Bab 5 - Pergulatan Batin

...“Kita ... sempurna, bukan?”...

-

-

-

"Nyonya ... bukankah lebih baik Anda masuk saja?" ujar Julie cemas.

Bukannya masuk ke kamar seperti perintah tuannya, sang nyonya malah mengambil kursi dan menguping di balik dinding. Cukup lama wanita itu duduk di sana seperti penguntit.

"Aku masih mau mendengar mereka. Kau saja yang pergi dan bawa Poppy ke kamarku. Calix bisa curiga jika melihat Poppy di sini," usirnya.

"Tapi, Nyonya — "

"Kau berani melawanku, Julie?" Ivy memberikan tatapan peringatan.

Julie terdiam, kemudian menjawab, "Baik, Nyonya." Lebih baik dengarkan wanita itu.

Dia wanita yang menyukai kebebasan, tapi hidupnya ditekan seperti ini. Mom tidak mengerti mengapa kau mempertahankannya, padahal cinta itu saja adalah kebohongan. Aku lebih suka dia pergi, tapi jika kau tetap ingin dia di sini, itu terserah padamu.

Ucapan dari ibu mertuanya itu membuat Ivy memperhatikan mereka kembali.

"Hebat sekali kami bersandiwara di depan wanita itu selama empat tahun. Dia bahkan sadar cinta itu tidak ada," gumam Ivy.

Mungkin saja ibu mertuanya justru sudah mengetahuinya sejak awal. Hanya saja karena keinginan Calix yang ingin tetap mempertahankan hubungan ini, Catherine menutup mulutnya dengan rapat dan mengikuti sandiwara bodoh mereka.

Tak lama, terdengar suara meongan dari pintu. Ivy pun memilih beranjak dari sana.

"Baiklah, Poppy. Aku datang." Ivy menyambutnya dalam gendongan. Kucing berjenis munchkin itu bertumpu diam di pundaknya.

"Hanya kau saja satu-satunya keluargaku, Poppy," gumam Ivy di sisi ranjang. Sebelah tangannya mengelus dan satu lagi menahan bobot berat si Poppy. Matanya menerawang jauh.

Aku lebih suka dia pergi! Perkataan itu terbayang lagi.

"Aku juga tidak mau berada di tempat di mana aku tidak diinginkan," katanya sendu, namun bagaimana jika ia tidak memiliki pilihan? Jika bukan karena keinginan Calix, mungkin — dirinya tidak akan berada di sini lagi.

Mengapa?

"Mengapa?" tanya Ivy lagi pada dirinya sendiri.

Benar, tidak pernah sekali pun ia bertanya mengapa pria itu mempertahankannya. Calix tidak akan rugi apa pun meski pria itu meninggalkannya. Bisnis Joevanca tidak akan mampu mengusik bisnis mendunia milik Theodore.

Mom tidak mengerti mengapa kau mempertahankannya!

"Pantas saja Catherine berkata begitu."

Suara pintu yang terbuka membuat Poppy dan Ivy menoleh. Calix masuk dengan tampilan seperti biasa. Tampan dan — ekspresi kaku dan dinginnya.

"Poppy," panggil Calix. Kucing itu seolah mengerti dan bergerak turun dari gendongan Ivy. "Kucing pintar. Kembalilah ke kasurmu." Calix mengelus bulu lembutnya sebelum memindahkannya ke rumah kucing yang dibuat khusus di sudut ruangan.

"Orang tuamu sudah pergi?" tanya Ivy.

"Hm." Calix hanya berdehem kecil, kemudian mendekat padanya.

Ivy terdiam sesaat. "Bagaimana denganmu?"

"Ada apa denganku?" Mata Calix tidak lepas memandanginya.

"Aku tidak memberimu keuntungan apa-apa. Kau tidak mau pergi seperti saran ibumu?"

"Kau mau aku pergi?" Calix balik bertanya. Ivy terdiam, lidahnya kelu. Sunyi sejenak menyelimuti mereka berdua.

Mengapa aku tidak bisa menjawab?

"Sudah kubilang jangan bicara omong kosong yang membuang waktuku, dan berhenti menguping," peringat Calix sambil mengetuk keningnya agak keras.

"Aku hanya memikirkan keluargamu," ketus Ivy sambil mengusap keningnya. "Mereka pasti sangat berharap —"

"Memangnya kau menikah dengan mereka?" potong Calix. Wajahnya yang tanpa ekspresi itu benar-benar bisa membuat orang salah paham jika tidak mengenalnya. "Kau menikah denganku, jadi dengarkan saja aku!" peringatnya, menunjukkan sikap otoriter yang tidak pernah bisa ia bantah.

Ivy hanya mengerucutkan bibirnya , kemudian berbalik badan, tapi pergerakannya terhenti lagi. Ivy menggigit bibirnya ragu soal apakah ia harus bertanya atau membiarkannya saja seperti biasa.

Aku harus bertanya setidaknya sekali dalam hidupku!

Berbalik badan lagi menghadap suaminya, Ivy membuka mulut untuk bertanya. "Calix — emphhh!"

Ya, artinya tidak ada pertanyaan lagi malam ini. Waktunya untuk urusan suami istri yang sebenarnya, memberikan kewajiban seperti seharusnya karena Calix telah meraup bibirnya dengan penuh gairah.

...***...

Calix duduk di balkon menikmati angin malam dengan dada telanjang. Tangannya sesekali memutar gelas alkohol yang menjadi teman malamnya, namun matanya yang tajam seperti elang itu menatap intens wanita di atas ranjang yang tengah terlelap di bawah selimut tanpa satu kain pun.

Wanita keras kepala dan suka sekali membuatnya kesal itu telah menjadi istrinya selama empat tahun. Istri yang tidak bisa dibiarkan sendirian terlalu lama, karena selalu berhasil membuat masalah yang merepotkan dirinya. Meski hanya pernikahan politik, tidak ada perjanjian tertentu di antara mereka.

Cinta? Siapa pun bisa hidup tanpa kata-kata itu. Ada banyak pasangan di luar sana yang menjalin hubungan tanpa perasaan yang disebut cinta dan semua baik-baik saja. Yang terpenting adalah tanggung jawab kita terhadap pasangan sendiri yang telah berkomitmen satu sama lain. Kontak fisik dalam bentuk apa pun diperbolehkan selama hal itu bukan kekerasan. Itulah yang terjadi di dalam hubungannya.

Pergi dengan alasan klasik sangat di luar nalarnya. Tidak ada pernikahan yang akan bertahan hanya karena adanya satu kekurangan di antara yang lainnya. Ia juga tidak berniat membuat istrinya hamil hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain.

Dia wanita yang menyukai kebebasan, tapi hidupnya ditekan seperti ini. Mom tidak mengerti mengapa kau mempertahankannya, padahal cinta itu saja adalah kebohongan.

"Sial!"

Calix pun tidak mengerti. Ia tidak mencintai wanita itu, lalu mengapa ia bersikeras mempertahankannya? Mungkin karena ia telah melihat wanita itu setiap hari dalam empat tahun ini, sehingga perasaan was-was akan muncul tiba-tiba saat wanita itu berada di luar jangkauannya.

Dirinya — hanya telah terbiasa dengan kehadirannya. Benar, hanya seperti itu.

"Calix ... cepat peluk aku. Tubuhku dingin. " Terdengar seruan serak dari dalam. Pria itu langsung berdiri setelah menghabiskan sisa alkoholnya.

"Tentu saja dingin jika kau menurunkan selimutmu," decak Calix sambil menaikkan kembali selimut Ivy. Meski begitu, ia tetap memeluk wanita itu seperti biasa setiap malam.

Itu sebabnya Ivy akan kesal jika tubuh besar yang ia peluk setiap malam itu tidak pulang ke rumah.

...~o0o~...

Terpopuler

Comments

Ray Aza

Ray Aza

sebenarnya kalian sdh saling cinta jg saling membutuhkan tp latar blkg pernikahan dan ego kalian saling menghalangi, perlu ada mslh yg membuat kalian terpisah sejenak buat nyadarin kl kalian sdh tdk bs dipisahkan. hny butuh rasa kehilangan utk menghidupkan rasa yg sedang hiatus

2025-08-04

2

Trituwani

Trituwani

udah saling membutuhkan sih ini tp masih bimbang dgn perasaan kaliankah?! semoga kalian ttp bersama calix ivy 😘

2025-08-09

1

Nani Naya

Nani Naya

lanjut kk

2025-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Jebakan Kemewahan
2 Bab 2 - Niat Terselubung Ivana
3 Bab 3 - Dibawah Bayang-bayang Kekayaan
4 Bab 4 - Kebohongan Tak Berujung
5 Bab 5 - Pergulatan Batin
6 Bab 6 - Bukan Aturan Kerja
7 Bab 7 - Macan Betina
8 Bab 8 - Sebatas Tanggung Jawab
9 Bab 9 - Tidak Boleh Serakah
10 Bab 10 - Mata yang Berbicara
11 Bab 11 - Luka yang Tak Pura-pura
12 Bab 12 - Rasa yang Tak Disadari
13 Bab 13 - Pernikahan yang Kita Pertahankan
14 Bab 14 - Drama Kantor: Mainan Baru
15 Bab 15 - Kedatangan Larissa
16 Bab 16 - Harapan yang Terselubung
17 Bab 17 - Elegansi yang Mengiris
18 Bab 18 - Wanita dalam Sangkar
19 Bab 19 - Pengakuan dalam Diam
20 Bab 20 - Between Us
21 Bab 21 - Jalan-jalan?
22 Bab 22 - Teman Pertama
23 Bab 23 - Rahasia Kecil Ivy
24 Bab 24 - Malam yang Menjerat
25 Bab 25 - Izin untuk Serakah
26 Bab 26 - Hubungan yang Telah Mati
27 Bab 27 - Panggung Pertama
28 Bab 28 - Kekasih Rahasia
29 Bab 29 - Jejak yang Kembali
30 Bab 30 - Di antara Dua Pria
31 Bab 31 - Makan Siang Jadi Bencana
32 Bab 32 - Ketegangan di Siang Hari
33 Bab 33 - Sunyi dan Cemburu
34 Bab 34 - Tawa yang Asing
35 Bab 35 - Rahasia Keluarga
36 Bab 36 - Cara Membujuk Suami (Revisi)
37 Bab 37 - Toko Bunga dan Hadiah Kecil (Revisi)
38 Bab 38 - Senyum yang Tak Pernah Kutahu
39 Bab 39 - Lebih dari Sebuah Kartu
40 Bab 40 - Pengakuan di Bawah Langit Okinawa
41 Bab 41 - Retak yang Tersembunyi
42 Bab 42 - Bahagia Kecil di Kota Tokyo
43 Bab 43 - Ketegangan di Meja Makan
44 Bab 44 - Awal Hubungan Baru Dimulai
45 Bab 45 - Saat Segalanya Berbalik
46 Bab 46 - Wajah Familiar
47 Bab 47 - Sebuah Kemungkinan
48 Bab 48 - Bayangan yang Tak Pernah Pergi
49 Bab 49 - Sebuah Keyakinan
50 Ingpo~~
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 - Jebakan Kemewahan
2
Bab 2 - Niat Terselubung Ivana
3
Bab 3 - Dibawah Bayang-bayang Kekayaan
4
Bab 4 - Kebohongan Tak Berujung
5
Bab 5 - Pergulatan Batin
6
Bab 6 - Bukan Aturan Kerja
7
Bab 7 - Macan Betina
8
Bab 8 - Sebatas Tanggung Jawab
9
Bab 9 - Tidak Boleh Serakah
10
Bab 10 - Mata yang Berbicara
11
Bab 11 - Luka yang Tak Pura-pura
12
Bab 12 - Rasa yang Tak Disadari
13
Bab 13 - Pernikahan yang Kita Pertahankan
14
Bab 14 - Drama Kantor: Mainan Baru
15
Bab 15 - Kedatangan Larissa
16
Bab 16 - Harapan yang Terselubung
17
Bab 17 - Elegansi yang Mengiris
18
Bab 18 - Wanita dalam Sangkar
19
Bab 19 - Pengakuan dalam Diam
20
Bab 20 - Between Us
21
Bab 21 - Jalan-jalan?
22
Bab 22 - Teman Pertama
23
Bab 23 - Rahasia Kecil Ivy
24
Bab 24 - Malam yang Menjerat
25
Bab 25 - Izin untuk Serakah
26
Bab 26 - Hubungan yang Telah Mati
27
Bab 27 - Panggung Pertama
28
Bab 28 - Kekasih Rahasia
29
Bab 29 - Jejak yang Kembali
30
Bab 30 - Di antara Dua Pria
31
Bab 31 - Makan Siang Jadi Bencana
32
Bab 32 - Ketegangan di Siang Hari
33
Bab 33 - Sunyi dan Cemburu
34
Bab 34 - Tawa yang Asing
35
Bab 35 - Rahasia Keluarga
36
Bab 36 - Cara Membujuk Suami (Revisi)
37
Bab 37 - Toko Bunga dan Hadiah Kecil (Revisi)
38
Bab 38 - Senyum yang Tak Pernah Kutahu
39
Bab 39 - Lebih dari Sebuah Kartu
40
Bab 40 - Pengakuan di Bawah Langit Okinawa
41
Bab 41 - Retak yang Tersembunyi
42
Bab 42 - Bahagia Kecil di Kota Tokyo
43
Bab 43 - Ketegangan di Meja Makan
44
Bab 44 - Awal Hubungan Baru Dimulai
45
Bab 45 - Saat Segalanya Berbalik
46
Bab 46 - Wajah Familiar
47
Bab 47 - Sebuah Kemungkinan
48
Bab 48 - Bayangan yang Tak Pernah Pergi
49
Bab 49 - Sebuah Keyakinan
50
Ingpo~~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!