Bab 3. Penampilan Terbaik Hanya Untuk Zeke.

Pagi selanjutnya Vivi sudah berdiri didepan kafe. Dia sendiri tidak paham bagaimana seseorang seperti Zeke bisa membuatnya bertingkah seperti anak SMA lagi. Oh, Vivi tahu kenapa dia begitu tertarik dengan Zeke. Ya, karena itu Zeke dengan badan bak dewa dewa Yunani yang dipahat hanya untuk menjadi hidup dan tugas utamanya adalah menggoda Vivi.

Vivi membuka pintu kafe itu dengan hati berdebar-debar. Aroma kopi hangat langsung menyambutnya, seperti pelukan pagi yang lama dinanti. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah ke dalam sambil menunduk sedikit, menyembunyikan senyumnya yang muncul terlalu cepat.

Zeke berdiri di balik meja bar seperti biasa dengan senyum yang bisa bikin siapa pun lupa caranya bicara. Begitu matanya menangkap sosok Alyssa, dia langsung berseru ramah, “Selamat pagi. Cantik seperti biasa, ya.”

Vivian nyaris tersedak udara sendiri.

" Ah… pagi…” jawabnya pelan, matanya buru-buru berpaling ke papan menu padahal ia sudah hafal sejak kunjungan pertama. Tangannya menggenggam tali tas erat-erat, berusaha menenangkan degup jantungnya yang tak karuan.

Sedang Mini-Vivi yang tiba-tiba di bahu, berguling-guling sambil memegang dada, "DIA BILANG KITA CANTIK! DIA BILANG KITA CANTIK!. VI KALAU KAU GAK GENGGAM TANGANNYA SEKARANG JUGA—"

Vivian tepuk tepuk pundak sendiri pura-pura bersihin debu. "Diam kau!."

Zeke menyandarkan tubuhnya sedikit ke meja, suaranya lembut namun cukup jelas, “Mau pesan apa hari ini ?”

Vivi berusaha berpikir cepat, tapi sayang otaknya terlalu terjejali dengan tampilan Zeke pagi ini, kemeja hitam lengan panjang yang ditekuk hingga tekuk sikunya.

Dan...dan baju dengan bagian atas dibiarkan terbuka tanpa dikancing memperlihatkan jelas tonjolan otot pectoralis nya.

Mini-Vivi sudah pingsan karena mimisan dibahu Vivi, sedang Vivi masih berusaha bertahan diatas kakinya yang lemas.

“I-iyah… cappuccino yang medium, pake oat milk…” Jawabnya cepat dengan wajah merah seperti tomat semakin dalam dia menundukkan wajahnya agar tidak ketahuan melihat dada itu!.

“Got it,” sahut Zeke sambil tertawa dan mulai menyiapkan pesanan Vivi.

Vivi seketika berdoa ada lubang besar dilantai yang bisa menelannya sekarang.

Zeke menertawakan nya!!

Apa dia ketahuan lagi ngintip dada cowok!!

" Bodoh sekali!!." Teriak Mini-Vivi yang sudah siuman dengan tisu menyumbat lubang hidungnya, " Seharusnya kau lebih hati hati biar gak ketahuan lagi ngintip dada besar cowok.”

" Lihat sekarang, kita jadi ditertawain. " Omel Mini-Vivi kesal yang hanya membuat Vivian semakin niat untuk ambil sekop dan menggali kuburnya sendiri.

Tapi tak bisa dipungkiri, kemeja hitam yang seolah tak mampu menampung tubuh berotot itu memang perpaduan yang terlalu deadly.

Suasana di kafe pagi itu tenang, hanya ada beberapa pelanggan lain yang duduk di sudut. Tapi bagi Vivi, rasanya seperti hanya ada mereka berdua di dunia ini. Ia melirik Zeke diam-diam, memperhatikan cara tangan pria itu luwes menuang susu ke dalam cangkir, dengan gerakan tenang yang entah kenapa terlihat keren banget.

“Eh, boleh aku tahu namamu?” tanya Zeke tiba-tiba, membuyarkan lamunan Vivi.

Mini-Vivi yang jadi background berteriak histeris. " KAMU BARU 3 KALI KESINI TAPI DIA UDAH TANYA NAMA?! VI, DIA PASTI SUDAH MEMANGGILMU 'CANTIK' DI DALAM HATINYA SEJAK HARI PERTAMA! ".

“H-hah?” Vivian membelalak sedikit, langsung menunduk lagi. “ A...aku, N-namanya... Vivian...” Ucapnya salah tingkah.

Zeke mengangguk, lalu menuliskan sesuatu di cup kertas sebelum menyerahkannya dengan senyum khasnya yang bikin lemas lutut.

“Semoga harimu seindah dirimu, Vivi”

Vivi menerima cup itu dengan tangan gemetar ringan. Wajahnya sudah pasti memerah sampai ke telinga. Ia hanya bisa mengangguk cepat sambil menggumam, “Makasih…” sebelum buru-buru pergi ke pojok ruangan dan tenggelam dalam kursi dan perasaannya sendiri.

Mini-Vivi langsung terjun bebas dari pundak Vivi untuk memeluk cup dengan tulisan Zeke.

"INI CINTA. INI PASTI CINTA. AKU MAU DIKUBUR BERSAMA CUP INI!"

Di cup itu tertulis namanya, digambar hati kecil di sampingnya, dan tulisan tangan Zeke yang sedikit miring:

“Semoga harimu seindah dirimu, Vivi.”

Ia menutup wajah dengan kedua tangannya.

Tuhan… dia tidak akan bisa tidur malam ini. Lagi.

_____

Hari itu, Alyssa muncul di kantor seperti bunga musim semi yang baru mekar, lembut dan memikat.

Langkahnya ringan seolah terbang di awang, senyum mengembang tipis dibibir warna peach nya. Dan segelas kopi hangat dengan tulisan Zeke diatasnya sebagai booster yang mujarab.

Ia mengenakan blouse pink pucat berlengan panjang, dihiasi detail ruffle dan lace di area dada dan bahu yang menambahkan kesan klasik nan anggun. Leher tinggi dengan kancing rapat memperkuat aura vintage-nya, sementara potongan slim fit memeluk siluet tubuh dengan manis.

Rok A-line putih gading bermotif bunga mawar pastel melambai anggun setiap kali ia berjalan. Bukan hanya sekadar feminin, rok ini menyuarakan satu hal: “Aku tahu aku cantik. Dan aku nyaman dengan itu.”

Kakinya berayun ringan dan sedikit lompatan kecil ,menggambarkan suasana hatinya, dalam pump heels glossy berwarna nude pink dengan hak tebal yang membuatnya lebih tinggi tapi tetap stabil menjejak bumi. Setiap langkah Vivian terdengar seperti irama peri musim semi yang memikat.

Di pundaknya, tas bahu warna putih bersih, minimalis tapi elegan, cukup untuk membawa lipstik, ponsel, dan rahasia kecil yang tak perlu diketahui siapa pun.

Sebagai sentuhan terakhir, gelang rantai warna emas dengan liontin bunga kecil melingkar di pergelangan tangan kirinya menambah kesan feminim yang manis dengan keseluruhan tampilannya.

Vivi memberikan tampilan terbaiknya hari itu dan untuk Zeke dia bisa melakukannya setiap hari.

"Wah, hari ini extra glowing ya? Buat siapa nih?" Puji Mia saat melihat Vivian masuk ke ruang kantor dengan senyum manis dan outfit cantik yang hanya menambah aura cerahnya.

Mini-Vivi berdiri di meja, satu tangan di pinggang dan tangan lainnya menunjuk ke arah cup kopi Zeke, "TENTU SAJA UNTUK DEWA KOPI BEROTOT ITU! BUKAN UNTUK CEO DINGIN ITU!"

Vivian gugup memberikan senyum palsu, "Bu... untuk diri sendiri?" Yang malah terdengar tidak yakin dengan jawabannya sendiri.

Dan sekali lagi Mia memberikan senyum seolah dia tahu segalanya. " Aku tahu Vi, kamu itu memang harus memberikan penampilan terbaik mu buat ketemu Pak Nathanael." Ucap Mia sambil tersenyum. " Bukan kamu saja semua wanita di divisi kita juga melakukan hal yang sama."

Vivi, " Eeh?! "

Mini-Vivi. " DASAR BUOODOOH!! AKU BERIKAN PENAMPILAN SEMPURNA PARIPURNA INI CUMAN BUAT ZEKE!!!.

" ZEKE UDAH MUJI KITA CANTIK!!!". Suara Mini-Vivi menjadi latar belakang yang terus berulang seperti replay tanpa henti.

Episodes
1 Bab 1: Sunshine in Yellow Blazer Dan Mini-Vivi
2 Bab 2. Drama Korea di Kantor Baru
3 Bab 3. Penampilan Terbaik Hanya Untuk Zeke.
4 Bab 4. Bertemu Boss Dengan Aura Male Lead
5 Bab 5. Tipe Gadis Itu Yang Berotot
6 Bab 6. ZEKE ITU SEPERTI KAFEIN
7 Bab. 7. Pak Nathanael Aura Male Lead NO.1
8 Bab. 8 Nomer HP Spesial Dan Chat Tengah Malam
9 Bab. 9 Date Dadakan dengan Sang CEO
10 Bab. 10 Dianter Pulang, Di Bonceng Motor, Peluk Pinggang.
11 Bab. 11 Lembur Kerja, Makanan Penyelamat, Kopi Penyemangat.
12 Bab. 12 Si CEO Yang Ngambek dan Perasaan Yang Membingungkan
13 Bab. 13 POV CEO NATHANAEL YANG GALAU
14 Bab. 14 Kena Reverse Dunia Romansa
15 Bab. 15 Serangan Balik Zeke Yang Super Telak
16 Bab. 16 Gossip Itu Lebih Berbahaya Dari Virus Apapun.
17 Bab 17. Aku Gak Mau Kamu Salah Paham
18 Bab. 18 Diantara Dua Pilihan.
19 Bab 19. Cinderella Dalam Tragedi Yunani
20 Bab 20. Di Balik Pintu Bilik Toilet
21 Bab 21. SANG PUTRI YANG DI CULIK KESATRIA
22 Bab. 22 Deklarasi Perasaan, Haruskah Di Tolak.
23 Bab. 23 Konfrontasi Sang Pangeran Dan Kesatria
24 Bab. 24 Di Jemput Mobil Mewah Dan Kembali Pulang
25 Bab. 25 Determine Nathanael
26 Bab. 26 Rencana Liburan Tanpa Drama
27 Bab. 27 No Boys Allowed
28 Bab 28. WELCOME TO BALI
29 Bab. 29 Munculnya Seseorang Dari Masa Lalu
30 Bab. 30 Permintaan Maaf
31 Bab. 31 TAMU YANG TAK DI UNDANG NAMUN TERLANJUR DATANG
32 Bab. 32 LIBURAN DI TENGAH KEKACAUAN
33 Bab. 33 ANCAMAN DARI NATHANAEL
34 Bab 34. Pengakuan dan Pelepasan di Antara Aroma Biji Kopi
35 Bab 35. Peperangan Merebutkan Kursi Sopir
Episodes

Updated 35 Episodes

1
Bab 1: Sunshine in Yellow Blazer Dan Mini-Vivi
2
Bab 2. Drama Korea di Kantor Baru
3
Bab 3. Penampilan Terbaik Hanya Untuk Zeke.
4
Bab 4. Bertemu Boss Dengan Aura Male Lead
5
Bab 5. Tipe Gadis Itu Yang Berotot
6
Bab 6. ZEKE ITU SEPERTI KAFEIN
7
Bab. 7. Pak Nathanael Aura Male Lead NO.1
8
Bab. 8 Nomer HP Spesial Dan Chat Tengah Malam
9
Bab. 9 Date Dadakan dengan Sang CEO
10
Bab. 10 Dianter Pulang, Di Bonceng Motor, Peluk Pinggang.
11
Bab. 11 Lembur Kerja, Makanan Penyelamat, Kopi Penyemangat.
12
Bab. 12 Si CEO Yang Ngambek dan Perasaan Yang Membingungkan
13
Bab. 13 POV CEO NATHANAEL YANG GALAU
14
Bab. 14 Kena Reverse Dunia Romansa
15
Bab. 15 Serangan Balik Zeke Yang Super Telak
16
Bab. 16 Gossip Itu Lebih Berbahaya Dari Virus Apapun.
17
Bab 17. Aku Gak Mau Kamu Salah Paham
18
Bab. 18 Diantara Dua Pilihan.
19
Bab 19. Cinderella Dalam Tragedi Yunani
20
Bab 20. Di Balik Pintu Bilik Toilet
21
Bab 21. SANG PUTRI YANG DI CULIK KESATRIA
22
Bab. 22 Deklarasi Perasaan, Haruskah Di Tolak.
23
Bab. 23 Konfrontasi Sang Pangeran Dan Kesatria
24
Bab. 24 Di Jemput Mobil Mewah Dan Kembali Pulang
25
Bab. 25 Determine Nathanael
26
Bab. 26 Rencana Liburan Tanpa Drama
27
Bab. 27 No Boys Allowed
28
Bab 28. WELCOME TO BALI
29
Bab. 29 Munculnya Seseorang Dari Masa Lalu
30
Bab. 30 Permintaan Maaf
31
Bab. 31 TAMU YANG TAK DI UNDANG NAMUN TERLANJUR DATANG
32
Bab. 32 LIBURAN DI TENGAH KEKACAUAN
33
Bab. 33 ANCAMAN DARI NATHANAEL
34
Bab 34. Pengakuan dan Pelepasan di Antara Aroma Biji Kopi
35
Bab 35. Peperangan Merebutkan Kursi Sopir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!