[Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti

Aku bernapas lega begitu sampai di lapangan luas, yang di seberangnya berdiri sebuah istana megah. Dari balkon istana yang dihiasi umbul-umbul dan bendera berlambang kerajaan--gambar tombak berwarna perak dan pedang berwarna merah saling bersilangan--dua pasang pasukan mengangkat trompet lalu meniupnya kencang dan panjang, saking panjangnya, aku sempat berpikir kalau mereka semua mempunyai paru-paru ekstra.

Seiring bunyi terompet, Sang Raja yang digandeng Ratunya berjalan keluar istana. Diiringi para punggawa dan pejabat kerajaan.

Tunggu! Sosok Raja itu kenapa jauh berbeda dari bayanganku? Biasanya, seorang raja kalau tidak berbadan tambun dengan wajah cerah yang selalu ceria, pasti tubuhnya kekar dan tegap dipenuhi wibawa. Tetapi, orang yang mengenakan mantel bulu tebal bermahkota emas bertabur mutu manikam itu, terlihat tirus dengan pandangan mata mengawang seperti seseorang berpenyakit parah stadium akhir. Tangannya pun gemetaran saat terangkat untuk menenangkan hiruk pikuk rakyat. Begitu kepayahan, seakan membawa beban berat yang terikat di tangan.

Sosok sang raja sungguh sangat berbeda jauh dengan ratu disebelahnya. Wajah tirus dengan mata tajam yang lebar dan hidung mancung. Ditambahi riasan wajah yang pastinya dilakukan oleh para ahli, sudah mirip benar dia seperti artis Hollywood yang banyak berperan di film box office. Bertubuh langsing dan tinggi yang mengenakan gaun putih mewah, maka pas betul dirinya untuk dipanggil ratu.

Setelah suara mereda, seorang menteri yang sejak awal berjalan mengiringi, maju dengan langkah sengaja dihentak--hingga pipinya yang bergelambir mengelepak seperti saat seekor buldog gemuk sedang berlari--sampai berada di samping raja. Penuh khidmat, menteri itu membuka gulungan surat yang dibawa. Dia menarik napas panjang, hingga perutnya yang sudah buncit, semakin menggembung. Membuat ikat pinggang bersepuh emas dan berhias batu permata yang dia kenakan tertekan kencang keluar. Aku bayangkan, jika dia nekat mengembungkan lagi perut buncitnya, ikat pinggang itu akan menclos dari ikatan, disusul celana beludru merahnya yang melorot.

Aku geli membayangkannya. Namun, niatku untuk tertawa disela oleh suara si Menteri yang (ternyata) lantang membacakan gulungan surat. Pasti dia ikut les olah vokal dengan penyanyi opera terkenal.

"Wahai segenap rakyat kerajaan Capitor! Dengarkan sayembara ini! Bagi siapa saja yang dapat mengalahkan Naga Bersisik Merah Delima, dan berhasil menyelamatkan Putri Asaru, maka baginya akan diberikan hadiah besar berupa tanah subur di timur kerajaan, sepuluh peti besar berisi emas dan perhiasan berharga, juga gelar sebagai bangsawan tertinggi. Mengabdi kepada kerajaan Capitor, dengan pangkat dan gelar yang akan diturunkan ke anak cucunya. Sayembara ini dilakukan terbuka, dan resmi di bawah cap kerajaan, dan disetujui langsung oleh yang mulia raja Solas!"

Sekilas lewat setelah terompet kembali dibunyikan untuk mengiringi raja berikut ratu memasuki istana, mayoritas pria di kerumunan bergegas bubar jalan. Bersiap pergi melaksanakan sayembara. Mereka begitu bersemangat, seakan lupa kalau yang akan dilawannya adalah seekor naga.

Dari sini, sedikit banyak bisa kupahami alur cerita ke depannya, yang mungkin dapat membawaku keluar dari dunia di dalam buku ini. Untuk permulaan, pastinya aku harus pergi mengikuti sayembara, lalu menemukan tempat persembunyian si naga dan mengalahkannya, demi menyelamatkan Putri Asaru. Cerita berakhir bahagia. Putri selamat, dan aku mungkin bisa keluar dari dunia ini, untuk kemudian membakar semua buku terkutuk kiriman Tama!

Ekspektasinya memang terlihat mudah, tetapi aku merasa cerita petualangan Sam Daker ini tidak akan segampang kisah dongeng pengantar tidur. Hanya tebakan saja, tetapi seringnya tebakanku terbukti benar.

"Sam!" Tangan gempal menepuk pundakku dari belakang. "Kau pasti ikut sayembara ini kan? Kita akan pergi bersama untuk mengalahkan Sang Naga Bersisik Merah Delima!"

Entah bagaimana, lelaki gemuk yang tiba-tiba muncul itu, aku kenali sebagai Kord Nitor. Aku yakin sepenuh hati dialah orang yang tadi menggedor pintu rumah, walau sebelum saat ini, aku sama sekali tidak sempat melihat sosoknya.

Entah sihir atau teknologi macam apa yang dimiliki buku kiriman Tama, sampai bisa membuat memori asliku bercampur aduk dengan ingatan Sam Deker. Sumpah, ini gila!

"Tenang saja, jika nanti aku yang mengalahkan si Naga dan menyelamatkan Putri Asaru, aku jamin kau akan aku bagi setengah dari hadiah sayembara itu. Oh, atau seperempatnya saja. Itu pun sudah banyak kan," kata Kord penuh semangat. Kelakuannya mengingatkanku kepada Zacky yang kelewat percaya diri. Cenderung menyebalkan.

"Kau serius mau mengikuti sayembara itu?" Aku kembali berjalan tanpa memedulikan tingkah Kord yang mulai berkhayal sebagai kesatria penakluk naga.

"Tentu saja. Ini kesempatan kita untuk keluar dari kemiskinan, Kawan! Kau tidak mau kan selamanya menjadi petani miskin, yang hanya punya sepetak kecil tanah garapan?"

Aku memperlambat langkah, dan memikirkan kalimat apa yang harus kukatakan untuk menjawab pertanyaannya. "Kau benar, tetapi bagaimana cara kita mengalahkan naga itu? Bahkan untuk bekal perjalanan saja kita tidak punya." Kalimat itu meluncur dari mulutku, disebabkan intuisi milik Sam Deker yang muncul begitu saja.

"Kau masih menyimpan tabungan bersama kita yang berjumlah lima pegu dan tiga kep kan?"

Seketika aku teringat koin yang seluruhnya aku berikan kepada pengemis hantu di jalan tadi. Aku menghentikan langkah tanpa sadar, yang berikutnya diikuti tolehan Kord.

"Sobat, menurutmu apakah menolong orang yang membutuhkan merupakan suatu kesalahan?" tanyaku sambil menggeser posisi, didorong peringatan bahaya dari insting mempertahankan diri milik Sam Deker.

Kord memandangku dengan mata terpicing. "Jangan bilang kau menghilangkannya!"

Aku tersenyum garing. "Nanti aku ganti!" Detik itu pula aku berlari dikejar Kord yang memekik kencang memanggil nama Sam bagai orang kesurupan.

Walau memiliki tubuh tambun, cowok dengan pipi tembem itu ternyata bisa berlari cepat. Aku merasa bagai dikejar banteng ngamuk, yang siap menyeruduk dari belakang.

Untungnya, stamina Kord tidak sebanyak lemaknya. Sampai di belokan menuju rumah, larinya melambat dengan napas tersengal-sengal. Tidak aku sia-siakan kesempatan itu, dan langsung menuju pintu kayu rumah kubus kediaman Sam.

"Selamat datang, Nak. Silakan masuk, anggap saja rumah sendiri."

Aku bengong mendapati pengemis tua yang tadi menghilang begitu saja di tengah pasar, sedang duduk santai di atas dipan dengan sebelah kaki terangkat sambil mengunyah roti, ditemani sebotol minuman madu.

"Kena kau!" teriak Kord dari belakang.

Aku terjungkal dengan teriakan kencang disusul erangan kesakitan karena dihantam dan ditindih oleh tubuh tambun Kord Nitor.

"Hahahaha! Kalian lucu. Aku suka. Karena itu, aku akan berikan kalian rahasia tentang Naga Bersisik Merah Delima, berikut letak sarangnya."

Sekejap saja rasa sakit yang aku idap menghilang. Dihisap rasa ketertarikan pada omongan si tua misterius itu. Kami berdua serentak menatap sosok berjenggot putih di hadapan dengan mata berbinar penuh harap. Setitik harapan yang jujur aku akui kurang meyakinkan. Tetapi, tidak ada salahnya kan untuk dicoba.

Terpopuler

Comments

PotatoYubitisfira

PotatoYubitisfira

//Masih beradaptasi// :* Semangat ya, Bang (ini authornya cewek atau cowok?)

2020-11-23

0

Katlyin Ilona

Katlyin Ilona

baca tulisanmj jadi belajar tanda baca kak, kayak aku harus revisi tulisanku biar bagus kayak gini 😊

2020-07-06

1

ZalikaAngel 🤧🥀❣️

ZalikaAngel 🤧🥀❣️

Hallo like dan vote 5 bintang Uda mendarat🤧
jadi jangan lupa tinggalkan like dan vote 5 bintang di “playboy maniak sexx"

2020-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 [Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2 [Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3 [Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4 [Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5 [Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6 [Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7 [Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8 [Bab 8-1] Akhir Kisahku
9 [Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10 [Bab 10-1] Dan Ternyata
11 [Bab 11-1] Aku dan Woofy
12 [Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13 [Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14 [Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15 [Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16 [Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17 [Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18 [Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19 [Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20 [Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21 [Bab 21-1] Bertahan Melawan
22 [Bab 22-1] Marabahaya Besar
23 [Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24 [Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25 [Bab 25-1] Pata dan Tura
26 [Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27 [Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28 [Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29 [Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30 [Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31 [Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32 [Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33 [Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34 [Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35 [Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36 [Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37 [Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38 [Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39 [Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40 [Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41 [Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42 [Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43 [Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44 [Bab 44-1] Duka Kota
45 [Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46 [Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47 [Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48 [Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49 [Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50 [Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51 [Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52 [Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53 [Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54 [Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55 [Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56 [Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57 [Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58 [Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59 Prolog 2
60 [Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61 [Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62 [Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63 [Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64 [Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65 [Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66 [Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67 [Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68 [Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69 [Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70 [Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71 [Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72 [Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73 [Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74 [Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75 [Bab 16-2] Malam Terhangat
76 [Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77 [Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78 [Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79 [Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80 [Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81 [Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82 [Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83 [Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84 [Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85 [Bab 26-2] Parodi Leo
86 [Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87 [Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88 [Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89 [Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90 [Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91 [Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92 [Bab 33-2] Skenario Terburuk
93 [Bab 34-2] Labirin Kematian
94 [Bab 35-2] MeHiBi
95 [Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96 [Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97 [Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98 [Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99 [Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100 [Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101 [Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102 [Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103 [Bab 44-2] Reuni Tragedi
104 [Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105 [Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106 [Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107 [Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108 [Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109 [ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110 [Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111 [Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112 [Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113 [Bab 54-2] Nona Rushka
114 [Bab 55-2] Jalan Berkabut
Episodes

Updated 114 Episodes

1
[Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2
[Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3
[Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4
[Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5
[Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6
[Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7
[Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8
[Bab 8-1] Akhir Kisahku
9
[Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10
[Bab 10-1] Dan Ternyata
11
[Bab 11-1] Aku dan Woofy
12
[Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13
[Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14
[Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15
[Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16
[Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17
[Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18
[Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19
[Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20
[Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21
[Bab 21-1] Bertahan Melawan
22
[Bab 22-1] Marabahaya Besar
23
[Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24
[Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25
[Bab 25-1] Pata dan Tura
26
[Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27
[Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28
[Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29
[Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30
[Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31
[Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32
[Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33
[Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34
[Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35
[Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36
[Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37
[Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38
[Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39
[Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40
[Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41
[Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42
[Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43
[Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44
[Bab 44-1] Duka Kota
45
[Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46
[Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47
[Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48
[Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49
[Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50
[Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51
[Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52
[Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53
[Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54
[Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55
[Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56
[Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57
[Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58
[Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59
Prolog 2
60
[Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61
[Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62
[Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63
[Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64
[Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65
[Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66
[Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67
[Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68
[Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69
[Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70
[Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71
[Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72
[Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73
[Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74
[Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75
[Bab 16-2] Malam Terhangat
76
[Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77
[Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78
[Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79
[Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80
[Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81
[Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82
[Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83
[Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84
[Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85
[Bab 26-2] Parodi Leo
86
[Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87
[Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88
[Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89
[Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90
[Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91
[Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92
[Bab 33-2] Skenario Terburuk
93
[Bab 34-2] Labirin Kematian
94
[Bab 35-2] MeHiBi
95
[Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96
[Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97
[Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98
[Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99
[Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100
[Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101
[Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102
[Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103
[Bab 44-2] Reuni Tragedi
104
[Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105
[Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106
[Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107
[Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108
[Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109
[ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110
[Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111
[Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112
[Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113
[Bab 54-2] Nona Rushka
114
[Bab 55-2] Jalan Berkabut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!