[Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga

Semua orang pasti pernah membayangkan dapat terbang tinggi di langit. Seperti seekor burung, pesawat jet, atau Suparman sang pahlawan super. Saat berkhayal seperti itu, tentu hanya terbayang nikmatnya saja. Tidak perlu capek berjalan, atau tidak harus terjebak di kemacetan saat jam sibuk.

Seperti itulah yang mereka kira. Tetapi, tunggu sampai kalian merasakannya sendiri. Bagaimana ngerinya dibawa terbang ke angkasa luas oleh seekor naga buas yang sedang terluka. Terpontang-panting ke sana ke mari dengan hanya berpegangan pada seutas rantai besi yang tersangkut di sisiknya.

Ya, kami dibawa terbang oleh sang naga tanpa disadarinya. Dia membumbung tinggi hanya dengan tiga kali kibasan sayap, hingga ke langit-langit kastil yang dia jebol dengan tandukan kepala. Membawa kami untuk "menikmati" pemandangan indah malam hari di tengah udara. Dihempas tak tentu arah, dengan tamparan manja angin ganas, dan itu semua tanpa mengenakan pengaman. Pengalaman langka yang tidak mungkin aku ingin ulangi lagi.

"Jangan muntah, dan tetap sadar! Atau aku hajar kau nanti!" ancamku saat melihat pipi Kord mengembung dengan mata yang sayu!

"I-iya. Ta-tapi ...."

Ucapannya tidak pernah terselesaikan, karena saat itu si naga menukik tajam setelah berputar-putar sebentar di langit. Kami otomatis berteriak histeris. Kaget campur ngeri. Memejamkan mata karena takut sekaligus tidak kuat--perih--menerima terjangan angin kencang.

Entah ke mana dia menuju, yang pasti, untuk sekilas aku merasakan ada guncangan disusul semburan tebaran debu. Hampir mirip seperti saat si naga menerjang atap untuk keluar.

Benar saja. Kami ternyata dibawanya ke sebuah tempat. Mungkin masih bagian dari kastil tadi, karena sekilas kulihat dindingnya juga terbuat dari susunan bebatuan.

Di dalam ruangan luas itu, dia terbang berputar. Tetap membawa kami yang terus terombang-ambing di tengah udara. Aku melihat ke bawah untuk mengukur jarak kami sampai ke tanah. Saat itu aku mulai kembali mencoba melepaskan belitan rantai yang sudah kutemukan celahnya.

"Hei! Apa yang kau lakukan!?"

"Melepaskanmu. Apalagi?"

"Kau mau kita mati!? Lihat, kita masih dibawa terbang olehnya!"

"Percayakan saja padaku. Paling hanya sakit sedikit saat terjatuh. Dibandingkan harus terinjak saat dia mendarat dan dijadikan panggangan untuk santapannya"

"Tidak! Tidak! Jangan bodoh, Sam! Aku tidak mau!"

Kord memberontak demi mempertahankan belitan rantai di tangannya dari jamahanku. Tetapi, justru hal itu mempermudah ikatannya terlepas.

Kami terpelanting keras. Sialnya, dengan penuh kebiadaban, Kord mendekap tubuhku begitu erat. Mungkin berharap bisa menjadikanku bantalan saat mendarat nanti.

Bruk!

Kami mendarat mulus pada tumpukan jerami tebal di ujung ruangan. Tidak terlalu sakit, jika seandainya saja tubuh berat Kord tidak menghimpitku.

"Benar seperti katamu. Rasanya tidak sakit sama sekali," ucap Kord setelah berguling dari atas badanku lalu berdiri.

Aku menatap Kord tajam sambil memegangi dada yang sesak bagai dihantam beban ratusan kilo. Terbatuk-batuk saat bernapas. Senyum lebarnya berubah jadi cengiran canggung.

"Tunggu nanti habis dari sini. Akan aku hajar perutmu itu!" ancamku dengan tangan terkepal.

"Ah ... ya .... Hei. Kita ada di mana ya? Beruntung ya kita mendarat di atas tumpukan jerami ini. Hahaha." Dengan konyolnya, Kord berusaha mengalihkan pembicaraan.

Aku ingin membalas ucapannya. Namun, debum keras mengalihkan perhatian kami. Hanya berjarak 15 meter dari tempatku berada. Naga bersisik merah delima itu mendarat. Kami diam membeku. Terlebih lagi saat pandanganku bertemu dengan mata merah nanarnya.

"Growl!" teriaknya marah.

Kami langsung mengkerut ketakutan. Memepet dinding, dan bahkan aku berharap bisa tertelan ke dalamnya--karena ternyata ada pintu rahasia.

Tidak mungkin, karena ini bukan film detektif dengan banyak jalan dan lorong rahasia di tempat kejadian perkara. Ah, seandainya saja.

Aku menoleh ke kanan dan kiri. Berharap ada jalan keluar untuk bisa kabur dari situasi berbahaya ini. Nihil! Hanya ada tumpukan jerami membentang luas dari satu pilar di kanan ke pilar lainnya jauh di kiri. Terbetik satu dugaan, apakah mungkin tumpukan jerami tempat kami berada adalah sarang si naga? ******! Pantas kalau dia bertambah marah.

Hei, siapa yang tidak emosi setelah di-bully, dan saat pulang malah menemukan kamarnya ditempati dua kroco yang menjadi anggota pem-bully di sana. Yah, kira-kira begitu. Dan artinya, kesempatan kami hidup lebih tipis dari pada selembar tisu.

"Kord. Kita lari!" bisikku tanpa mengalihkan pandangan dari si naga.

"Ke mana?" tanyanya dengan suara mencicit.

"Entah. Yang pasti keluar dari sini. Kau sadar tidak, kalau tumpukan jerami ini adalah sarangnya?"

"Ya, eh ... tapi aku tidak sanggup."

"Lari! Atau kau pasrah jadi makanan naga? Kau ke kiri, aku ke kanan. Setidaknya salah satu dari kita tidak akan dikejarnya."

Usai berkata, aku mengambil ancang-ancang untuk mulai berlari. Tapi, Kord sialan itu malah mencengkram tanganku. Menahanku agar tidak bisa berlari.

"Temani aku. Aku takut hingga tidak bisa berlari. Tolong. Aku janji akan jadi yang pertama dimakannya, tapi tolong jangan pergi!" rengek Kord. Meremas tanganku semakin keras.

Sudah habis kesabaranku. Sebelah tangan yang bebas sudah terkepal, dan siap aku jotoskan ke mukanya. Masa bodo kalau dia sampai pingsan dan dimakan.

"Growl!"

Naga itu kembali menggeram marah, sebelum sempat kugerakkan tangan ini. Dia kemudian mendongak, dan bersiap menyemburkan napas apinya ke arah kami.

Sial! Aku hanya bisa pasrah. Memejamkan mata dan berharap ada keajaiban yang akan datang. Entah tiba-tiba saja si naga tersedak sehingga tidak jadi menyemburkan apinya, atau mungkin akan datang seorang bidadari yang menyelamatkan kami. Harapan kosong, tetapi apa lagi yang bisa aku lakukan di saat genting seperti ini?

"Hentikan! Jangan lakukan itu, Shege!" Suara lembut dengan intonasi tegas terdengar entah dari mana.

Aku membuka mata, dan melihat si naga menghembuskan asap hitam tebal dari hidungnya. Dia urung menjadikan kami daging panggang karena perintah tersebut. Didorong rasa penasaran, aku celingak-celinguk mencari sosok yang telah menyelamatkan kami.

Ya Tuhan.

Doaku terkabul secara instan! Bidadari cantik bergaun putih muncul dari balik pintu ganda yang ada di sebelah kanan ruangan. Wajahnya yang cantik merona merah. Rambut hitamnya yang terurai bergoyang penuh kilauan saat dia berjalan cepat menghampiri. Dari jarak yang dekat, aku terpesona menatap mata hijaunya yang berbinar.

Siapa dia? Jangan-jangan benar doaku terkabul, dan Tuhan mengirim bidadari dengan pipi bersemu merah itu untuk menyelamatkan kami.

Terpopuler

Comments

PotatoYubitisfira

PotatoYubitisfira

Benar, gue suka fantasinya. Entah kenapa, hiks ...

2020-11-24

1

BEE (@tulisan_bee)

BEE (@tulisan_bee)

Fantasi yang ingin ku scroll terus sampai akhir. Good job Thor 🙏

2020-05-16

2

Honey

Honey

Ciyeeh.

2020-04-07

2

lihat semua
Episodes
1 [Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2 [Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3 [Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4 [Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5 [Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6 [Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7 [Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8 [Bab 8-1] Akhir Kisahku
9 [Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10 [Bab 10-1] Dan Ternyata
11 [Bab 11-1] Aku dan Woofy
12 [Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13 [Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14 [Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15 [Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16 [Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17 [Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18 [Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19 [Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20 [Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21 [Bab 21-1] Bertahan Melawan
22 [Bab 22-1] Marabahaya Besar
23 [Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24 [Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25 [Bab 25-1] Pata dan Tura
26 [Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27 [Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28 [Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29 [Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30 [Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31 [Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32 [Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33 [Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34 [Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35 [Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36 [Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37 [Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38 [Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39 [Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40 [Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41 [Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42 [Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43 [Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44 [Bab 44-1] Duka Kota
45 [Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46 [Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47 [Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48 [Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49 [Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50 [Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51 [Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52 [Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53 [Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54 [Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55 [Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56 [Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57 [Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58 [Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59 Prolog 2
60 [Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61 [Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62 [Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63 [Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64 [Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65 [Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66 [Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67 [Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68 [Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69 [Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70 [Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71 [Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72 [Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73 [Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74 [Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75 [Bab 16-2] Malam Terhangat
76 [Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77 [Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78 [Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79 [Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80 [Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81 [Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82 [Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83 [Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84 [Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85 [Bab 26-2] Parodi Leo
86 [Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87 [Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88 [Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89 [Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90 [Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91 [Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92 [Bab 33-2] Skenario Terburuk
93 [Bab 34-2] Labirin Kematian
94 [Bab 35-2] MeHiBi
95 [Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96 [Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97 [Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98 [Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99 [Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100 [Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101 [Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102 [Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103 [Bab 44-2] Reuni Tragedi
104 [Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105 [Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106 [Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107 [Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108 [Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109 [ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110 [Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111 [Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112 [Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113 [Bab 54-2] Nona Rushka
114 [Bab 55-2] Jalan Berkabut
Episodes

Updated 114 Episodes

1
[Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2
[Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3
[Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4
[Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5
[Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6
[Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7
[Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8
[Bab 8-1] Akhir Kisahku
9
[Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10
[Bab 10-1] Dan Ternyata
11
[Bab 11-1] Aku dan Woofy
12
[Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13
[Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14
[Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15
[Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16
[Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17
[Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18
[Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19
[Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20
[Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21
[Bab 21-1] Bertahan Melawan
22
[Bab 22-1] Marabahaya Besar
23
[Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24
[Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25
[Bab 25-1] Pata dan Tura
26
[Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27
[Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28
[Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29
[Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30
[Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31
[Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32
[Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33
[Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34
[Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35
[Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36
[Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37
[Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38
[Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39
[Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40
[Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41
[Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42
[Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43
[Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44
[Bab 44-1] Duka Kota
45
[Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46
[Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47
[Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48
[Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49
[Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50
[Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51
[Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52
[Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53
[Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54
[Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55
[Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56
[Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57
[Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58
[Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59
Prolog 2
60
[Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61
[Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62
[Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63
[Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64
[Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65
[Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66
[Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67
[Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68
[Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69
[Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70
[Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71
[Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72
[Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73
[Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74
[Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75
[Bab 16-2] Malam Terhangat
76
[Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77
[Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78
[Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79
[Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80
[Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81
[Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82
[Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83
[Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84
[Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85
[Bab 26-2] Parodi Leo
86
[Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87
[Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88
[Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89
[Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90
[Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91
[Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92
[Bab 33-2] Skenario Terburuk
93
[Bab 34-2] Labirin Kematian
94
[Bab 35-2] MeHiBi
95
[Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96
[Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97
[Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98
[Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99
[Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100
[Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101
[Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102
[Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103
[Bab 44-2] Reuni Tragedi
104
[Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105
[Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106
[Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107
[Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108
[Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109
[ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110
[Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111
[Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112
[Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113
[Bab 54-2] Nona Rushka
114
[Bab 55-2] Jalan Berkabut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!