Married

"Ehem... " deheman mas Pram membuat Aldo dan Prima terkejut hingga mereka melepas pelukan

"Eh, yaudah mas. Saya mau latihan, materinya apa?" tanya Prima

"Hari ini ada acara nggak?" tanya mas Pram

"Nggak mas" jawab Prima

"Jogging 30 menit, push up 100x, sit up 100x, back up 100x sama pull up 50x. Speed tendangan 30 detik. Sit wall 10 set 1 menit" jawab mas Pram

"Mas, sit wall nya gak bisa kurang ya?" tanya Prima dengan wajah memelas "kurangi ya mas, 5 aja"

"Gak bisa, 10 ya 10. Gak usah cari-cari alesan. Lihat, udah lama gak latihan fisik kamu jadi buruk gini" ujar mas Pram

"Lah mas mas... " kesal Prima

"Kalo ngeluh, tambah ya" ucap mas Pram

"Udah gak usah, makasih mas" jawab Prima dengan tersenyum "Prima mulai materi ya mas"

"Prim..." panggil Aldo

"Ya mas" kaget Prima

"Bulan depan ikut pertandingan gak?" tanya Aldo "lumayan Prim, nasional"

"Hmmm, gimana ya mas. Bukannya gak mau, tapi kan Prima ada kuliah trus uangnya juga belum siap" jelas Prima

"Coba kamu sesuaiin jadwal sama minta rekom ke kampus, siapa tau kasih ijin sama kasih uang transportasi" ucap Aldo

"Ntar Prima pikir ya mas" jawab Prima

Prima berjalan keluar dan disusul Aldo. Selagi berjalan mereka mengobrol.

"Kamu kalo main, main apa dek?" tanya Aldo

"Hmm.. Kayaknya kalo bisa sih, main kelas A mas. Maksa aja" ujar Prima

"Loh, bukannya kamu kelas B?" tanya Aldo

"Pengennya kelas A. Lagian turunin BB 2 kilo gampang kok, kalo mahasiswa main kelas B, berat mas. Enak kelas A, lawannya cuma BB 45-50kg aja. Kalo kelas B kan BB 51-55kg" jelas Prima

"Yaudah, terserah kamu. Kalo gitu siapin jauh-jauh hari" ujar Aldo sambil menepuk pundak Prima "mas seneng kalo kamu ikut main"

"Hehe, iya mas. Prima usahain kok" ujar Prima

Seperti biasa, Prima berlatih hingga bercucuran keringat. Setelah selesai, Prima pulang pukul 20.00 PM.

"Gak pengen dianter Prim?" tanya Aldo

"Nggak mas, lagian biasanya Prima juga pulang sendiri" jelas Prima

"Hati-hati ya" ujar Aldo

"Iya mas. Salam buat Om Pram" jawab Prima

"Lah manggilnya om lagi haha" tawa Aldo

"Kan diluar latian, jadi ya om lah. Om Pram terlalu tua kalo dipanggil mas hahahaha" tawa Prima

"Hahahaha bisa aja kamu, udah sana pulang" ucap Aldo

"Iya kak" jawab Prima

Prima bergegas pulang sebelum hari semakin larut. Sesampainya dirumah, Prima dikejutkan dengan kondisi rumahnya.

********

Di Rumah Prima

"Lho mah, kok ini pada dipakein dekor. Ada apa?" tanya Prima

"Kamu cepetan tidur, besok nikah. Ga baik tidur malem-malem" ujar mama

"Loh ma. Kok dadakan gini, Prima gak mau" kesal Prima

"Kamu mau permaluin keluarga kita hah? Udah diem, masuk trus tidur" bentak mama

"Hmm... " jawab Prima sambil menunduk

Prima masuk kamarnya dengan perasaan kacau balau. Dunianya yang indah sebentar lagi akan berubah, kebebasan yang luas akan hilang. Akhirnya Prima lebih memilih chat Joo untuk menenangkan pikirannya.

Me

woyy

Joo Jelek

apa sayang?

Me

sayang palalu, temenin gua melek

Joo Jelek

lo yang melek, ngapa gua yang temenin. Ogah gua

Me

yaudah, kalo gamau besok gak usah ketemu

Joo Jelek

galak amat, canda kali Prim. Paan, gak usah bohong. Ada masalah apaan lu?

Me

gue...

Joo Jelek

buruan, gue super kepo sumpah

Me

besok gue nikah

Joo Jelek

what!!!

Drtt... Drtt... Drtt...

"Baru aja dibilangin, udah telfon aja ni anak" ujar Prima

Prima mengangkat telfon Joo.

Prima : "Halo"

Joo : "Prim, lo bercanda kan. Gak, gak mungkin. Lo pasti prank doang. Jangan kayak gitu lah Prim"

Prima : "Woy, pelan-pelan kalo ngomong. Bisa budek ni telinga"

Joo : "Ya sorry, makanya jelasin"

Prima : "Ya mana gue tau, balik latian tiba-tiba aja udah disuruh tidur katanya besok nikah"

Joo : "Lah, suara lu ngapa kedengeran santai gini"

Prima : "Ya karena cuma ini yang bisa gue lakuin buat keluarga gue Joo. Gue mohon ke lu, besok dateng ya. Gue bakal share loc besok"

Joo : "Tapi... "

Prima : "Ok makasih, gue tidur duluan. bye"

Joo : "Bangke lu"

Kapan lo nyadarin perasaan gue ini Prim. Sekarang bahkan dengan mudahnya lo undang gue ke pernikahan lo - Batin Joo

*********

Wediing Day

Terlihat sebuah gedung mewah dengan dekorasi serba putih. Prima dibuat takjub dengan gedung itu. Perlahan Prima melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam gedung dengan pakaian pernikahan yang sangat indah.

Hari itu Prima benar-benar cantik. Gaun pengantin putih, kalung berlian yang indah, tatanan rambut yang rapi dan bergelombang serta membawa buket bunga mawar putih. Devan juga sangat tampan dan tampak sangat serasi dengan tuxedo hitamnya.

Setelah lama acara, acara inti pun juga selesai. Tinggal menjamu para tamu dan menerima ucapan dari para tamu. Kaki Prima mulai pegal karena tidak terbiasa menggunakan high heels.

"Ya ampun, tahan ya kaki" ucap Prima sambil menggerakkan kakinya "bentar lagii... "

"Kamu kenapa?" tanya Devan

"Boleh duduk?" tanya Prima

"Serah" jawab cuek Devan

"Bukan disini, tapi disana (menunjuk kursi VVIP)" ujar Prima

"Terserah, penting jaga image. Jangan sampe lo ngrusak citra gue" ujar Devan

"Ga bakal dan ga minat" jawab Prima

Prima bergegas untuk duduk, lalu melepaskan salah satu sepatunya. Tanpa sadar ada seorang pria yang membantunya melepas sepatunya.

"Pantes sakit, ternyata lecet. Eh siap.. " ucap Prima tergantung "Joo.."

"Happy wedding sayang" ucap Joo terpaksa

"Ya ampun, gue gak nyangka lo beneran dateng" ucap Prima sambil memeluk Joo

Devan yang melihatnya benar-benar tidak suka dan entah mengapa sangat membenci hal yang dilihatnya. Devan yang selesai menyalami para tamu bergegas menuju Prima.

"Ngapain aja sayang?" tanya Devan

"Eh?" kaget Prima

"Kalo kamu capek, ayo kita pulang saja jangan disini. Oh ini siapa sayang?" tanya Devan

Gila ni orang, tadi cueknya kayak panci datar terus. Sekarang malah kayak gini - Batin Prima

"Saya Joo, teman dekat Prima" ucap Joo sambil mengajukan tangan

"Saya Devan, suami sah Prima" ujar Devan sambil menekankan kata-katanya dan menjabat tangan Joo.

Prima hanya diam dan bingung melihat mereka berdua yang terlihat saling menatap sadis.

"Eh, yaudah. Mau ngapain sekarang?" tanya Prima

"Kita pulang ya, aku capek. Kamu pasti juga capek" ujar Devan

Merasa kalau Devan dan Joo akan bertengkar, Prima langsung memikirkan cara agar mereka berpisah.

"Eh, anu yaudah. Ayo suami, kita pulang" ajak Prima

"Yuk" jawab Devan

Jleebb....

Kata 'SUAMI' yang diucapkan Prima benar-benar menusuk hati Joo. Seketika hati Joo remuk dan hancur tak karu-karuan.

"Gue balik duluan Joo. See you in campus" ujar Prima

Gak perduli lo udah nikah atau belum, gue bakal tunggu lo sampe kapanpun Prim - Batin Joo

**********

Di Rumah Ortu Devan

"Hari ini kita nginep disini dulu, besok baru keapartemenku. Dan jangan ngarep perlakuan manis kaya tadi saat kita hanya berdua. Itu semua cuma drama" jelas Devan

"Iya-iya, santai. Gue juga gak minat kelakuan kayak tadi. Kesannya malah gue kayak cewek manja, jijik gue" ujar Prima cuek

"Huh" kesal Devan

"Kejutan... " sorak anggota keluarga Devan

"Astaga" kaget Prima

"Hai kakak ipar, aku Zalfa. Adik sepepu kak Devan yang paaaaaling cantik" ujar Zalfa

"Oh, aku Prima" ujar Prima

"Kak Devan, kak Devan kan pengantin baru. Kalo kak Devan beneran cowok. Coba berani gak gendong kak Prima ala bridal style sampe kamar? Berani? Kamarnya dilantai 2 loh kak" ujar Zalfa

"Tapi kayaknya Devan gak mau deh Fa" ujar mama Devan

"Lah, kak Devan lemah bener jadi cowok" kompor Zalfa

"Kata siapa aku nolak. Siapa sih yang gak mau gendong istriku tercinta ini" ucap manis Devan

Bener-bener ni cowo, ganti mood kayak balikin lembar buku aja - Batin Prima

"Sini sayang" ujar Devan lalu mengangkat tubuh Prima dan menggendongnya ala bridal style

"Yuhu... semangat kak" teriak Zalfa

"Kayaknya Devan berubah" ujar mama Devan

"Iya ma, jadi manis banget kelakuannya ke cewek. Dan kak Prima adalah cewek pertama yang diperlakukan kayak gitu sama kak Devan, eh sotoy deh" ujar Zalfa

"Semoga mereka selalu bersama sampai kapanpun" ujar mama Devan

Devan yang mulai berkeringat karena menaiki tangga satu persatu dengan menggendong Prima.

"Kalo capek turunin aja, gue gak keberatan" ujar Prima

"Udah diem" bentak Devan

"Galak juga ni cowo" gumam Prima

Devan hanya melirik sekilar kearah Prima. Sampai didepan kamar, Zalfa dan anggota keluarga lain mengikuti diam-diam lalu menguping dipintu kamar Devan.

Dari Luar...

"Aduh... sakit, pelan-pelan napa sih.. aduhh.. lembut dikit napa sih jadi cowok. Ahhh aduhh" keluh Prima

"Diem, nikmatin aja rasanya kenapa sih. Berisik tau ngga" ujar Devan

"Situ enak, sini yang sakit anj*r" keluh Prima

"Lu pikir gue nggak capek, endingnya kita sama-sama capek" ucap Devan

"Hah? Kita, gue kali. Udah capek kesakitan lagi" kesal Prima

"Udah diem. Syukuri aja napa" ucap Devan

"Aduhhh.... " keluh Prima

 *****

"Kak Devan nafsu bener te, baru masuk kamar juga" tanya Zalfa

"Baru kali ini, tante taunya" ujar mama Devan

"Bener-bener, tiba-tiba Zalfa kasihan sama Kak Prima" ujar Zalfa

"Udahlah, jangan nguping. Biar mereka punya privasi" ujar mama Devan sambil senyam-senyum

"Perasaan yang ajak nguping itu tante deh" kesal Zalfa

Mendengar ada yang berisik diluar, Devan membuka pintu dann...

Gubrakk....

Zalfa, mama Devan anggota keluarga lain terjatuh karena Devan membuka pintu.

"Ngapain?" tanya Devan

Zalfa perlahan mengangkat kepala.

"Eh ahhaha, Kak Devan. Zalfa cuma lewat kok, ini mau pergi. Kita pergi ya kak dahh.. " hindar Zalfa lalu lari pergi dan diikuti anggota keluarga lain

Devan tak marah, memang dikeluarga Devan semua orang akan kepo tentang Devan apalagi jika menyangkut perempuan. Keluarganya sangat kepo dan ingin ikut campur dengan urusan Devan, terutama Zalfa dan mama Devan. Devan juga sudah terbiasa sejak kecil dengan perlakuan seperti itu.

///***///

Di Bawah

"Te, kok cepet banget? Emang mereka udah selesai? Pakaian kak Devan juga rapi bener" tanya Zalfa

"Mikir apa, masih kecil juga. Sana belajar" ujar mama Devan sambil menjitak kepala Zalfa

"Ah tante mah gak asik" kesal Zalfa

Zalfa yang kesal bergegas pergi. Mami Devan masih keheranan. Apa yang sebenarnya terjadi?

///***///

Kenyataanya

Brukk...

"Aduh... sakit, pelan-pelan napa sih.. aduhh.. lembut dikit napa sih jadi cowok. Ahhh aduhh" protes Prima sambil mengelus kepalanya

"Diem, nikmatin aja rasanya kenapa sih. Berisik tau ngga" kesal Devan sambil memegangi tangannya

"Situ enak, sini yang sakit anj*r" marah Prima

"Lu pikir gue nggak capek, endingnya kita sama-sama capek" ujar Devan sambil berkacak pinggang

"Hah? Kita, gue kali. Udah capek kesakitan lagi" ucap Prima sambil mengelus kepalanya

"Udah diem. Syukuri aja napa" protes Devan

"Aduhhh.... " keluh Prima

Saat masuk kamar, Devan sudah kelelahan. Tangannya juga pegal, ia melempar tubuh Prima keatas kasur. Karena terlalu kuat, Prima terlempar dan kepalanya terantuk kepala kasur yang keras.

Prima yang masih marah, ia berjalan menuju kamar ganti. Tapi ia tak tau dimana.

"Eh, kamar gantinya dimana?" tanya Prima

"Kamar ganti? Biasanya gue ganti disini, cuma pintunya gue kunci" goda Devan

"Gue gak tanya masalah itu, gue tanyanya dimana ruang gantinya" kesal Prima

"Ganti disini aja napa" goda Devan

"Dasar gila" kesal Prima

Menggoda Prima memberikan Devan sedikit kesenangan tersendiri. Ia merasa puas jika bisa melihat wajah Prima yang memerah ataupun kesal.

Prima berputar-putar dikamarnya, akhirnya ia menemukan ruang ganti.

"Bener-bener deh, rumah orang kaya terlalu luas. Bisa-bisa pengen keluar dari area rumah ini harus pake ojol" gerutu Prima

Prima berusaha melepas resleting pada baju pengantinnya. Namun tangannya tidak sampai.

"Bangke, kenapa gak nyampe sih. Auto gue robek bajunya lama-lama, eh jangan lah mahal" ujar Prima "Aw.... " teriak Prima

Devan yang mendengar suara Prima langsung kaget dan membuka ruang ganti.

"Lo kenapa?" tanya Devan khawatir

"Nggak papa" jawab Prima

"Jawab nggak" ancam Devan

"Ok-ok, tangan gue kram. Ga nyampe buat buka resleting ni baju" kesal Prima sambil memegangi tangannya yang sakit

"Sini gue bantu" ucap Devan

"Udah gak usah" tolak Prima

Baru kali ini ada wanita yang menolakku, dan dia adalah istriku. Apa kata orang-orang jika tau hal ini? Bisa rusak citraku - Batin Devan

"Yaudah, nanti tidur pake baju itu aja" ucap enteng Devan sambil berbalik ingin pergi

"Eh tunggu, yaudah bantuin" ujar Prima

Prima tak punya pilihan lain, jika dirusak Devan pasti marah. Jika tidak minta bantuan Devan, Prima pasti tidur dengan baju pengantin itu.

Sreetttt...

Devan perlahan menurunkan resleting baju Prima. Langsung terekspos punggung putih bersih, mulus nan seksi milik Prima. Prima memang memiliki tubuh atletis yang sangat seksi dan berisi dibagian yang seharusnya karena Prima seorang atlet bela diri yang rutin olah raga.

Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan. Ini pertama kalinya aku tidak bisa menahan diri terhadap wanita, baru pertama kali ini aku melihat punggung seputih dan se seksi ini - Batin Devan

Pemandangan ini benar-benar membuat Devan menelan ludah. Apapun yang terjadi, Devan adalah pria normal.

 

Terpopuler

Comments

Fransiska Widyanti

Fransiska Widyanti

lihat punggung mulus langsung melotot

2021-10-08

2

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

pada nguping kirain ena ena kali ya😂😂😂

2021-04-18

0

Suciyati Mencari LetakKebahagiaan

Suciyati Mencari LetakKebahagiaan

jangankan liat punggungnya, liat mukanya yg cantik aja siapa siiih yg kelepek²...😒😒
s joo aja naksir...

2021-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Penolong
2 Lamaran
3 Tangis
4 Married
5 Home Alone
6 Sombong
7 Breakfast
8 Gym
9 Privasi
10 Memilih Baju
11 Tega
12 Tanggung Jawab
13 Membela Yang Salah
14 Gak Fokus
15 Istriku
16 Marah
17 Mempesona
18 Balik Nggak Ya
19 Ngeri
20 Lembur
21 Aku Istri Sahnya
22 Bocah
23 Jangan Remehkan Devan
24 Kesucian
25 Gitar Spanyol
26 Wanita Ular
27 Menderita
28 Kecewa
29 Biar Baper
30 Wanita Simpanan
31 Manja
32 Luluh
33 Suka
34 Di Tinggal
35 Khawatir
36 Patah Tulang
37 Selalu Benar
38 Fotbar
39 Manja
40 Sempurna
41 Prima-Dona
42 Ancam
43 First Time
44 Apa Kau Mencintaiku?
45 Usil
46 Menang
47 Sederhana
48 Ekspektasi
49 Happy Anniversary
50 Uangku
51 Jangan Putus Asa
52 9 Tahun Yang Lalu
53 Kedatangan Aurel
54 Kekasih
55 Psikopat
56 Calonnya
57 Baikan
58 Harus Menjadi Milikku
59 Trik Aurel (1)
60 Trik Aurel (2)
61 Operasi
62 Drop
63 Bakat Jadi Pelakor
64 15 Hari
65 Pernikahan
66 Tidak Merusak
67 Keroyokan
68 Celaka
69 Titik Terlemah
70 Sadar
71 Lepas Kendali
72 Cekatan
73 Gangguan Jiwa
74 Part II Begin
75 Kesalahan
76 Kesalahan (2)
77 Ukuran
78 Kejam
79 Perasaan
80 Kehidupan
81 Sketsa
82 Mendadak Kaya
83 Pengkhianatan
84 Pertemuan
85 Caranya
86 Cara Reyhan
87 Takut
88 Sultan
89 Balas Dendam
90 Bijak
91 Macet
92 Rumor Netizen
93 Alasannya
94 Couple Goals
95 Kompor
96 Hilang Kesempatan
97 Kru Ghibah
98 Jahil
99 Gagal
100 Dari Mana
101 Bayar Hutang
102 Keduluan
103 Cueknya Keluar
104 Gombal
105 Sekedar Undangan
106 Deg-degan
107 Siapa
108 Lupa
109 Hadiah
110 Tunangan
111 Cinta Pertama
112 Masalah
113 Masalah (2)
114 Sakit
115 Bertanya
116 Maaf
117 Maaf (2)
118 Terkuak
119 Terkuak (2)
120 Kebenaran
121 Sakit
122 Sakit (2)
123 Sakit (3)
124 Sakit (4)
125 Mainan
126 Parah
127 Pucat
128 Artikel
129 Amplop Cokelat
130 Ancaman
131 Kabar
132 Hati-hati
133 Lagi
134 Game
135 Jus Laknat
136 Menggemaskan
137 Bersandar
138 Remember Me
139 Hilang
140 Informasi
141 Merenggut
142 Jangan Sakiti Keluargaku
143 Berkorban
144 Sadar
145 Terpaku
146 Maraton
147 Puasa
148 Siap?
149 Tidak Kuat
150 Berlalu
151 Receh
152 Marah
153 Mantan
154 All Of Me
155 Wedding
156 Harus Baca!
157 Makan
158 Ngomong
159 Menantu Idaman
160 Berangkat
161 Berat
162 Ada Deh
163 Aneh
164 Masak
165 Diterima
166 Belum Bisa
167 I'm Yours
168 Kapan
169 Apa Maksudnya
170 Debat
171 Tau Banyak
172 Tidak Nyaman
173 Harus Gimana
174 Salah Paham
175 Masa?
176 Restu Dari Mommy
177 Jangan-Jangan Mereka
178 Jangan Ikut Campur
179 Apa Yang Terjadi
180 Menyapa
181 Jawaban
182 Duel Memasak
183 Kamu Sakit
184 Menyiapkan
185 Pengumuman
186 Keberangkatan
187 Another Day
188 End
189 Yeeyyyy....
Episodes

Updated 189 Episodes

1
Penolong
2
Lamaran
3
Tangis
4
Married
5
Home Alone
6
Sombong
7
Breakfast
8
Gym
9
Privasi
10
Memilih Baju
11
Tega
12
Tanggung Jawab
13
Membela Yang Salah
14
Gak Fokus
15
Istriku
16
Marah
17
Mempesona
18
Balik Nggak Ya
19
Ngeri
20
Lembur
21
Aku Istri Sahnya
22
Bocah
23
Jangan Remehkan Devan
24
Kesucian
25
Gitar Spanyol
26
Wanita Ular
27
Menderita
28
Kecewa
29
Biar Baper
30
Wanita Simpanan
31
Manja
32
Luluh
33
Suka
34
Di Tinggal
35
Khawatir
36
Patah Tulang
37
Selalu Benar
38
Fotbar
39
Manja
40
Sempurna
41
Prima-Dona
42
Ancam
43
First Time
44
Apa Kau Mencintaiku?
45
Usil
46
Menang
47
Sederhana
48
Ekspektasi
49
Happy Anniversary
50
Uangku
51
Jangan Putus Asa
52
9 Tahun Yang Lalu
53
Kedatangan Aurel
54
Kekasih
55
Psikopat
56
Calonnya
57
Baikan
58
Harus Menjadi Milikku
59
Trik Aurel (1)
60
Trik Aurel (2)
61
Operasi
62
Drop
63
Bakat Jadi Pelakor
64
15 Hari
65
Pernikahan
66
Tidak Merusak
67
Keroyokan
68
Celaka
69
Titik Terlemah
70
Sadar
71
Lepas Kendali
72
Cekatan
73
Gangguan Jiwa
74
Part II Begin
75
Kesalahan
76
Kesalahan (2)
77
Ukuran
78
Kejam
79
Perasaan
80
Kehidupan
81
Sketsa
82
Mendadak Kaya
83
Pengkhianatan
84
Pertemuan
85
Caranya
86
Cara Reyhan
87
Takut
88
Sultan
89
Balas Dendam
90
Bijak
91
Macet
92
Rumor Netizen
93
Alasannya
94
Couple Goals
95
Kompor
96
Hilang Kesempatan
97
Kru Ghibah
98
Jahil
99
Gagal
100
Dari Mana
101
Bayar Hutang
102
Keduluan
103
Cueknya Keluar
104
Gombal
105
Sekedar Undangan
106
Deg-degan
107
Siapa
108
Lupa
109
Hadiah
110
Tunangan
111
Cinta Pertama
112
Masalah
113
Masalah (2)
114
Sakit
115
Bertanya
116
Maaf
117
Maaf (2)
118
Terkuak
119
Terkuak (2)
120
Kebenaran
121
Sakit
122
Sakit (2)
123
Sakit (3)
124
Sakit (4)
125
Mainan
126
Parah
127
Pucat
128
Artikel
129
Amplop Cokelat
130
Ancaman
131
Kabar
132
Hati-hati
133
Lagi
134
Game
135
Jus Laknat
136
Menggemaskan
137
Bersandar
138
Remember Me
139
Hilang
140
Informasi
141
Merenggut
142
Jangan Sakiti Keluargaku
143
Berkorban
144
Sadar
145
Terpaku
146
Maraton
147
Puasa
148
Siap?
149
Tidak Kuat
150
Berlalu
151
Receh
152
Marah
153
Mantan
154
All Of Me
155
Wedding
156
Harus Baca!
157
Makan
158
Ngomong
159
Menantu Idaman
160
Berangkat
161
Berat
162
Ada Deh
163
Aneh
164
Masak
165
Diterima
166
Belum Bisa
167
I'm Yours
168
Kapan
169
Apa Maksudnya
170
Debat
171
Tau Banyak
172
Tidak Nyaman
173
Harus Gimana
174
Salah Paham
175
Masa?
176
Restu Dari Mommy
177
Jangan-Jangan Mereka
178
Jangan Ikut Campur
179
Apa Yang Terjadi
180
Menyapa
181
Jawaban
182
Duel Memasak
183
Kamu Sakit
184
Menyiapkan
185
Pengumuman
186
Keberangkatan
187
Another Day
188
End
189
Yeeyyyy....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!