[Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima

Dok! Dok! Dok!

Aku bangun tersentak mendengar suara gedoran kencang. Mengerjap lalu mengucek mata untuk mengembalikan penglihatanku yang kabur. Oh, pasti tadi aku tertidur di kamar saat sedang mencoba mainan yang diberikan sebagai hadiah ulang tahun.

Sekilas aku teringat juga komik hadiah Zacky, yang sialannya adalah komikku! Awas saja besok di sekolah, akan aku sebarkan cerita soal dia yang mau mendekati Fio. Pembalasan untuk buku kom...

Dok! Dok! Dok!

Suara gedoran terdengar lagi. Namun, bukan itu yang membuat pikiranku terhenti sesaat. Buku! Aku akhirnya ingat peristiwa yang terjadi sebelum kehilangan kesadaran. Buku ajaib pemberian Tama yang berjudul Alkisah Naga Bersisik Merah Delima.

Benar! Setelah aku mengucapkan sumpah seperti yang tertulis di sana, tiba-tiba saja aku tersedot masuk ke dalam buku. Semua gelap, dan seketika itu pula ingatanku terputus. Berakhir sampai di situ. Lalu, sekarang aku ....

"Sam! Bangun, dan ayo pergi ke alun-alun sekarang. Bukankah kemarin kita sudah janjian untuk mendengar sayembara yang akan dibacakan hari ini!?" Tiga kali suara gedoran yang lebih kencang menggema.

Sam? Sam ... Daker! Itu nama si petani miskin sebatang kara yang tertulis di buku! Orang yang entah siapa itu pasti salah memanggil orang. Aku Wanara! Bukan Sam Daker, si tokoh dalam buku!

"Bangun sekarang, Sam, atau aku dobrak pintu reyot rumahmu ini!"

Aku bukan Sam! Lagi pula siapa kamu?

"Pergilah duluan, Kord, aku akan menyusulmu nanti!" Aku melongo mendengar perkataanku sendiri, karena sedetik sebelumnya, aku bermaksud mengatakan, "Pergilah! kau salah orang!"

Sialan! Apa-apaan ini?

"Ya sudah. Pastikan kau pergi sebelum pasukan kerajaan menyeretmu paksa!"

Walaupun berbeda, tapi setidaknya efek yang dihasilkan sesuai keinginanku. Kord yang entah siapa itu, pergi dengan langkah diseret. Menimbulkan suara gemerisik panjang.

Aku mengedarkan pandang, demi melihat keseluruhan ruang yang kutempati. Sebuah bangunan berbentuk kubus, berisi dipan kecil reyot beralas jerami, yang dipisahkan dari ruang lain menggunakan kerai, dan sebuah gentong air di pojok ruangan. Prabotan seadanya dengan tambahan beberapa alat pertanian yang teronggok di pojokan, namun terasa terlalu penuh di ruang kecil seukuran 5×3 meter. Kira-kira sebesar itulah ruangan ini. Aku tidak tahu pasti karena tidak ada niat juga mengukurnya.

Ok! Satu hal yang berusaha aku pahami sekarang: apa mungkin aku benar-benar masuk ke dalam buku kosong pemberian Tama, lalu berubah menjadi tokoh cerita dongeng, sesuai deskripsi dari tulisan ajaib yang seketika muncul saat di halaman kosong buku itu?

Tapi bagaimana mungkin? Aku belum pernah dengar ada teknologi seperti ini ditemukan. Paling jauh hanya teknologi virtual reality, yang tidak sehebat penggambaran di game dan komik. Lagi pula semua ini terlalu nyata kalau hanya sekadar VR. Aku bahkan bisa merasakan kasarnya jerami di tangan, gatal menyengat di punggung, dan bau amis yang sejak tadi menusuk hidung.

Sihir kah? Di dunia modern ada sihir? Yah, mungkin saja sih. Soalnya di film "The Flush", dijelaskan teori kalau teknologi yang kelewat maju di jamannya akan dianggap sebagai sihir.

Ya begitulah. Tapi masa bodo! Yang penting sekarang, aku harus mendapatkan kejelasan tentang apa yang terjadi padaku!

Suara berisik rombongan orang di luar, mengagetkanku yang sedang termenung. Teringat ucapan Kord soal prajurit yang akan menarik paksa siapapun untuk hadir di alun-alun. Entah sungguhan atau hanya bualan kosongnya.

Baiklah, aku pergi sekarang dari pada dapat masalah di dunia asing yang entah ada di mana ini. Lagi pula dengan pergi keluar, mungkin saja aku bisa menemukan jalan untuk kembali ke dunia asal.

Tunggu! Aku merasa lebih tinggi saat berdiri dan beranjak dari dipan reyot. Aku tatap kedua tangan yang kasar dipenuhi kapalan. Otot tangan dan perutku pun menonjol dalam enam lipatan otot yang keras. Aku berlari menuju gentong air dan membuka penutupnya untuk bercermin.

Rambut hitam kemerahan yang kaku bagai ijuk, hidung panjang dengan bekas luka patah, wajah berbentuk oval dengan bekas luka gores di dahi, dan mata sayu berwarna hijau tua. Itu yang terlihat dari pantulan air di dalam gentong. Aku Wanara, di dalam tubuh seorang pria bernama Sam Daker!

Suara langkah kaki orang-orang di luar sudah semakin surut. Jika tidak cepat keluar, mungkin benar akan ada prajurit yang datang untuk menyeretku. Aku bergegas menuju pintu, sejenak menyingkirkan perkara ganjil yang tengah kualami, sambil membereskan baju terusan kusut, yang menjulur sampai setengah paha, dengan tali terikat melingkar sebagai penahan celana panjang kebesaran.

Hidungku langsung tergelitik saat membuka pintu. Udara amis yang sebelumnya samar, kini terhirup langsung memuakan di depan rumah, yang bersebelahan dengan pasar ikan. Aku tidak bisa membayangkan, bagaiman jadinya jika harus menghabiskan sisa hidup di dunia ini. Tinggal di sepetak rumah kecil, yang bersebelahan dengan sumber bau busuk. Mungkin setiap hari harus menahan muntah seperti yang tengah aku lakukan sekarang.

"Hei, kau! Cepat pergi ke alun-alun kota!" bentak seorang prajurit membawa tombak, yang menggiring beberapa penduduk dari belakang.

Sepertinya benar apa yang dikatakan orang bernama Kord itu.

Aku bergegas menyusul. Bukan karena mau mengikuti perintahnya, tetapi lebih kepada keinginan untuk segera menjauh dari jangkauan aroma tidak mengenakkan di sekitar pasar ikan.

Aku menyusuri pasar hingga ke bagian yang dipadati rumah berbentuk kubus, keluar dari area berbau busuk, yang dindingnya berwarna coklat alami. Mungkin rumah-rumah itu dibangun dengan bantuan tanah liat sebagai semen perekat, tanpa ada yang berniat mau mengecatnya dengan warna yang lebih cerah. Entahlah. Aku tidak peduli, karena sekarang yang lebih menyita perhatianku adalah celana di balik baju terusan ini. Perlahan mulai melorot, sehingga terpaksa aku pegangi sambil membetulkan ikatan tali yang menahannya, tanpa menghentikan langkah. Perbuatan yang akhirnya membuatku terjatuh karena menabrak sesuatu.

Menabrak seorang pria tua kumal, dengan baju gombel. Menatap pasrah rotinya yang menggelinding sebelum masuk ke dalam selokan.

"Ma-maafkan aku. Aku tidak sengaja." Aku berdiri mendekati si pria tua sambil mengulurkan tangan.

Pria kumal dengan brewok putih dan rambut kusut panjang itu tidak menggubris. Dia terpaku menatap rotinya yang sudah menggenang di dalam selokan dengan mata berkaca-kaca.

"Hei! Cepat bergerak! Tinggalkan saja gembel tidak berguna itu!" Prajurit yang baru saja melewatiku membentak tanpa menghentikan langkahnya.

Aku mau meninggalkannya, tetapi ada rasa bersalah karena telah membuat si pak tua kumal kehilangan makanannya, yang mungkin menjadi satu-satunya santapan untuk hari ini. Berharap bisa menemukan sesuatu, tanganku merogoh ke dalam saku celana dan mendapati lima koin tembaga dan tiga keping koin perak. Tanpa pikir panjang, aku raih tangan si Pria Tua Kumal untuk menyerahkan semua koin di tangan, sebelum berlalu meninggalkannya.

"Terima kasih, Nak! Akan aku balas kebaikanmu nanti."

Aku menoleh karena ucapan lirih si pak tua kumal. Kosong! Jalan di belakang sudah lenggang tanpa keberadaan si pak tua. Pria ringkih itu hilang tanpa jejak begitu saja dalam sekedipan mata. Ya Tuhan, kenapa di dunia ini aku harus bertemu hantu segala!?

Aku berlari kencang dengan bulu kuduk meremang ketakutan. Berharap sosok itu tidak muncul kembali dalam wujud yang menyeramkan.

Terpopuler

Comments

PotatoYubitisfira

PotatoYubitisfira

Aku masih beradaptasi dengan Mangatoon yang sekarang :*

2020-11-23

0

Jiaznot

Jiaznot

dua chapter terbaca dan oke gue suka. tapi aku juga mengatakan kalau aku punya cerita yang lebih baik dari kamu, maaf bukan dari segi alur, karena sendiri emang tidak yakin apa alur ceritaku sanggup diikuti, tapi aku sangat yakin, org yang membaca ceritaku akan belajar banyak tentang kata-kata baik utk digunakan, ya walaupun aku akui kalo aku sangat buruk dalam menggunakan EYD.

ya silahkan kunjungi ceritaku berjudul Penguasa Kegelapan, silahkan periksa sendiri dan kagumilah kata2nya.. haha..

So, cerita anda bagus tapi tidak untuk kata2nya

2020-08-31

0

Suriyana

Suriyana

Hai

2020-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 [Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2 [Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3 [Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4 [Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5 [Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6 [Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7 [Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8 [Bab 8-1] Akhir Kisahku
9 [Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10 [Bab 10-1] Dan Ternyata
11 [Bab 11-1] Aku dan Woofy
12 [Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13 [Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14 [Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15 [Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16 [Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17 [Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18 [Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19 [Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20 [Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21 [Bab 21-1] Bertahan Melawan
22 [Bab 22-1] Marabahaya Besar
23 [Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24 [Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25 [Bab 25-1] Pata dan Tura
26 [Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27 [Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28 [Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29 [Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30 [Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31 [Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32 [Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33 [Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34 [Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35 [Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36 [Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37 [Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38 [Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39 [Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40 [Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41 [Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42 [Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43 [Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44 [Bab 44-1] Duka Kota
45 [Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46 [Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47 [Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48 [Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49 [Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50 [Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51 [Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52 [Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53 [Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54 [Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55 [Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56 [Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57 [Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58 [Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59 Prolog 2
60 [Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61 [Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62 [Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63 [Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64 [Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65 [Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66 [Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67 [Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68 [Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69 [Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70 [Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71 [Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72 [Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73 [Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74 [Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75 [Bab 16-2] Malam Terhangat
76 [Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77 [Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78 [Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79 [Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80 [Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81 [Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82 [Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83 [Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84 [Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85 [Bab 26-2] Parodi Leo
86 [Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87 [Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88 [Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89 [Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90 [Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91 [Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92 [Bab 33-2] Skenario Terburuk
93 [Bab 34-2] Labirin Kematian
94 [Bab 35-2] MeHiBi
95 [Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96 [Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97 [Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98 [Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99 [Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100 [Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101 [Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102 [Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103 [Bab 44-2] Reuni Tragedi
104 [Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105 [Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106 [Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107 [Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108 [Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109 [ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110 [Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111 [Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112 [Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113 [Bab 54-2] Nona Rushka
114 [Bab 55-2] Jalan Berkabut
Episodes

Updated 114 Episodes

1
[Prolog 1 & Bab 1-1] Hadiah Gila Dari Tama
2
[Bab 2-1] Alkisah Naga Bersisik Merah Delima
3
[Bab 3-1] Sayembara yang Harus Diikuti
4
[Bab 4-1] Petualangan Dimulai
5
[Bab 5-1] Sebelum Menuju ke Puncak Bukit
6
[Bab 6-1] Yang Akhirnya Aku Sadari
7
[Bab 7-1] Terjebak di Lembah Kematian
8
[Bab 8-1] Akhir Kisahku
9
[Bab 9-1] Candaan yang Tak Lucu
10
[Bab 10-1] Dan Ternyata
11
[Bab 11-1] Aku dan Woofy
12
[Bab 12-1] Badai Malam Pembawa Celaka
13
[Bab 13-1] Penjarah dan Pejuang
14
[Bab 14-1] Bertemu Kembali, Sobat
15
[Bab 15-1] Pedang Sakti Pendar Ungu dan Penjerat Naga
16
[Bab 16-1] Menjerat Si Naga
17
[Bab 17-1] Perjalanan Singkat Bersama Sang Naga
18
[Bab 18-1] Naga dan Bidadari Berpipi Merah Merona
19
[Bab 19-1] Gubuk Para Pemburu
20
[Bab 20-1] Saat Semua Sudah Terlambat
21
[Bab 21-1] Bertahan Melawan
22
[Bab 22-1] Marabahaya Besar
23
[Bab 23-1] Di Titik Nadir Terakhir
24
[Bab 24-1] Penghabisan dan Tanya yang Ditinggalkan
25
[Bab 25-1] Pata dan Tura
26
[Bab 26-1] Petapa Bijak Rimba Gelap
27
[Bab 27-1] Sayembara Dua Bersaudara
28
[Bab 28-1] Kepercayaan dan Pertarungan
29
[Bab 29-1] Pertarungan Belum Berakhir
30
[Bab 30-1] Terdesak Ke Ujung Kematian
31
[Bab 31-1] Jangan Remehkan Seorang Wanita
32
[Bab 32-1] Cahaya Kekuatan Dua Bersaudara Legendaris
33
[Bab 33-1] Kisah yang Terbagi
34
[Bab 34-1] Potongan yang Menyusun Jawaban
35
[Bab 35-1] Kisah Berakhir, Petualangan Berlanjut
36
[Bab 36-1] Siapa Tuanmu Sebenarnya!?
37
[Bab 37-1] Dan Akhirnya Terbayar Tuntas
38
[Bab 38-1] Perjalanan Menuju Pertempuran
39
[Bab 39-1] Memasuki Gerbang Kota
40
[Bab 40-1] Rencana Tak Terduga
41
[Bab 41-1] Mog yang Perkasa
42
[Bab 42-1] Duel Jalanan di Tengah Perayaan
43
[Bab 43-1] Bencana Besar Kota Capitor
44
[Bab 44-1] Duka Kota
45
[Bab 45-1] Perbincangan Tentang Kebenaran
46
[Bab 46-1] Potongan Pelengkap Jawaban
47
[Bab 47-1] Malamku Bersama Putri Asaru
48
[Bab 48-1] Katakan Kepadaku!
49
[Bab 49-1] Menuju Pertempuran Penentuan
50
[Bab 50-1] Kami Lawan Mereka
51
[Bab 51-1] Mantra Pemanggil Satan
52
[Bab 52-1] Di Bawah Naungan Gaia
53
[Bab 53-1] Pertarungan Ulang yang Menentukan
54
[Bab 54-1] Dimulainya Teror Sang Penyihir
55
[Bab 55-1] Easter Egg Pamungkas
56
[Bab 56-1] Pengorbanan Sobat Terbaik Kami
57
[Bab 57-1] Berakhir di Nirwana
58
[Bab 58-1] Sekeping Hadiah di Akhir Kisah
59
Prolog 2
60
[Bab 1-2] Hari Baru Pembuka Kisah
61
[Bab 2-2] Kutukan Kutu Buku
62
[Bab 3-2] Jurnal Pelayaran Menuju Benua yang Hilang
63
[Bab 4-2] Cerita Macam Apa Ini!?
64
[Bab 5-2] Jangan Kau Nodai Aku!
65
[Bab 6-2] Rencana Dijalankan
66
[Bab 7-2] Kau Mau Membunuhku!?
67
[Bab 8-2] Dari Pelarian Menuju Pelarian
68
[Bab 9-2] Tunggu Aku, Teman!
69
[Bab 10-2] Selamat Datang di Kota Jarless
70
[Bab 11-2] Malam Remang Menakutkan
71
[Bab 12-2] Pergilah Kalian!
72
[Bab 13-2] Yenz si Pembuat Ulah
73
[Bab 14-2] Percayalah Kepada Dirimu Sendiri
74
[Bab 15-2] Gelora Jarless Dalam Kobaran
75
[Bab 16-2] Malam Terhangat
76
[Bab 17-2] Dari Oasis Menuju Lapalasa
77
[Bab 18-2] Kejutan Lapalasa
78
[Bab 19-2] Pemuda yang Unik
79
[Bab 20-2] Perang Dingin Bawah Tanah
80
[Bab 21-2] Pelarian Tersembunyi
81
[Bab 22-2] Masa Lalu dan Dendam
82
[Bab 23-2] Aku Lawan Mereka
83
[Bab 24-2] Jangan Salahkan Aku Pokoknya!
84
[Bab 25-2] Manusia Tak Berhati
85
[Bab 26-2] Parodi Leo
86
[Bab 27-2] De Javu Pulau Talse
87
[Bab 28-2] Kejanggalan Terlarang
88
[Bab 29-2] Margo, The Lady Killer
89
[Bab 30-2] Penentuan Nasib Margo
90
[Bab 31-2] Tamat Riwayat Margo!
91
[Bab 32-2] Cinta dan Peperangan Desa Lasete
92
[Bab 33-2] Skenario Terburuk
93
[Bab 34-2] Labirin Kematian
94
[Bab 35-2] MeHiBi
95
[Bab 36-2] Pulau yang Hilang
96
[Bab 37-2] Pemberian Tuan Besar Falcoa
97
[Bab 38-2] Kebenaran dan Kedamaian Sesungguhnya
98
[Bab 39-2] Pembelot Kurang Ajar
99
[Bab 40-2] Iblis Raksasa Merah Lautan
100
[Bab 41-2] Ide Brilian Dariku
101
[Bab 42-2] Pijat Plus-Plus Pinggir Pantai
102
[Bab 43-2] Tak Tahu Ke Mana
103
[Bab 44-2] Reuni Tragedi
104
[Bab 45-2] Velbar Sebenarnya
105
[Bab 46-2] Panggung Sandiwara Keadilan
106
[Bab 47-2] Di Atas Panggung Kematian
107
[Bab 48-2] Pelarian Pantai Cadas
108
[Bab 49-2] Selamat atau Celaka?
109
[ Bab 50-2] Memasuki Selatan Bahaya
110
[Bab 51-2] Tidak Ada Pilihan
111
[Bab 52-2] Melewati Kabut Angker
112
[Bab 53-2] Jauh dari Ekspektasi
113
[Bab 54-2] Nona Rushka
114
[Bab 55-2] Jalan Berkabut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!