[Bab 10-1] Dan Ternyata

Tidak lewat sedetik dari Artapatu memanggilnya, Serigala perak itu keluar melewati liang gelap dengan mata terpicing yang galak. Terlihat bagaimana kesalnya dia saat menatapku. Pasti monster itu masih menyimpan dendam karena kejadian kemarin.

"Ayo, lakukanlah. Kau cukup melewatinya untuk sampai ke tujuan. Bagus kalau bisa berteman dengannya."

Enteng sekali omongannya. Kalau bisa berteman, sudah aku lakukan sejak kemarin. Tapi, bagaimana mungkin? Lihat mood sobat imutmu itu sekarang!

Punggungku didorong Artapatu. Pelan, tetapi mampu membuatku berdiri dan mulai berjalan mendekati serigala itu. Seakan mengalirkan keberanian pula, untuk menghadapi rintangan buas di depan mata.

Pelan aku melangkah. Ragu dan gemetaran. Sampai di tengah ruangan kubah, langkahku terhenti. Dibendung ketakutan yang mengembang begitu besar.

"Wrogh!"

Serigala raksasa itu berlari tanpa aba-aba mendekatiku!

Aku berbalik dan menyusul berlari detik itu juga. Kabur dari taring dan kuku tajam miliknya, yang siap kapanpun merobek-robek daging di tubuhku.

"Tolong!" pintaku sambil menatap mengiba kepada Artapatu.

Konyol! Dia malah tertawa, tanpa ada niat sedikitpun untuk menolongku. Hei! Apa kau memang sedari awal mau mengumpankanku pada makhluk buas itu!?

Menyelam ke dalam kolam? Terlalu cetek. Masuk meringkuk di ceruk dinding? Sama saja memasrahkan diri untuk disantapnya.

Artapatu! Ya, benar. Dia jalan keluarku sekarang. Sobat baiknya itu tidak mungkin menyerang jika aku berlindung di belakang si kakek tua. Kalau pun masih nekat, aku berani bertaruh, dia akan menumbangkan serigala ganas itu hanya dengan satu ayunan tangan.

Gonggongan buasnya makin mendekat. Aku berusaha mempercepat ayunan langkah. Pokoknya harus sampai ke tempat si kakek sepuh, sebelum moncong serigala melahapku.

"Ah ... sepertinya aku mengganggu reuni kalian. Ada baiknya aku menyingkir dulu. Selamat bersenang-senang."

Itu yang dia katakan, sebelum menghilang begitu saja dalam sekedipan mata dari hadapanku.

Sialan! Kenapa tidak dari awal saja kau umpankan aku kepadanya? Reuni dan berteman bagaimana, hei! Dia bukannya mau bermain kejar-kejaran seperti yang biasa aku lakukan dengan Woofy dulu. Serigala raksasa itu hendak memangsaku! Menjadikan aku sebagai cemilan!

Cukup! Aku tidak tahan lagi! Sudah lelah berlama-lama menjalani cerita tidak jelas di buku terkutuk ini! Makan saja aku! Mungkin dengan begitu, aku bisa keluar dari sini dan kembali ke duniaku. Bertemu Ayah, Mama, dan Chiya. Tetapi, setidaknya berilah aku waktu mempersiapkan diri menghadapi kematian, Sialan!

"Berhenti!" Bentakku tanpa sadar.

Hah? Ada yang aneh. Aku memelankan langkah, lalu menoleh ke belakang. Spontan aku terperangah.

Serigala perak itu diam berdiri di tempatnya. Terengah-engah dengan lidah terjulur. Seakan mematuhi perintahku untuk berhenti mengejar.

Perlahan, dengan masih diliputi rasa takut, aku berusaha mendekatinya. Saat itu pula, terbesit pikiran absurd di kepalaku.

"Duduk!" perintahku.

Tanpa ragu, dia menurut. Menekuk kaki belakangnya, dengan pandangan berbinar menatapku.

Belum puas, aku kembali memberikan perintah. "Tidur!"

Kali ini dia menekuk kaki depannya dan menempatkannya bertumpukan, saling bersilangan. Menjadi bantalan untuk kepalanya.

Berikutnya, aku pasrah mengikuti dorongan kuat untuk menjulurkan tangan, demi mengelus kepalanya. Hangat menjalar saat telapak tanganku menyentuh bulu perak lembutnya.

Eh ... kenapa ini? Tiba-tiba saja air mataku meleleh. Turun dari tepian mata, membasahi pipi, tanpa bisa terbendung. Beriring sesak yang menohok dada. Seakan ada rasa yang menggelembung, sebelum pecah berhamburan.

"Woofy?" ucapku lirih, yang mungkin didorong oleh kesadaran Sam.

"Wrogh!" Dia membalas dengan salakan. Namun, kali ini tidak terbetik sedikitpun rasa takut. Riang bahagia malah.

Wush! Tubuh besar berbulu perak itu bersinar redup, namun hangat, untuk kemudian terberai menjadi helaian-helaian yang akhirnya menguap hilang di udara.

Setelah usai semua keajaiban itu, di depanku berdiri seekor anjing kecil berbulu coklat yang menggemaskan. Persis sama seperti 11 tahun lalu saat dibawa ayah pergi--ayah Sam tepatnya--demi menghindari hukuman mati dari kerajaan.

"Woofy!" panggilku lagi. Aku makin tidak kuasa menahan tangis, dan akhirnya sadar rasa yang menekan itu adalah kerinduan Sam kepada anjing peliharaan kesayangannya. Aku biarkan saja semua itu mengalir. Pun aku juga lega tidak harus menjadi mangsa serigala raksasa jejadian.

"Guk!" Woofy menggonggong sambil berlari menyambut pelukanku.

"Akhirnya. Setelah lama menunggu semua penantianmu terbayar, Sobat. Sekarang kau tidak perlu lagi kesepian menunggu tuanmu datang menjemput." Artapatu tiba-tiba saja muncul di dekat kami. Tersenyum lebar, seakan sudah tahu apa yang akan terjadi.

"Ja-jadi selama ini ...."

"Hahaha. Ya, sekitar sebelas tahun lalu, ayahmu menitipkan dia kepadaku. Katanya, terserah mau aku apakan, asal dia tidak kembali ke rumah. Hah ... Cukup susah memberinya pengertian, sampai beberapa kali aku mencarinya karena kabur."

"Lalu, kenapa Woofy bisa seperti itu? Berubah jadi serigala raksasa, dan tetap dalam wujudnya sebagai anjing kecil? Setelah sekian tahun berlalu."

"Akan memakan waktu lama jika aku menjelaskannya, sementara, bukankah kau tengah terburu-buru untuk menyelesaikan misimu? Yang bisa aku katakan, hal itu bisa terjadi karena rasa sayangnya kepadamu."

Aku tidak peduli dia mau menjelaskannya atau tidak. Yang penting nyawaku selamat, dan Sam bisa bertemu lagi dengan anjing kesayangannya. Habis perkara.

"Apakah aku boleh membawa Woofy?" Ide bagus, Sam. Jika bersama Woofy yang bisa menjelma menjadi serigala raksasa perkasa, tentu tugas kita untuk mengalahkan naga akan lebih mudah berkat bantuannya.

"Sejak awal, dia memang milikmu. Aku hanya merawatnya sampai kau datang menjemput."

Kalau bisa, sekarang juga aku kan melonjak-lonjak kegirangan. Ini sama saja setengah tugasku sudah terselesaikan. Mendapat bantuan kuat, dan senjata sakti. Jaminan aku bisa menyelesaikan misi dengan gilang gemilang.

"Ah ya. Soal senjata yang kau janjikan." Terkesan tidak sopan. Tetapi, Aku berkata seperti itu lebih kepada dorongan rasa penasaran. Ingin melihat wujud senjata yang dia janjikan.

"Tenang saja. Aku sudah membawanya sedari awal."

Tangan ringkih yang menyimpan kekuatan besar itu menelusup ke belakang badan. Bergerak merogoh, mencoba meraih dan mengambil sesuatu yang tersimpan di sana.

Aku bayangkan, nanti dia akan mengacungkan senjata itu sambil menyebut namanya. Seperti si robot kucing dengan kantong ajaibnya.

"Ini senjatamu, Nak. Kalahkanlah kegelapan yang telah lama menyelimuti kerajaan dan benua ini. Yakinlah kau dapat melaksanakannya."

"Hah!? Apa-apaan!" celetukku spontan, dengan mulut menganga.

Terpopuler

Comments

PotatoYubitisfira

PotatoYubitisfira

Pasti senjatanya kecil, right? :')

2020-11-23

0

BEE (@tulisan_bee)

BEE (@tulisan_bee)

Terhura awak

2020-05-15

0

a piece of memories

a piece of memories

baru ngeh sekarang klo robot kucing itu doraemon... :'v

2020-04-04

3

lihat semua
Episodes
1 [Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2 [Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3 [Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4 [Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5 [Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6 [Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7 [Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8 [Bab 8-1] Akhir Kisahku
9 [Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10 [Bab 10-1] Dan Ternyata
11 [Bab 11-1] Aku dan Woofy
12 [Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13 [Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14 [Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15 [Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16 [Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17 [Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18 [Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19 [Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20 [Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21 [Bab 21-1] Bertahan Melawan
22 [Bab 22-1] Marabahaya Besar
23 [Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24 [Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25 [Bab 25-1] Pata dan Tura
26 [Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27 [Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28 [Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29 [Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30 [Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31 [Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32 [Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33 [Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34 [Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35 [Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36 [Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37 [Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38 [Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39 [Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40 [Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41 [Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42 [Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43 [Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44 [Bab 44-1] Duka Kota
45 [Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46 [Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47 [Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48 [Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49 [Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50 [Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51 [Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52 [Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53 [Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54 [Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55 [Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56 [Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57 [Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58 [Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59 Prolog 2
60 [Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61 [Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62 [Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63 [Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64 [Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65 [Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66 [Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67 [Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68 [Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69 [Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70 [Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71 [Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72 [Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73 [Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74 [Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75 [Bab 16-2] Malam Terhangat
76 [Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77 [Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78 [Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79 [Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80 [Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81 [Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82 [Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83 [Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84 [Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85 [Bab 26-2] Parodi Leo
86 [Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87 [Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88 [Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89 [Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90 [Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91 [Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92 [Bab 33-2] Skenario Terburuk
93 [Bab 34-2] Labirin Kematian
94 [Bab 35-2] MeHiBi
95 [Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96 [Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97 [Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98 [Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99 [Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100 [Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101 [Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102 [Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103 [Bab 44-2] Reuni Tragedi
104 [Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105 [Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106 [Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107 [Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108 [Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109 [ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110 [Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111 [Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112 [Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113 [Bab 54-2] Nona Rushka
114 [Bab 55-2] Jalan Berkabut
Episodes

Updated 114 Episodes

1
[Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2
[Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3
[Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4
[Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5
[Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6
[Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7
[Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8
[Bab 8-1] Akhir Kisahku
9
[Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10
[Bab 10-1] Dan Ternyata
11
[Bab 11-1] Aku dan Woofy
12
[Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13
[Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14
[Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15
[Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16
[Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17
[Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18
[Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19
[Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20
[Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21
[Bab 21-1] Bertahan Melawan
22
[Bab 22-1] Marabahaya Besar
23
[Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24
[Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25
[Bab 25-1] Pata dan Tura
26
[Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27
[Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28
[Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29
[Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30
[Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31
[Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32
[Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33
[Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34
[Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35
[Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36
[Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37
[Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38
[Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39
[Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40
[Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41
[Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42
[Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43
[Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44
[Bab 44-1] Duka Kota
45
[Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46
[Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47
[Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48
[Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49
[Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50
[Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51
[Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52
[Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53
[Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54
[Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55
[Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56
[Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57
[Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58
[Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59
Prolog 2
60
[Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61
[Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62
[Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63
[Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64
[Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65
[Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66
[Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67
[Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68
[Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69
[Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70
[Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71
[Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72
[Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73
[Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74
[Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75
[Bab 16-2] Malam Terhangat
76
[Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77
[Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78
[Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79
[Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80
[Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81
[Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82
[Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83
[Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84
[Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85
[Bab 26-2] Parodi Leo
86
[Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87
[Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88
[Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89
[Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90
[Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91
[Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92
[Bab 33-2] Skenario Terburuk
93
[Bab 34-2] Labirin Kematian
94
[Bab 35-2] MeHiBi
95
[Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96
[Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97
[Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98
[Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99
[Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100
[Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101
[Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102
[Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103
[Bab 44-2] Reuni Tragedi
104
[Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105
[Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106
[Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107
[Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108
[Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109
[ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110
[Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111
[Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112
[Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113
[Bab 54-2] Nona Rushka
114
[Bab 55-2] Jalan Berkabut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!