[Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat

"Oi oi oi! Berhenti! Tolong bersabar!" Suara cempreng di tengah situasi genting itu sukses mengambil alih perhatian.

Seseorang dengan tubuh tambun dan pipi tembam, berlari tergopoh-gopoh menyibak kerumunan. Beberapa kali hampir jatuh tersandung demi dapat selekasnya sampai di pusat keramaian. Tempatku dan si pria sangar bercodet berada.

"Kenapa kau menghentikanku, Kord? Jangan coba-coba bercanda denganku saat ini! Aku sekarang sedang sangat kesal karena kemunculan penjarah sialan ini!"

"Tenang ... tenang, Tuan Mog. Dia temanku. Sobat kentalku sejak kecil. Tolong tenang, dan turunkan senjatamu. Dia sama sekali bukan penjarah seperti yang kau tuduhkan. Aku bisa jamin."

Pria yang ternyata bernama Mog itu menatapku dan Kord bergantian. Dengan mata menyelidik coba meyakinkan. Terdengar decapan di mulutnya.

"Baiklah jika memang dia temanmu. Tapi awas saja kalau sampai macam-macam. Aku tidak akan segan-segan memenggal kepala kalian berdua." Mog pergi menyarungkan pedangnya dengan ekspresi dongkol.

Jujur aku masih kesal, tetapi juga lega karena kejadian ini bisa selesai tanpa ada kekerasan. Aku lepas kuda-kuda sambil menghela napas panjang.

Hah ... tanganku gemetaran dan basah oleh keringat.

"Terima kasih, Kord. Kau sudah menyelamatkanku." Aku berjalan mendekatinya. Menghela napas panjang.

"Sam sobatku. Sela ...." Kord berhenti dan urung memelukku. Memilih mengatup hidungnya dengan tangan. "Hei, apa yang terjadi? Kenapa baumu begitu buruk, Sam? Amis dan busuk seperti bangkai ikan di dekat rumahmu. Lebih baik kau ke sungai sekarang, dan bersihkan diri. Sebersih mungkin, karena nanti akan aku kenalkan kau kepada Tuan Arson. Beliau mungkin akan berbaik hati mau meminjamkanmu senjata dan baju pelindung," ujarnya sambil tetap menutup hidung dan menjaga jarak dariku.

Kesal sih. Tapi yah, mau bagaimana lagi, memang begitu kenyataannya. Lebih baik menurut saja lah, dari pada nanti dia memberondongku dengan banyak ocehan menjengkelkan.

***

Aku membasuh badan sambil menyuci baju di sungai yang berada di Utara lapangan tempat para peserta sayembara berkumpul. Menyegarkan, dan berhasil menghilangkan bau amis darah si kadal raksasa.

Sesudah menjemur pakaian, aku duduk berteduh dengan hanya menggunakan celana pendek di bawah pohon tepi sungai, sambil memakan roti kering yang tersisa, walau sedikit berbau amis.

Dari tiga pasang pakaian yang kubawa, hanya celana pendek ini yang selamat dari amisnya darah si kadal--jelas termasuk tas tempat peyimpanannya--Sekarang tidak ada yang bisa aku lakukan selain menunggu cucian kering. Aku pikir tidak akan lama, karena teriknya matahari begitu menyengat.

Pisau batu pemberian Artapatu yang sedang kupegangi ini, apa mungkin bisa mengalahkan naga yang menyekap Putri Asaru? Bagaimana kalau waktu itu aku pergunakan untuk melawan prajurit kadal, atau terpaksa memakainya melawan para peserta sayembara yang menuduhku penjarah? Akankah berefek kepada mereka?

"Kau sudah tidak berbau amis lagi, Sam?" Tanya itu membuyarkan lamunanku.

Aku menoleh. Mendapati Kord yang baru datang sambil menutup hidungnya. Tetap di tepi hutan. Sengaja menjaga jarak.

"Sialan kau! Aku sudah tidak berbau amis lagi. Kemarilah!"

Setengah percaya, si tambun itu berjalan mendekat. Setelah memastikan aku tidak lagi berbau amis dari kejauhan, dia baru berani duduk di sebelahku.

"Hahaha. Jadi bagaimana perjalananmu setelah kita berpisah? Ketemu dengan kakek tua itu? Hei, itukah senjata yang dijanjikannya? Apakah ada hubungannya dengan bau amis di badanmu?"

Aku menatap Kord dengan mata terpicing. Jelas sekali dia ingin tertawa melihat pisau batu yang kupegang.

"Yah begitulah. Ada sedikit ini dan sedikit itu. Kau tahulah," jawabku tanpa kejelasan. Tidak mungkin aku ceritakan semua kisahku yang ajaib kepadanya. Aku yakin dia tidak akan percaya dan semakin besar kepala karena memilih melanjutkan perjalanan bersama Sang Bangsawan.

"Hahaha. Ok, ok. Aku mengerti kau pasti dongkol kan karena tertipu oleh si tua bangka itu. Senjata sakti. Hahaha. Asal kau tahu, senjata pembunuh naga yang sebenarnya dimiliki oleh Tuan Arson." Aku membelalakkan mata mendengar ucapan Kord. "Serius! Di pertempuran kemarin, tiba-tiba saja dia menghunus pedang barunya, yang diberikan oleh peri hutan--katanya. Pedang yang bercahaya keunguan itu membuat gentar si naga, dan berhasil menggoreskan luka."

"Serius!? Lalu naga itu sudah terbunuh?" Aku tidak percaya dengan penjelasan si tambun pembual itu.

"Sayangnya belum. Si naga tiba-tiba menjadi sangat ganas. Yang biasanya hanya menyerang untuk menjatuhkan dan melukai orang-orang, saat itu sangat bernafsu untuk membunuh."

"Hah? Menjatuhkan dan melukai?" Aku tidak mengerti penjelasannya. Apa mungkin naga bisa sebaik itu?

"Iya, di dua pertempuran sebelumnya, dia hanya seperti bermain-main dengan kami. Seakan meremehkan karena tidak ada satu senjata pun yang dapat melukainya. Sampai beliau mengeluarkan pedangnya."

"Lalu?"

"Ya begitu. Tiba-tiba semua berubah jadi kacau. Formasi yang awalnya memang tak beraturan, coba ditata lagi oleh Tuan Arson. Tetapi, di tengah kepanikan itu ada penjarah yang mengacau karena mau mengambil benda berharga dari orang yang terluka. Sehingga posisi kembali kacau dan menelan korban jiwa. Termasuk bawahan Tuan Mog. Karena itu, akhirnya kami terpaksa mundur."

Oh ... Aku mengerti sekarang, kenapa semua orang berlaku seperti itu kepadaku. Menuduh penjarah kepada orang yang tidak dikenal. Aku juga pasti akan murka jika peristiwa itu menimpaku.

Akan tetapi, dari situ aku justru semakin bingung. Jika benar seperti apa yang diceritakan oleh Kord, maka ada banyak kejanggalan tidak terjelaskan di kisah ini.

Kalau Artapatu berbohong, buat apa dia melakukannya kepadaku yang bukan siapa-siapa? Lalu, apa guna pisau batu ini jika ada senjata lain yang bisa dipakai untuk melukai si naga? Lagi pula, dari awal kenapa naga itu mau berbaik hati tidak membunuh para peserta sayembara yang justru bernafsu ingin menghabisinya?

Sungguh absurd dan tidak masuk akal! Seakan semua hanyalah sekadar lelucon receh bapak-bapak medsos.

"Hei, kalau pakaianmu sudah kering, langsung saja ya ke tenda yang paling besar di depan kastil. Kau akan aku kenalkan kepada Tuan Arson dan memintanya agar kau diizinkan bergabung. Bukankah tidak mungkin kau mencoba melawan naga dengan hanya bermodal pisau batu itu. Secepatnya ya. Akan aku sisakan makan siang untukmu." Kord beranjak, sebelum aku menjawab tawarannya.

Baiknya memang begitu. Aku secepatnya menyelesaikan cerita di buku ini. Tidak peduli siapa yang akan menjadi pembunuh si naga nantinya. Hah ... Aku sudah terlalu lelah jika harus meneruskan kehidupan di sini. Dengan segala keajaiban, misteri absurd dan konyol, juga kehilangan yang masih membuatku bersedih. Terlalu keras sekaligus membingungkan.

Terpopuler

Comments

PotatoYubitisfira

PotatoYubitisfira

Aku rasa, Kakek Tua itu Tama :") Nggak tahu juga sih, dari karakternya yang dideskripsikan sama wataknya. Cenderung menyebalkan :/

2020-11-23

0

Nina Karmila

Nina Karmila

Sam mandinya pakai Dethol ya. :D

2020-03-12

2

Pentol Ajib

Pentol Ajib

save by the kord :v

2020-03-10

2

lihat semua
Episodes
1 [Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2 [Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3 [Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4 [Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5 [Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6 [Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7 [Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8 [Bab 8-1] Akhir Kisahku
9 [Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10 [Bab 10-1] Dan Ternyata
11 [Bab 11-1] Aku dan Woofy
12 [Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13 [Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14 [Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15 [Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16 [Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17 [Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18 [Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19 [Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20 [Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21 [Bab 21-1] Bertahan Melawan
22 [Bab 22-1] Marabahaya Besar
23 [Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24 [Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25 [Bab 25-1] Pata dan Tura
26 [Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27 [Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28 [Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29 [Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30 [Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31 [Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32 [Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33 [Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34 [Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35 [Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36 [Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37 [Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38 [Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39 [Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40 [Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41 [Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42 [Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43 [Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44 [Bab 44-1] Duka Kota
45 [Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46 [Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47 [Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48 [Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49 [Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50 [Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51 [Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52 [Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53 [Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54 [Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55 [Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56 [Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57 [Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58 [Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59 Prolog 2
60 [Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61 [Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62 [Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63 [Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64 [Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65 [Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66 [Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67 [Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68 [Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69 [Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70 [Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71 [Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72 [Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73 [Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74 [Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75 [Bab 16-2] Malam Terhangat
76 [Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77 [Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78 [Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79 [Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80 [Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81 [Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82 [Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83 [Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84 [Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85 [Bab 26-2] Parodi Leo
86 [Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87 [Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88 [Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89 [Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90 [Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91 [Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92 [Bab 33-2] Skenario Terburuk
93 [Bab 34-2] Labirin Kematian
94 [Bab 35-2] MeHiBi
95 [Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96 [Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97 [Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98 [Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99 [Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100 [Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101 [Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102 [Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103 [Bab 44-2] Reuni Tragedi
104 [Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105 [Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106 [Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107 [Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108 [Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109 [ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110 [Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111 [Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112 [Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113 [Bab 54-2] Nona Rushka
114 [Bab 55-2] Jalan Berkabut
Episodes

Updated 114 Episodes

1
[Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2
[Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3
[Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4
[Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5
[Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6
[Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7
[Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8
[Bab 8-1] Akhir Kisahku
9
[Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10
[Bab 10-1] Dan Ternyata
11
[Bab 11-1] Aku dan Woofy
12
[Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13
[Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14
[Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15
[Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16
[Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17
[Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18
[Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19
[Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20
[Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21
[Bab 21-1] Bertahan Melawan
22
[Bab 22-1] Marabahaya Besar
23
[Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24
[Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25
[Bab 25-1] Pata dan Tura
26
[Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27
[Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28
[Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29
[Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30
[Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31
[Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32
[Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33
[Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34
[Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35
[Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36
[Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37
[Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38
[Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39
[Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40
[Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41
[Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42
[Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43
[Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44
[Bab 44-1] Duka Kota
45
[Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46
[Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47
[Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48
[Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49
[Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50
[Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51
[Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52
[Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53
[Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54
[Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55
[Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56
[Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57
[Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58
[Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59
Prolog 2
60
[Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61
[Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62
[Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63
[Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64
[Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65
[Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66
[Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67
[Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68
[Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69
[Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70
[Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71
[Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72
[Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73
[Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74
[Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75
[Bab 16-2] Malam Terhangat
76
[Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77
[Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78
[Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79
[Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80
[Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81
[Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82
[Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83
[Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84
[Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85
[Bab 26-2] Parodi Leo
86
[Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87
[Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88
[Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89
[Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90
[Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91
[Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92
[Bab 33-2] Skenario Terburuk
93
[Bab 34-2] Labirin Kematian
94
[Bab 35-2] MeHiBi
95
[Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96
[Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97
[Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98
[Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99
[Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100
[Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101
[Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102
[Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103
[Bab 44-2] Reuni Tragedi
104
[Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105
[Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106
[Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107
[Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108
[Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109
[ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110
[Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111
[Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112
[Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113
[Bab 54-2] Nona Rushka
114
[Bab 55-2] Jalan Berkabut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!