Arga masih berdiri mematung beberapa saat didepan pintu kamarku. Sedangkan aku masih acuh, sembari makan mie dan ditemani televisi yang ada di sudut kamarku.
Kemudian Arga memberanikan diri mengetuk kamarku.
Tok...tok...
Aku tetap bergeming mendengar suara pintu diketuk dari luar, hingga ia mengetuk beberapa kali dan akhirnya aku memutuskan membukakan pintu kamarku untuknya.
Dengan wajah malas aku menatap wajahnya, kali ini wajah dingin yang biasa ia perlihatkan padaku tak nampak di raut wajahnya.
"Ada yang bisa saya bantu?" Aku menatap malas wajahnya.
"Saya ingin bicara sebentar," katanya sedikit ragu.
"Iya silahkan."
Aku tak perduli dengan statusku yang telihat berani kepada boss ku sendiri. Jika ia memecatku, maka aku akan langsung angkat kaki dari rumah ini.
"Bisakah kita bicara di depan sofa televisi itu?" ucap Arga sambil menujuk Sofa yang ada di depan meja televisi.
"Iya."
Aku berjalan membututinya dari belakang, kemudian kami duduk berdampingan.
Arga masih tampak ragu mengutarakan keinginannya. Ia berfikir sesaat, entah apa yang ia fikirkan.
"Hallo Mr.?" Kulambaikan tanganku ke depan wajahnya, seketika itu lamunannya buyar.
"Ah ... iya begini Asta, bagaimana jika kamu menjadi pacar sewaan saya? sepertinya Wina sangat cemburu padamu, saya sedang mencari cara agar ia kembali. Namun keluarga saya menentang keputusan saya untuk kembali padanya." Arga mengutarakan keinginan Nya.
"Maksud Mr Arga, saya harus jadi tameng?setelah tadi Mr Arga tau betul apa yang saya alami tadi siang." Aku sedikit meninggikan suaraku karena kesal.
"Oke, saya minta maaf atas nama Wina, saya akan membayar gaji tambahan kamu,untuk pekerjaan ini."
Mendengar kata-kata uang mataku langsung berbinar.
"Jika aku mendapat gaji duakali lipat darinya, maka aku akan bisa segera melunasi hutang-hutang ayahku dan segera mendaftar kuliah," batinku.
Tanpa pikir panjang aku jawab tawaran Arga.
"Deal!" Aku berbicara lantang tak memikirkan ucapanku matang-matang.
Ia tampak tersenyum sumringah mendengar kata-kataku. "Benarkah?" Ia memastikan kata-kataku.
"Deal!" Ku berikan jawaban yang sama.
kami saling berjabat tangan, aku tak perduli dengan ide gila pacar sewaan Ala Diarga Dewantara yang terpenting saat ini adalah Uang.
"Mulai sekarang, biasakan memanggilku dengan sebutan Arga," titahnya.
"Tapi Mr." Belum sempat meneruskan kata-kataku.
"Tidak bisa di ganggu gugat! dan lagi, pekerjaan rumah ini tetap kamu kerjakan seperti biasa!" imbuhnya lagi.
"Oke, deal," kataku penuh semangat.
Aku tau ide gila ini tak menguntungkan ku secara fisik, tapi menguntungkan ku secara materi, aku paham betul jika Wina cemburu, ia pasti memperlakukan ku seperti tadi siang, berhubung aku masih membutuhkan biaya, akan ku tanggung semua konsekuensi yang ada.
Aku tidur dengan membayangkan bermandikan uang di dalam bak mandi.
Apa salahnya dengan pacar sewaan,toh laki-laki tengik itu juga ganteng maksimal.batinku.
Pukul 06:00
"Astaga!!!,aku kesiangan".seruku,dengan tanpa pikir panjang ku sibak kan selimutku,dan keluar dari kamarku,ketika aku keluar,aku di kejutkan dengan keberadaan sekertaris Wisnu yang sudah ada di depan kamarku.
"Astagaaa!!!!!"kataku,sembari memegang dada karena kaget.
"Maafkan saya Asta,saya ingin menjelaskan jadwal untuk mu hari ini".kata Sekertaris Wisnu dengan tangan memegang sebuah tablet.
"Jadwal?".aku bertanya-tanya sejak kapan Assistant rumah tangga memiliki jadwal kerja.
"Jadwal kencan untuk hari ini?"Sekertaris Wisnu menegaskan kata-katanya.
Aku kaget dengan pernyataannya."kencan?!"Seruku.
Sekertaris Wisnu menyerahkan tablet yang ada ditangan nya,agar aku dapat membacanya sendiri.
1.Makan siang bersama
2.Belanja baju
3.Pergi ke pesta perjamuan perusahaan.
"Pesta apa ini?"Tanyaku.
"Pesta perjamuan perusahaan,dipastikan jika hari ini Miss Wina akan menghadiri acara ini".kata Sekertaris Wisnu
Matilah aku,siaplah aku untuk dipermalukan lagi.hiks..hiks batinku.
"Ah..iya,hari ini Tuan dan Nyonya besar juga hadir,mohon agar Asta mampu menjaga sikap untuk hari ini,dan saya undur diri dulu":Sekertaris Wisnu pergi meninggalkan ku sendiri dengan keadaan mulut menganga karena terkejut.
Beberapa saat aku melamun,dan aku sadar tugas ku hari ini sangat berat.
Ponselku berdering.
Nama Majikan tengilku sedang mencoba menghubungiku,kuacuhkan panggilan nya,hingga untuk kedua kalinya ponselku berdering kembali.
"Halo".aku menjawab panggilan itu dengan malas,seolah ada firasat tak enak yang kurasakan.
"Aku tunggu dalam 30menit,kamu harus sudah ada di hadapanku!"perintahnya.
"Aku belum berrr"sebelum aku melanjutkan kata-kataku Arga sudah menutup teleponnya.
"His..dasar laki-laki tengiikkkkk!!!":Teriakku memaki kearah ponselku seperti orang gila.
Aku langsung bergegas mandi,ku kenakan Kaos putih dan rok jeans atas lutut berwarna biru muda tak lupa sepatu snikers warna putih sebagai pelengkap,oia aku hanya membawa satu tas disini.
Tak lama aku siap.
Aku turun ke bawah,dari kejauhan tampak sekertaris Wisnu sudah menungguku di Lobby kemudian aku menghampirinya.
"Selamat pagi Asta":Sapanya dengan senyuman ramah seperti yang biasa ia tonjolkan ke semua orang.
"Pagi,jadi dari tadi anda tidak meninggalkan tempat ini?"Tanyaku terheran-heran,apakah ia tak ada kerjaan sehingga ia menunggu ku sekian lama.
Ia menggelengkan kepala.
"Ini adalah tugas baru saya,untuk memastikan keaman mu dari Miss Wina yang bar-bar itu".jawabnya..
ha...ha...tawaku lepas mendengar kata-kata itu.Sekertaris Wisnu mengantarkan ku menuju kantor Arga.
Tak lama kami sampai,ia mempersilahkan ku masuk ke dalam ruangan majikan sombongku itu.
"Ah ia tak ada di dalam kantornya":gumam ku.
lebih baik aku duduk saja di sofa itu.
Sementara itu Arga sedang rapat dengan beberapa karyawan di kantornya.
Aku masih menunggu dengan sabar sembari memainkan ponsel ku,ketika aku makin tenggelam dalam permainan ponselku,aku di kagetkan dengan keberadaan Arga yang tiba-tiba muncul di hadapanku tanpa terdengar langkah kakinya.
"Omoo!"Seruku hingga tanpa sengaja ku jatuhkan ponselku.
"Sorry,,membuatmu menunggu".dengan nada dingin sebagai ciri khasnya.
Kemudian ia berjalan menuju meja kerjanya dan duduk.
"Kamu menyuruhku kemari,untuk apa?"Tanyaku.
"Berjaga-jaga,ketika Wina datang,apakah kamu sudah makan siang?"imbuhnya lagi.
"Sarapan saja aku tidak sempat,apalagi makan siang".Gerutuku.
"Oke...kita makan siang".ia pun beranjak dari kursi Nya,sepertinya ia mendengar kata-kataku.
Seperti biasa,aku membuntutinya dari belakang,berjalan beberapa meter di belakangnya,ia menoleh ke arahku,lalu berkata,"Bukankah kita berkencan?.Mengapa kamu berjalan di belakang ku?".Kata Arga.
*Kencan?Ih...hanya kencan bohongan,apa yang harus di banggakan,toh tetap saja disini statusku hanyalah seorang Assistant rumah tangganya,gumamku dalam hati.
💖💖💖💖*
LIKE,KOMEN,VOTE DAN RATE adalah cara terampuh menaikan moodbuster penulis
Jangan segan melakukannya,untuk Novek favorit kamu.
Thx u 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Syarifah Dwi
aaaahhhhh pengen nendang wajahnya arga deh gw😬
2022-06-16
1
Lisa Sasmiati
seru Thor
2022-02-03
0
Melly
bukin arga bucin ke asta
2021-08-10
1