Andrian sedang menerima panggilan telfon sekarang. Andrian menghubungi bik imah untuk membersihkan apartmentnya yang jarang ia tempati. Andrian sebenarnya berniat untuk membawa Azka anaknya bersama dengan dirinya dan Nadin. Namun, Andrian tak ingin jika nanti Nadin kerepotan dengan anaknya yang tak bisa diam.
“Aww.”
Andrian langsung menolehkan kepalanya ke belakang, ia segera berlari menghampiri Nadin yang mengerang sakit karena tak bisa berjalan. “Sakit?! ” tanya Andrian mengangkat tubuh Nadin yang jatuh, kembali ke ranjang rumah sakit. Nadin mengangguk meng-iya kan.
“Lemes dokter.” rengek Nadin merentangkan kedua tangan nya. Andrian mengangkat satu alisnya.
“Lalu? ”
“Gendong Nadin dokter. ” Nadin tersenyum meperlihatkan barisan gigi putihnya, awalnya Nadin hanya berniat untuk bercanda. Namun, melihat Andrian benar-benar menggendong nya membuat Nadin tersipu sekaligus terharu.
“Makasih dokter galak tapi Nadin sayang! Hehehe. ” cengir Nadin tanpa rasa bersalah. Andrian bersyukur dengan Nadin yang menenggelamkan wajahnya pada pundak Andrian, karena jika Nadin mengangkat wajahnya, bisa-bisa mimik wajah Andrian yang memerah pasti akan membuat Nadin meledek nya habis-habis an.
...---------...
Andrian membuka pintu apartment dengan susah payah, ia bernafas lega saat pintu itu sudah bisa terbuka. Andrian menatap wajah damai Nadin yang sedang terlelap dalam dekapannya, Andrian kembali menutup pintu dengan kakinya. Ia berjalan memasuki kamar, lalu meletakkan Nadin pada kasur kingsize miliknya.
“Menyusahkan. ” gumam Andrian menatap wajah cantik Nadin yang sedang terlelap.
Sekarang sudah hampir sore. Sedari malam Andrian belum sama sekali makan apapun, maka dari itu Andrian berniat untuk memasak nasi goreng buatannya. Sebelum pergi ke dapur, Andrian sengaja tidak menutup pintu kamar. Karena Andrian yakin, Nadin pasti akan mengamuk kalau tahu Andrian meninggalkannya.
“Cih, kenapa sekarang kau menurut sekali dengan bocah keras kepala itu. ”
Andrian menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya, mengingat banyak hal yang terjadi hari ini. Dari ia menunggu Nadin sadar, memeluknya secara langsung di hadapan orang lain. Lalu menggendong Nadin sepanjang perjalan rumah sakit ke parkiran, tanpa memperdulikan tatapan tatapan aneh orang-orang.
Andrian kembali fokus dengan kegiatan nya. Tak butuh waktu lama untuk Andrian memasak, karena sedari ia menjadi single parent. Andrian lebih suka memasak bekal untuk anaknya, daripada membiarkan Azka untuk makan makanan fast food.
Andrian menyendokkan nasi goreng itu ke piring dengan gerakan layaknya seorang chef profesional. Ia tarik bangku di meja makan, dan mulai memakan makanan nya dengan tenang. Sambil terus berpikir, untuk menetapkan tanggal pernikahannya bersama Nadin.
Selang berapa waktu, Andrian selesai dengan kegiatan memakannya. Ia menyalakan televisi 42 inch sembari meletakan bantal di sofa hadapan tv. Andrian mulai memejamkan matanya, mer rilex-an tubuh kekar berototnya. Dengan bersender pada sandaran sofa.
Tak lama berselang, kantuk menyerangnya begitu saja. Membuat televisi yang menyala,menonton tidur nya sekarang.
Disisi lain, Nadin terbangun dari tidurnya yang hanya sebentar. Ia tak nyaman saat merasakan pria yang sejak tadi mendekapnya tak ada di sampingnya. Dengan langkah gontai, Nadin berjalan keluar dari pintu kamar yang tak tertutup. Kepalanya bergerak mencari-cari keberadaan Andrian. Namun, ia langsung berlari kecil mendapati Andrian yang tertidur dengan posisi duduk.
Langsung saja Nadin kembali kedalam kamar, mengambil bedcover. Membawanya kembali kedalam ruang tv. Lalu menyusup masuk, memeluk pinggang Andrian. Menaruh wajah nya diantara ketiak pria itu, sambil kedua kaki nya yang berada di atas paha Andrian. Tidak lupa Nadin menyelimuti tubuh mereka berdua. Mematikan televisi dengan remot di sisi tubuhnya, lalu menyusul Andrian ke alam mimpi.
Tidur mereka pun tanpa sadar membuat keduanya pulas. Andrian yang tenang dalam tidurnya, sedangkan Nadin yang selalu bergerak kecil mencari kehangatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Maya Mawardi
kurang kasih sayang
2021-02-10
0
Dewi Deya
emh nandin sebenernya bukan nakal atau centil ya tapi dia kurang kasih sayang thoh makanya sekali dia ngerasa aman dekat dokter langsung dah kaya orang ganjen nandinnya padahal dia cuma mau disayang n diperhatiin aja😭😭kasian andin
2020-11-01
5
ROLI
Romantisss
2020-09-12
3