RESISTANCE - BERTAHAN

Kayle , bersimpuh di depan kursi Nyonya Maria. “Mom” panggilan sayang Kayle untuk nyonya Maria. “ Jangan Khawatir, rumah tua ini akan selalu jadi milikmu dan kita."

"I love you always forever Mom, everything i will do for you," cap Kayle menyatakan rasa sayangnya sambil menenggelamkan kepalanya di pangkuan Nyonya Maria.

“You’ve got the most unbelievable blue eyes i’ve ever seen", kau akan selalu menjadi malaikat bermata biruku," ujar Nyonya Maria sambil mengusap lembut rambut panjang Kayle yang terurai.

Aula Rumah Tua , terdengar suara musik dan tawa riang . Aneka ragam jenis snack dan kue juga soft drink tertata rapi di atas meja bertaplak putih.

Sederhana memang namun suasana bahagia tersebut cukup membuat semua hati menjadi terang. Braaaaak pintu Aula terbuka dengan keras.

”It’s Pizza Time” teriak Garry yang di sambut dengan suara renyah riang anak-anak. Selain membantu menjadi tenaga freelance Kayle , Garry juga bekerja sebagai Pizza Man bagian delivery.

Garry selalu menjadi santa Claus anak-anak di panti, meski yang dibawakan sebagai hadiah selalu hanyalah Pizza Aneka jenis dan Big Cola .

Di tengah-tengah pesta , Ponsel nyonya Maria berdering. Adapun David sebagai lawan bicara dari sebrang sana.

David menyampaikan pesan ultimatum dalam kurun waktu satu minggu jika tetap bertahan maka Power Electric Company akan memutuskan supply listrik Kepada panti asuhan.

“Pikirkan baik-baik tawaran kami Nyonya, Karena tidak selamanya Mr. Dave Adkerson mau bersikap sedikit manis seperti ini," ujar David secara gamblang.

Wajah Nyonya Maria nampak pucat seketika, dan jatuh lunglai di sofa. Garry dan Kayle segera menghampiri Nyonya Maria. “ apa yang terjadi Mom?" tanya kayle. Garry dan Kayle saling menatap dan seakan sepemikiran jika Nyonya Maria baru saja diancam.

“General Dynamic Corp, baru saja mengancam akan memutuskan aliran listrik Peirpont Fondation jika dalam waktu satu minggu kita tidak melepaskan rumah tua kepada meraka."

Nyonya Maria menutup wajahnya untuk menyembunyikan kepanikannya. Kayle menggertakan giginya sambil menahan amarahnya yang mau meledak.

Atas dasar apa mereka ingin memutuskan supply listrik sementara mereka tidak pernah menunggak sepeserpun. Kayle sangat marah hingga hampir berlari segera ingin pergi ke General Dynamic Group dan mengobrak-abrik kantor tersebut.

“Tenang Kay” General Dynamic Corp bukan lha toko Pizza yang bisa kau masuki kapan saja dengan mudah. Perusahaan terbesar itu juga terkenal sebagai perusahaan produsen pesawat tempur dan kapal selam," Kay pun menghentikan langkahnya setelah mendengar perkataan Garry.

“Mom jangan khawatir, aku dan Garry akan mencari cara untuk menyelesaikan ini. Remember Mom everything i will do for you."

Mendengar ucapan Kayle , Nyonya Maria pun semakin tidak bisa menyembunyikan raut kesedihan dan kepanikan di wajahnya.

“Yang harus kita lakukan sekarang adalah bertahan, sambil ku pikirkan solusi terbaik untuk permasalahan ini ,kita pasti bisa melalui ini Mom,"

Melihat masalah ini sepertinya dalam waktu beberapa hari ini, Kayle akan menginap di rumah tua, begitupun juga dengan Garry. Khawatir akan keselamatan anak-anak jika memang benar akan terjadi pemadaman listrik secara permanen di Area Rumah tua.

Kayle menumpahkan kemarahannya kepada Garry yang ada di depannya. “They are insane , mereka benar-benar gila."

Atas dasar apa mereka memutuskan bahwa Area Rumah Tua ini akan merusak pemandangan K tower yang akan segera mereka bangun. Padahal radius jarak Rumah tua dan K tower beratus-ratus meter jauhnya," decak Kayle sambil telak pinggang dengan mata berkaca-kaca.

“Kita harus mencari cara Kay," bagiku Mrs & Mr Peirpont bukanlah hanya pasangan yang memberi kita tempat tinggal tapi lebih dari itu , mereka menyelamatkan nyawaku ketika ku dalam keadaan kritis karena dibuang oleh ibuku di tempat pembuangan sampah. Bagiku mereka adalah My Blue eyed Anggel," ujar Garry yang menganggap Tuan dan Nyonya Peirpont adalah malaikat bermata birunya.

“ Ya aku tahu, karena aku juga merasakannya,” gumam Kayle dengan suara rendah dan parau.

“Bersiaplah Garry dalam beberapa waktu kedepan kita akan kembali tinggal disini kembali,” Kayle sambil merangkulkan tangannya ke Garry dan memaksakan senyuman getir.