chapter 10

Nadin menahan ekspresi wajahnya agar tetap terjaga. Jangan sampai orang orang mengatahui, bahwa ia sedang linglung karena mencari pasangannya. Sudah lima belas menit lamanya, Nadin menunggu Andrian di acara pesta yang sebentar lagi akan dimulai. Namun naas, batang hidung Andrian tetap tidak terlihat.

Mulai bosan dengan pandangannya yang menjelajah mencari Andrian, Nadin langsung duduk diantara para tamu yang sedang bersenda gurau. Ia meringis pelan melihat pakaian pakaian modis yang dikenakan para tamu malam ini, berbeda sekali dengan tampilannya yang sederhana.

“Aturan tadi Nadin pakai baju yang awal aja kalo gini banyak kok disini yang pakaian nya kaya mau ke diskotik, Hufth. Dokter Andrian nyebelin!” gerutu Nadin kesal merutuki kebodohannya yang menurut saja atas permintaan Andrian.

“Ehh itu dokter Andrian..” Nadin terperangah senang melihat Andrian yang sedang berdiri menyamping tidak jauh dari tempat nya sekarang. Ia berdecak kagum melihat perawakan Andrian yang sangat tampan malam ini, apalagi melihat wibawa pria itu, semakin membuatnya bangga.

Nadin berjalan percaya diri dengan sepatu heels nya. Biarpun memang jika dilihat-lihat ia adalah gadis tomboy, itu tetaplah fakta yang salah. Karena Nadin sendiri adalah perempuan yang masuk dalam kategori feminim. Untuk memakai heels ia sudah sangat terlatih.

“Dok- ”Nadin menggeram menahan nafasnya melihat wanita lain yang menghampiri Andrian. Langkah nya yang sudah berada dekat pada Andrian, membuatnya urung kembali untuk berbalik badan.

Terdengar percakapan dari telinga nya. Sangat terdengar jelas. Namun, tetap saja Nadin tidak paham, wong yang sedang mereka bicarakan adalah urusan bisnis. Tapi mendengar tawa meledak diantara keduanya, membuat Nadin kesal setengah mati. Kedua tangannya mengepal menahan rasa cemburu yang sedang menimpa.

“Pokok nya ga boleh biarin cewe kegatelan itu deket deket dokter Andrian!! ” jerit Nadin dalam batinnya. Ia menarik nafasnya, lalu menghembuskannya secara teratur. Berusaha menghilangkan kegelisahan yang sedang menyelimuti.

“Ehmm! ” Nadin berbalik dari posisi nya, lalu ia mendekat ke arah dua orang itu. Dan menempatkan posisi di samping Andrian yang belum sadar akan kedatangan nya.

“Ehmm! ”

Spontan kedua orang tersebut segera menoleh kearah Nadin yang berdehem dengan keras. Andrian mendesis tak suka atas apa yang ada disampingnya.

“Eh, hai?! siapa ya?? ” sapa perempuan didepan Andrian ramah. Nadin tersenyum kikuk, kalau saja perempuan itu tak ramah. Tak akan Nadin bersikap sopan.

Biarkanlah ia seperti itu, lagipula Nadin sering membaca novel-novel kesukaannya. Dimana pelakor memang tergolong atas dua jenis, mendekati secara terang terang-terangan. Atau diam-diam menghanyutkan. Hufts, drama sekali memang otaknya.

“Nadin.. pacar nya dokter Andrian.”- tekan Nadin dengan lembut. Yang berupa sindiran halus. Perempuan di hadapan Andrian tampak salah tingkah, melihat binar tak biasa dari mata Nadin.

“Ooouhhh, aku Layla... Partner kerja nya Andrian ” balas Layla sopan. Ia berusaha menghindar sekarang, dari pasangan dihadapannya. Karena melihat perang dingin yang akan dimulai lewat tatapan mata masing masing. “Ya-yaudah, saya permisi dulu ya.. senang berbicara dengan anda..”

Pamit Layla sambil berjabat tangan dengan Andrian. Nadin mengerucutkan bibir nya sebal, mata nya mendelik tak suka melihat senyum manis Andrian. Yang sebelumnya sama sekali tidak pernah ia lihat untuknya.

“Dokter kemana aja sih.” ujar Nadin setelah Layla menjauh dari mereka. Tangan nya mengguncang-guncang kan lengan Andrian kesal. “Udah punya pacar juga, masih aja genit sama yang lain!” gerutu Nadin pelan, enggan menarik perhatian para tamu.

“Yang seharusnya nanya tuh saya. Daritadi kamu yang kemana aja. Juga inget ya. Saya bukan pacar kamu.”- tekan Andrian menatap penuh marah ke arah Nadin.

Bukannya takut dan menghindar, Nadin malah semakin membuat Andrian marah. “Aahhh bilang aja dokter gengsi kan, mau ngakuin Nadin pacar... buktinya tadi di mobil aja, dokter tergoda tuuu sama Nadin..” goda Nadin dengan nada ejekan.

Andrian membuang wajah nya malas, melihat Nadin yang terkikik. Tiba-tiba saja ada seorang berpakaian serba hitam khas bodyguard, menghampiri Andrian. Nadin menautkan alisnya melihat pria itu seperti berbisik pada Andrian. Namun tak lama, ia segera melenggang pergi.

“Nadin, kamu temani saya naik ke podium.” ujar Andrian datar dengan maskulin. Mata Nadin berbinar senang, ia langsung mengangguk mantap.

“Jangan bilang kalau kamu pacar saya!” tekan Andrian tiba tiba membuat semangat Nadin surut. Ia menundukkan wajah nya lesu, mengangguk kecil. Walau hati nya menolak.

“Sadar Nadin, kamu jangan bertingkah aneh-aneh disini. dokter Andrian pasti malu mengakuimu Nadin.. ingat! kamu gak boleh egois..”

Nadin berbalik arah ingin mengikuti langkah Andrian di depannya. Namun baru beberapa langkah, keningnya tiba tiba tertubruk. Andrian menghela nafas sabar, punggung nya yang tadi menempel dengan kening Nadin kini berbalik. Ia ulurkan tangan nya, ibu jari dan jari telunjuk nya menjepit dagu Nadin. Mengangkat wajah cantik dihadapannya.

“Jangan bilang kalau kamu pacar saya.. karena kamu adalah calon istri saya, Nadin.” ujar Andrian dingin. Semburat kemerahan muncul di pipi Nadin, ia menggigit bibir bawahnya menahan senyum.

Andrian lagi lagi mengalihkan pandangan nya kearah lain, enggan menatap wajah Nadin yang sangat me-memabukkan untuknya. Terlalu senang akan jawaban Andrian, Nadin ber inisiatif untuk mengecup pipi Andrian tanpa sadar, di tempat umum. Karena tingginya yang hanya sebatas dada bidang pria itu, Nadin menjinjitkan kaki nya, lalu menutup mata saking girang nya.

Cup

Mata Andrian membulat. Merasakan benda kenyal itu mendarat sempurna pada bibirnya. Baru saja ia tolehkan wajah nya menghadap Nadin, sesuatu yang tak terduga tiba tiba terjadi. Terhanyut akan bibir gadis dihadapannya yang menempel, Andrian merengkuh pinggang Nadin dengan kedua tangannya. Ia kecup bibir Nadin yang tadinya hanya menempel.

Terpopuler

Comments

Larasati

Larasati

seruh banget cerita nya jadi senyum senyum sendiri

2020-11-09

0

Yusmiati Pratiwi

Yusmiati Pratiwi

tumben ya noveltoon ada melumat lumatnya...bikin gerrr aja..hihihi

2020-10-20

1

Devy Amalia

Devy Amalia

terlalu agresif si nadin untuk anak seusianya

2020-10-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!