5. Pengkhianat

Reza memindai satu persatu wajah orang-orang yang berada di sana. Dan pandangannya terhenti pada sosok yang selama ini selalu meremehkannya. Dia menatapnya dengan ekspresi dingin penuh kebencian dan kemarahan.

Reza mengambil napas panjang yang terasa berat, mencoba mengendalikan emosinya yang memuncak. Akan tetapi, pandangan dinginnya tetap tertuju pada sosok yang kini dia anggap sebagai musuhnya.

"Tidak aku sangka, kalian orang-orang yang aku percaya, tapi sangat tega menusukku dari belakang dengan begitu kejam," kata Reza dengan suara bergetar penuh kemarahan.

Reza merasa bahwa dia telah dikhianati oleh orang-orang terdekatnya sendiri dan disakiti oleh mereka yang sangat dia percayai. Dia juga merasa semua orang seolah telah bersekongkol untuk menjatuhkannya.

"Terus... kalau sudah tahu kami ini pengkhianat, kamu mau apa, Mas?" tanya Rinjani dengan dingin dan tidak menunjukkan rasa penyesalan.

Rinjani sepertinya tidak peduli dengan perasaan Reza dan tidak mau mengakui kesalahannya membuat Reza semakin terluka.

"Aku mau apa?" Reza mengulangi pertanyaan Rinjani.

Reza menatap wanita yang masih berstatus istrinya itu dengan pandangan nanar. "Apa tidak ada rasa bersalah atau penyesalan sedikitpun dalam hatimu karena telah mencurangiku, Rinjani?"

"Apa yang membuatmu berpaling dariku, setelah semua yang aku lakukan demi kebahagian kalian. Apa itu belum cukup?"

"Sudah aku bilang kan, aku tidak pernah memintamu untuk melakukan hal itu? Tapi kamu sendiri yang punya rencana. Lalu, kenapa aku harus merasa bersalah dan menyesal?"

"Dengar ya, Mas. Sekarang aku sudah menemukan seseorang yang pantas dan selalu ada untukku. Dia lebih bisa memahami aku dan menjagaku," imbuhnya seraya menggamit lengan Farhan, seolah ingin menunjukkan kepada Reza bahwa Farhan adalah orang yang tepat untuknya.

"Bahkan ketika Dhea sakit, dia yang selalu ada disisiku, menemaniku dan memberikan dukungan moril padaku," tambahnya, seolah Farhan adalah orang yang paling peduli dan perhatian terhadapnya.

"Aku sudah capek selalu kamu tinggal sendirian, Mas. Di saat aku kesulitan dan butuh kamu, Mas Farhan yang selalu membantu dan peduli padaku," tandas Rinjani.

"Sementara kamu--dengan alasan bekerja...tapi siapa yang tahu apa yang kamu lakukan di luar sana dan dengan siapa," tuduh Rinjani tanpa alasan seakan menyudutkan Reza.

Reza ternganga dengan dahi mengernyit, tak percaya mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut Rinjani. "Aku...?" Reza menunjuk dirinya sendiri.

"Kamu bertanya--apa yang aku lakukan di luar sana dan kenapa aku tidak bisa selalu ada di sisimu?" tanyanya dengan sinis. Lalu mendekat ke arah Rinjani dan menoyor bahu istrinya itu.

"Ck...sudahlah, Mas. Jangan banyak drama. Intinya Rinjani sudah tidak mencintai kamu lagi dan dia sudah menemukan sosok yang pantas untuk dirinya," celetuk Farhan dengan songongnya.

Ucapan Farhan berhasil memantik emosi Reza. Dia menoleh ke arah adiknya itu dengan sorot mata tajam penuh amarah yang membara. "Kamu...! Apa kamu sadar dengan apa yang kau ucapkan padaku, hahhh?" Reza mengambil langkah maju.

"Kamu yang telah merusak rumah tanggaku, dan mencuri hati istriku. Ba**ngan...!!!" ucapnya dengan keras sambil menunjuk wajah Farhan penuh amarah.

Sayangnya Farhan seolah tidak merasa bersalah, dia justru semakin bersemangat memprovokasi emosi Reza-kakaknya.

"Aku tidak mencuri hatinya-- kami saling mencintai. Bukankah kamu sendiri yang telah menitipkan dia padaku untuk menjaganya," ucap Farhan dengan tersenyum mengejek.

"Jadi, wajar saja jika aku mengambilnya darimu dan jangan salahkan aku yang telah berhasil membuatnya jatuh cinta kepadaku," lanjutnya seraya mengangkat bahunya cuek.

Reza merasa darahnya mendidih mendengar kata-kata Farhan yang sangat tidak berempati itu. "Kamu tidak tahu apa-apa tentang cinta dan kebahagiaan," kata Reza dengan nada yang dingin.

"Siapa bilang aku tidak tahu? Aku pria dewasa, aku tahu apa yang kuinginkan, dan aku akan melakukan apa pun untuk mendapatkannya," katanya dengan rasa percaya diri yang tinggi.

"Dan sekarang, aku sudah mendapatkan apa yang kuinginkan, yaitu Rinjani. Karena itu, aku minta kamu melepaskan dia untukku," tekan Farhan.

"Tidak akan aku lepaskan dengan semudah itu, be**bah!!!"

Lalu dengan tiba-tiba Reza menghantam wajah Farhan dengan bogemnya. Perkelahian pun terjadi. Dua saudara itu tidak ada yang mau mengalah. Saling melayangkan pukulan sambil beradu mulut.

Perkelahian berlanjut, tanpa ada yang berani melerai. Suasana di teras rumah itu menjadi kacau, dan memanas. Rinjani yang berusaha melerai, untuk memisahkan kedua saudara yang sedang berkelahi tersebut, tetapi ia malah terdorong oleh Reza yang marah membuat wanita itu terhuyung dan hampir jatuh.

Sampai akhirnya suara teriakan Pak Bondan yang menggelegar menghentikan keduanya. "Berhentiii...!!!"

"Apa kalian tidak malu jadi tontonan orang, hahhh!!! Apa kalian tidak bisa menyelesaikan masalah ini baik-baik tanpa harus berkelahi seperti anak kecil?"

Tiba-tiba datang dua orang pria memisahkan perkelahian Reza dan Farhan agar menghentikan aksi mereka. Rinjani membantu Farhan dan membawanya duduk di kursi teras.

Sedangkan Reza mengusap bibirnya yang berdarah. Wajahnya memar dan bengkak. Namun, matanya berkilat dengan amarah yang bergolak menyaksikan istrinya justru memilih menolong selingkuhannya dari pada dirinya.

Semua mata tertuju pada Reza dengan pandangan yang rumit. Antara merasa kasihan juga khawatir, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka tidak ingin ikut campur ke dalam masalah internal rumah tangga kedua saudara mereka itu. Bahkan untuk sekedar berkomentar pun rasanya suara mereka seolah terhenti di kerongkongan.

Rinjani pergi ke kamar, tak lama kemudian dia keluar dengan membawa map berwarna coklat lalu membukanya. Ia menyodorkan secarik kertas yang diambilnya dari dalam amplop tersebut kepada Reza.

"Tandatangani berkas itu dan lepaskan Rinjani. Sekarang, aku menginginkan Rinjani, aku mau kamu mengalah dan memberikan dia dengan suka rela padaku," tekan Farhan sekali lagi

"Bukankah selama ini kamu selalu memberikan apapun yang aku inginkan?" lanjutnya dengan sangat percaya diri.

Reza tergelak sesaat. Lalu menatap ke arah Rinjani dengan ekspresi yang campur aduk di antara ketidakberdayaan dirinya. Dia masih berusaha memproses apa yang baru saja diterimanya.

Reza kemudian menatap kembali ke arah Farhan dengan ekspresi yang lebih serius. "Apa kamu pikir, aku akan menuruti keinginanmu kali ini? Jangan mimpi...!!!"

Reza sudah bertekad bahwa dia tidak akan mudah menyerah dan terintimidasi oleh tekanan Farhan. Dia sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya, dan tidak ingin membuat keputusan yang salah.

Sementara itu wajah Farhan terlihat merah padam karena kesal dan frustrasi. Dia mencoba menekan Reza supaya lekas menandatangani berkas tersebut, tetapi sepertinya tidak akan semudah yang bayangkan sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

di sini farhan yg bego apa kok mau ,,nya trrgoda dgn istri abang nya sendiri kaya gk ada perempuan lain ,udah lah reza tandatagan aja buat apa istri gk bnr seperti rinjani 🤣

2025-08-14

2

✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia

✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia

emang Farhan kerjaannya apa sih?.


hah ya ampun. sekarang mau komen aja haru sterhalang iklan dulu😤😤😤

2025-08-14

1

ora

ora

Setidaknya dia nggak merebut istri orang macam kamu. Kayak nggak ada perempuan lain aja/Smug/

2025-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kegelisahan Reza
2 2. Dilema
3 3. Pulang
4 4. Ketahuan
5 5. Pengkhianat
6 6. Kenyataan Pahit
7 7. Sidang
8 8. Marisa yang galau
9 9. Putusan
10 10. Hancur
11 11. Masih Belum Menyerah
12 12. Kamu adalah sahabat terbaik
13 13. Aku tidak harus bertanggungjawab pada siapapun
14 14. Dhea senang asal bersama Ayah
15 15. Hari pertama bekerja lagi
16 16. Menjalankan misi
17 17. Pendekatan
18 18. Surprise
19 19. Sehari bersama Tante Icha.
20 20. Kecemburuan Rinjani
21 21. Permintaan Dhea
22 22. Reza mulai beraksi
23 23. Mulai menjalankan rencana
24 24. Tak sesuai harapan
25 25. Kebusukan Farhan
26 26. Tak merasa bersalah
27 27. Makin menggila
28 28. Gagalnya rencana Farhan
29 29. Memutar balik fakta
30 30. Bodohnya Rinjani
31 31. Rinjani yang cemburu dan Farhan yang kena batunya
32 32. Farhan yang pusing dan Pak Bondan yang nekad
33 33. Investasi
34 34. Tidak tahu harus berkata apa
35 35. Terjebak?
36 36. Ternyata nggak salah pilih
37 37. Keputusan Farhan
38 38. Rencana pernikahan Rinjani-Farhan
39 39. Harapan tak sesuai kenyataan
40 40. Maukah kamu menikah denganku?
41 41. Bimbang
42 42. Nasehat Dimas.
43 43. Rencana Reza dan Pak Bondan
44 44. Tetap sama
45 45. Mendatangi Marisa.
46 46. Membangun masa depan bersamamu.
47 47. Masalalu Marisa
48 48. Masalalu Marisa (2)
49 49. Aku sudah menemukan orang yang tepat
50 50. Kekecewaan Rinjani
51 51. Aku tidak termasuk wanita biasa seperti yang kamu bilang
52 52. Entahlah...
53 53. Keinginan Pak Bondan
54 54. Persiapan pernikahan
55 55. Persiapan Pernikahan (2)
56 56. Curhatan Farhan dan Rencana Pak Bondan
57 57. Obrolan Pak Bondan dan Farhan
58 58. Mama Icha
59 59. Kebersamaan
60 60. Sah
61 61. Ada yang panas tapi bukan api
62 62. Frustasi
63 63. Ayah dan Mama harus pulang bawa adik untuk Dhea
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1. Kegelisahan Reza
2
2. Dilema
3
3. Pulang
4
4. Ketahuan
5
5. Pengkhianat
6
6. Kenyataan Pahit
7
7. Sidang
8
8. Marisa yang galau
9
9. Putusan
10
10. Hancur
11
11. Masih Belum Menyerah
12
12. Kamu adalah sahabat terbaik
13
13. Aku tidak harus bertanggungjawab pada siapapun
14
14. Dhea senang asal bersama Ayah
15
15. Hari pertama bekerja lagi
16
16. Menjalankan misi
17
17. Pendekatan
18
18. Surprise
19
19. Sehari bersama Tante Icha.
20
20. Kecemburuan Rinjani
21
21. Permintaan Dhea
22
22. Reza mulai beraksi
23
23. Mulai menjalankan rencana
24
24. Tak sesuai harapan
25
25. Kebusukan Farhan
26
26. Tak merasa bersalah
27
27. Makin menggila
28
28. Gagalnya rencana Farhan
29
29. Memutar balik fakta
30
30. Bodohnya Rinjani
31
31. Rinjani yang cemburu dan Farhan yang kena batunya
32
32. Farhan yang pusing dan Pak Bondan yang nekad
33
33. Investasi
34
34. Tidak tahu harus berkata apa
35
35. Terjebak?
36
36. Ternyata nggak salah pilih
37
37. Keputusan Farhan
38
38. Rencana pernikahan Rinjani-Farhan
39
39. Harapan tak sesuai kenyataan
40
40. Maukah kamu menikah denganku?
41
41. Bimbang
42
42. Nasehat Dimas.
43
43. Rencana Reza dan Pak Bondan
44
44. Tetap sama
45
45. Mendatangi Marisa.
46
46. Membangun masa depan bersamamu.
47
47. Masalalu Marisa
48
48. Masalalu Marisa (2)
49
49. Aku sudah menemukan orang yang tepat
50
50. Kekecewaan Rinjani
51
51. Aku tidak termasuk wanita biasa seperti yang kamu bilang
52
52. Entahlah...
53
53. Keinginan Pak Bondan
54
54. Persiapan pernikahan
55
55. Persiapan Pernikahan (2)
56
56. Curhatan Farhan dan Rencana Pak Bondan
57
57. Obrolan Pak Bondan dan Farhan
58
58. Mama Icha
59
59. Kebersamaan
60
60. Sah
61
61. Ada yang panas tapi bukan api
62
62. Frustasi
63
63. Ayah dan Mama harus pulang bawa adik untuk Dhea

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!