[Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka

Ingin aku satu waktu bisa mengintrograsi Sam. Menanyakan kepadanya, tentang dosa apa yang telah dia perbuat, sehingga kemalangan dan cobaan terus datang silih berganti.

Buktinya, baru saja aku terlelap, tiba-tiba ada angin kencang berhembus. Membuat selimut yang kugunakan terhempas entah ke mana. Memadamkan api unggun dan menebarkan abunya tak karuan. Bahkan seakan mau mencabut pepohonan di hutan ini hingga ke akar-akarnya.

Woofy yang telah terlebih dahulu terbangun, menggeram dengan mata nanar dan keempat kaki yang menancapkan kukunya menghujam tanah. Menahan tubuh kecilnya agar tidak dihempas angin kencang.

Aku pun tidak mau ambil resiko. Lekas memeluk pohon yang sebelumnya kujadikan sandaran. Meraih tubuh kecil Woofy, yang mulai terseret dipermainkan amukan angin. Di dalam pelukanku, dia merapatkan diri sambil terus menggonggong kencang. Aku yakini, dari gelagatnya pasti ada bahaya yang sebentar lagi akan datang.

Amukan angin berhenti mendadak. Sebagai gantinya, cahaya menyilaukan merambat cepat di gumpalan awan, disusul gelegar keras memekakkan telinga. Berkali-kali, dan terus berulang saling bersahutan satu sama lain.

Kegelapan ganjil di sekitarku retak saat kilat menyambar. Ke tanah, pohon, dan batu, secara acak. Aku berlari panik tak tentu arah, agar kami tidak menjadi sasaran kilat mematikan tersebut. Sampai akhirnya aku jatuh tersungkur.

"Guk!" Woofy menggonggong. Dia kesakitan karena terhimpit dalam dekapanku.

Seketika. Semua tenang. Seakan tidak pernah terjadi apa pun. Cahaya bulan pun kembali berpendar memberikan penerangan malam. Tanpa tirai awan hitam, yang begitu saja tersibak. Memberiku bantuan menyadari perubahan drastis yang terjadi di sekitar.

Mengingat aku berada di dalam dunia buku ajaib, maka bisa kupastikan apa yang kulihat sekarang bukanlah khayalan. Dari bekas sambaran petir gila tadi, muncul sekitar dua puluh ekor kadal seukuran orang dewasa, yang berdiri dengan dua kaki belakangnya.

Mereka mengenakan baju besi dan menenteng aneka macam senjata di tangan berjari tiganya. Mulai dari pedang, gada beduri, hingga panah juga tombak. Nanar matanya menatapku tanpa berkedip. Sadar, mereka menyasarku penuh nafsu membunuh.

Tidak ada tempat untuk berlari. Aku sepenuhnya terkepung. Kalaupun mau nekat menerobos, bisa dipastikan dengan mudahnya mereka dapat mengeroyok, dan menghujani tubuhku dengan lentingan anak panah, bacokan pedang, pukulan gada berduri, dan tusukan tombak tanpa ampun.

Mau melawan pun, apa yang bisa aku pergunakan? Hanya ada sebilah pisau batu, yang kalaupun aku paksakan, pasti tidak akan mampu menembus baju besi yang mereka pakai.

Aku akan mati! Rasa takut itu membuat tubuhku kebas tanpa daya. Hanya bisa bersimpuh mematung, menyambut rombongan prajurit kadal itu berjalan perlahan mendekat.

"Guk!"

Salakan kencang penuh keberanian itu menyadarkanku. Masih ada Woofy yang mampu menghadapi gerombolan siluman tersebut.

Anjing coklat milik Sam melompat dari dalam pelukanku. Tidak mendarat, tetapi seketika tubuhnya diselimuti cahaya. Mengembang menjadi gumpalan bulu yang meluncur cepat, membuyarkan kepungan para kadal.

"Aauuwwgghh!" Lolongan Woofy bergema saat wujudnya sempurna berubah menjadi serigala raksasa berbulu perak. Berdiri gagah di sebelahku.

Para kadal berbaju besi itu seketika gentar. Tidak berani maju mendekat dengan pongah seperti tadi. Diam di tempat sambil mememasang ancang-ancang mau menyerang.

Mereka sepertinya paham bagaimana kuatnya Woofy dalam wujud tempur serigala raksasa peraknya. Berani bertaruh, taringnya dapat mengunyah baju besi layaknya kentang goreng, sementara serangan senjata mereka tidak akan mampu melukai tubuh Woofy barang sedikit pun.

Keyakinan akan dapat melalui rintangan berupa serangan makhluk gaib berwujud manusia kadal ini, membuatku mengembangkan senyum tanpa sadar. Merasa di atas angin, karena yakin dapat meraih kemenangan dengan mudah.

Setidaknya begitu, sampai debum keras mengguncangkan tanah hutan di atas gunung. Tempat kami berada.

Dari balik bayangan hutan yang tidak terjamah sinar rembulan. Tiga pasang mata haus darah menyorot ganas. Pepohonan roboh bersama debuman saat mereka mendekat. Bukan disebabkan getaran yang dihasilkan, tetapi karena kuatnya sibakkan mereka. Mampu merobohkan pohon besar hingga ke akar-akarnya.

Aku terperangah. Hilang sudah rasa tinggi hati untuk dapat memenangkan pertarungan ini dengan mudah. Bukan apa-apa, tetapi siapa sih yang tidak gentar melihat tiga ekor kadal raksasa setinggi delapan hingga sembilan meter muncul dengan nafsu membunuh yang pekat. Dan, itu semua tertuju kepada kami.

Crank!

Suara kencang besi beradu saat mereka melangkah. Berasal dari baju besi yang dikenakan. Entah berapa ton beratnya. Tentu tidak akan mudah ditembus cakar dan taring Woofy, karena aku yakin baju besi itu begitu tebal.

Ketiga kadal raksasa itu sebenarnya memiliki bentuk yang tidak jauh beda dengan kadal kecil bawahannya--aku bisa tebak begitu, karena kadal-kadal prajurit seukuran manusia dewasa normal jelas kekuatannya jauh dibandingkan mereka bertiga. Hanya saja, selain ukuran yang jauh lebih besar, kadal raksasa itu juga memiliki sebuh tanduk di kepalanya. Di ujung ekornya pun, terdapat semacam kuku-kuku tajam. Aku yakin, batu karang pun akan hancur terkena sabetannya.

Woofy menggeram dengan posisi tubuh yang sengaja direndahkan. Mengambil ancang-ancang untuk menerkam. Aku lihat kilat penuh kemarahan di matanya yang awas demi melindungiku.

Srang!

Suara sepasang pedang golok digesekkan oleh ketiga kadal raksasa itu, menjadi tandingan dari geramanan marah Woofy. Mengintimidasi kami.

"Wrogh!" Sentak Woofy dengan gonggongannya yang keras.

Sebagian kadal prajurit terkejut, lalu maju menyerang terburu-buru. Kesembronoan itu disambut kibasan ekor Woofy. Lima ekor kadal prajurit terlempar jauh untuk kemudian jatuh berguling di tanah, juga menghantam batu atau pohon. Berkelontang keras bunyinya.

"Huwarg!" pekik salah seekor kadal raksasa. Perintah tegas yang membuat mereka sentak maju merangsek menerjang kami dengan senjatanya.

Anak panah yang dilentingkan dari busur menjadi serangan pembuka. Namun, Hujanan panah itu terpantul begitu saja, karena tidak sanggup menembus bulu perak Woofy.

Tidak menunggu serangan susulan. Cakar peraknya dia ayunkan menyapu tiga ekor prajurit kadal yang melompat. Seekor tercabik baju besinya bagai sehelai kertas di hadapan kuku tajam Woofy, sementara dua lainnya terpental dihantam telapak tangan besar serigala.

Serangan balasan Woofy, tidak sedikit pun mengendorkan terjangan para kadal. Mereka tetap maju dengan beringas, seakan tidak takut mati.

Aku yang minim pengalaman berkelahi, dan tanpa memegang senjata, jelas pontang-panting di tengah medan pertarungan. Disergap kadal bertombak, dan nyaris terkena panah nyasar, membuat jantungku hampir saja copot ketakutan. Untung masih ada Woofy yang melindungiku.

Akan tetapi, hal itu pula yang membuat dia kewalahan. Menahan serangan brutal para kadal bersenjata, sekaligus menjagaku agar tidak terluka.

Ah, sial! Seandainya aku bawa saja skop atau arit sejak awal dari rumah, tentu aku bisa sedikit melawan. Setidaknya masih ada yang dipakai untuk melindungi diri.

"Wrogh!" Woofy memekik saat dua pedang besar kadal raksasa mengenainya.

Woofy memutar tubuhnya hampir selingkaran penuh. Melompat menerjang seekor kadal raksasa di depannya, yang hendak mengayun pedang demi memberikan serangan susulan.

Kadal raksasa itu terjungkal terkena terkaman Woofy. Lehernya yang tanpa pelindung besi digigit kuat, sehingga membuatnya tidak berdaya.

Cairan hijau bermuncratan, sewaktu Woofy menarik paksa taringnya dari leher si kadal. Tumbang satu ekor. Tetapi, karena itu pula posisiku terbuka tanpa pertahanan. Tiga ekor kadal prajurit melihatnya dan langsung berlari mendekat dengan senjata teracung.

Aku lari dari sergapan mereka. Masa bodo walau badanku bermandikan darah hijau si kadal raksasa yang ternyata berbau amis. Berkelit sambil berteriak histeris saat seekor kadal mencoba menusukku dengan tombak. Meleset, walau merobek baju dan menggoreskan segaris luka di pundak sebelah kiri. Masa bodo. Biarpun perih, yang penting tidak sampai membuatku mati.

Whush!

Tekanan angin kencang aku rasakan membuat sekujur badan ngilu. Berasal dari pedang golok seekor kadal raksasa yang ternyata menyasarku. Menyapu kencang penuh tenaga bercampur niat membunuh.

******! Bisa mati dengan tubuh terpisah aku kalau sampai kena!

Aku terjatuh karena terpeleset licinnya kubangan darah si kadal raksasa. Tepat sebelum golok itu sampai mengenaiku. Meluncur satu senti dari ujung hidung, membuatku benar-benar kebas dan kehilangan pikiran. Bahkan setelah bilah tajam itu mengayun jauh. Membabat ketiga kadal yang tadi mengejar.

Tidak tahu harus apa, karena sudah tidak bisa berpikir lagi. Aku terlentang diam di atas tanah, walau sadar bahaya tidak henti mendatangi. Ya, detik itu aku melihat kilauan pedang tengah diayunkan menyasar batok kepala.

Aku merasakan sentakan, lalu deru angin kencang dengan tubuh yang terasa sangat ringan. Tiga detik berlalu untuk akhirnya sadar kalau Woofy tengah berlari sambil membawaku dengan mulutnya. Mengigit bajuku tanpa merobeknya.

Dia berlari begitu cepat. Bagai menelusup di antara pepohonan. Meninggalkan jauh rombongan kadal di belakang. Mungkin jika aku tidak membebaninya, sudah sejak tadi Woofy menerobos keluar dari kepungan. Mendapat posisi yang menguntungkan, sehingga tidak perlu terluka seperti sekarang.

Entah sudah berapa jauh kami pergi. Sampai di ujung hutan, Woofy menghentikan langkahnya. Tempat dua puncak gunung berhadapan, dan hanya dihubungkan oleh jembatan gantung reyot. Sesuai seperti yang dikatakan Artapatu.

"Kenapa?" tanyaku, melihat dia kebingungan di pinggir jurang.

Mata kami bertatapan. Aku melihat bias sedih di sana. Kesedihan seperti kami akan berpisah.

Hei! Apa maksudnya?

Pertanyaan itu terjawab, saat dia melemparku melewati jurang. Lurus sampai ke daratan di seberang. Penuh perhitungan, sehingga aku tidak merasa begitu sakit saat mendarat. Berguling tak terkendali sampai terantuk batang pohon.

"Auwgh!" Lolongnya. Sebagai tanda perpisahan.

Terpopuler

Comments

PotatoYubitisfira

PotatoYubitisfira

Tenang, nanti ada si Kucing kok :/

2020-11-23

0

ria rif'ah restiani

ria rif'ah restiani

pisah mereka??

2020-06-27

0

rumytashann

rumytashann

ihhhh😢😢

2020-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 [Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2 [Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3 [Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4 [Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5 [Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6 [Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7 [Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8 [Bab 8-1] Akhir Kisahku
9 [Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10 [Bab 10-1] Dan Ternyata
11 [Bab 11-1] Aku dan Woofy
12 [Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13 [Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14 [Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15 [Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16 [Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17 [Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18 [Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19 [Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20 [Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21 [Bab 21-1] Bertahan Melawan
22 [Bab 22-1] Marabahaya Besar
23 [Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24 [Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25 [Bab 25-1] Pata dan Tura
26 [Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27 [Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28 [Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29 [Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30 [Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31 [Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32 [Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33 [Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34 [Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35 [Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36 [Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37 [Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38 [Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39 [Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40 [Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41 [Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42 [Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43 [Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44 [Bab 44-1] Duka Kota
45 [Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46 [Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47 [Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48 [Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49 [Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50 [Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51 [Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52 [Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53 [Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54 [Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55 [Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56 [Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57 [Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58 [Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59 Prolog 2
60 [Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61 [Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62 [Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63 [Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64 [Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65 [Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66 [Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67 [Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68 [Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69 [Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70 [Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71 [Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72 [Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73 [Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74 [Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75 [Bab 16-2] Malam Terhangat
76 [Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77 [Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78 [Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79 [Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80 [Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81 [Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82 [Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83 [Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84 [Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85 [Bab 26-2] Parodi Leo
86 [Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87 [Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88 [Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89 [Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90 [Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91 [Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92 [Bab 33-2] Skenario Terburuk
93 [Bab 34-2] Labirin Kematian
94 [Bab 35-2] MeHiBi
95 [Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96 [Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97 [Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98 [Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99 [Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100 [Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101 [Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102 [Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103 [Bab 44-2] Reuni Tragedi
104 [Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105 [Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106 [Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107 [Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108 [Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109 [ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110 [Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111 [Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112 [Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113 [Bab 54-2] Nona Rushka
114 [Bab 55-2] Jalan Berkabut
Episodes

Updated 114 Episodes

1
[Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2
[Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3
[Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4
[Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5
[Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6
[Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7
[Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8
[Bab 8-1] Akhir Kisahku
9
[Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10
[Bab 10-1] Dan Ternyata
11
[Bab 11-1] Aku dan Woofy
12
[Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13
[Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14
[Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15
[Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16
[Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17
[Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18
[Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19
[Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20
[Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21
[Bab 21-1] Bertahan Melawan
22
[Bab 22-1] Marabahaya Besar
23
[Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24
[Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25
[Bab 25-1] Pata dan Tura
26
[Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27
[Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28
[Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29
[Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30
[Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31
[Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32
[Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33
[Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34
[Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35
[Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36
[Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37
[Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38
[Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39
[Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40
[Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41
[Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42
[Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43
[Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44
[Bab 44-1] Duka Kota
45
[Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46
[Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47
[Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48
[Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49
[Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50
[Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51
[Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52
[Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53
[Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54
[Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55
[Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56
[Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57
[Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58
[Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59
Prolog 2
60
[Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61
[Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62
[Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63
[Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64
[Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65
[Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66
[Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67
[Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68
[Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69
[Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70
[Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71
[Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72
[Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73
[Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74
[Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75
[Bab 16-2] Malam Terhangat
76
[Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77
[Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78
[Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79
[Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80
[Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81
[Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82
[Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83
[Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84
[Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85
[Bab 26-2] Parodi Leo
86
[Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87
[Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88
[Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89
[Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90
[Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91
[Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92
[Bab 33-2] Skenario Terburuk
93
[Bab 34-2] Labirin Kematian
94
[Bab 35-2] MeHiBi
95
[Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96
[Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97
[Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98
[Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99
[Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100
[Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101
[Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102
[Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103
[Bab 44-2] Reuni Tragedi
104
[Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105
[Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106
[Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107
[Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108
[Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109
[ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110
[Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111
[Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112
[Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113
[Bab 54-2] Nona Rushka
114
[Bab 55-2] Jalan Berkabut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!