chapter 11

Andrian langsung melepaskan ciumannya, saat flash kamera tiba tiba menyerbu. Tangannya dengan cekatan meraih pinggang Nadin yang tampak linglung. Nadin mengerjapkan matanya heran, saat merasakan hal yang baru saja terjadi.

Andrian mencium dirinya di tempat umum.

“Hiks.” batin Nadin meringis dengan cepat. Ia memegang lengan Andrian kuat-kuat, pria itu tampak begitu tenang. Berbeda sekali dengan dirinya yang ketar ketir karena keberadaan kamera.

Saat setelah Andrian membawa nya ketempat yang aman. Nadin dapat bernafas lega, ia dan Andrian sekarang berada di....

“Dokter ko bawa saya ke kamar mandi laki-laki sih?! ” Nadin refleks melepaskan rangkulan Andrian di pinggang nya. Ia berjalan mundur ingin menghindari Andrian. Namun, pria itu dengan cepat menarik tubuh Nadin masuk kedalam bilik kamar mandi.

“Hmppsss.” mulut Nadin di bekap oleh Andrian saat suara cempreng nya hampir menggelegar.

“Kamu jangan berisik!” titah Andrian menatap tajam Nadin. Nadin segera mengangguk cepat, “Fyuhh.” Nadin dapat bernafas lega saat Andrian melepaskan bekapan di mulutnya.

“Jangan main-main ya kamu sama saya! Kamu pikir saya akan loloskan kamu dari sini?! Engga akan. Sebelum kamu service saya.” ujar Andrian yang langsung mendapatkan pelototan dari Nadin.

“Emang dokter pikir saya apaan?! Wanita murahan?! Enak aja main servis-servis. Kalo mau, otak dokter aja sini yang saya bongkar ulang!! ” omel Nadin tak terima dengan ucapan Andrian.

“Maksud kamu emang servis apa Nadin?! Ohh, saya tau... Pikiran kamu aja yang jorok! ” sentak Andrian menunjuk-nunjuk Nadin dengan jari telunjuknya. Nadin mengernyit bingung dengan tampang bodoh nya.

“Saya mau, kamu servis ponsel saya yang jatuh gara-gara perbuatan kamu! ” sentak Andrian mengeluarkan ponsel yang ada di saku celananya. Nadin yang hendak protes, kini langsung di potong cepat lagi oleh Andrian.

“Sstttt, gara-gara kamu cium saya! Kita jadi di kejar wartawan. Dan ponsel saya jatuh saat kita menghindar tadi! ” jelas Andrian dengan senyum licik nya. Nadin yang hendak membuka suara, lagi-lagi harus menerima bekapan dari Andrian.

“Tapi kamu engga harus susah-susah servis hp saya kok, dengan mulut kamu saja bagaimana ? ” Nadin menegang di tempatnya. Tubuhnya yang terkungkung dibalik pintu toilet, kini di cegat oleh Andrian yang menaruh kedua tangan nya di sisi tubuhnya.

“Bagaimana? ” tanya Andrian dengan senyum licik. Nadin mengerucutkan bibir nya gemas, ingin sekali tangan nya menampar bibir mesum dihadapannya. Namun ide jail tiba tiba muncul dalam otak nya yang cemerlang.

“Hmmm baiklah. Dokter duduk dulu tapi..” ujar Nadin sambil menengok closet duduk yang tertutup. Andrian tersenyum senang, lalu tanpa memberikan instruksi apapun ia segera duduk di sana.

“Hmmm, kau memang tak sepolos yang saya bayangkan Nadin..”

Andrian membuka pengait Celana bahan nya. Posisi kaki nya mengangkang, Nadin yang melihat hal itu pun meringis malu. Untung saja pria itu sedikit kesulitan saat membuka kancing celana nya. Memudahkan Nadin, untuk diam diam membuka kunci pintu di sisi telapak tangan nya.

Dengan ahli, Nadin dapat memutar kunci itu agar tidak terkunci. Ia meneguk ludah nya kasar saat Andrian benar benar menurunkan resleting celana nya, membuat mata suci Nadin dapat mengintip suatu kain didalam nya.

“Ayo cepat lakukan.”- perintah Andrian seperti bos pada bawahannya. Nadin mendengus kesal, lalu langkah nya semakin mendekat kearah Andrian.

Ide nya adalah untuk menendang objek privasi pria itu. Seperti dengan trik trik yang biasa ia baca di novel novel miliknya. Nadin maju dua langkah, lalu mengambil ancang ancang untuk menendang. Namun,

“AKKHHHH!!! ”

Teriak Nadin saat satu kaki nya yang terangkat ingin menendang, ditarik Andrian dengan cekatan. Nadin memberikan pukulan bertubi-tubi pada dada Andrian, saat pria itu membawanya duduk di atas pangkuan. Nadin berusaha melepaskan tubuh nya dari rengkuhan pria itu yang sangat erat di pinggangnya. Membuat nadin semakin merasa was-was saat bongkahan pantat nya merasakan sesuatu yang bergerak gelisah dibawah sana.

“Lepasiinn dokteerr aaaaaa!!!” rengek Nadin masih berusaha melepaskan tubuhnya dari dekapan pria itu. Tidak kehabisan akal, Nadin segera menarik leher Andrian dengan sebelah tangan nya. Ia gigit leher pria itu dengan bibir nya.

Andrian mendesis nikmat, kala bukannya sakit yang rasakan. Namun rasa yang sudah lama tak hadir, kini bangkit dalam tubuhnya. Nadin yang merasa heran, karena tak ada rintihan yang keluar dari bibir pria itu. Segera mengangkat wajahnya. Namun,

“Mmmm.” bibir Nadin segera di bungkam Andrian dengan ciuman dalam. Tangan Nadin yang sekarang mengalungkan di leher Andrian, kian bergetar. Ia memejamkan matanya takut.

Andrian yang merasa tidak ada lagi penolakan dari Nadin, kini semakin memperdalam ciumannya. Membelit lidah Nadin dengan lidahnya. Namun,

Andrian melepaskan ciuman nya. Ia menguraikan pelukan nya dari Nadin, guna melihat wajah perempuan itu. “Hiks..” tangisan Nadin dengan bibir bergetar. Membuat Andrian segera menjatuhkan pandangan nya kebawah. Matanya melotot sempurna, melihat cairan alam membasahi celana nya.

“Kamu kencing Nadinn!!!!”- geram Andrian. Nadin semakin terisak, dengan bahu yang kini bergetar. Tak tega melihat wajah Nadin, Andrian mencoba melunak.

“ Astaga... bagaimana bisa aku menikahi gadis yang kencing di atas pangkuan ku!!” batin Andrian menjerit frustasi.

...-------------- Dokter galak ----------------...

Dr. Andrian

Terpopuler

Comments

beybi T.Halim

beybi T.Halim

ha..ha..ha...kocak nadin

2021-07-27

0

Nira Yudhistira

Nira Yudhistira

itu takut Sampek terkencing²,, makanya jangan garang²,, takut kan tuh si perawan 😀

2021-05-13

0

Ifhon

Ifhon

ahahaha

2021-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!