chapter 9

Nadin menggelengkan kepalanya bersikeras saat Andrian memaksanya untuk turun dari mobil. Tangannya yang mencengkram kuat dompet di atas pahanya, berusaha tetap bersikeras dengan keinginannya.

“Ngga mau! ”

Sentak Nadin keras kepala, membuat Andrian berdecak kesal akan hal itu. Jas mahal nya yang masih rapih, membuat kesan tampan makin menjadi nilai plus dalam Dirinya. Namun perempuan di sampingnya telah menghancurkan mood Andrian, ketika ia tidak mau diajak turun dengan alasan.

“Gaun mereka bagus bagus dok! saya gamau turun! ”

Kurang lebih ya seperti itu alasan yang Nadin gunakan. Andrian yang notabenya adalah pria paling gengsi pada kaum hawa. Enggan untuk membujuk gadis yang sedang merajuk di samping nya. Jika ia tidak ingat akan pertemuan kolega bisnis seperti ini. Andrian juga tidak akan memaksa hadir, apalagi sampai merelakan membawa gadis kepala batu di samping nya.

“Kalo tau ini bukan rapat kolega bisnis! saya udah lempar kamu ke kasur nadin !!” Geram Andrian dalam batin nya. Berlama lama dengan Nadin membuat adik kecilnya nyut nyut an .

“Kamu mau sampai kapan diem aja kaya gini?! ” tanya Andrian dengan kekesalan yang membuncah. Ia tidak tahu, darimana keberanian gadis ini untuk menolak ajakannya. Apalagi sampai bersikeras seperti ini.

“Jangan kira karena kamu calon istri saya! Kamu bisa menolak keinginan saya sesuka hati kamu!” jelas Andrian menatap tajam Nadin. Tangannya mencengkran lengan Nadin, yang bocah itu sendiri masih menatap lurus kedepan, mengabaikan tatapannya.

“Ih gak kaya gitu dok! ” balas Nadin tak terima dengan penjelasan Andrian pada dirinya. Bibirnya mengerucut kesal saat menoleh, langsung melihat wajah galak dokter di sisi nya.

“Kalo ga kaya gitu, ya gimana?! ” sentak Andrian melawan nadin yang mulai mau membalas ucapan nya. Nadin memberengut tak suka mendengar nada tinggi dari pria kesayangan nya.

“Yaudah iya dok! Dokter bisa santai gak sih.” cerocos Nadin mulai melunak. Andrian yang mendengar itupun tertawan sinis.

“Saya bukan belia kaya kamu lagi ya!” Jawab Andrian tersenyum remeh. Nadin mengepalkan kedua tangan nya, sebal akan Andrian yang selalu menang jika berdebat dengannya.

“Belia begini , juga Nadin yang akan lahirin anak dokter Andrian nantinya! ” sungut Nadin tak mau kalah. Ia tersenyum puas melihat mimik wajah Andrian yang berubah pias.

Sebenarnya Nadin ingin menutup mulut nya rapat-rapat saat tak sadar mengatakan hal itu. Namun melihat wajah Andrian yang memerah, membuat ia gencar ingin semakin menjahili pria galak di hadapannya dengan kata kata nya.

Nadin memberanikan diri untuk memajukan tubuhnya mendekat kearah Andrian. Ia semakin rapatkan tubuhnya hingga dada nya dan dada Andrian saling bertemu. Tangan kanan nya bertengger manis pada pundak Andrian, sedangkan tangan kirinya jatuh tepat diatas paha Andrian.

Wajah nya semakin ia condongkan mendekat ke arah Andrian. Merasa tergoda oleh bibir Nadin yang mengenakkan lipstik merah terang, Andrian dengan sadar membuka kedua belah bibir nya ingin meraup bibir Nadin. Namun saat bibir itu ingin mendarat tepat pada pasangan nya, Nadin justru mencodongkan wajahnya kesamping. Membuat bibir Andrian jatuh tepat di rahang Nadin.

Lalu dengan sensual, Nadin mengusap ngusap paha Andrian. Andrian menggeram menahan gejolak, saat celananya terasa sesak.

“Dokter, reproduksi-in Nadin doong” ujar Nadin manja dengan gayanya yang centil.

Tangan Nadin yang tadinya berada di paha Andrian, dengan cekatan segera meng klik tombol pada sisi kanan paha Andrian, agar mobil tidak terkunci. Dan saat itu juga, Nadin segera berlari keluar dari mobil.

“Shit!”

Umpat Andrian merasa kecolongan lagi. Ia memukul stir mobil di samping lengannya. Bokong bulat Nadin yang tertutupi gaun panjang, tampak bergoyang saat perempuan itu berlari. Membuat sang empu yang nafsu nya sudah sampai di ubun ubun. Harus berfikir keras agar rasa si Johny di bawahnya dapat tertuntaskan.

“Shit! lo kenapa bisa jadi nafsuan banget John!! ” geram Andrian melirik adik kecilnya yang mengembung dibalik celana bahan yang ia pakai.

Terpopuler

Comments

angie

angie

cerita nya lari sana lari sini. nggak nyambung. td ada di rumah ibunya andrian, tau2 ada di hotel mau hadiri ultah ayah nadin. tau2 chap berikut nya menghadiri acara bisnis.

2021-06-12

3

Rf°Tri Nur Halimah

Rf°Tri Nur Halimah

ya ampun lucu bgt deh

2020-12-19

0

Roro Ayu Murwani

Roro Ayu Murwani

pak dokter dikerjain anak ingusan nih yee

2020-12-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!