[Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat

Aku bangkit, lalu menyodorkan tangan kepada Putri Asaru. "Kita harus segera pergi dari sini, Putri."

Uluran tanganku disambutnya. "Lalu bagaimana dengan Kord?" tanyanya saat sudah berdiri si sebelahku.

Benar juga. Di mana dia berada sekarang. Jelas kami tidak mungkin mencarinya di tengah hutan belantara, sementara ada bahaya mendekat.

"Tidak usah dipikirkan. Walau seperti itu, dia pintar melarikan diri. Yang penting sekarang, kita harus segera pergi dari sini." Aku berjalan cepat menghampiri Woofy. Menggendongnya dalam dekapan, lalu mengambil Shege yang terkapar lemas di lantai.

Walau pelan, masih kurasakan denyut kehidupan di tubuh mungil berbalut bulu merah tersebut. Membuatku sangat berhati-hati saat menyerahkannya ke tangkupan tangan Putri Asaru. Dia mendekapnya di dada dengan tangan bergetar.

Aku melongok keluar demi menyusuri keadaan sekitar. Dengan hanya dibantu cahaya bulan yang tak lagi penuh. Aman sejauh yang kulihat.

Kami keluar dari pondok singgah pemburu, dan langsung berbelok ke kanan. Mencoba melangkah secepat dan sesenyap mungkin. Dengan aku yang sesekali melirik ke belakang untuk mengecek kondisi. Memastikan kami belum terkejar dari apapun yang akan mendatangkan celaka.

"Akan ke mana kita?" tanyanya. Belum jauh kami melangkah.

"Ke tempat Artapatu." Aku menjawab sekenanya. Demi dapat menenangkan Putri Asaru. Selanjutnya, terserah ke mana kaki ini akan membawa, yang penting bisa segera menjauh dulu dari marabahaya di belakang.

"Berhenti di situ, penjahat!" sergah seseorang yang tiba-tiba saja muncul di belakang kami.

Aku merasa mengenal suara itu. Dan benar saja. Sosok seorang bangsawan berambut pirang berdiri angkuh di sana dengan pedang berpendar ungu teracung. Arson.

"Sam, kemarilah. Aku tahu kau sebenarnya terkena pengaruh jahat petapa tua bangka sialan itu. Sadarlah sobat. Dibalik paras cantiknya, pasti tersimpan sihir jahat!"

Si gendut itu! Jadi dia yang membawa gerombolan bangsawan Arson kemari!

"Lari! larilah, Putri! Biar aku yang menahan mereka di sini." Itu sebenarnya ucapan Sam yang sok jagoan. Padahal, aku sendiri tidak yakin bisa menghadapi dua orang prajurit bersenjata lengkap. Ditambah seorang bangsawan dengan senjata saktinya. Sementara aku, hanya bermodalkan sebilah pisau kecil.

"Tangkap Putri Palsu itu!" Dua prajurit kepercayaan Arson bergerak mengikuti perintah saat itu juga.

Aku mengeluarkan pisau dari dalam tas, hendak menahan mereka. Namun, pedang ungu itu teracung mendekat.

"Jangan berani-berani!" ancam Arson.

Aku terpaku ngeri. Melihat jeri ujung pedang yang berpendar ungu itu tepat berada di hadapan. Entah apa rasanya jika tertusuk.

"Tuan, tolong jangan sakiti temanku. Bukankah kau sudah berjanji?" pinta Kord dengan nada memelas.

"Diam kau gendut! Jangan coba kau membela dia, atau kau juga mau aku anggap sebagai pengkhianat kerajaan!"

"Tapi, Tuan, ingatkah janjimu untuk tidak menyakiti temanku."

"Diam kau!" Arson membentak. Sesaat perhatiannya teralihkan.

Aku lempar pisau di tangan. Sekuat mungkin. Dengan harapan dapat mengenai kepalanya.

Meleset! Pisau itu justru mengenai baju besinya dan terpelanting. Sial!

Karena hal itu, sumbu emosi Arson yang sudah pendek menjadi tersulut. Amarahnya meledak, dan mulai bersiap untuk melancarkan serangan. Ya, mengarah kepadaku. Siapa lagi?

"Wrough!" Woofy menyalak.

Momen sedetik di mana Arson sedang memasang ancang-ancang, kemudian dimanfaatkan Woofy. Dia melompat dari pelukanku untuk berubah menjadi gumpalan bulu perak besar. Langsung menerjang sang bangsawan hingga terjungkal.

Merasa sudah aman. Aku berbalik. Berlari menerjang prajurit yang terperangah melihat Woofy tengah berubah wujud. Memukul wajah pria berewok yang memegangi Putri Asaru, hingga dia terjungkal.

Aku kaget juga bisa memukulnya hingga seperti itu. Sakit sih, tapi setimpal. Kemudian, dengan masih memikirkan kondisi Putri Asaru, Aku berbalik hendak meladeni prajurit yang satunya. Meski belum reda denyut sakit di kepalan tangan.

Aku terperangah. Urung untuk kembali bertindak bak pahlawan, karena saat menoleh, aku melihat prajurit itu sudah tumbang. Mengerang kesakitan memegangi titik lemah di persimpangan dua kakinya. Lebih sadis lagi, putri anggun itu melakukan serangan penghabisan--di wilayah yang sama--hingga akhirnya membuat prajurit itu terkapar pingsan. Aku menelan ludah, dan merasa sedikit bersimpati pada prajurit itu.

"Kaing!" pekik kesakitan Woofy membuatku instan menoleh.

Arson sialan itu! Dia menujah dada Woofy dengan pedang berpendar ungunya. Melompat ke belakang sambil tersenyum puas. Demi menghindari ayunan cakar Woofy. Serangan terakhir menggunakan sisa tenaganya, sebelum tumbang tak sadarkan diri.

Lelaki pirang angkuh itu tertawa terbahak-bahak. Merasa hebat, melecehkan Woofy.

Kemarahanku memuncak. Hendak menerjangnya saat pedang pendar ungu mulai kembali diayunkannya. Didorong akumulasi ledakan emosiku dan Sam.

"Jangan bunuh, Woofy!"

Tidak disangka. Kord yang sedari tadi diam terpaku, menerjang Arson tanpa pikir panjang. Menyentak perhatian orang yang sebelumnya dia junjung setinggi langit. Nekat demi melindungi Woofy.

Kejadian itu berkelebat cepat di mataku. Kord menanduk Arson hingga terpental ke belakang. Sesaat dia berdiri dengan senyum puas menatapku. Sampai dia menunduk dan menemukan tepi perutnya robek tergores pedang si Arson sialan!

"Kord!" Aku berlari memekik melihat tubuh gempalnya terhuyung jatuh tanpa tenaga.

"Sobat!" Aku mengangkat tubuhnya yang terbaring di tanah. "Bertahanlah, kawan. Hei ... bukankah kau ingin kue cake keju besar di toko Madame Fonte? Bangunlah, aku janji akan membelikanmu. Bertahanlah!"

"Sobat, sakit. Luka ... di perutku ... uhuk."

"Tahan, tahan! Aku pasti akan menyelamatkanmu."

Aku panik. Hanya kata-kata itu yang bisa kuucap. Sekedar harap agar Kord bisa bertahan hidup. Entah bagaimana caranya.

"Sialan! Berani sekali pecundang sepertimu menggangguku. Lihat saja, akan aku bunuh kalian berdua!"

Aku terprovokasi ucapan kurang ajar Arson. Kutatap dia dengan mata terpicing. Rasa takut menguap tanpa bekas, dibakar amarah. Tidak peduli walau pedang saktinya yang sangat tajam itu sudah terangkat demi menyasarku.

"Orang yang kau panggil pecundang itu punya nama. Kord! Dan, dia adalah sobatku! Kau menyakitinya, itu berarti kau berurusan denganku, Bangsawan sialan!" Aku merogoh tas dan mengeluarkan pisau batu pemberian Artapatu. Memang tidak sebanding dengan pedang saktinya, tetapi hanya tersisa ini yang bisa kupakai.

Tidak peduli bagaimana caranya. Yang pasti, akan aku tumbangkan dia demi membalas perbuatannya kepada Kord.

Terpopuler

Comments

PotatoYubitisfira

PotatoYubitisfira

Wuuu, jangan terpancing emosi. Tahan Sam. Tahan. Kepala dingin. Plis.

2020-12-17

0

Honey

Honey

Hiks. Hajar aja Si Arson.

2020-04-07

2

Nina Karmila

Nina Karmila

seneng ama gaya macho Sam di sini

2020-03-16

2

lihat semua
Episodes
1 [Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2 [Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3 [Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4 [Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5 [Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6 [Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7 [Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8 [Bab 8-1] Akhir Kisahku
9 [Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10 [Bab 10-1] Dan Ternyata
11 [Bab 11-1] Aku dan Woofy
12 [Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13 [Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14 [Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15 [Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16 [Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17 [Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18 [Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19 [Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20 [Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21 [Bab 21-1] Bertahan Melawan
22 [Bab 22-1] Marabahaya Besar
23 [Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24 [Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25 [Bab 25-1] Pata dan Tura
26 [Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27 [Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28 [Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29 [Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30 [Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31 [Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32 [Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33 [Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34 [Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35 [Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36 [Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37 [Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38 [Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39 [Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40 [Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41 [Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42 [Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43 [Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44 [Bab 44-1] Duka Kota
45 [Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46 [Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47 [Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48 [Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49 [Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50 [Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51 [Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52 [Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53 [Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54 [Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55 [Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56 [Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57 [Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58 [Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59 Prolog 2
60 [Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61 [Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62 [Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63 [Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64 [Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65 [Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66 [Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67 [Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68 [Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69 [Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70 [Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71 [Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72 [Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73 [Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74 [Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75 [Bab 16-2] Malam Terhangat
76 [Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77 [Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78 [Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79 [Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80 [Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81 [Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82 [Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83 [Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84 [Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85 [Bab 26-2] Parodi Leo
86 [Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87 [Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88 [Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89 [Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90 [Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91 [Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92 [Bab 33-2] Skenario Terburuk
93 [Bab 34-2] Labirin Kematian
94 [Bab 35-2] MeHiBi
95 [Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96 [Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97 [Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98 [Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99 [Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100 [Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101 [Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102 [Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103 [Bab 44-2] Reuni Tragedi
104 [Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105 [Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106 [Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107 [Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108 [Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109 [ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110 [Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111 [Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112 [Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113 [Bab 54-2] Nona Rushka
114 [Bab 55-2] Jalan Berkabut
Episodes

Updated 114 Episodes

1
[Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2
[Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3
[Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4
[Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5
[Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6
[Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7
[Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8
[Bab 8-1] Akhir Kisahku
9
[Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10
[Bab 10-1] Dan Ternyata
11
[Bab 11-1] Aku dan Woofy
12
[Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13
[Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14
[Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15
[Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16
[Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17
[Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18
[Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19
[Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20
[Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21
[Bab 21-1] Bertahan Melawan
22
[Bab 22-1] Marabahaya Besar
23
[Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24
[Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25
[Bab 25-1] Pata dan Tura
26
[Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27
[Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28
[Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29
[Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30
[Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31
[Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32
[Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33
[Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34
[Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35
[Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36
[Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37
[Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38
[Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39
[Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40
[Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41
[Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42
[Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43
[Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44
[Bab 44-1] Duka Kota
45
[Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46
[Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47
[Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48
[Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49
[Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50
[Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51
[Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52
[Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53
[Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54
[Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55
[Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56
[Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57
[Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58
[Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59
Prolog 2
60
[Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61
[Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62
[Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63
[Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64
[Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65
[Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66
[Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67
[Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68
[Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69
[Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70
[Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71
[Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72
[Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73
[Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74
[Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75
[Bab 16-2] Malam Terhangat
76
[Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77
[Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78
[Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79
[Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80
[Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81
[Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82
[Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83
[Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84
[Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85
[Bab 26-2] Parodi Leo
86
[Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87
[Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88
[Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89
[Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90
[Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91
[Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92
[Bab 33-2] Skenario Terburuk
93
[Bab 34-2] Labirin Kematian
94
[Bab 35-2] MeHiBi
95
[Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96
[Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97
[Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98
[Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99
[Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100
[Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101
[Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102
[Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103
[Bab 44-2] Reuni Tragedi
104
[Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105
[Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106
[Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107
[Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108
[Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109
[ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110
[Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111
[Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112
[Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113
[Bab 54-2] Nona Rushka
114
[Bab 55-2] Jalan Berkabut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!