, Demon, Demi-human, dan tentu saja Manusia.

Kelima ras tersebut saling berebut kekuasaan yang ada di dunia, tentu saja hal itu mudah bagi 4 ras yang dianugerahi kelebihan oleh Tuhan seperti Elf, Witch, Demon, dan Demi-human. Tapi, tidak bagi Manusia, Manusia menjadi ras yang paling terpuruk diantara kelima ras lainya. Mereka dijadikan budak dan dipandang rendah oleh 4 ras tersebut. Dan menurut kalian apa yang dilakukan oleh para petinggi ataupun pemimpin manusia?

Mereka hanya melindungi diri mereka sendiri dan memanfaatkan kekayaan yang mereka punyai untuk menjadi penjilat sepatu 4 ras lainya agar mereka diberikan perlindungan dan bisa hidup tenang, tapi itu sama saja dengan menjual ras mereka sendiri.

" Kakak!? " kata salah satu dari para pendengar itu memotong cerita Si Pendongeng.

" Mmm...? iya ada apa? Apa kau ingin bertanya? " jawab Si Pendongeng.

" Iya, apa maksud kakak tentang 4 ras yang diberikan anugerah oleh Tuhan? " katanya dengan ekspresi bingung.

" Ahh iya iya, aku lupa bagian itu. Baiklah akan kujelaskan " jawab Si pendongeng sambil menggaruk kepalanya.

Kenapa mereka dikatakan dianugerahi kelebihan oleh tuhan? Itu karena setangguh apapun manusia yang melawan mereka, manusia pasti akan kalah walaupun mereka hanya melawan orang terlemah dari 4 ras lainya. Kenapa mereka kalah?

Baiklah dimulai dari ras dengan wilayah kekuasaan terluas, para Elf. Kalian tentu tau apa itu Elf? Dari cerita-cerita fantasy yang pernah kalian dengar? Yap benar sekali mereka adalah ras dengan telinga panj......!!!.

" Kenapa berhenti kak? " tanya salah satu anak.

" Ahh..... tidak apa-apa, hanya saja sepertinya aku tadi merasakan ada hawa membunuh " jawabnya sambil bergidik seperti kedinginan.

Baiklah kita lanjutkan, mereka adalah ras dengan wajah yang rupawan, para Elf dikenal memiliki wajah tampan dan cantik.

Tapi bukan hanya itu saja, mereka juga punya kemampuan fisik yang hebat, mungkin hanya kalah dengan para Demi-human. Hal itu membuat mereka hebat dalam bela diri dan tak terkalahkan dalam perang, tapi bukan hanya itu saja, mereka juga dianugerahi kekuatan untuk menggunakan sihir.

Sangat tidak adil bukan? Kenapa ras ini sangat Over Power? Tidak perlu ditanyakan lagi kenapa mereka menjadi pemilik wilayah terluas, tapi tentu saja kemampuan sihir mereka tidak sehebat para Witch.

Mereka juga memiliki sifat yang sangat angkuh, karena mereka menganggap diri mereka lebih tinggi derajatnya dari 4 ras lainya. Entah mengapa mereka menganggap diri mereka lebih baik, mungkin karena mereka adalah ras dengan sejarah dan umur yang sangat panjang. Kalian tau bahwa bangsa Elf adalah salah satu ras yang paling awal ada di dunia ini? Dan apakah kalian juga tau bahwa rata-rata umur mereka lebih dari satu abad? Tidak heran mereka sedikit angkuh, hal ini pun mempengaruhi jumlah mereka. Karena memiliki umur yang panjang para Elf enggan untuk menikah dan mempunyai keturunan, sehingga populasi mereka semakin sedikit akibat perang. Tapi itu bukan hambatan bagi mereka yang mempunyai kemampuan bertarung yang tinggi.

Selanjutnya adalah para Demon, kalian tau apa itu Demon? Demon yang dimaksudkan disini mmm.....bagaimana yaa?. Bisa dibilang para " Monster ".

" Monster? " kata mereka saling menatap dalam bingung

Yap " Monster ", mereka adalah para makhluk berbahaya yang ada dalam berbagai mitologi di dunia ini. Seperti Vampir, Mumi, Banshee, Zombie, dan Werewolf. Mmm...... tapi aku tidak yakin Werewolf itu masuk dalam ras Demon atau Demi-Human, bukankah Demi-Human adalah manusia dengan campuran gen hewan? Mmm...... sepertinya tidak, pasti Werewolf termasuk dalam ras Demon karena para Demi-Human adalah manusia dengan campuran gen hewan, sedangkan Werewolf adalah manusia yang terkena kutukan dan dapat berubah menjadi serigala pada saat bulan purnama. Tapi......ah sudahlah itu tidak penting, intinya mereka adalah para penghisap darah yang sangat susah dibasmi.

Gelak tawa pun pecah karena Si Pendongeng bingung dengan penjelasanya sendiri dan mengatakan pernyataan yang terdengar sangat konyol.

" Lalu, apa kelebihan yang mereka miliki? " tanya salah seorang anak.

Mereka bisa dikatakan lebih khusus dibanding 4 ras lainya, kemampuan mereka bermacam-macam tergantung mereka Demon jenis apa, contohnya saja para Vampir. Mereka memiliki kemampuan tersendiri seperti menghisap darah dan dapat berubah menjadi kelelawar, itu berlaku pada Demon jenis berbeda. Mereka memiliki kemampuanya tersendiri masing-masing, mereka bahkan memiliki sihir khusus milik mereka sendiri yang mungkin para Witch sekalipun tidak bisa lakukan. Sebenarya ras ini masih penuh dengan misteri, karena mereka menghabiskan waktu mereka pada sisi tergelap dari dunia ini.

"Jika mereka memiliki kekuatan seperti itu, bukankah mereka bisa mengalahkan ras lainya dengan mudah? " kata salah satu pendengar.

Tettot.......!!! salah besar, tentu saja Ras Elf dengan wawasan luas yang mereka miliki berkat sejarah panjang dan kemampuan sihir mereka, dengan mudah menemukan cara membunuh para Demon, bahkan para Witch pun demikian, mereka yang dikenal karena memiliki rasa ingin tau yang besar dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apapun yang mereka inginkan. Tentu saja ditunjang dengan kemampuan sihir yang mereka miliki, bukan hal sulit membasmi para Demon. Bangsa Demi-human juga seperti itu, walaupun mereka tidak memiliki kemampuan sihir, dengan kemampuan fisik mereka yang dikenal paling tinggi dari 5 ras lainya mereka dapat memukul mundur para Demon. Bisa dikatakan mereka seimbang, jangan tanyakan bagaimana dengan Manusia? Karena itu sudah jelas.

Salah seorang anak yang ingin mengangkat tangan untuk bertanya mengurungkan niatnya mendengar kata-kata Si Pendongeng.

Oke, berikutnya adalah para Demi-human. Para Demi-human adalah ras yang memiliki kemiripan ciri fisik dengan manusia dan hewan, bisakah kalian membayangkanya? Mereka adalah wanita-wanita cantik dan imut yang memiliki telinga kuc......aahhh itu tidak penting. Yang ku maksudkan adalah mereka adalah makhluk setengah manusia setengah hewan, mereka bisa berupa hewan apa saja tergantung jenis mereka. Dan tentu saja mereka memiliki kemampuan-kemampuan khas sesuai binatang jenis apa mereka.

" Apakah mereka bisa terbang seperti burung? " tanya salah seorang anak.

Jawabanya adalah iya, mereka bisa terbang jika jenis binatang yang mereka miliki adalah burung. Tentu saja mereka memiliki sayap dan bulu burung pada tubuh mereka. Mereka juga dapat bernafas dalam air, berlari dengan kecepatan tinggi, memiliki penciuman yang tajam, dan masih banyak lagi. Tapi menurutku mereka adalah makhluk yang sangat menakjubkan. Apalagi jika kau melihatnya dengan mata kepalamu sendiri sensasinya sangat luar biasa, para wanita dengan telinga dan ekor kuci....... Ehem hem e.... maksudku mereka adalah makhluk yang luar biasa hahaha.

" Kak? Apakah aku bisa bertemu dengan salah satu dari mereka? " tanya seorang anak yang terlihat tertarik.

" Tentu saja, tapi apakah kalian yakin ingin bertemu mereka? Mereka menjadikan kita para manusia sebagai budak loo. " kata Si Pendongen sambil mengusap kepala anak yang bertanya tadi. Sekilas terlihat senyuman dibalik kerudung jubah yang dikenakanya.

" Apakah mereka jahat kak? " tanya si anak.

" Mmm bagaimana yaa? Yahh... mereka juga berusaha untuk melindungi apa yang penting untuk mereka, tapi aku tidak mengatakan mereka semua tidak jahat yaa, karena dimanapun itu pasti ada yang baik dan jahat. Bisa dikatakan kedua hal ini saling melengkapi, jika ada yang namanya jahat pasti ada yang namanya baik begitu pula sebaliknya. Kita pun sebagai manusia tidak bisa mengatakan semua manusia itu baik kan? " jawab Si Pendongeng.

Para pendengar terlihat muram mendengar perkataan Si pendongeng.

" Hahahaha maaf ya, sepertinya pembahasan ini terlalu berat untuk kalian, mari kita lanjutkan ceritanya " kata Si Pendongeng berusaha menghibur anak-anak itu.

Baiklah ras yang terakhir adalah Witch. Kalian tau apa itu Witch? Orang-orang yang mampu mewujudkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Keren..........banget kan kalo bisa kaya gitu? Kita bisa melawan Dia Yang Namanya Tak Boleh Disebut seperti di cerita Harry Po..... 'ehem ehem' maksudku, kita bisa menjadi anak berkacamata dengan luka sambaran kilat di dahinya dan menyelamatkan dunia kan?.

Gelak tawa pun kembali terdengar dari para anak-anak itu. Wajah murung mereka terlihat kembali ceria bercampur dengan ekspresi tertarik dengan cerita yang diceritakan.

" Tapi sebenarnya aku sangat berharap para Witch itu sebaik yang ada pada cerita si anak berkacamata itu. " kata Si Pendongeng.

" Memangnya kenapa kak? " kata mereka serempak.

Aku membenci para Witch yang ada di dunia ini. Kenapa? Karena mereka sangat menganggap rendah kita sebagai manusia yang tidak bisa melakukan sihir, mereka menganggap para Manusia yang tidak bisa menggukanan sihir lebih rendah dari binatang dan hanya dijadikan budak semata oleh mereka. Mereka berpendapat bahwa martabat mereka lebih tinggi dari Manusia biasa. Hanya karena mereka bisa menggunakan sedikit sihir.

Entah mengapa tiba-tiba atmosfer yang berada disekitar mereka mejadi lebih dingin. Para anak merapatkan jaket yang mereka kenakan agar lebih hangat, beberapa dari mereka bahkan menggigil karena perubahan suhu yang tiba-tiba.

" Ehhh apakah kalian kedinginan? Maaf-maaf hahaha sepertinya aku terbawa suasana " kata Si Pendongeng.

Dan seperti kedatanganya yang tiba-tiba, udara dingin tersebut pun hilang secara tiba-tiba. Sehingga anak-anak mulai agak melonggarkan jaket mereka.

Tapi tidak semua Witch seperti itu, banyak diantara mereka juga menganggap Manusia sama derajatnya dengan Witch, karena pada dasarnya Manusia dengan para Witch adalah satu ras yang sama yaitu Manusia. Tetapi karena keangkuhanya para Witch, mereka membuat ras sendiri yang terdiri dari semua Witch yang ada di dunia, dan meninggalkan para Manusia.

Meskipun begitu apakah kalian tau? Sebenernya masih banyak Witch-Witch yang tidak bergabung dengan ras Witch dan lebih memilih tinggal bersama ras Manusia. Kebanyakan dari mereka memang adalah para darah campuran, tau kan darah campuran? Orang tua mereka adalah Witch yang menikah dengan manusia biasa sehingga anak-anak mereka mendapatkan kemampuan sihir dari orang tuanya. Dan kebanyakan Witch yang ikut dalam ras Witch adalah mereka yang menyebut diri mereka Witch Darah Murni, yaitu Witch yang terlahir dari kedua orang tua Witch. Itulah yang menyebabkan mereka sedikit angkuh, tapi menurutku populasi mereka akan semakin menipis karena hanya boleh menikah dengan sesama Witch Darah Murni. Bahkan aku pun juga mempunyai teman seorang Witch berdarah campuran.

" Benarkah kak? " tanya seorang anak perempuan dengan wajah takjup

" Iya walaupun dia adalah orang yang menyebalkan " jawab Si Pendongeng

" Apakah kau juga bisa sihir? " tanya salah seorang anak penasaran

" Tentu saja tidak, aku hanya seorang pendongeng biasa hahahaha " jawab Si Pendongeng sambil tersenyum.

" Kak? Bukankah itu tidak adil? " kata seorang anak laki-laki.

" Mmm apanya? " kata Si Pendongeng

" Kenapa tuhan tidak meberikan anugerahnya juga terhadap manusia? Bukankah itu sedikit tidak adil karena ras lainya mendapatkanya? " kata anak itu.

" Begitukah menurutmu? " tanya Si Pendongeng sambil melirik si anak dengan wajah tertarik.

" Iya, jika seperti itu terus bukankah ras Manusia akan terus tertindas? " jawab si anak.

" Hohoho kau salah anak muda, aku kan tidak pernah bilang bahwa manusia akan terus tertindas " kata Si Pendongeng.

" Maksudnya? " tanya si anak. Anak-anak yang lain mulai mendengarkan.

Ada sebuah kejadian yang mengubah nasib seluruh umat manusia, kejadian ini dinamakan dengan Titik Balik Umat Manusia.

" Titik Balik Umat Manusia? " kata mereka sambil saling melihat satu sama lain.

" Benar sekali, Titik Balik Umat Manusia. " kata Si Pendongeng sambil tersenyum.

" Apa itu Titik Balik Umat Manusia? " tanya mereka bersama.

" Apakah kalian ingin mengetahuinya? " balas Si Pendongeng.

" Iyaaaaa!!! " kata mereka bersamaan.

" Sungguh? " tanya Si pendongeng

" Sungguh!!! " jawab mereka bersamaan.

" Apakah kalian yakin? " tanya Si Pendongeng.

" Yakinn!!! " jawab mereka lagi dengan semangat.

" Miapa? " tanya Si Pendongeng nakal.

" Mie ayam!!! " jawab mereka kesal.

" Hahahahaha baiklah kalau begitu kita lanjutkan ceritanya lain kali yaa? " kata Si Pendongeng sambil tertawa.

Terdengar suara keluhan dari kerumunan anak-anak itu, dan mereka mulai memohon-mohon pada Si Pendongen untuk melanjutkan ceritanya sedikit saja.

" Tidak boleh ini sudah larut, nanti orang tua kalian repot mencari kalian " kata Si Pendongeng tegas.

Dengan wajah murung anak-anak itu pun membenarkan kata-kata Si Pendongeng.

Merasa kasihan dengan anak-anak tersebut, Si Pendongeng pun mempunyai sebuah ide untuk menghibur mereka.

" Hei anak-anak apakah kalian ingat kalau tadi bilang aku memiliki teman Witch? " tanya Si Pendongeng.

Mereka pun mengangguk, masih dengan wajah kecewa.

" Akan ku perlihatkan sedikit trik sulap pada kalian, walaupun bukan sihir sih hehehe " kata Si Pendongeng.

Anak-anak itu pun terlihat mulai tertarik, dan kembali berkumpul di sekeliling Si Pendongeng.

Si Pendongeng pun mengibarkan jubahnya, dan dengan satu kali ayunan jubah, Si Pendongeng pun menghilang dari tempat tersebut seakan-akan ia memang tidak pernah berada disitu sama sekali. Diikuti oleh tepuk tangan meriah dan tawa dari anak-anak yang menonton.

Terpopuler

Comments

Jaic Nona

Jaic Nona

ahhh sumpah dl suka bngt baca ini baru epsd 190an trus drop karna sibuk kerja😭 weh mau baca lagi nyantol ga ya

2024-03-08

2

hc gf

hc gf

.

2023-07-03

0

Start DINO

Start DINO

mahokk

2022-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog 0,5
3 Chapter 01 - Elemental City
4 Chapter 02 - Keluarga Angkat
5 Chapter 03 - Pertemuan Pertama
6 Chapter 04 - Panggilan Pusat
7 Chapter 05 - Orang-Orang yang Telah Ditakdirkan
8 Chapter 06 - Kesepuluh Pengawas Ujian
9 Chapter 07 - Pelatihan Dimulai!!!
10 Chapter 08 - Si Putri Malu
11 Chapter 09 - Pengesahan dan Persiapan
12 Chapter 10 - Survive
13 Chapter 11 - Akhir Babak Pertama
14 Chapter 12 - Es vs Cahaya
15 Chapter 13 - Bentrok
16 Chapter 14 - Perbedaan Nasib
17 Chapter 15 - Sebelum Final
18 Chapter 16 - Si Genius vs Si Berbakat
19 Chapter 17 - Pelantikan
20 Chapter 18 - Kenyataan yang Harus Diterima
21 Chapter 19 - Misi Rahasia
22 Chapter 20 - Pertunangan
23 Chapter 21 - Ksatria Pentagram
24 Chapter 22 - Tarian Semanggi Berdaun Tiga
25 Chapter 23 - Kisah Tiga Saudari
26 Chapter 24 - Sang Penjaga Pohon Suci
27 Chapter 25 - Identitas
28 Chapter 26 - Stupid Date
29 Chapter 27 - Tamu Tak Diundang
30 Chapter 28 - Pride Sins
31 Chapter 29 - Pertempuran Fairy Forest
32 Chapter 30 - Reward
33 Chapter 31 - Melanjutkan Perjalanan
34 Chapter 32 - Hewan, Ramuan, dan Bahan
35 Chapter 33 - Polarian
36 Chapter 34 - Dungeon
37 Chapter 35 - Voreia Poles
38 Chapter 36 - Terpisah
39 Chapter 37 - Balas Budi
40 Chapter 38 - Tragedi
41 Chapter 39 - Permintaan
42 Chapter 40 - Mandalika
43 Chapter 41 - Murid Kejutan
44 Chapter 42 - Panggilan Konyol
45 Chapter 43 - Waktunya Perburuan
46 Chapter 44 - U.P
47 Chapter 45 - Axel & Ayra
48 Chapter 46 - Duo Battle Festival
49 Chapter 47 - Bintang Baru
50 Chapter 48 - Benang Merah Muda
51 Chapter 49 - Mole Pathway
52 Chapter 50 - Gadis Menyebalkan
53 Chapter 51 - Winter Hollow
54 Chapter 52 - Kucing dan Rubah
55 Chapter 53 - Soul Reader
56 Chapter 54 - Trio
57 Chapter 55 - Kelabang Ungu Raksasa
58 Chapter 56 - Orange Witch
59 Chapter 57 - Kontrak
60 Chapter 58 - Frostbite
61 Chapter 59 - Pendapat
62 Chapter 60 - Masalah Baru
63 Chapter 61 – Ahli
64 Chapter 62 – Atribut Terakhir
65 Chapter 63 - Sinkronisasi
66 Chapter 64 - Tetua Klan Naga
67 Chapter 65 - Vilhelm
68 Chapter 66 - Peninggalan
69 Chapter 67 - Kelemahan Selena
70 Chapter 68 - Astrid Fire Baths
71 Chapter 69 - Teknik Baru
72 Chapter 70 - Penguji Veteran
73 Chapter 71 - Ayunan Pedang Tunggal
74 Chapter 72 - Wujud Naga
75 Chapter 73 - Sudah Kubilang
76 Chapter 74 - Nasihat
77 Chapter 75 - Mysterious Voices
78 Chapter 76 - Drakenkoningin
79 Chapter 77 - Safira
80 Chapter 78 - Julukan
81 Chapter 79 - Alalea Tiba
82 Chapter 80 - Menepati Janji
83 Chapter 81 - Get Around
84 Chapter 82 - Di Bawah Pohon Kasturi
85 Chapter 83 - Melodi Sendu
86 Chapter 84 - S.O.S
87 Chapter 85 - Kapal Hantu
88 Chapter 86 - Penghuni Lautan Hitam
89 Chapter 87 - Imp Family
90 Chapter 88 - Jihyeui Cheongso
91 Chapter 89 - I Hate Them
92 Chapter 90 - Sektor Birahi
93 Chapter 91 - Kebetulan
94 Chapter 92 - Fakta Menarik
95 Chapter 93 - Minum
96 Chapter 94 - Gejolak
97 Chapter 95 - Red Witch
98 Chapter 96 - Saling Percaya
99 Chapter 97 - Rival
100 Chapter 98 - Kebangkitan Mode Servant
101 Chapter 99 - Tepes War
102 Chapter 100 - Au Revoir
103 Year-End Goal (Bakal Dihapus)
104 Chapter 101 - Oldest Demon
105 Chapter 102 - Biru dan Merah
106 Chapter 103 - Kontrol Diri
107 Chapter 104 - Sepuluh Lusin
108 Chapter 105 - Asal Bicara
109 Chapter 106 - Lunge
110 Chapter 107 - Kesalahpahaman
111 Chapter 108 - Mythical Werebeast
112 Chapter 109 - Dark Side Situation
113 Chapter 110 - Nyanko Kyōdai
114 Chapter 111 - Hobi Aneh
115 Chapter 112 - Bermain
116 Chapter 113 - Fallen
117 Episode 114 - Dasar Jurang
118 Chapter 115 - Kizuna
119 Chapter 116 - Desa Tersembunyi
120 Chapter 117 - Melacak
121 Chapter 118 - Gundah
122 Chapter 119 - Plan
123 Chapter 120 - Tagih
124 Chapter 121 - Senbonzakura
125 Chapter 122 - Zirah Hewan Buas
126 Chapter 123 - Red Smoke
127 Chapter 124 - Jack Frost
128 Chapter 125 - Come Back to Me
129 Chapter 126 - Kecewa
130 Chapter 127 - Pulih
131 Chapter 128 - Tiga Selir
132 Chapter 129 - Gagal Mengakui
133 Chapter 130 - Liburan
134 Chapter 131 - Missing
135 Chapter 132 - Sepuluh Tahun Lalu
136 Chapter 133 - Amira
137 Chapter 134 - Amira II
138 Chapter 135 - Amira III
139 Chapter 136 - Badai Mendekat
140 Chapter 137 - Rage
141 Chapter 138 - Hancur
142 Chapter 139 - You Know I Can't
143 Episode 140 - Ketahuan
144 Chapter 141 - Psychiatric Hospital
145 Chapter 142 - Lagu mu Untuk ku
146 Chapter 143 - My Song for You
147 Chapter 144 - Tanpa Tipe
148 Chapter 145 - Serba Salah
149 Chapter 146 - Berangkat ke Magihavoc
150 Chapter 147 - Dozemary Lake
151 Chapter 148 - Ujian Masuk
152 Chapter 149 - Offer
153 Chapter 150 - Choice
154 Chapter 151 - Licik
155 Chapter 152 - White vs Merlin
156 Chapter 153 - Rahasia Gigi
157 Chapter 154 - Kejutan
158 Chapter 155 - Hubungan
159 Chapter 156 - Five Great Academy
160 Chapter 157 - Taruhan
161 Chapter 158 - Ban
162 Chapter 159 - Roommate
163 Chapter 160 - Pesan Sang Kakak
164 Chapter 161 - Gathering
165 Chapter 162 - The Figment Squadron
166 Chapter 163 - Bakat Mengajar
167 Chapter 164 - Yellow Witch
168 Chapter 165 - Divina Academy Selection
169 Chapter 166 - Wakil
170 Chapter 167 - Pesta Dansa
171 Chapter 168 - Sindrom Bintang Jatuh
172 Chapter 169 - Lima Menit Pembukaan
173 Chapter 170 - Madam of Corpses and Box Prince
174 Chapter 171 - Eleanor
175 Chapter 172 - Life Drain
176 Chapter 173 - Clam Up
177 Chapter 174 - Sihir Kuno
178 Chapter 175 - Kelima Abdi
179 Chapter 176 - Green Witch
180 Chapter 177 - Intens
181 Chapter 178 - Escape
182 Episode 179 - Persea dan Asal Usul Penyihir Hijau
183 Chapter 180 - Dampak
184 Chapter 181 - Hibernasi
185 Chapter 182 - Moment
186 Chapter 183 - Lelaki Tulen
187 Chapter 184 - Regu Ekspedisi Atlantos
188 Chapter 185 - Arun Jeram
189 Chapter 186 - Save The Courier
190 Chapter 187 - Bernafas Dalam Air?
191 Chapter 188 - Diterima
192 Chapter 189 - Sea Faction
193 Chapter 190 - Kondisi Khusus
194 Chapter 191 - Reality
195 Chapter 192 - Wanio vs Arya
196 Chapter 193 - Perubahan Sikap
197 Chapter 194 - Traitor
198 Chapter 195 - Fungsi Tamatebako
199 Chapter 196 - Kemunculan Pusaka Lainnya
200 Chapter 197 - Blue Witch
201 Chapter 198 - Help Arrived
202 Chapter 199 - Berbagi Kesedihan
203 Chapter 200 - Master
204 Chapter 201 - Seperating Enemies
205 Chapter 202 - Kemenangan
206 Chapter 203 - Impian Diondra
207 Chapter 204 - Pink
208 Chapter 205 - Fifth Daughter
209 Chapter 206 - Reiko
210 Chapter 207 - Big Scheme
211 Chapter 208 - Uluran Tangan
212 Chapter 209 - False Vanguard
213 Chapter 210 - Hanguk
214 Chapter 211 - Golden Bullet
215 Chapter 212 - Teddy Bear
216 Chapter 213 - Proyek Rahasia
217 Chapter 214 - Suaraku
218 Chapter 215 - Tekad Ali
219 Chapter 216 - Metal Elementalist Goal
220 Chapter 217 - Julius Caesar
221 Chapter 218 - Veni Vedi Vici
222 Chapter 219 - Kejar
223 Chapter 220 - Almost
224 Chapter 221 - Dalang Kejadian Whitechapel dan Pemburu Wanita Dalam Legenda
225 Chapter 222 - Wakiya Ronin Mode
226 Chapter 223 - Cara Keluar
227 Chapter 224 - Gatekeeper
228 Chapter 225 - Ringkasan
229 Chapter 226 - Switch
230 Chapter 227 - Musuh Tidak Terduga
231 Chapter 228 - Who Are You?
232 Chapter 229 - Crystal And Wind
233 Chapter 230 - Lord
234 Chapter 231 - Kabar Buruk
235 Chapter 232 - Coup D'etat
236 Chapter 233 - Pengecut Bernama Manusia
237 Chapter 234 - Terungkap
238 Chapter 235 - Departure
239 Chapter 236 - Reuni Nista
240 Chapter 237 - Merelakan Segalanya
241 Chapter 238 - Break Through
242 Chapter 239 - Siap Mati
243 Chapter 240 - Tenka Goken
244 Chapter 241 - Pengawal Pribadi
245 Chapter 242 - Nasution Request
246 Chapter 243 - Janji Pasta
247 Chapter 244 - Her True Feeling
248 Chapter 245 - Elemental City Has Fallen
249 Chapter 246 - Doa
250 Chapter 247 - Topan Setelah Badai
251 Chapter 248 - Louis Frost
252 Chapter 249 - Dissent
253 Chapter 250 - Munafik
254 Chapter 251 - Sumpah Hidup-Mati
255 Chapter 252 - Ichiban no Takaramono
256 Chapter 253 - Permulaan
257 Chapter 254 - Show Off
258 Chapter 255 - Pewaris
259 Chapter 256 - Intuisi Orion
260 Chapter 257 - Fatum Bergerak
261 Chapter 258 - Sasageyo
262 Chapter 259 - Invigilator
263 Chapter 260 - Invigilator II
264 Chapter 261 - Invigilator III
265 Chapter 262 - Ancaman
266 Chapter 263 - DLBK
267 Chapter 264 - Target
268 Chapter 265 - Satu Tujuan
269 Chapter 266 - Overwhelmed
270 Chapter 267 - Kesetiaan
271 Chapter 268 - Corrosion
272 Chapter 269 - Patah
273 Chapter 270 - Reason
274 Chapter 271 - Ketemu
275 Chapter 272 - Nothing
276 Chapter 273 - Ungkap
277 Chapter 274 - Ace
278 Chapter 275 - Titipan
279 Chapter 276 - Perfect Artificial Elementalist
280 Chapter 277 - Clairvoyance
281 Chapter 278 - Saran
282 Chapter 279 - Everything
283 Chapter 280 - Lost
284 Chapter 281 - Genting
285 Chapter 282 - Karma
286 Chapter 283 - Rencana Terakhir
287 Chapter 284 - An Eye for An Eye
288 Chapter 285 - Pindah Tangan
289 Chapter 286 - Marah
290 Chapter 287 - Santo Espada
291 Chapter 288 - Unbeatable
292 Chapter 289 - Titah
293 Chapter 290 - Winner
294 Chapter 291 - Gerbang Dimensi
295 Chapter 292 - Farewell
296 Chapter 293 - Pasca
297 Chapter 294 - Sayonara
298 Chapter 295 - Deal
299 Chapter 296 - Mahaguru
300 Chapter 297 - Stranger Things
301 Chapter 298 - Nil
302 Chapter 299 - Harapan dan Impian
303 Chapter 300 - Aitakatta (End)
Episodes

Updated 303 Episodes

1
Prolog
2
Prolog 0,5
3
Chapter 01 - Elemental City
4
Chapter 02 - Keluarga Angkat
5
Chapter 03 - Pertemuan Pertama
6
Chapter 04 - Panggilan Pusat
7
Chapter 05 - Orang-Orang yang Telah Ditakdirkan
8
Chapter 06 - Kesepuluh Pengawas Ujian
9
Chapter 07 - Pelatihan Dimulai!!!
10
Chapter 08 - Si Putri Malu
11
Chapter 09 - Pengesahan dan Persiapan
12
Chapter 10 - Survive
13
Chapter 11 - Akhir Babak Pertama
14
Chapter 12 - Es vs Cahaya
15
Chapter 13 - Bentrok
16
Chapter 14 - Perbedaan Nasib
17
Chapter 15 - Sebelum Final
18
Chapter 16 - Si Genius vs Si Berbakat
19
Chapter 17 - Pelantikan
20
Chapter 18 - Kenyataan yang Harus Diterima
21
Chapter 19 - Misi Rahasia
22
Chapter 20 - Pertunangan
23
Chapter 21 - Ksatria Pentagram
24
Chapter 22 - Tarian Semanggi Berdaun Tiga
25
Chapter 23 - Kisah Tiga Saudari
26
Chapter 24 - Sang Penjaga Pohon Suci
27
Chapter 25 - Identitas
28
Chapter 26 - Stupid Date
29
Chapter 27 - Tamu Tak Diundang
30
Chapter 28 - Pride Sins
31
Chapter 29 - Pertempuran Fairy Forest
32
Chapter 30 - Reward
33
Chapter 31 - Melanjutkan Perjalanan
34
Chapter 32 - Hewan, Ramuan, dan Bahan
35
Chapter 33 - Polarian
36
Chapter 34 - Dungeon
37
Chapter 35 - Voreia Poles
38
Chapter 36 - Terpisah
39
Chapter 37 - Balas Budi
40
Chapter 38 - Tragedi
41
Chapter 39 - Permintaan
42
Chapter 40 - Mandalika
43
Chapter 41 - Murid Kejutan
44
Chapter 42 - Panggilan Konyol
45
Chapter 43 - Waktunya Perburuan
46
Chapter 44 - U.P
47
Chapter 45 - Axel & Ayra
48
Chapter 46 - Duo Battle Festival
49
Chapter 47 - Bintang Baru
50
Chapter 48 - Benang Merah Muda
51
Chapter 49 - Mole Pathway
52
Chapter 50 - Gadis Menyebalkan
53
Chapter 51 - Winter Hollow
54
Chapter 52 - Kucing dan Rubah
55
Chapter 53 - Soul Reader
56
Chapter 54 - Trio
57
Chapter 55 - Kelabang Ungu Raksasa
58
Chapter 56 - Orange Witch
59
Chapter 57 - Kontrak
60
Chapter 58 - Frostbite
61
Chapter 59 - Pendapat
62
Chapter 60 - Masalah Baru
63
Chapter 61 – Ahli
64
Chapter 62 – Atribut Terakhir
65
Chapter 63 - Sinkronisasi
66
Chapter 64 - Tetua Klan Naga
67
Chapter 65 - Vilhelm
68
Chapter 66 - Peninggalan
69
Chapter 67 - Kelemahan Selena
70
Chapter 68 - Astrid Fire Baths
71
Chapter 69 - Teknik Baru
72
Chapter 70 - Penguji Veteran
73
Chapter 71 - Ayunan Pedang Tunggal
74
Chapter 72 - Wujud Naga
75
Chapter 73 - Sudah Kubilang
76
Chapter 74 - Nasihat
77
Chapter 75 - Mysterious Voices
78
Chapter 76 - Drakenkoningin
79
Chapter 77 - Safira
80
Chapter 78 - Julukan
81
Chapter 79 - Alalea Tiba
82
Chapter 80 - Menepati Janji
83
Chapter 81 - Get Around
84
Chapter 82 - Di Bawah Pohon Kasturi
85
Chapter 83 - Melodi Sendu
86
Chapter 84 - S.O.S
87
Chapter 85 - Kapal Hantu
88
Chapter 86 - Penghuni Lautan Hitam
89
Chapter 87 - Imp Family
90
Chapter 88 - Jihyeui Cheongso
91
Chapter 89 - I Hate Them
92
Chapter 90 - Sektor Birahi
93
Chapter 91 - Kebetulan
94
Chapter 92 - Fakta Menarik
95
Chapter 93 - Minum
96
Chapter 94 - Gejolak
97
Chapter 95 - Red Witch
98
Chapter 96 - Saling Percaya
99
Chapter 97 - Rival
100
Chapter 98 - Kebangkitan Mode Servant
101
Chapter 99 - Tepes War
102
Chapter 100 - Au Revoir
103
Year-End Goal (Bakal Dihapus)
104
Chapter 101 - Oldest Demon
105
Chapter 102 - Biru dan Merah
106
Chapter 103 - Kontrol Diri
107
Chapter 104 - Sepuluh Lusin
108
Chapter 105 - Asal Bicara
109
Chapter 106 - Lunge
110
Chapter 107 - Kesalahpahaman
111
Chapter 108 - Mythical Werebeast
112
Chapter 109 - Dark Side Situation
113
Chapter 110 - Nyanko Kyōdai
114
Chapter 111 - Hobi Aneh
115
Chapter 112 - Bermain
116
Chapter 113 - Fallen
117
Episode 114 - Dasar Jurang
118
Chapter 115 - Kizuna
119
Chapter 116 - Desa Tersembunyi
120
Chapter 117 - Melacak
121
Chapter 118 - Gundah
122
Chapter 119 - Plan
123
Chapter 120 - Tagih
124
Chapter 121 - Senbonzakura
125
Chapter 122 - Zirah Hewan Buas
126
Chapter 123 - Red Smoke
127
Chapter 124 - Jack Frost
128
Chapter 125 - Come Back to Me
129
Chapter 126 - Kecewa
130
Chapter 127 - Pulih
131
Chapter 128 - Tiga Selir
132
Chapter 129 - Gagal Mengakui
133
Chapter 130 - Liburan
134
Chapter 131 - Missing
135
Chapter 132 - Sepuluh Tahun Lalu
136
Chapter 133 - Amira
137
Chapter 134 - Amira II
138
Chapter 135 - Amira III
139
Chapter 136 - Badai Mendekat
140
Chapter 137 - Rage
141
Chapter 138 - Hancur
142
Chapter 139 - You Know I Can't
143
Episode 140 - Ketahuan
144
Chapter 141 - Psychiatric Hospital
145
Chapter 142 - Lagu mu Untuk ku
146
Chapter 143 - My Song for You
147
Chapter 144 - Tanpa Tipe
148
Chapter 145 - Serba Salah
149
Chapter 146 - Berangkat ke Magihavoc
150
Chapter 147 - Dozemary Lake
151
Chapter 148 - Ujian Masuk
152
Chapter 149 - Offer
153
Chapter 150 - Choice
154
Chapter 151 - Licik
155
Chapter 152 - White vs Merlin
156
Chapter 153 - Rahasia Gigi
157
Chapter 154 - Kejutan
158
Chapter 155 - Hubungan
159
Chapter 156 - Five Great Academy
160
Chapter 157 - Taruhan
161
Chapter 158 - Ban
162
Chapter 159 - Roommate
163
Chapter 160 - Pesan Sang Kakak
164
Chapter 161 - Gathering
165
Chapter 162 - The Figment Squadron
166
Chapter 163 - Bakat Mengajar
167
Chapter 164 - Yellow Witch
168
Chapter 165 - Divina Academy Selection
169
Chapter 166 - Wakil
170
Chapter 167 - Pesta Dansa
171
Chapter 168 - Sindrom Bintang Jatuh
172
Chapter 169 - Lima Menit Pembukaan
173
Chapter 170 - Madam of Corpses and Box Prince
174
Chapter 171 - Eleanor
175
Chapter 172 - Life Drain
176
Chapter 173 - Clam Up
177
Chapter 174 - Sihir Kuno
178
Chapter 175 - Kelima Abdi
179
Chapter 176 - Green Witch
180
Chapter 177 - Intens
181
Chapter 178 - Escape
182
Episode 179 - Persea dan Asal Usul Penyihir Hijau
183
Chapter 180 - Dampak
184
Chapter 181 - Hibernasi
185
Chapter 182 - Moment
186
Chapter 183 - Lelaki Tulen
187
Chapter 184 - Regu Ekspedisi Atlantos
188
Chapter 185 - Arun Jeram
189
Chapter 186 - Save The Courier
190
Chapter 187 - Bernafas Dalam Air?
191
Chapter 188 - Diterima
192
Chapter 189 - Sea Faction
193
Chapter 190 - Kondisi Khusus
194
Chapter 191 - Reality
195
Chapter 192 - Wanio vs Arya
196
Chapter 193 - Perubahan Sikap
197
Chapter 194 - Traitor
198
Chapter 195 - Fungsi Tamatebako
199
Chapter 196 - Kemunculan Pusaka Lainnya
200
Chapter 197 - Blue Witch
201
Chapter 198 - Help Arrived
202
Chapter 199 - Berbagi Kesedihan
203
Chapter 200 - Master
204
Chapter 201 - Seperating Enemies
205
Chapter 202 - Kemenangan
206
Chapter 203 - Impian Diondra
207
Chapter 204 - Pink
208
Chapter 205 - Fifth Daughter
209
Chapter 206 - Reiko
210
Chapter 207 - Big Scheme
211
Chapter 208 - Uluran Tangan
212
Chapter 209 - False Vanguard
213
Chapter 210 - Hanguk
214
Chapter 211 - Golden Bullet
215
Chapter 212 - Teddy Bear
216
Chapter 213 - Proyek Rahasia
217
Chapter 214 - Suaraku
218
Chapter 215 - Tekad Ali
219
Chapter 216 - Metal Elementalist Goal
220
Chapter 217 - Julius Caesar
221
Chapter 218 - Veni Vedi Vici
222
Chapter 219 - Kejar
223
Chapter 220 - Almost
224
Chapter 221 - Dalang Kejadian Whitechapel dan Pemburu Wanita Dalam Legenda
225
Chapter 222 - Wakiya Ronin Mode
226
Chapter 223 - Cara Keluar
227
Chapter 224 - Gatekeeper
228
Chapter 225 - Ringkasan
229
Chapter 226 - Switch
230
Chapter 227 - Musuh Tidak Terduga
231
Chapter 228 - Who Are You?
232
Chapter 229 - Crystal And Wind
233
Chapter 230 - Lord
234
Chapter 231 - Kabar Buruk
235
Chapter 232 - Coup D'etat
236
Chapter 233 - Pengecut Bernama Manusia
237
Chapter 234 - Terungkap
238
Chapter 235 - Departure
239
Chapter 236 - Reuni Nista
240
Chapter 237 - Merelakan Segalanya
241
Chapter 238 - Break Through
242
Chapter 239 - Siap Mati
243
Chapter 240 - Tenka Goken
244
Chapter 241 - Pengawal Pribadi
245
Chapter 242 - Nasution Request
246
Chapter 243 - Janji Pasta
247
Chapter 244 - Her True Feeling
248
Chapter 245 - Elemental City Has Fallen
249
Chapter 246 - Doa
250
Chapter 247 - Topan Setelah Badai
251
Chapter 248 - Louis Frost
252
Chapter 249 - Dissent
253
Chapter 250 - Munafik
254
Chapter 251 - Sumpah Hidup-Mati
255
Chapter 252 - Ichiban no Takaramono
256
Chapter 253 - Permulaan
257
Chapter 254 - Show Off
258
Chapter 255 - Pewaris
259
Chapter 256 - Intuisi Orion
260
Chapter 257 - Fatum Bergerak
261
Chapter 258 - Sasageyo
262
Chapter 259 - Invigilator
263
Chapter 260 - Invigilator II
264
Chapter 261 - Invigilator III
265
Chapter 262 - Ancaman
266
Chapter 263 - DLBK
267
Chapter 264 - Target
268
Chapter 265 - Satu Tujuan
269
Chapter 266 - Overwhelmed
270
Chapter 267 - Kesetiaan
271
Chapter 268 - Corrosion
272
Chapter 269 - Patah
273
Chapter 270 - Reason
274
Chapter 271 - Ketemu
275
Chapter 272 - Nothing
276
Chapter 273 - Ungkap
277
Chapter 274 - Ace
278
Chapter 275 - Titipan
279
Chapter 276 - Perfect Artificial Elementalist
280
Chapter 277 - Clairvoyance
281
Chapter 278 - Saran
282
Chapter 279 - Everything
283
Chapter 280 - Lost
284
Chapter 281 - Genting
285
Chapter 282 - Karma
286
Chapter 283 - Rencana Terakhir
287
Chapter 284 - An Eye for An Eye
288
Chapter 285 - Pindah Tangan
289
Chapter 286 - Marah
290
Chapter 287 - Santo Espada
291
Chapter 288 - Unbeatable
292
Chapter 289 - Titah
293
Chapter 290 - Winner
294
Chapter 291 - Gerbang Dimensi
295
Chapter 292 - Farewell
296
Chapter 293 - Pasca
297
Chapter 294 - Sayonara
298
Chapter 295 - Deal
299
Chapter 296 - Mahaguru
300
Chapter 297 - Stranger Things
301
Chapter 298 - Nil
302
Chapter 299 - Harapan dan Impian
303
Chapter 300 - Aitakatta (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!